Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (Pnpm Mp) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial
Disusun Oleh :
Hamzah Rambe (090902066)
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

NAMA

: HAMZAH RAMBE

NIM

: 090902066

ABSTRAK


(Skripsi ini terdiri dari 6 bab, 97 halaman, 28 tabel serta 25 kepustakaan

dan sumber lain yang berasal dari internet)

Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat meraih gelar Sarjana Sosial,

dengan judul “Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di

Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) terhadap Kehidupan

Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir,

Labuhanbatu.


Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Eksplanatif dengan

metode regresi linier sederhana, dimana Program Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan variabel (variabel X) dan Sosial

Ekonomi (variabel Y). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 54 orang. Teknik

pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Analisis

penelitian menggunakan analisis Regresi Linier sederhana dengan menggunakan

SPSS 17,00, uji signifikasi (uji t) dan Koefisien determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program PNPM Mandiri Pedesaan

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Sosial ekonomi masyarakat.

Dimana didapatkan persamaan regresi linier sederhana Y= 22,141 + 0.178X, hasil


uji signifikansi (uji t) t hitung > t tabel sehingga Ha diterima 2,514 > 1,675

sehingga hipotesa alternative (Ha) di terima dan hipotesa nol (H0) di tolak artinya

terdapat pengaruh PNPM Mandiri Pedesaan yang signifikan terhadap Kehidupan

Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Kampung Bilah, dan hasil uji koefisien

determinasi 4,2 % variabel Y (sosial ekonomi) masyarkat Di Desa Kampung

Bilah dapat di jelaskan oleh variabel X (PNPM Mandiri Pedesaa) dan 95,8% di

jelaskan oleh variabel lain yang tidak di jelaskan dalam penelitian ini.

Kata Kunci : PNPM Mandiri Pedesaan, Kehidupan Sosial Ekonomi.

Universitas Sumatera Utara

FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE


SCIENCE DEPARTMENT OF SOCIAL WELFARE

NAME

: HAMZAH RAMBE

NIM

: 090902066

ABSTRACT

( This thesis consists of 6 chapters , 97 pages , 28 tables and 25 literature and

other sources from the internet )

This thesis is submitted in order to qualify holds a Bachelor of Social ,

titled "The Effect of the National Program for Community Empowerment in Rural


Areas

( PNPM - MP ) The Social Life of Public Economics In Sub Blade of the village

Kampung Hilir Regency Labuhanbatu " . This study aims to determine the extent

of the influence of the National Program for Community Empowerment in Rural

Areas ( PNPM - MP ) to the Socio-Economic Life Village Community Toolbar

Kampung Hilir Subdistrict Blade , Labuhanbatu .

The research method used is explanatory research with simple linear

regression method , where the National Programme for Community

Empowerment in Rural Areas variables ( variables X ) and Socio-Economic (

variable Y ) . The sample in this study amounted to 54 people . Techniques of data


collection using questionnaires , interviews and observation . Research analysis

using simple linear regression analysis using the SPSS 17.00 , significance test ( t

test ) and the coefficient of determination .

The results showed that the Rural PNPM program has a positive and

significant impact on economic social communities . Where a simple linear

regression equation Y = 22.141 + 0.178X , significance test results ( t test ) t count

> t table so that Ha received 2,514 > 1,675 so that alternative hypothesis ( Ha ) is

received and the null hypothesis ( H0 ) means that there are significant PNPM

Mandiri rural significantly to the socio-economic life of the Village People village

bar , and a coefficient of determination of test results 4.2 % Y variables ( socio-


economic ) society in the rural village of blades can be explained by the variable

X ( PNPM Mandiri wilderness ) and 95.8 % described by other variables that are

not described in this study.

Keywords : Rural PNPM Mandiri , Socio-Economic Life .

Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
LEMBAR PERSETUJUAN Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Hamzah Rambe NIM : 090902066 Judul : Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu
Medan, Desember 2013
PEMBIMBING SKRIPSI
Agus Suryadi S.Sos, M.Si NIP : 1967 0808 1994 031 004
KETUA DEPARTEMEN
Hairani Siregar, S.Sos, M.SP NIP. 19710927 1998101 20 001
DEKAN FISIP USU

Prof. Dr. Badaruddin, M.Si 19680525 199203 1 002
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahim Assalamualaikum. Wr. Wb.
Puji dan syukur kepada ALLAH SWT atas nikmat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan masa kuliah di Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dan merampungkan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu”. Sholawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang senantiasa mengikuti jejaknya hingga akhir zaman semoga kita mendapat syafaat dari beliau kelak, amin ya rabbal alamin.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini banyak mendapat bantuan dan dukungan baik materil maupun moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayahanda dan ibunda tercinta Zulham Rambe dan Nurbanun, yang tak pernah lelah memberikan semangat, do’a dan motivasi dengan penuh kasih sayang kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan di Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU. Semoga ALLAH SWT selalu memberikan yang terbaik kepada ayahanda dan ibunda.
2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan FISIP USU.
3. Ibu Hairani Siregar, S.Sos, M.SP dan ibu Mastauli Siregar, S.Sos, M.SP selaku ketua dan sekretaris Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial.
4. Bapak Agus Suryadi, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing penulis yang telah bersedia membimbing dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Seluruh Dosen di Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial dan pegawai administrasi FISIP USU.
Universitas Sumatera Utara

