Pemberian  koagulan  yang  berlebihan  akan  menyebabkan  koagulum  menjadi keras dan sulit digiling.
  Penggilingan RSS dilakukan untuk memisahkan air dari gumpalan. Kecepatan penggilingan berbeda antara rol yang satu dengan yang berikutnya.
2.2   Pengolahan Citra
Pengolahan  citra  merupakan  proses  pengolahan  dan  analisis  citra  tentang  persepsi pada  suatu  citra.  Pengolahan  citra  digital  adalah  disiplin  ilmu  yang  mempelajari  hal
yang  berhubungan  dengan  perbaikan  citra,  kualitas  citra  peningkatan  kontras, transformasi  warna,  restorasi  citra,  transformasi  citra  rotasi,  translasi,  skala,
transformasi geometrik, melakukan pemilihan ciri citra feature image yang optimal untuk  dianalisis,  penarikan  informasi  pada  objek  atau  pengenalan  objek  yang
terkandung  pada  citra,  melakukan  kompresi  untuk  memperkecil  penyimpanan  data, transmisi  data  dan  waktu  proses  data.  Input  dari  pengolahan  citra  adalah  citra  dan
output-nya berupa citra hasil pengolahan Sutoyo et al, 2009 Terminologi  yang  berkaitan  dengan  pengolahan  citra  adalah  Computer  vision.
Computer  vision  ini  mencoba  meniru  cara  kerja  sistem  visual  manusia.  Dalam berbagai  aplikasi  Computer  vision  yang  banyak  dikembangkan  adalah  proses
mengambil informasi dari gambar berupa fitur yang telah diekstraksi secara otomatis dari gambar itu sendiri. Proses ini sering disebut sebagai CBIR Content-Based Image
Retrieval  Proses  yang  menjadi  populer  selama  beberapa  tahun  dalam  bidang pengolahan citra  Choras, 2007.
CBIR menggabungkan beberapa teknologi seperti multimedia, pengolahan citra dan  sinyal,  pengenalan  pola,  interaksi  manusia  dan  komputer  serta  ilmu  informasi
persepsi manusia. Proses CBIR dapat dibagi dalam beberapa tahapan yaitu : 1.
Preprocessing Proses ini digunakan untuk memproses citra sebelum dilakukan ekstraksi fitur
dalam  mendeskripsikan  konten  citra.  Proses  ini  terdiri  atas  penyaringan, normalisasi,  segmentasi,  dan  identifikasi  objek.  Hasil  akhir  dari  proses
preprocessing ini adalah sebuah area atau pun objek yang akan diekstraksi.
Universitas Sumatera Utara
2. Ekstraksi Fitur
Proses  mengambil  nilai  inti  fitur  dari  citra  yang  menggambarkan  bentuk, tekstur, warna dan lain-lain.
Beberapa algoritma yang digunakan dalam pengembangan CBIR terdiri atas tiga tugas yaitu :
 Ekstraksi Fitur  Seleksi
 Klasifikasi
Dari ketiga tugas ini, ekstraksi fitur memiliki fungsi paling penting karena fitur tertentu  didapatkan  untuk  mendiskriminasikan  suatu  fitur  yang  dapat  mempengaruhi
proses  klasifikasi.    Pada  proses  klasifikasi  pada  CBIR  ,  pengolahan  citra  dan pengenalan  pola  merupakan  bagian  CBIR.  Pada  CBIR,  pengolahan  citra  merupakan
proses awal dan pengenalan pola merupakan proses intepretasi citra. Pada  penelitian  ini  akan  dilakukan  beberapa  proses  pada  prapengolahan  yang
akan digunakan untuk mendapatkan nilai fitur pada proses ekstraksi fitur antara lain :   Resizing
Pada  proses  ini,  citra  akan  diperkecil  ukuran  pikselnya  guna  menambah  fokus  pada
objek  yang  akan  diidentifikasi,  membuang  citra  yang  tidak  memiliki  informasi penting,  memperbesar  area  tertentu  pada  suatu  citra  serta  mengubah  orientasi  citra
Fajri, 2014.   Grayscale
Proses Grayscale adalah proses merubah nilai -  nilai piksel dari warna RGB menjadi
graylevel. Proses ini dapat digunakan untuk memisahkan bayangan dengan warna asli pada  citra.  Pada  citra  terdiri  dari  24  bit  yang  setiap  pikselnya  mengandung  warna
dasar  Red,  Green,  Blue.  Setiap  warna  dasar  ini  memiliki  8-bit  warna  yang  berada pada  rentang  warna  0  00000000  sampai  255  11111111.    Proses  perhitungan  nilai
grayscale dapat dilakukan dengan persamaan 2.1 2.1
Universitas Sumatera Utara
  Thresholding Proses  thresholding  digunakan  untuk  mengatur  derajat  keabuan  pada  citra.  Pada
proses thresholding, citra memiliki dua tingkat keabuan yaitu hitam dan putih. Proses penentuan  tingkat  warna  citra  pada  proses  thresholding  dilakukan  dengan
mendapatkan nilai ambang. Pada  proses  ini,  perhitungan  nilai  ambang  dilakukan  pada  setiap  piksel  pada
citra.  Jika  nilai  yang  dihasilkan  kurang  dari  nilai  ambang  maka  nilai  piksel  tersebut akan diubah menjadi warna hitam dan jika nilai yang dihasilkan lebih dari nilai rata-
rata  maka  nilai  piksel  akan  diubah  menjadi  warna  putih.    Proses  perhitungan  nilai ambang dapat dilakukan dengan persamaan :
Keterangan : T
=  Nilai threshold fmaks  =  Nilai piksel maksimum
fmin  =  Nilai piksel minimum
2.3   Ekstraksi Fitur