107
5.2.3 Metode Analisis
Data primer yang dikumpulkan dari responden diolah secara kuantitatif, ditabulasi, dan diolah lanjutan menggunakan model persamaan structural
equation modeling second order full version. Dalam persamaan ini keragaan
pembangunan perikanan tangkap yaitu Y variabel endogen laten dipengaruhi oleh tiga faktor variabel esksogen laten, yaitu perekayasaan kelembagaan X1,
kemampuan berbisnis individu X2, dan kebijakan publik X3. Sedangkan setiap faktor tersebut dipengaruhi oleh berbagai variabel yang bisa diukur variabel
endogen yang diamati. Keragaan pembangunan perikanan tangkap ditunjukkan
oleh tiga hal, yaitu kebijakan yang terkait seluruh aspek Y1, kebijakan yang berkelanjutan Y2, dan kebijakan yang berorientasi kesejahteraan Y3. Dalam
hal ini juga dianalisis korelasi antar variabel esksogen laten, yaitu X1, X2, dan X3. Galat pengukuran measurement error diklasifikasikan sebagai variabel
esksogen laten . Variabel endogen adalah variabel yang nilainya harus diterangkan
atau diprediksi. Variabel esksogen adalah variabel yang nilainya tidak harus diterangkan atau diprediksi. Sebuah variabel dikelompokkan sebagai endogen
atau esksogen tergantung pada asumsi yang yang ditetapkan. Model SEM dibuat secara diagram maupun rumus matematik, maka
persamaan matematis untuk model SEM ini adalah sebagai berikut:
5.2.3.1 Konstruksi variabel endogen pengamatan dan esksogen laten
X
ij
= λ
j
X
i
+ γ
j
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
dimana: untuk i= 1; j= 1, 2, 3
untuk i = 2; j = 1, 2, 3 untuk i = 3; j = 1, 2, 3
λ = komponen muatan loading component γ = galat measurement error
X
1
= variabel esksogen laten ” perekayasaan kelembagaan” X
2
= variabel esksogen laten ” kemampuan berbisnis individu”
108 X
3
= variabel esksogen laten ” kebijakan publik” X
11
= variabel endogen pengamatan ” kelembagaan nelayan” X
12
= variabel endogen pengamatan ” Koperasi LEPP-M3” X
13
= variabel endogen pengamatan ”LKM Swamitra Mina” X
21
= variabel endogen pengamatan ” pengalaman individu” X
22
= variabel endogen pengamatan “pengetahuan individu” X
23
= variabel endogen pengamatan ” keberanian mencoba usaha baru” X
31
= variabel endogen pengamatan ” program pemberdayaan nelayan” X
32
= variabel endogen pengamatan ” skim program pemberdayaan nelayan”
X
33
= variabel endogen pengamatan ” keberadaan bank mitra”
5.2.3.2 Konstruksi variabel endogen pengamatan dan laten
Y
l
= λ
l
Y + γ
l
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
Y
l
= variabel endogen pengamatan Y = variabel endogen laten keragaan pembangunan perikanan tangkap
dimana: l = 1, 2, 3
λ = komponen muatan loading component γ = galat pengukuran measurement error
kebijakan yang menyentuh seluruh aspek Y1, kebijakan yang berkelanjutan Y2, dan kebijakan yang berorientasi kesejahteraan Y3.
Y
1
= variabel endogen pengamatan “pembangunan yang mencakup seluruh aspek”
Y
2
= variabel endogen pengamatan ” pembangunan yang berkelanjutan”
109 Y
3
= variabel endogen pengamatan “pembangunan yang berorientasi kesejahteraan”
5.2.3.3 Konstruksi variabel esksogen laten dan endogen laten
X
i
= Ω
i
Y+ ε
i
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
dimana: i = 1, 2, 3, 4
Ω
i
= komponen muatan loading component antara X
i
dan Y ε
i
= galat measurement error Selanjutnya juga dihitung korelasi r antar faktor determinan X
i
.
5.2.4 Hipotesis operasional