Sejarah Singkat Perusahaan Objek Penelitian

di seluruh Indonesia oleh pemerintah Republik Indonesia, dengan dimulainya nasionalisasi perusahaan asing di Indonesia. Maka tanggal 27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh pemerintah RI dengan dikukuhkanya peraturan pemerintah nomor 86 tahun 1958 j.o peraturan pemerintah nomor 18 tahun 1959 tentang penentuan perusahaan listrik dan Gas milik Belanda Tahun 1961, berdasarkan peraturan pemerintah nomor 67 di bentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara BPU-PLN sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. PLN Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang. Tahun 1972,pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah nomor 18 tahun 1972, tentang perusahaan umum Listrik Negara,yang menyebutkan bahwa status PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian mengacu kepada peraturan Menteri PUTL nomor 013PRT1957.tanggal 8 September 1957 tentang Organisasi dan Tata kerja perusahaan Umum Listrik Negara. Maka PLN mengadakan reorganisasi menyangkut nama tugas dan wilayah kerja daerah. Berdasarkan pengumuman PLN Exploitasi Xl diubah namanya menjadi perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Dengan adanya peraturan pemerintah RI nomor 23 tahun 1994 tanggal 16 juni 1994 maka bentuk perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat di ubah lagi menjadi perusahaan perseroan Persero dengan sebutan PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994, sesuai akta pendirian, selanjutnya sesuai keputusan direksi PT. PLN persero nomor 28.K01DIR2001 tanggal 20 februari 2001, PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat di ubah menjadi PT PLN Persero Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat. Kemudian melalui Suarat Keputusan PT. PLN persero Nomor:120.K010DIR2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT. PLN Persero Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah menjadi PT. PLNPersero Distribusi Jabar dan Banten hingga saat ini.

3.1.2. Visi dan Misi PT. PLN Persero Distribusi Jabar Dan Banten Bandung.

Adapun visi dan misi pada PT. PLN Persero distribusi Jabar Dan Banten adalah sebagai berikut.

3.1.2.1. Visi

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul,dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Konsekuensi terhadap Strategi Korporat : 1. Mewujudkan kinerja perusahaan dengan kualitas setaraf kelas dunia dalam bisnis kelistrikan. 2. Berfokus pada peningkatan kualitas proses secara terus menerus untuk memperoleh hasil yang maksimal. 3. Membangun lingkungan kerja yang memengkinkan anggota perusahaan mentransformasikan potensi mereka menjadi kinerja perusahaan yang dihargai tinggi.

3.1.2.2. Misi

A. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang usaha lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham. Konsekuensi terhadap Strategi Korporat : 1. Mecari dan memanfaatkan peluang usaha secara berkesinambungan di bidang bisnis kelistrikan dan usaha lain yang berkait. 2. Mengembangkan budaya pelayanan. 3. Menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan perusahaan yang baik Good Corporate Governance. 4. Anggota perusahaan perlu menyadari bahwa bisnis kelistrikan adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 5. Berusaha secara konsisten untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kelistrikan. B. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Konsekuensi terhadap Strategi Korporat: 1. Mengembagkan dan menjalankan bisnis kelistrikan sesuai dengan harapan dan aspirasi masyarakat. 2. Mengembangkan usaha kelistrikan yang selaras dengan kebutuhan pertumbuhan ekonomi di pasar yang kompetitif.