68
Gambar 4 Proses pertumbuhan lembaga sosial Adiwibowo, 2000
2.5 Kewirausahaan Entrepreneurship
Menurut Nikijuluw 2005, kewirausahaan entrepreunership berasal dari kata wirausaha entrepreneurial. Menurut Longman Dictionary of Contemporary
English , wirausaha adalah kemampuan seseorang untuk memulai bisnis, menata
semua urusan bisnisnya, selanjutnya mengambil risiko dalam rangka memperoleh keuntungan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha disamakan
dengan wiraswasta yang artinya orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, memasarkannya, serta mengatur
permodalanan operasinya. Selanjutnya dikemukakan bahwa dengan dasar kedua definisi ini,
kewirausahaan UKM perikanan dapat diartikan sebagai kemampuan pelaku UKM perikanan dalam memulai dan menjalankan bisnisnya sedemikian rupa melalui
langkah-langkah pengambilan resiko untuk mencapai keuntungan dan dalam rangka mengembangkan usahanya secara lebih jauh. Sederhananya, seorang
wirausahaan adalah seorang yang pada akhirnya mampu menghasilkan keuntungan atau laba profit melalui usahanya. Bila dia pelaku UKM maka yang
Kebiasaan folks ways Cara usage: Kelakuan
antar individu Sistem hukum
Norma
Sistem Nilai Budaya
Proses pelembagaan institutionalization
Kekuatan mengikat meningkat
Melembaga institutionalized
69 bersangkutan emiliki kemampuan, meskipun kecil atau menengah skala usahanya,
untuk menjalankan bisnisnya dengan tetap menghasilkan laba di tengah situasi dan kondisi resiko yang melingkupi usahanya.
Prijosaksono dan Bawono 2004 yang diacu dalam Nikijuluw 2005 memperkenalkan istilah kecerdasan wirausaha entrepreneurial intelligence yang
menurut mereka adalah dasar bagi seseorang, siapapun dia, apakah pelaku UKM atau konglomerat, untuk membangun usahanya. Kecerdasan wirausaha adalah
dorongan hati dan kemampuan seseorang untuk memanfaatkan kreativitas dan kekuatan pribadinya menjadi sebuah usaha atau bisnis yang bisa memberi nilai
tambah bagi dirinya. Berdasarkan definisi ini, selanjutnya mereka mengatakan bahwa kecerdasan berwirausaha adalah kemampuan seseorang dalam mengenali
dan mengelola diri serta berbagai peluang maupun sumberdaya disekitarnya secara kreatif untuk menciptakan nilai tambah maksimal bagi dirinya secara
berkelanjutan. Apakah para pelaku UKM perikanan memiliki kemampuan ini?
Jawabannya ya atau ada, tetapi mungkin tidak banyak. Karena itu perlu dikembangkan kemampuan berwirausaha di kalangan UKM perikanan sehingga
sumberdaya perikanan yang tersedia di sekitar mereka dapat dimanfaatkan dengan baik bagi dirinya dan masyarakat lain.
Definisi atau batasan lain yaitu kemitraan usaha. Kemitraan partnership berasal dari kata mitra partner yang berarti kawan sekerja. Mitra usaha dalah
rekan dalam bisnis atau usaha Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sementara itu dalam Longman Dictionary of Contemporary English, kemitraan diartikan
sebagai: 1 kerjasama dalam berusaha; 2 suatu usaha yang dimiliki oleh dua atau lebih pihak yang bersama mencari keuntungan dan memikul kerugian; dan
3 suatu hubungan antara dua orang, organisasi atau negara yang bekerjasama secara reguler.
