makanan dalam mulut, mengambil makanan dari wadah lalu memasukkannya ke mulut, mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat, serta
mencerna cukup makanan dengan aman. 4
BABBAK toileting Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan
jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk toileting membersihkan diri setelah BABBAK dengan tepat, dan
menyiram toilet atau kamar kecil. Keterbatasan perawatan diri diatas biasanya diakibatkan karena steressor yang
cukup berat dan sulit ditangani oleh klien klien bisa mengalami harga diri rendah, sehingga dirinya tidak mau mengurus atau merawat dirinya sendiri baik dalam hal
mandi, berpakaian, makan, maupun BAB dan BAK. Bila tidak dilakukan intervensi oleh perawat, maka kemungkinan klien bisa mengalami masalah resiko tinggi isolasi sosial
Fitria, 2009.
5.4 Perencanaan
1. Tindakan keperawatan untuk klien
A. Tujuan
a Klien mampu melakukan aktivitas mandihigiene pada tingkat optimal.
b Klien mampu melakukan berpakaianberhias secara baik.
B. Tindakan keperawatan
a Melatih klien cara perawatan diri mandihygiene untuk menjaga kebersihan
diri dilakukan dengan tahap tindakan yang meliputi: 1
Menjelaskan pentingnya mandi untuk kebersihan diri. 2
Menjelaskan alat - alat mandi untuk menjaga kebersihan diri. 3
Menjelaskan langkah-langkah mandi. 4
Melatih klien mempraktekkan langkah-langkah mandi. b
Melatih klien berpakaianberhias 1
Berpakaian 2
Menyisir rambut 3
Berhias
Universitas Sumatera Utara
Strategi pertemuan pada klien perawatan diri Mandi dan Berhias
Berdasarkan Asuhan Keperawatan pada klien dengan masalah Psikososial dan Gangguan Jiwa
NO KemampuanKompetensi
A Kemampuan Merawat Pasien
1. SP 1
1. Mengidentifikasi penyebab Defisit Perawatan Diri.
2. Berdiskusi dengan Pasien tentang pentingnya kebersihan diri.
3. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri mandi, sikat gigi, gunting
kuku, dan keramas. 4.
Membantu Pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri. 5.
Menganjurkan Pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. 2.
SP 2 1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian Pasien. 2.
Menjelaskan cara berhias. 3.
Membantu Pasien mempraktekkan cara berhias. 4.
Menganjurkan Pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
Universitas Sumatera Utara
B. Asuhan Keperawatan Kasus FORMAT PENGKAJIAN KLIEN DI RUMAH SAKIT
I. BIODATA
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 28 Tahun
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ikut Orang Tua
Alamat : Jl. Sisingamangaraja
Tanggal Masuk RSJ : 28 Desember 2013 No Register
: 02.40.16 RuanganKamar
: Dolok Martimbang Tanggal Pengkajian : 03 Juni 2014
Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid
II. KELUHAN UTAMA
Tn. J mendengar suara yang menyuruh untuk marah-marah pada orang tuanya, berbicara sendiri, sering termenung, senyum-senyum dan ketawa sendiri.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provokativepalliative
1. Apa penyebabnya