Ukuran Penerapan E-Government yang Baik.

Hal tersebut diperlukan agar agenda strategi serta pemikirannya yang berkaitan dengan E-Government akan diwujudkan secara nyata. Disamping itu juga pemimpin yang mempunyai wawasan tentang E- Government dapat mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan E-Government secara operasional Indrajit, 2004:27. Menurut Indrajit ada dua jenis ukuran atau indikator yang dapat dipergunakan untuk melakukan pengukuran terhadap sukses tidaknya E-Government, yaitu: 1. Standar ukuran kinerja pemerintah: a. Volume transaksi yang dilakukan secara elektronik atau digital b. Response Time yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu rangkaian proses pelayanan kepada pelanggan c. Jumlah keluhan dari masyarakat atas kualitas pelayanan pemerintah d. Tambahan fasilitas pelayanan dari pemerintah terutama yang dilakukan secara elektronik e. Lebar jangkauan pelayanan pemerintah kepada masyarakatnya yang tersebar di berbagai area geografis, dan lain sebagainya 2. Standar ukuran dampak aplikasi E-Government 1. Presentase jumlah pelanggan yang menggunakan E-Government dibandingkan dengan aktivitas manual terdahulu 2. Jumlah “kunjungan” atau akses terhadap aplikasi E-Government melalui internet sehari-harinya 3. Besarnya pengurangan biaya yang terjadi baik dikalangan institusi pemerintahan maupun yang harus ditanggung oleh masyarakat atau penikmatpenggunapemakai layanan yang diberikan pemerintah 4. Peningkatan ragam produk atau jasa baru dari pemerintah yang disediakan bagi komunitas masyarakatnya 5. Kemudahan dalam “mengkonsumsi” pelayanan pemerintahan sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya, dan lain sebagainya Semua indikator ini haruslah dilaksanakan dengan baik sebagai acuan atau ukuran yang baik dalam penerapan E-Government.

D. Sistem Pengendalian Menara Telekomunikasi SIDALMENTEL

SIDALMENTEL merupakan penerapan E-Government di pemerintahan kota Bandar Lampung, sistem informasi yang di buat dan dijalankan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika kota Bandar Lampung yang berfungsi untuk memberikan informasi terkait pembangunan menara telekomunikasi. Dalam sistem informasi ini terdapat informasi tentang peraturan nasional yaitu Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia nomor: 02PERM.KOMINFO32008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi, serta peraturan daerah yaitu Peraturan Walikota Bandar Lampung nomor: 114.1 tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi. Penerapan E-Government pada Dinas Komunikasi dan Informatika kota Bandar Lampung ini masuk kedalam jenis E-Government Government to Business G2B merupakan tipe hubungan pemerintah dengan pebisnis, karena diperlukan relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis demi kemudahan berbisnis masyarakat dan kalangan pebisnis. Selain itu terdapat juga peta zona cell plan dan menara eksisting, peta ini menunjukan penyebaran menara telekomunikasi yang ada di Bandar Lampung yang nanti nya dijadikan pedoman oleh pihak penyelenggara komunikasi sebagai dasar dan rujukan untuk mendirikan menara telekomunikasi sesuai kordinat dan syarat yang ditentukan. Tujuan dari SIDALMENTEL ini yaitu untuk menata infrastruktur telekomunikasi agar sesuai dengan tata ruang perkotaan dengan tetap adanya ketersedian pelayanan telekomunikasi yang memadai dimasyarakat. Dalam hal ini diskominfo Bandarlampung hanya memberikan rekomendasi dan informasi terkait dengan pendirian menara telekomunikasi yang nanti nya pengurusan izin diurusi oleh dinas yang mengurusi perizinan. Gambar 2.1 tampilan laman utama situs SIDALMENTEL Sumber : http:sidamentel.bandarlampungkota.go.id di akses tanggal 24 Juni 2015

E. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual ialah penjelasan terhadap hal-hal yang menjadi objek permasalahan. Kerangka konseptual disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan. Adapun yang menjadi gambaran dari kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut : Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penerapan E-Government Penerapan SIDALMENTEL Di Bandar Lampung di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandar Lampung Faktor Pendukung dan Penghambat Konsep Indrajit tentang indikator penerapan E-Government: 1 Data Infrastruktur 2 Infrastruktur Legal 3 Infrastruktur Institusional 4 Infrastruktur Manusia 5 Infrastruktur Teknologi 6 Strategi Pemikiran Pemimpin.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dimana didefinisikan pendekatan kualitatif sebagai metode penelitian ilmu-ilmu Sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata lisan maupun tulisan dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif yang telah diperoleh dan dengan demikian tidak menganalisis angka-angka Afrizal 2014:13. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan informasi kualitatif sehingga lebih menekankan pada masalah proses dan makna dengan cara mendeskripsikan suatu masalah. Peneliti memilih untuk menggunakan pendekatan kualitatif karena dapat memberikan rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh pendekatan lainnya, selain itu untuk mengungkapkan masalah yang berkenaan dengan pengalaman.