6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kelas Kata Bahasa Jepang
Bahasa Jepang tidak berbeda dengan bahasa Indonesia yang mengklasifikasikan kata menjadi beberapa kelas kata. Klasifikasi kelas kata
dalam bahasa Jepang menurut Murakami dalam Sudjianto terbagi menjadi dua bagian besar yaitu jiritsugo kata yang bisa berdiri sendiri dan fuzokugo kata
yang tidak bisa berdiri sendiri. Jiritsugo diklasifikasikan lagi menjadi delapan yaitu dooshi kata kerja
contohnya taberu, nomu; keiyooshi kata sifat-i yang termasuk kata jenis ini contohnya muzukashii, oishii; keiyoodooshi kata sifat-na seperti kirei-na,
yumei-na; meishi kata benda contohnya watashi, anata; fukushi kata keterangan seperti totemo, kanarazu; rentaishi kata atributif contohnya kono,
ano; setsuzokushi kata sambung contohnya kata sorede, soreni; dan kandooshi kata seru seperti hai, iie.
Fuzokugo terbagi menjadi dua kategori yaitu jodooshi kata kerja bantu contohnya seperti –masu, desu dan yang termasuk kategori kedua dari fuzokugo
adalah joshi partikel seperti wa dan ga. Berikut ini adalah bagan klasifikasi kelas kata bahasa Jepang menurut Murakami dalam Sudjianto 2004:147.
7 dooshi
Mengenal konjugasi deklinasi …….. menjadi predikat …………………….. ..Yoogen………. keiyooshi keiyoodooshi
Jiritsugo Menjadi subyek …………….…Taigen ……………………..… meishi
Tidak mengenal konjugasi menerangkan yoogen …….. fukushi
deklinasi menjadi keterangan
menerangkan taigen …….... rentaishi Tango
Tidak menjadi subyek menjadi penyambung …. setsuzokushi
tidak menjadi keterangan Tidak menjadi penyambung ... kandooshi
Mengenal konjugasi deklinasi……………………………………………. jodooshi Fuzokugo
Tidak mengenal konjugasi deklinasi …...……………………………….. joshi
8
2.2 Partikel dalam Bahasa Jepang
Partikel atau joshi merupakan salah satu kelas kata bahasa Jepang yaitu fuzokugo yang tidak mengalami perubahan. Menurut Hirai dalam Sudjianto
joshi adalah kelas kata yang termasuk fuzokugo yang dipakai setelah suatu kata untuk menunjukkan hubungan antara kata tersebut dengan kata lain serta untuk
menambah arti kata tersebut lebih jelas lagi. Jenis-jenis joshi
Berdasarkan penggunaannya joshi dapat dibagi menjadi empat macam Hirai dalam Sudjianto, 2004:181.
1. Kakujoshi kata bantu kasus
Joshi yang termasuk kakujoshi pada umumnya dipakai setelah nomina untuk menunjukkan hubungan antara nomina tersebut dengan kata
lainnya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya ga, no, o, ni, e, to, yori, kara, de, dan ya.
2. Setsuzokujoshi kata bantu sambung
Joshi yang termasuk setsuzokujoshi dipakai setelah yoogen dooshi, i- keiyoshi,na-keiyoshi atau setelah jodooshi untuk melanjutkan kata-kata
yang ada sebelumnya terhadap kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya ba, to, keredo,
keredomo, ga, kara, shi, temodemo, te de, nagara, tari dari, noni, dan node.
9
3. Fukujoshi kata bantu tambahan
Joshi yang termasuk kelompok fukujoshi dipakai setelah berbagai macam kata. Seperti kelas kata fukushi, fukujoshi berkaitan erat dengan bagian
kata berikutnya. Joshi yang termasuk dalam kelompok ini misalnya wa, no, koso, sae, demo, shika, made, bakari, dake, hodo, kurai gurai, nado,
nari, yara, ka, dan zutsu. 4.
Shuujoshi kata bantu penutup Joshi yang termasuk shuujoshi pada umumnya dipakai setelah berbagai
macam kata pada bagian akhir kalimat untuk menyatakan suatu pertanyaan, larangan, seruan, rasa haru, dan sebagainya. Joshi yang
termasuk kelompok ini misalnya ka, kashira, na, naa, zo, tomo, yo, ne, wa, no, dan sa.
2.3 Partikel は wa dan が ga