6. Kepala Desa Kampung Bilah, Bapak Junaidi Dan Sekretaris Desa Abangda M. Sholeh Nasution beserta jajaran pemerintahan lainnya yang banyak membantu penulis dalam penelitian.
7. Kepada adik- adik tercinta Husni Hidayat, Alfi Syahri dan M. Yusri, semoga prestasi selalu menaungi kalian semua dan masih dalam lindungan Allah SWT.
8. Keluarga besar HMI Komisariat FISIP USU, tempat penulis banyak berinteraksi dan mendapatkan proses pembelajaran tentang banyak hal yang tak bisa di dapatkan di perkuliahan.
9. Kawan – kawan seperjuangan di Kepengurusan HMI Komisariat FISIP USU periode 2012-2013, Teguh Setyawan Santoso, Frenky Tanni Wijaya, Asrul Fahmi, Eka Hermawan, Mita Novianty, Farid Iskandar, Joni Rahman, Heri Prasuhanda Manurung, Abdurrahman Nasution, M. Johan Nasution, Rakhmadan Chaniago, Saddam Ramadani dan yang lainnya.
10. Bapak Yasir Muslim, SE dan Ibu Fadhlila yang telah banyak membantu penulis, semoga ALLAH SWT selalu memberikan yang terbaik untuk kalian.
11. Kawan-kawan seperjuangan Stambuk 2009 Ilmu Kesejahteraan Sosial, 12. Untuk orang-orang yang masih setia di garis perjuangan dalam
memperjuangkan hak- hak orang-orang yang tertindas.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan limpahan rahmat dan karunianya serta membalas segala kebaikan dengan yang lebih baik lagi. Sungguh penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memerlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun, untuk itu sangat diharapkan masukannya. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, terutama bagi kemajuan Ilmu Kesejahteraan Sosial Kedepannya. Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Medan, Desember 2013
Hamzah Rambe
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI ABSTRAK…………………………………………………………………......... i ABSTRAK………………………………………………………………...…...... ii KATA PENGANTAR………........……………………………………………...…....... iii DAFTAR ISI........…....……………………………………………………......... vi DAFTAR TABEL…..………….............…………………………………......... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ...................................................................................... 9 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 9 D. Sistematika Penulisan .................................................................................. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kemiskinan .................................................................................. 12 B. Pengertian Program..................................................................................... 17 C. Pemberdayaan Masyarakat ......................................................................... 18 D. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat mandiri Perdesaan............. 23 E. Pengertian Desa ......................................................................................... 34 F. Sosial Ekonomi........................................................................................... 35 G. Kesejahteraan Sosial................................................................................... 36 H. Kerangka Pemikiran.................................................................................... 37 I. Hipotesa....................................................................................................... 39 J. Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional................................................. 39
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian ............................................................................................. 43
B. Lokasi Penelitian ......................................................................................... 43
C. Populasi dan Sampel ................................................................................... 44
Universitas Sumatera Utara

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 46 E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 47

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Kampung Bilah.................................................... 49 B. Pemerintahan............................................................................................. 50 C. Keadaan Penduduk..................................................................................... 52 D. Sarana dan Prasarana ................................................................................. 55

BAB V ANALISIS DATA A. Karakteristik Umum Responden ............................................................. 58

B. Gambaran Variabel PNPM Mandiri Perdesaan...................................... 64


C. Sosial Ekonomi Masyarakat................................................................... 74

D. Analisis Kuantitatif................................................................................. 85

E. Analisis Pengaruh PNPM Mandiri Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi

Masyarakat Di Desa Kampung Bilah..................................................... 88

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................ B. Saran ......................................................................................................

95 96

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Kependudukan........................................................................... 52 Tabel 4.2 Penduduk Berdasarkan Pendidikan .......................................... 52 Tabel 4.2 Kepala Keluarga Berdasarkan Pekerjaan .................................. 54 Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana di Desa Kampung Bilah ......................... 56 Tabel 5.1 Responden Berdasarkan Umur ................................................... 59 Tabel 5.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin....................................... 60 Tabel 5.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.............................. 61 Tabel 5.4 Responden Berdasarkan Suku...................................................... 62 Tabel 5.5 Responden Berdasarkan Pekerjaaan............................................. 63 Tabel 5.6 Distribusi Responden mengetahui program
PNPM Mandiri Perdesaan……………………………………….... 63 Tabel 5.7 Distribusi Responden Tentang Sumber Informasi
PNPM Mandiri Perdesaan…………………………………………. 63 Tabel 5.8 Distribusi Responden mengetahui kegiatan
PNPM Mandiri Perdesaan…………………………………….......... 66 Tabel 5.9 Distribusi Responden tentang partisipasi dalam pengambilan
keputusan PNPM Mandiri Perdesaan................................................. 68 Tabel 5.10 Distribusi Responden tentang informasi PNPM Mandiri
Perdesaan............................................................................................. 69 Tabel 5.11 Tanggapan Responden tentang pelaksanaan PNPM Mandiri

