Koefisien Determinasi Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

4.2.6. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel apakah terdapat hubungan yang erat atau saling berperan, antara variabel bebas yaitu dalam penelitian ini adalah Program Aplikasi Absensi dan variabel terikat Kinerja karyawan, maka dilakukan uji hipotesis nol dimana: H : ρ = 0, artinya Program Aplikasi Absensi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN Persero Distribusi Jabar dan Banten. H 1 : ρ ≠ 0, artinya Program Aplikasi Absensi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN Persero Distribusi Jabar dan Banten. Perhitungan hipotesis menggunakan uji T dikarenakan populasi menggunakan sampel kecil atau sampel 30 yaitu dengan rumus : t hitung = r yx √n-2 √1-r² t hitung = 0,740 √14 √ 1- 0,740² = 2.768826466 √ 1- 0,5476 = 2.7688266466 0,672606868 t hitung = 4,361328334 t table = 2,977 α = 0,01 1 Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh t hitung sebesar 4,36 apabila dilihat dari tabel distribusi t dengan tingkat signifikan 1 dan derajat kebebasan dk = n-2, maka diperoleh t tabel = 2,977 Berdasarkan kriteria uji, jika t hitung lebih besar dibandingkan dengan t tabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya dengan tingkat taraf kepercayaan 99 bahwa “Program Aplikasi Absensi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN Persero Distribusi Jabar dan Banten”. H0 diterima H0 ditolak H0 ditolak -4,11 -2,97 0 2,97 4,11 Gambar 4.16 Pengujian Hipotesis Berdasarkan t-hitung t tabel 4,11 2,97 sehingga H0 ditolak maka dapat disimpulkan Program Aplikasi Absensi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN Persero Distribusi Jabar dan Banten. 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya yaitu bab hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam penerapannya, program aplikasi absensi memang diperlukan dalam perusahaan untuk mempermudah pegawai dalam melakukan pendataan kehadiran dan mengolah setiap data kehadiran karyawan yang dihasilkan pun tepat dan akurat. 2. Program aplikasi absensi secara keseluruhan baik. Respon tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan tanggapan dari responden dengan hasil sebanyak 86,875 yang berarti bahwa tanggapan atas implementasi dari program aplikasi absensi sangat kuat. 3. Kinerja Karyawan secara keseluruhan baik. Respon tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan tanggapan dari responden dengan hasil sebanyak 82,29 yang berarti bahwa kinerja pegawai setelah menggunakan program aplikasi adalah baik. 4. Besarnya pengaruh Program aplikasi absensi dengan Kinerja Karayawan pada PT. PLN Persero Distribusi Jabar dan Banten yaitu 54.76. Sedang sisanya, yaitu 45,24 100 - 54,76 harus dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lainnya seperti penggajian, insentif. Dan dengan ketentuan H0 : ρ = 0, tidak ada pengaruh antara kedua variabel dan H1 : ρ ≠ 0, ada pengaruh antara kedua variabel. Dapat disimpulkan Program Aplikasi Absensi dan Kinerja Karyawan melalui uji t didapat nilai 4,11 Nilai tersebut menjelaskan bahwa antara Program Aplikasi Absensi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

5.2. Saran

1. Program aplikasi absensi yang digunakan di PT. PLN Persero Distribusi Jabar dan Banten sudah berada pada kategori yang baik, namun agar Program aplikasi absensi lebih baik lagi, perlu diadakannya pengembangan sistem dengan software yang lebih spesifik agar data dan informasi yang ada lebih terjamin dan tertata dalam penyimpanannya. 2. Bagi karyawan, sebaiknya meningkatkan kinerjanya jangan membiarkan pekerjaan sampai menumpuk, tetapi langsung mengerjakannya agar hasil yang dicapai oleh tiap karyawan sesuai dengan prosedur penerapan perusahaan.