Teori-teori Belajar LANDASAN TEORI
dengan yang lain serta hubungan masa silam dengan masa sekarang serta masa yang akan datang. Konsep-konsepnya antara lain: perubahan,
konflik, revolusi, kebangsaan, peradaban, eksplorasi, dan kemencengan sejarah.
Sejarah sebagi ilmu dapat berkembang berbagai cara 1 perkembangan dalam filsafat; 2 perkembangan dalam teori sejarah; 3
perkembangan dalam ilmu-ilmu lain; dan 4 perkembangan dalam metode sejarah Kuntowijoyo 1995: 20. Sehingga perkembangan dalam
sejarah selalu responsif terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi. Menurut Widja 1989: 23 pembelajaran Sejarah adalah perpaduan
antara aktivitas belajar dan mengajar yang di dalamnya mempelajari tentang peristiwa masa lampau yang erat hubunganya dengan masa kini.
Pelajaran sejarah merupakan salah satu unsur dalam pendidikan politik bangsa. Lebih jauh lagi pelajaran sejarah merupakan media inspirasi
terhadap hubungan antar bangsa sehingga siswa memahami bahwa ia merupakan bagian dari masyarakat negara dan dunia.
Dalam pembelajaran sejarah selain mampu meningkatkan aspek kognitif siswa, juga membentuk siswa yang demokratis, bijaksana, dan
dipersiapkan menjadi warga negara yang baik. Untuk itu peran guru dalam pembelajaran sejarah salah satunya meningkatkan motivasi siswa
agar siswa tertarik dan aktif dalam pembelajaran sejarah. Guru sejarah hendaknya menyajikan materi dengan model yang bervariasi dan dibantu
dengan media yang tepat sehingga pembelajaran menjadi menarik dan tidak membosankan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Sejarah dalam suatu proses pembelajaran merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat
penting dipelajari oleh siswa dalam semua tingkatan sekolah. Pelajaran sejarah sangat penting diajarkan kepada siswa untuk menumbuhkan rasa
nasionalisme kepada bangsa Indonesia maupun untuk menunjukkan
penghargaan terhadap jasa para pahlawan bangsa. 4.
Pengertian Sumber Pembelajaran
Sumber belajar dalam pengertian sempit dirtikan sebagai semua sarana pengajaran yang menyajikan pesan secara edukatif baik visual saja
maupun audiovisual, misalnya buku-buku dan bahan tercetak lainnya Sudjana,2009:76. Pengertian ini masih banyak disepakati oleh guru
dewasa ini. Misalnya, dalam program pengajaran yang biasa disusun oleh para guru, kompenen sumber belajar pada umumnya akan diisi dengan
buku teks atau buku wajib yang dianjurkan. AECT Association of Education
and Communication
Technology Warsita,2008:209
mendefinisikan sumber belajar adalah berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang dan wujud tertentu yang digunakan oleh siswa
dalam belajar baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Sumber belajar
menurut AECT dibedakan menjadi enam jenis , yaitu: