9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Sebagai Suatu Sistem.
Pembelajaran selaku suatu system instruksional mengacu pada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama
lain untuk mencapai tujuan Djamarah,1994:10. Selaku suatu system, pembelajaran meliputi suatu komponen, antara lain
tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Agar tujuan itu tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antar
semua komponen terjadi kerjasama. Karrena itu guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu saja misalnya metode, bahan,
dan evaluasi saja, tetapi ia harus memperhatikan dan mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.
Dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri yang terkandung di dalamnya, yaitu:
1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
2. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan
menantang bagi siswa. 3.
Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.
4. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik.
9
10
5. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa. 6.
Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik fisik maupun psikologis.
Secara khusus dalam proses belajar mengajar guru berperan sebagai pangajar, pembimbing, perantara sekolah dengan masyarakat, administrator,
dan lain-lain, sehingga harus mempersiapkan rencana awal pembelajaran, kemudian menyusun rencana lengkap sebagai persiapan pelaksanaan di
lapangan. Selain itu guru juga dituntut memiliki motivasi untuk membelajarkan siswa yaitu memiliki sikap tanggap serta kemampuan untuk
mendorang motivasi dengan beberapa upaya pembelajaran. Demikian pula dalam pembelajaran ekonomi, pembelajaran ekonomi
berbeda dengan pembelajaran pada umumnya. Dalam pembelajaran ekonomi menitikberatkan juga pada peserta didik, tujuan, dan prosedur kerja untuk
mencapai tujuan. Kepedulian guru terhadap masalah motivasi belajar siswa bukanlah hal
yang mengada ada, melainkan sebagai tugas yang melekat dalam diri guru. Sekali guru dapat membangun, memotivasi siswa terhadap pelajaran yang
diajarkan, diharapkan seterusnya siswa akan selalu meminati mata pelajaran tersebut. Demikian juga dengan peranan guru ekonomi untuk memberi
motivasi pada siswa agar mempunyai kemauan belajar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, karena melihat
11
kenyataan sebagian siswa beranggapan bahwa ekonomi adalah pelajaran yang membosankan.
Berpijak dari uraian tersebut, guru ekonomi harus mampu memotivasi siswa serta melakukan usaha-usaha lain dalam menyampaikan materi di kelas
sehingga siswa termotivasi dan berminat dalam pembelajaran ekonomi. Salah satu usaha tersebut adalah pemilihan metode yang tepat dalam pembelajaran
ekonomi. Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan
ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran ekonomi akan dapat dicapai dengan
penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri dalam tujuan pembelajaran ekonomi.
Di lihat sebagai suatu sistem, komponen-komponen tersebut merupakan komponen yang saling bertalian dalam keseluruhan proses belajar mengajar.
Interaksi ini
Gambar.1. Bagan komponen-komponen dalam sistem pembelajaran. TUJUAN
GURU SISWA
STRATEGI MODEL
MEDIA MATERI
LINGKUNGAN
12
Dari bagan di atas bisa dilihat posisi penting yang diperankan model pembelajaran dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu
sudah sewajarnya masalah itu perlu dikuasai benar-benar oleh seorang guru termasuk guru ekonomi. Dengan kata lain, guru yang berhasil adalah guru
yang mempunyai kemampuan tinggi untuk memilih model pembelajaran yang tepat untuk bidang studinya.
B. Model Pembelajaran.