Perdesaan………………………………………………………......... 70 Tabel 5.12 Tanggapan Responden Tentang Kesesuaian Dengan Kebutuha
Masyarakat……………………………………………………..…… 72 Tabel 5.13 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan program……… 73 Tabel 5.14 Tanggapan Responden Tentang Pendapatan Untuk Kebutuhan
Sehari-Hari ……………………………………………………….. 74 Tabel 5.15 Distribusi Responden tentang penghasilan/pendapatan karena adanya
PNPM Mandiri Perdesaan ............................................................... 75 Tabel 5.16 Distribusi Responden Tentang Menambah Pekerjaan
Lain................................................................................................... 77
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.17 Distribusi Responden Pekerjaan Lain Yang Di Lakukan Sejak Adanya PNPM Mandiri Perdesaan............................................................... 78
Tabel 5.18 Distribusi Responden Tentang Sarana Pendidikan.................. 79 Tabel 5.19 Distribusi Responden Tentang Pembiayaan Pendidikan Setelah
Adanya PNPM Mandiri Perdesaan................................................... 81 Tabel 5.19 Distribusi Responden Tentang Peningkatan Sarana Pendidikan
Setelah Adanya PNPM Mandiri Perdesaan...................................... 82 Tabel 5.20 Distribusi Responden Tentang Sarana Kesehatan..................... 83 Tabel 5.21 Distribusi Responden Tentang Sarana Kesehatan Setelah Adanya
Program PNPM Mandiri Perdesaan.................................................. 84 Tabel 5.23 Analisis Regresi Linier Sederhana ............................................. 85 Tabel 5.24 Hasi Uji Signifikansi (Uji T) ..................................................... 87 Tabel 5.25 Hasi Uji Koefisien Determinasi (Uji F) ..................................... 87
Universitas Sumatera Utara

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

NAMA

: HAMZAH RAMBE

NIM

: 090902066

ABSTRAK

(Skripsi ini terdiri dari 6 bab, 97 halaman, 28 tabel serta 25 kepustakaan

dan sumber lain yang berasal dari internet)

Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat meraih gelar Sarjana Sosial,

dengan judul “Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di

Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) terhadap Kehidupan

Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir,

Labuhanbatu.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Eksplanatif dengan

metode regresi linier sederhana, dimana Program Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan variabel (variabel X) dan Sosial

Ekonomi (variabel Y). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 54 orang. Teknik

pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Analisis

penelitian menggunakan analisis Regresi Linier sederhana dengan menggunakan

SPSS 17,00, uji signifikasi (uji t) dan Koefisien determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program PNPM Mandiri Pedesaan

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Sosial ekonomi masyarakat.

Dimana didapatkan persamaan regresi linier sederhana Y= 22,141 + 0.178X, hasil

uji signifikansi (uji t) t hitung > t tabel sehingga Ha diterima 2,514 > 1,675

sehingga hipotesa alternative (Ha) di terima dan hipotesa nol (H0) di tolak artinya

terdapat pengaruh PNPM Mandiri Pedesaan yang signifikan terhadap Kehidupan

Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Kampung Bilah, dan hasil uji koefisien

determinasi 4,2 % variabel Y (sosial ekonomi) masyarkat Di Desa Kampung

Bilah dapat di jelaskan oleh variabel X (PNPM Mandiri Pedesaa) dan 95,8% di

jelaskan oleh variabel lain yang tidak di jelaskan dalam penelitian ini.

Kata Kunci : PNPM Mandiri Pedesaan, Kehidupan Sosial Ekonomi.

Universitas Sumatera Utara

FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE

SCIENCE DEPARTMENT OF SOCIAL WELFARE

NAME

: HAMZAH RAMBE

NIM

: 090902066

ABSTRACT

( This thesis consists of 6 chapters , 97 pages , 28 tables and 25 literature and

other sources from the internet )

This thesis is submitted in order to qualify holds a Bachelor of Social ,

titled "The Effect of the National Program for Community Empowerment in Rural

Areas

( PNPM - MP ) The Social Life of Public Economics In Sub Blade of the village

Kampung Hilir Regency Labuhanbatu " . This study aims to determine the extent

of the influence of the National Program for Community Empowerment in Rural

Areas ( PNPM - MP ) to the Socio-Economic Life Village Community Toolbar

Kampung Hilir Subdistrict Blade , Labuhanbatu .

The research method used is explanatory research with simple linear

regression method , where the National Programme for Community

Empowerment in Rural Areas variables ( variables X ) and Socio-Economic (

variable Y ) . The sample in this study amounted to 54 people . Techniques of data

collection using questionnaires , interviews and observation . Research analysis

using simple linear regression analysis using the SPSS 17.00 , significance test ( t

test ) and the coefficient of determination .

The results showed that the Rural PNPM program has a positive and

significant impact on economic social communities . Where a simple linear

regression equation Y = 22.141 + 0.178X , significance test results ( t test ) t count

> t table so that Ha received 2,514 > 1,675 so that alternative hypothesis ( Ha ) is

received and the null hypothesis ( H0 ) means that there are significant PNPM

Mandiri rural significantly to the socio-economic life of the Village People village

bar , and a coefficient of determination of test results 4.2 % Y variables ( socio-

economic ) society in the rural village of blades can be explained by the variable

X ( PNPM Mandiri wilderness ) and 95.8 % described by other variables that are

not described in this study.

Keywords : Rural PNPM Mandiri , Socio-Economic Life .

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang penanganannya membutuhkan keterkaitan berbagai pihak. Kemiskinan di Indonesia diiringi masalah kesenjangan baik antar golongan penduduk maupun pembangunan antar wilayah, yang diantaranya ditunjukkan oleh buruknya kondisi pendidikan dan kesehatan serta rendahnya pendapatan dan daya beli, sebagaimana tercermin dari rendahnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Penduduk dikatakan miskin apabila memiliki pendapatan berada dibawah kemiskinan yang dijadikan sebagai ukuran resmi kondisi kemiskinan di Indonesia (Sumodiningrat, 2009 : 5). Berbicara tentang kemiskinan berarti berbicara tentang nasib umat manusia. Lebih jauh lagi, kemiskinan merupakan fakta yang sepanjang masa dan dimana saja dapat kita lihat. Berhubung kemiskinan itu semakin nyata, banyak pihak telah menelaahnya.Namun fakta itu pula yang menunjukkan bahwa kemiskinan semakin eksis. Hal itu berarti bahwa kemiskinan merupakan sesuatu yang nyata, dekat dan menyatu dengan kita, namun tidak mudah dipahami secara holistik. Banyak pihak merasa telah memahami kemiskinan itu, namun sesungguhnya belum memahami secara holistik. Hal inilah yang menyebabkan kemiskinan itu merupakan suatu masalah yang sangat sulit dicari dan diaplikasikan langkah-langkah penyelesaiannya. Faktor penyebab kemiskinan jika menitikberatkan kajian pada interaksi antara berbagai elemen yang berkontribusi dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup manusia, maka ada beberapa faktor di
Universitas Sumatera Utara

antaranya adalah sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), lingkungan atau lembaga sosial, kebijakan dan implementasi kebijakan melalui program, perilaku birokrat dan sistem hukum. (Siagian, 2012: 117).
Masalah kemiskinan adalah salah satu masalah yang telah lama ada. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini, mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada zaman modern. Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Persoalan pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan dan peluang kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Upaya untuk menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi disiplin yang berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang tepat harus memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas, dan pendayagunaan (http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1867470-ptopnpm-mandiri perdesaan: 26/06/2013).
Dampak kemiskinan yang tentu dirasakan oleh penderita baik secara individu atau keseluruhan masyarakat meliputi berbagai bidang-bidang yang sangat penting dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam kehidupan yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan politik. Dari segi pendidikan, kemiskinan tentunya akan mengarah kepada tingkat pendidikan, keterampilan yang rendah dan angka buta huruf yang tinggi. Dari segi kesehatan, kemiskinan
Universitas Sumatera Utara

membatasi akses untuk mendapat pelayanan kesehatan yang memadai, dan rendahnya angka harapan hidup. Dari segi ekonomi, kemiskinan akan menimbulkan keterbatasan dalam hal finansial baik untuk bertahan hidup maupun untuk memiliki aset dan kepemilikan modal dalam peningkatan kesejahteraan. Dari segi sosial, kemiskinan akan menimbulkan kurangnya penghargaan diri, baik itu status sosial maupun kurangnya sosialisasi dengan dunia luar. Dari segi politik, kemiskinan tentunya akan menimbulkan ketidakstabilan politik.
Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara pada Maret 2013 sebanyak 1.339.200 orang (10,06 persen), angka ini berkurang sebanyak 39.200 orang bila dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin September 2012 yang berjumlah 1.378.400 orang (10,41 persen). Selama periode September 2012 - Maret 2013, penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 24.000 orang (dari 709.100 orang pada September 2012 menjadi 685.100 orang pada Maret 2013), sedangkan di daerah perkotaan berkurang 15.200 orang (dari 669.300 orang pada September 2012 menjadi 654.100 orang pada Maret 2013). Penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2013 sebesar 9,98 persen, turun dibanding September 2012 yang sebesar 10,28 persen. Begitu juga dengan penduduk miskin di daerah perdesaan, yaitu dari 10,53 persen pada September 2012 turun menjadi 10,13 persen pada Maret 2013.Pada Maret 2013 garis kemiskinan Sumatera Utara secara total sebesar Rp284.853,- per kapita per bulan. Untuk daerah perkotaan, garis kemiskinannya sebesar Rp307.352,- dan untuk daerah perdesaan sebesar Rp263.061,- per kapita perbulan. Pada periode September 2012 - Maret 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Universitas Sumatera Utara

menunjukkan kecenderungan menurun. P1 turun dari 1,82 pada September 2012 menjadi 1,54 pada Maret 2013, dan P2 turun dari 0,50 pada September 2012 menjadi 0,37 pada Maret 2013. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati garis kemiskinan dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit (http://sumut.bps.go.id : 01/07/2013).
Saat ini, ada beberapa program penanggulangan kemiskinan yang telah diluncurkan. Adapun program-program yang ditetapkan dalam masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono untuk penanggulangan kemiskinan adalah : Program Bantuan Langsung Tunai (BLT), Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), Program Asuransi Kesejahteraan Sosial, Program Keluarga Harapan (PKH), Program Beras Untuk Rakyat Miskin (Raskin), Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan terakhir adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) dan yang terbaru adalah Program Bantuan Langsung Sementara ( BLSM) yang merupakan program pemerintah untuk rakyat kurang mampu atau miskin sebagai bagian dari dampakkenaikan harga BBM pada tanggal 22 Juli 2013.
Program-program pemerintah yang telah diluncurkan tersebut, ada beberapa program yang dilihat mempunyai kompetensi dalam mengurangi angka kemiskinan. Program tersebut mempunyai kompetensi karena melibatkan masyarakat sebagai subjek upaya penanggulangan kemiskinan.Program tersebut salah satunya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Universitas Sumatera Utara

(PNPM Mandiri). Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri merupakan program nasional penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat yang diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 2007. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja.
Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri tahun 2007 dimulai dengan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai dasar pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan) beserta program pendukungnya seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi (PNPM Generasi) ; Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) sebagai dasar bagi pengembangan pemberdayaan masyarakat di perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan) ; dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) untuk pengembangan daerah tertinggal, pasca bencana, dan konflik.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri tersebar di seluruh Indonesia, tetapi dalam pelaksanaannya yang paling banyak dilaksanakan adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan. Alasannya adalah kemiskinan paling banyak ditemui di perdesaan yaitu 18,9 juta atau 63,2 % dari total kemiskinan yang ada di Indonesia (www.bps.go.id :01/07/2013).
Lingkup kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan pada prinsipnya adalah peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin perdesaan secara mandiri melalui peningkatan partisipasi (terutama masyarakat miskin, kelompok perempuan dan komunitas/ kelompok
Universitas Sumatera Utara

yang terpinggirkan), meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah, meningkatnya modal sosial masyarakat serta inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
Jenis kegiatan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan dapat diklasifikasikan dalam 4 jenis kegiatan :
1. Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin,
2. Peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan termasuk kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan masyarakat,
3. Kegiatan peningkatan kapasitas/keterampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal.
4. Penambahan permodalan Simpan Pinjam untuk kelompok Perempuan (SPP). (Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan, 2008: Penjelasan IV).
Menurut data dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (KEMENKOKESRA) tahun 2012, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat MandiriT.A 2012 mencakup 6.680 kecamatan di Indonesia dan dilaksanakan oleh 4 (empat) program utama, yaitu: Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan mencakup 5.100 kecamatan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat MandiriPerkotaan mencakup 1.151 kecamatan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Infrastruktur Perdesaan mencakup 187
Universitas Sumatera Utara

kecamatan, dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah mencakup 237 kecamatan. Dari 5.100 kecamatan di Indonesia yang tersentuh oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan salah satunya adalah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara.
Wakil Bupati Labuhanbatu Suhari Pane, S.IP mengharapkan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dapat berdampak positif terhadap pengentasan kemiskinan. Karena pelaksanaan PNPM-MP bisa menumbuhkan gairah perekonomian yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.Menurutnya penting sekali menumbuhkan jiwa wirausaha di tengah masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan. Para pelaksana PNPM harus mampu mengubah pola pikir masyarakat terkait pentingnya wirausaha sebagai pilar ekonomi. Kepala Bagian Pemberdayaan Masyarakat Desa/Keluharan Kabupaten Labuhanbatu H.Safruddin BA dalam paparannya menyampaikan, bahwa pada tahun 2010 hanya 3 Kecamatan yang berpartisifasi di PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Labuhanbatu yaitu, Kecamatan Bilah Barat, Bilah Hulu dan Bilah Hilir dan pada tahun 2011 menjadi 6 Kecamatan yaitu, Kecamatan Bilah Barat, Bilah Hulu, Bilah Hilir, Panai Hulu, Panai Tengah dan Panai Hilir. Dijelaskannya juga Alokasi Dana untuk Tahun Anggaran 2012 PNPM-MP Perdesaan di Kab.Labuhanbatu sebesar Rp 9.800.000.000,- (untuk 6 kecamatan) terdiri dari dana APBN Rp 8.820.000.000,dan Cost Sharing dari APBD Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp 980.000.000,-.
Universitas Sumatera Utara

Hambatan dalam rangka penanganan Desa Tertinggal di Labuhanbatu antara lain lokasi desa yang sangat jauh dari ibukota kabupaten dan infrastruktur yang tidak memadai untuk mencapai desa tertinggal, serta umumnya desa tertinggal berada pada daerah pantai, dimana medan menuju lokasi sangat sulit akibat kondisi alam.Sedangkan upaya yang telah dilakukan terhadap desa tertinggal di Labuhanbatu yakni pada tahun anggaran 2012 telah diusulkan dari 10 Desa tertinggal di Kabupaten Labuhanbatu memperoleh dana bantuan program terpadu penanggulangan kemiskinan (GARDUNANGKIS) dari dana APBD Propinsi Sumatera Utara, serta pemberian dana bantuan secara merata dan profesional, yaitu 60 % untuk desa merata dan 40 % untuk desa tertinggal/pantai (http://www.labuhanbatukab.go.id : 02/072013).
Berdasarkan latar belakangpermasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti sejauh mana “Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu”.
Universitas Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting karena langkah ini
akan menentukan kemana suatu penelitian diarahkan. Perumusan masalah pada hakikatnya merupakan perumusan pertanyaan yang jawabannya akan dicari melalui penelitian (Soehartono, 2008: 23).
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : "Bagaimana Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian C.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu.
C.2 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan pemahaman terhadap permasalahan yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara

b. Untuk membentuk pola pikir yang dinamis serta untuk mengetahui kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu yang diperoleh.
c. Dapat digunakan sebagai karya ilmiah dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Manfaat Praktis a. Dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. b. Dapat memberi masukan bagi para pihak yang berkepentingan dan referensi bagi penelitian berikutnya.
3. Manfaat Akademis a. Pengembangan konsep dan teori-teori yang berkenaan dengan pemberdayaan masyarakat perdesaan. b. Pengembangan kebijakan dan model Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP).
Universitas Sumatera Utara

D. Sistematika Penulisan

Adapun sistemtika penulisan penelitian ini adalah terdiri dari enam bab

seperti yang diuraikan berikut ini :

BAB I

: PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II

: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan

masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, definisi

konsep dan definisi operasional.

BAB III

: METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi,

teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

BAB IV

: DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan sejarah singkat gambaran umum lokasi

penelitian dan data-data lain yang turut memperkaya karya

ilmiah ini.

BAB V

: ANALISIS DATA

Bab ini berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil

penelitian beserta dengan analisisnya.

BAB VI

: PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang bermanfaat

sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kemiskinan A.1 Pengertian Kemiskinan Sebagai suatu kondisi, kemiskinan adalah suatu fakta dimana seseorang atau sekelompok orang hidup di bawah atau lebih rendah dari kondisi hidup layak sebagai manusia disebabkan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Sementara sebagai suatu proses, kemiskinan merupakan proses menurunnya daya dukung terhadap hidup seseorang atau sekelompok orang, sehingga pada gilirannya ia atau kelompok tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak pula mampu mencapai taraf kehidupan yang dianggap layak sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Secara umum, istilah miskin atau kemiskinan dapat dengan mudah kita artikan sebagai suatu kondisi yang kurang atau minim. Dalam hal ini konsep kurang maupun minim dilihat secara komparatif antara kondisi nyata kehidupan pribadi atau sekelompok orang di satu pihak dengan kebutuhan pribadi atau sekelompok orang di lain pihak. Pengertian minim disini bersifat relatif, dapat berbeda dengan rentang waktu yang berbeda.Dapat pula berbeda dengan lingkungan yang berbeda (Siagian, 2012: 2-4). Ilmuwan sosial mengaitkan konsep kemiskinan dengan konsep kelas, stratifikasi sosial, struktur sosial dan bentuk-bentuk definisi sosial lainnya (Soetomo; 2006).
Universitas Sumatera Utara

Hal yang juga dijumpai dalam pengukuran kemiskinan , konsep tentang taraf hidup atau “lefel of living” misalnya tidak cukup hanya melihat tingkat pendapatan, akan tetapi juga perlu melihat tingkat pendidikan, kesehatan, perumahan dan kondisi sosial yang lain.
Beberapa ahli mengemukakan definisi kemiskinan : 1. Mencher (dalam Siagian, 2012: 5) mengemukakan, kemiskinan adalah
gejala penurunan kemampuan seseorang atau sekelompok orang atau wilayah sehingga mempengaruhi daya dukung hidup seseorang atau sekelompok orang tersebut, dimana pada suatu titik waktu secara nyata mereka tidak mampu mencapai kehidupan yang layak. 2. Pearce (dalam Siagian, 2012: 7) mengemukakan, kemiskinan merupakan produk dari interaksi teknologi, sumber daya alam dan modal, dengan sumber daya manusia serta kelembagaan.
Universitas Sumatera Utara

3. Castells (dalam Siagian, 2012: 10) mengemukakan, kemiskinan adalah suatu tingkat kehidupan yang berada di bawah standar kebutuhan hidup minimum agar manusia dapat bertahan hidup.
Universitas Sumatera Utara

Menurut Tjokrowinoto dalam Sulistiyani (2004) kemiskinan tidak hanya menyangkut persoalan kesejahteraan semata tetapi kemiskinan menyangkut persoalan kerentanan, ketidakberdayaan, tertutupnya akses peluang kerja, ketergantungan tinggi, dan rendahnya akses pasar. Sebab-sebab kemiskinan di antaranya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Perbedaan pemilikan kekayaan. 2. Perbedaan dalam kemampuan pribadi. 3. Perbedaan dalam bidang dan pengalaman. Kemiskinan menjadi suatu lingkaran setan dari kurangnya pendidikan, tingginya pengangguran, rendahnya pendapatan, tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup, menjadi sumber daya yang tidak produktif. Ini diperlukan satu program yang dapat memecahkan lingkaran setan, maka program pemecahan yang dicanangkan harus dapat memecahkan permasalahan yang sebenarnya masyarakat miskin.
A.2 Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan Secara umum faktor-faktor penyebab kemiskinan secara kategoris dengan
menitikberatkan kajian pada sumbernya terdiri dari dua bagian besar, yaitu : 1. Faktor Internal, yang dalam hal ini berasal dari dalam individu yang mengalami kemiskinan itu yang secara substansial adalah dalam bentuk kekurangmampuan, yang meliputi : a. Fisik misalnya cacat, kurang gizi, sakit-sakitan.
Universitas Sumatera Utara

b. Intelektual, seperti : kurangnya pengetahuan, kebodohan, miskinnya informasi.
c. Mental emosional atau temperamental, seperti : malas, mudah menyerah dan putus asa.
d. Spiritual, seperti : tidak jujur, penipu, serakah dan tidak displin. e. Sosial psikologis, seperti : kurang motivasi, kurang percaya diri,
depresi, stress, kurang relasi dan kurang mampu mencari dukungan. f. Keterampilan, seperti : tidak memiliki keahlian yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. g. Asset, seperti : tidak memiliki stok kekayaan dalam bentuk tanah, rumah, tabungan, kendaran dan modal kerja. 2. Faktor Eksternal, yakni bersumber dari luar diri individu atau keluarga yang mengalami dan menghadapi kemiskinan itu, sehingga pada suatu titik waktu menjadikannya miskin, meliputi : a. Terbatasnya pelayanan sosial dasar. b. Tidak dilindunginya hak atas kepemilikan tanah sebagai asset dan alat memenuhi kebutuhan hidup. c. Terbatasnya lapangan pekerjaan formal dan kurang terlindunginya usaha-usaha sektor infomal. d. Kebijakan perbankan terhadap layanan kredit mikro dan tingkat bunga yang tidak mendukung serta usaha mikro.
Universitas Sumatera Utara

e. Belum terciptanya sistem ekonomi kerakyatan dengan prioritas sektor riil masyarakat banyak.
f. Sistem mobilisasi dan pendayagunaan dana sosial masyarakat yang belum optimal, seperti zakat.
g. Dampak sosial negatif dari program penyesuaian struktural (structural adjusment program).
h. Budaya yang kurang mendukung kemajuan dan kesejahteraan. i. Kondisi geografis yang sulit, tandus, terpencil atau daerah bencana. j. Pembangunan yang lebih berorientasi fisik material. k. Pembangunan ekonomi antar daerah yang belum merata. l. Kebijakan publik yang belum berpihak kepada penduduk miskin.
(Siagian, 2012: 114-116)
B. Pengertian Program Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, program adalah rancangan
mengenai asas serta usaha (di ketatanegaraan, perekonomian, dan sebagainya) yang akan dijalankan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2010). Program adalah produk yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perencanaan, program dapat juga diartikan sebagai pernyataan tertulis mengenai :
1. Situasi wilayah. 2. Masalah yang dihadapi. 3. Tujuan yang ingin dicapai.
Universitas Sumatera Utara

4. Cara mencapai tujuan, yaitu perencanaan kerja ysng berisi pertanyaanpertanyaan tentang apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan dilakukan, bagaimana cara melakukan, dan dimana hal tersebut dilakukan. Perencanaan program merupakan upaya perumusan, pengembangan, dan
pelaksanaan program-program. Disebutkan pula bahwa perencanaan program merupakan proses yang berkelanjutan melalui semua warga masyarakat, penyuluhan, dan para ilmuwan untuk memusatkan pengetahuan dan keputusankeputusan dalam mencapai pembangunan yang lebih terarah dan mantap (Martinez, dalam Setiana, 2005 : 70).
C. Pemberdayaan Masyarakat C.1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah terjemahan dari kata “empowerment” yang mengandung kata “empower” yang juga dapat berarti pemberian kekuasaan, karena power bukan sekedar daya, tetapi juga kekuasaan, sehingga kata daya tidaksaja bermakna mampu tetapi juga mempunyai kuasa (Wrihatnolo dan Riant, 2007:1).
Pemberdayaan adalah upaya meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secaramandiri baik di bidang ekonomi, sosial, agama dan budaya (Haw.Widjaja, 2003 : 169).
Universitas Sumatera Utara

