Manfaat Teoritis Manfaat Penelitian

mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. Museum Isdiman-Monumen Palagan Ambarawa didirikan pada 15 Desember 1973 dan diresmikan pada 15 Desember 1974 oleh Presiden RI yang kedua yakni Presiden Soeharto. Museum Isdiman didirikan untuk mengenang pertempuran yang terjadi di Ambarawa melawan sekutu. Pada peristiwa yang heroik tersebut gugur Let.Kol Isdiman yang diberondong oleh sekutu pada saat serah terima jabatan di SD Tempuran Jambu, tak jauh dari kota Ambarawa. Jalannya pertempuran dipimpin langsung oleh Kol. Sudirman dengan siasat Supit Urang mulai tanggal 20 November 1945-15 Desember 1945, sehingga setiap tanggal 15 Desember dijadikan hari Infanteri. Koleksi yang ada di museum ini adalah pakaian sejumlah 5 set, senjata 25 jenis, lukisan-lukisan dan maket teknik supit urang, 1 pesawat, 1 kereta, 1 tank, 2 truk, dan meriam. Sedangkan koleksi utama dari museum ini berupa senjata dan pakaian yang digunakan dalam pertempuran di Palangan Ambarawa.

2. Minat

Minat merupakan salah satu aspek psikis yang dapat mendorong manusia mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu objek, cenderung memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada objek tersebut. Namun, apabila objek tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka orang itu tidak akan memiliki minat atas objek tersebut. Oleh karena itu, tinggi rendahnya perhatian atau rasa senang seseorang terhadap objek dipengaruhi oleh tinggi rendahnya minat seseorang tersebut. Minat diartikan sebagai suatu rasa lebih suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan dunia luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya Slameto 2013: 180. 3. Belajar Gagne dan Berliner dalam Catharina 2006: 2 menyatakan bahwa balajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Catharina 2006: 2 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Pengertian belajar menurut Slameto 2013: 2 adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut paradigma behavioristik, belajar merupakan tranmisi pengetahuan dari expert ke novice. Berdasarkan konsep ini, peran