Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN
harapan seperti pemberian gaji, tempat kerja yang aman, karir yang menjamin dan rekan kerja yang suportif akan berdampak pada semakin tingginya tingkat kepuasan
kerja yang dimliki oleh para karyawan. Faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja adalah gaji dan
masa kerja. Gaji merupakan alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari- hari. Seorang karyawan yang bekerja dan mendapat tingkat gaji yang tinggi akan
berdampak positif pada tercapainya kepuasan dalam bekerja. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Supatmi, Nimran, dan Utami 2013 dan
Septiana 2011 bahwa gaji memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Semakin tinggi gaji yang diterima oleh karyawan maka akan
semakin tinggi pula kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan tersebut. Selain itu, semakin lama masa kerja yang dimiliki oleh karyawan juga akan
berpengaruh pada kepuasan kerjanya. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Masfiah 2008 dan Pratiwi 2006 bahwa ada hubungan yang signifikan
antara masa kerja dengan kepuasan kerja karyawan, di mana semakin tinggi masa kerja karyawan maka semakin tinggi pula kepuasan kerjanya. Masa kerja juga
sering diartikan sebagai pengalaman dalam bekerja, artinya semakin lama masa kerja seorang karyawan maka semakin baik pengalaman kerjanya. Sehingga
semakin lama karyawan bekerja semakin mereka mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, lebih mencintai pekerjaannya, merasa nyaman dan
memiliki kepuasan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Kepuasan kerja karyawan memiliki hubungan erat dengan komitmen organisasi, di mana tingkat kepuasan kerja yang baik akan mempengaruhi
komitmen karyawan terhadap organisasi, variabel tersebut akan dapat meningkatkan serta dapat pula menurunkan tingkat komitmen organisasi
karyawan. Ini sesuai dengan pernyataan Mathiew and Jomes 1991 dalam Tania 2013 yang menyatakan bahwa kepuasan kerja sangat berkaitan langsung
dengan komitmen organisasi karyawan. Kepuasan kerja karyawan dapat membuat karyawan merasa ingin tetap bekerja pada perusahaan, bersedia
berkorban dengan mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk pencapaian tujuan Luthans, 1995. Majorsy 2007 bahwa semakin tinggi kepuasan kerja dan
semangat kerja yang dimiliki oleh karyawan maka semakin tinggi pula komitmen organisasi yang diperlihatkannya.
Menurut Sopiah 2008 mendefinisikan bahwa komitmen organisasi sebagai suatu ikatan psikologis karyawan pada suatu organisasi yang ditandai
dengan adanya kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi
dan keinginan yang kuat untuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi. Adanya tingkat komitmen organisasi yang tinggi pada diri seorang
karyawan akan berdampak positif pada loyalitas yang diberikan karyawan tersebut pada organsasi, sehingga karyawan tersebut akan mengerjakan
pekerjaannya dengan bersungguh-sungguh secara suka rela demi untuk tercapainya tujuan organisasi. Selain itu, seorang individu dengan komitmen
organisasi yang tinggi akan cenderung lebih aktif, lebih termotivasi untuk berprestasi, melakukan upaya yang lebih besar untuk memajukan perusahaan.
Meskipun mengalami kegagalan, mereka meyakini bahwa tidak ada orang lain yang harus disalahkan kecuali diri sendiri Robbins, 1999.
Komitmen organisasi pada karyawan akan tercipta dengan banyak hal, diantaranya adalah dengan kepuasan-kepuasan yang diperoleh di dalam
organisasi selama mereka bekerja. Seperti kepuasan gaji yang diperoleh dari perusahaan, kepuasan kondisi kerja terkait dengan tantangan pekerjaan yang
dihadapi, sikap dari atasan terhadap bawahan dan hubungan yang baik antar karyawan dengan saling membantu pekerjaan sesama karyawan merupakan
faktor-faktor penentu tingkat komitmen organisasi. Gaji merupakan salah satu kepuasan dalam bentuk kompensasi finansial atau kompensasi langsung, yaitu
pembayaran yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji. Gaji juga merupakan salah satu hal penting yang mejadi perhatian setiap karyawan yang bekerja pada
suatu organisasi, sebab dengan gaji yang diperoleh seorang karyawan dapat memenuhi berbagai kebutuhannya. Tinggi rendah gaji yang diberikan oleh
organisasi kepada karyawan dapat menentukan seberapa besar tingkat komitmen karyawan dalam mengerjakan pekerjaan di organisasi yang bersangkutan. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Koeshartono 2014 dan Ariani 2009 bahwa gaji berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi
karyawan, artinya jika ditingkatkan variabel gaji akan memberikan dampak positif terhadap komitmen karyawan terhadap organisasi.
Komitmen organisasi yang tinggi tidak dapat muncul dengan sendirinya, karena terdapat banyak faktor yang berperan di dalamnya seperti salah satunya
adalah masa kerja. Handayani, Karmiyati, dan Ingarianti 2012 Seniati 2006 dan Kingkin, Rosyid Arjanggi 2010 bahwa semakin lama masa kerja
karyawan komitmen organisasi yang dimiliki akan semakin kuat, sebaliknya semakin pendek masa kerja karyawan komitmen organisasi yang dimiliki akan
semakin lemah. Masa kerja sendiri merupakan tenggang waktu yang dimiliki oleh seorang karyawan dalam menjalankan dan memberikan tenaganya pada
perusahaan, dengan adanya tingkat komitmen organisasi yang kuat akan membuat seorang karyawan itu akan terus mencurahkan potensi yang dimilikinya
untuk kepentingan perusahaan dan memiliki keinginan untuk tetap menjadi anggota dalam organisasi tersebut. Dengan adanya keinginan untuk terus
bergabung dalam organisasi tersebut akan membuat masa kerja yang dihabiskan karyawan lebih panjang, sehingga karyawan akan memiliki pengalaman kerja
yang baik serta akan menghasilkan hasil kerja dan keterampilan kerja yang lebih berkualitas.
RSU PKU Muhammadiyah Bantul merupakan salah satu rumah sakit terbesar di Daerah Bantul Yogyakarta, di mana dalam pengelolaannya perlu
memperhatikan pentingnya isu-isu dalam organisasi, seperti memberikan kepuasan kerja serta meningkatkan komitmen organisasi guna meningkatkan
pelayanan atau kinerja pada sumber daya manusia untuk rumah sakit.
Berdasarkan latar belakang dan mengingat pentingnya kepuasan kerja dan komitmen organisasi pada di RSU PKU Muhammadiyah Bantul, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: “Analisis pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada karyawan RSU PKU
Muhammadiyah Bantul”. Peneliti tertarik mengambil topik tersebut karena peneliti melihat bahwa perawat sebagai sumber daya manusia terpenting dalam
rumah sakit dengan jumlah karyawan terbanyak dapat mewakili performa rumah sakit dalam memberikan pelayanan terhadap pasien. Oleh karena itu, pihak
manajemen rumah sakit perlu menganalisis tingkat kepuasan kerja dan komitmen organisasi karyawan dari kecenderungan penurunan indikator tersebut, serta
memberikan kebijakan yang diperlukan demi meningkatkan semangat kerja para karyawannya. Perawat yang telah memiliki kepuasan kerja yang baik cenderung
akan lebih menyukai pekerjaannya dan akan melaksanakan serta menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, sedangkan perawat yang telah memiliki tingkat
komitmen organisasi yang tinggi cenderung akan senantiasa melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati demi tercapainya tujuan atau nilai dari rumah
sakit yang bersangkutan. Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan Top dan Giden 2012 tentang “Interaction of organizational commitment and job satisfaction of nurses and medical secretaries in Turkey”.
Modifikasi dilakukan dengan mengembangkan model penelitian yang dilakukan oleh Top dan Giden 2012. Model penelitian yang pada awalnya adalah
mengenai interaksi antara komitmen organisasi dan kepuasan kerja karyawan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya, diubah menjadi model penelitian
analisis pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi karyawan serta mengambil gaji dan masa kerja sebagai faktor penentu kepuasan kerja dan
komitmen organisasi karyawan.