Menurut Payne dalam Rukminto (2003 :54) suatu proses pemberdayaan, pada intinya ditujukan guna membantu klien dalam memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan yang terkait dengan diri mereka, mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan.
C.2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya pemerintah untuk mendorong
akselerasi penurunan angka kemiskinan yang berbasis partisipasi yang diharapkan dapat menciptakan proses penguatan sosial yang dapat mengantar masyarakat yang madani, sejahtera, berkeadilan serta berlandaskan iman dan taqwa (Sumodiningrat, 2009 : 60).
Tujuan pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hal yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya (Suharto, 2005 : 60).
Konsep pemberdayaan tidak mempertentangkan pertumbuhan dan pemerataan, tetapi konsep ini berpandangan bahwa dengan pemerataan tercipta landasan yang lebih luas untuk pertumbuhan dan yang akan menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan.
Universitas Sumatera Utara

Upaya pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan tiga hal : 1. Menciptakan iklim yang memungkinkan potensi manusia berkembang. Titik tolaknya adalah penekanan bahwa setiap manusia dan masyarakat memiliki potensi-potensi, kemudian diberikan motivasi dan penyadaran bahwa potensi itu dapat dikembangkan. 2. Memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat dimana perlu langkahlangkah yang lebih positif dan nyata, penyediaan berbagai masukan serta pembukaan berbagai akses kepada peluang yang akan membuat masyarakat mampu dan memanfaatkan peluang. Pemberdayaan pada jalur ini dapat berupa pemberian berbagai bantuan produktif., pelatihan, pembangunan sarana dan prasarana baik fisik maupun sosial dan pengembangan kelembagaan di tingkat masyarakat. 3. Pemberdayaan mengandung arti pemihakan pada pihak yang lemah untuk mencegah persaingan yang tidak seimbang dan menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan.
Pemberdayaan sosial merupakan suatu upaya untuk membangun semangat hidup secara mandiri di kalangan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing secara bersama-sama. Fakta ini sekaligus menjadi pertimbangan utama untuk tidak seharusnya membuat dikotomi di antara permasalahan sosial dan ekonomi.Setiap upaya perbaikan harus dilandasi oleh komitmen individu yang kuat dan mencakup aspek intelektual, spiritual dan emosional. Sasaran yang menjadi fokus penanggulangan kemiskinan melalui strategi pemberdayaan adalah
Universitas Sumatera Utara

penduduk miskin yang berusia produktif, yaitu berkisar antara 15 tahun hingga 55 tahun. Penduduk miskin pada kisaran usia ini yang sehat jasmani maupun rohani merupakan sumber daya manusia yang memiliki potensi besar untuk menjadi pelaku aktif dalam pembangunan.
Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata 'power' (kekuatan atau keberdayaan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka.
Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam (a) memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan; (b) menjangkau sumbersumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan; dan (c) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusankeputusan yang mempengaruhi mereka (Suharto, 2009:58).
C.3 Model Pemberdayaan Masyarakat Perencanaan dan pembuatan keputusan berkaitan dengan program
pembangunan kerap kali dilakukan secara top down, tanpa melibatkan tokohtokoh maupun anggota masyarakat sendiri.Akibatnya, aktifitas yang menjadi
Universitas Sumatera Utara

muatan program pembangunan tersebut tidak efektif dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Ketidakefektifan tersebut disebabkan berbagai faktor, seperti :
1. Aktifitas pembangunan yang tidak sesuai dengan keperluan masyarakat setempat,
2. Pemimpin masyarakat tidak bertanggungjawab atas program, 3. Masyarakat kurang dilibatkan dalam berbagai aktifitas dan tidak
bertanggungjawab atas program dan efektivitasnya, 4. Aktifitas yang dilakukan justru menciptakan ketergantungan yang lebih
menyusahkan daripada meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Siagian, 2012 : 156-157) Ginanjar Kartasasmita (dalam Siagian, 2012: 158) mengemukakan bahwa konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian pengembangan masyarakat dan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat (community – based development). Menurut Ginanjar kartasasmita, pemberdayaan masyarakat adalah suatu aktifitas memampukan dan memandirikan masyarakat, dengan demikian masyarakat akan meningkatkan derajatnya. Hardita (dalam Siagian, 2012: 158) mengemukakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah proses meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menganalisis keadaan, kesanggupan, dan masalah-masalah aktual yang perlu mendapat penyelesaian. Menurutnya, prinsip pemberdayaan masyarakat adalah pengalaman dan pengetahuan masyarakat tentang keberadaannya yang sangat luas dan berguna serta harapan mereka untuk menjadi lebih baik. Sedangkan titik tolak
Universitas Sumatera Utara

pemberdayaan masyarakat adalah untuk memandirikan masyarakat agar mampu meningkatkan derajat hidupnya, mengoptimumkan pemanfaatan segala sumber daya yang ada pada mereka dan yang ada di lingkungan mereka dalam rangka peningkatan kualitas hidup mereka.
D. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia mencanangkan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri yang terdiri dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan, serta Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri wilayah khusus dan desa tertinggal. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan.Pendekatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK), yang selam

Dokumen yang terkait

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir

2 40 130

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Respon Masyarakat Terhadap Program Subsidi Pupuk Bagi Petani Di Desa Gunung Selamat Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu.

3 58 104

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

4 65 98

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264