1. Tujuan Personal Hygiene
Tujuan Personal Hygiene adalah untuk memelihara kebersihan diri, menciptakan keindahan, serta meningkatkan derajat kesehatan individu sehingga dapat mencegah
timbulnya penyakit pada diri sendiri maupun orang lain. Menurut Tarwoto 2006 tujuan yang mempengaruhi persoal hygiene adalah sebagai
berikut: a.
Meningkatkan derajat kesehatan seseorang. b.
Memelihara kebersihan diri seseorang. c.
Memperbaiki Personal Hygiene yang kurang. d.
Pencegahan penyakit. e.
Meningkatkan percaya diri seseorang. f.
Menciptakan keindahan.
2. Jenis Personal Hygiene
Menurut Carpenito 2009 Personal Hygiene perawatan diri adalah sebagai berikut; 1.
Defisit perawatan diri: Higienemandi Kondisi ketika individu mengalami hambatan kemampuan untuk melakukan
atau menyelesaikan aktivitas mandihygiene untuk dirinya sendiri. 2.
Defisit perawatan diri: Berpakaianberhias Kondisi ketika individu mengalami hambatan kemampuan untuk melakukan
atau menyelesaikan aktivitas berpakaian dan berhias untuk dirinya sendiri. 3.
Defisit perawatan diri: Makan Kondisi ketika individu mengalami hambatan kemampuan untuk melakukan
atau menyelesaikan aktivitas makan untuk dirinya sendiri. 4.
Defisit perawatan diri: Eliminasi Kondisi ketika individu mengalami hambatan kemampuan untuk melakukan
atau menyelesaikan aktivitas eliminasi untuk dirinya sendiri.
3. Faktor - faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene
Faktor-faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene menurut Tarwoto 2006, sikap seseorang melakukan Personal Hygiene dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara
lain ;
Universitas Sumatera Utara
a. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktek sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene.
c. Status sosioekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo dan alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
e. Budaya
Kepercayaan kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi Personal Hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktek perawatan diri yang berbeda.
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan. f.
Kebiasaan seseorang Setiap individu mempunyai pilihan kapan untuk mandi, bercukur dan melakukan
perawatan rambut. Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk - produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan shampo, sabun, dan lainnya.
g. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit, tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
4. Tanda dan Gejala