Kemitraan usaha perikanan adalah kerjasama antara dua pihak, utamanya antara pihak usaha besar di satu sisi dan pihak UKM di sisi lain dalam
memanfaatkan sumberdaya perikanan guna mencapai tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan bersama. Dengan demikian kemitraan usaha perikanan memiliki
70 kedudukan penting dalam pembinaan dan pengembangan UKM. Melalui
kemitraan, kekurangan UKM dapat disubstitusi dengan kelebihan usaha skala besar. Demikian juga kekurangan dan masalah usaha skala besar dapat dengan
lebih efisien diatasi oleh UKM. Pengembangan kewirausahaan dan kemitraan usaha perikanan memiliki
akar yang kuat dalam UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan. Karena amanat UU 3104 ini maka pengembangan kewirausahaan dan kemitraaan usaha perlu
dipromosikan dan dilaksanakan untuk kemajuan bangsa. Pada pasal 2, dikatakan bahwa pengelolaan perikananan diantaranya
dilakukan berdasarkan asas keadilan, kemitraan, pemerataan dan keterpaduan. Pengelolaan perikanan diantaranya dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan
taraf hidup nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil, mendorong perluasan dan kesempatan kerja serta meningkatkan produktivitas, mutu, nilai tambah dan daya
saing pasal 3. Pemerintah diamanatkan untuk melaksanakan pembinaan dan
pemberdayaan UKM perikanan. Pasal 62 UU 312004 disebutkan bahwa pemerintah mengusahakan dana untuk memberdayakan nelayan dan pembudidaya
ikan, baik dari sumber dalam negeri maupun luar negeri. Juga disebutkan bahwa pengusaha perikanan mendorong kemitraan usaha yang saling menguntungkan
dengan UKM perikanan dalam kegiatan usaha perikanan yang mencakup penangkapan, budidaya, pengangkutan, pengolahan, dan pemasaran ikan pasal 63
dan 26. UKM perikanan diberdayakan diantaranya melalui penyelenggaraan
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan serta pengembangan kelompok dan koperasi pasal 60. Komitmen pemerintah bukan saja supaya nelayan Indonesia
bisa menguasai teknologi untuk berkiprah di perairan Indonesia saja tetapi juga supaya mereka mampu bekerja di luar negeri. Untuk itu pemerintah
mengembangkan lembaga pendidikan dan latihan bertaraf internasional pasal 57. Pemerintah juga diamanatkan untuk bekerjasama dengan lembaga lain, di
tingkat nasional dan internasional untuk menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perikanan pasal 58.
71 Pengembangan kewirausahaan di kalangan perikanan adalah suatu proses
yang berkelanjutan dan barangkali tidak ada akhirnya. Dalam bentuknya sebagai suatu proses yang tidak berakhir maka pangkal dan proses tersebut adalah
membangun nilai-nilai dan kesadaran berusaha atau berbisnis di kalangan UKM perikanan. Tanpa adanya nilai-nilai dan kesadaran berbisnis maka langkah
selanjutnya adalah pengembangan kewirausahaan ini tidak akan terwujud
Gambar 5
Gambar 5 Rantai nilai pengembangan kewirausahaan Nikijuluw, 2005.
Gambar 5 menjelaskan bahwa setelah memiliki kesadaran dan nilai-nilai
dalam dirinya berbisnis itu perlu dilakukan dan melalui harkat dan martabatnya dapat ditingkatkan maka langkah selanjutnya yaitu: 1 membangun penguasaan
akan ketrampilan dasar teknologi yang berkaitan dengan perikanan; 2 membangun ketrampilan usaha dan manajerial; 3 meningkatkan praktek dan
pengalaman usaha; dan 4 mengembangkan kewirausahaan secara terus menerus ke depan.
Ni la
i- ni
la i
kesa dar
a n
bi s
ni s
Ketr am
p ilan
Dasar Ke
tr a
m pil
a n
U sah
a P
raktek da
n
P e
nga la
m a
n U
sah a
Ke ma
mp u
a n
W ir
au sah
a
Rantai Nilai Kewirausahaan
Ni la
i- ni
la i
kesa dar
a n
bi s
ni s
Ketr am
p ilan
Dasar Ke
tr a
m pil
a n
U sah
a P
raktek da
n
P e
nga la
m a
n U
sah a
Ke ma
mp u
a n
W ir
au sah
a
Rantai Nilai Kewirausahaan
72
3 METODE UMUM PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian