STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Gangguan saraf yang paling sering dijumpai di seluruh dunia salah satunya adalah epilepsi. Penyakit ini dapat diderita oleh siapapun, tanpa memandang umur, kelas sosial, suku bangsa, maupun batasan geografi. Epilepsi sendiri adalah gangguan saraf kronik yang ditandai dengan serangan seizure berulang (Ganong and McPhee, 2006). Serangan seizure ini terjadi karena disfungsi otak akibat aktivitas bangkitan abnormal saraf serebral (Porter and Meldrum, 2002). Pada dasarnya setiap orang dapat mengalami epilepsi namun tiap individu memiliki otak dengan ambang seizure yang berbeda (Hantoro, 2013). Hasil studi yang dilakukan di negara maju maupun berkembang menunjukkan bahwa orang dewasa dengan penyakit epilepsi kematiannya meningkat dua hingga tiga kali lebih tinggi daripada orang dewasa normal (WHO, 2012).

Prevalensi epilepsi di seluruh dunia cukup besar, sekitar 1 % dari populasi dunia saat ini yang merupakan suatu gangguan sistem saraf terbanyak kedua setelah stroke (Porter and Meldrum, 2002). Adapun insiden epilepsi di negara maju adalah 50 per 100.000 dan di negara berkembang 100 per 100.000. Pendataan secara global diperkirakan ada sekitar 3,5 juta kasus baru per tahun diantaranya adalah 40% golongan anak, 40% golongan dewasa, dan 20% golongan usia lanjut (Hantoro, 2013). Sedangkan di Indonesia belum ada data pasti tentang prevalensi maupun insiden epilepsi namun dapat diperkirakan jumlah orang dengan epilepsi yang masih mengalami seizure dan membutuhkan pengobatan yaitu berkisar hingga 1,8 juta orang dari 200 juta penduduk (Hawari, 2010).

Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Banyak faktor yang dapat mencederai sel-sel saraf otak atau lintasan komunikasi antar sel. Lebih kurang 65% dari seluruh kasus epilepsi tidak diketahui faktor penyebabnya. Namun beberapa faktor penyebab maupun faktor resiko yang sudah diketahui yaitu trauma kepala, demam tinggi, stroke, intoksikasi (termasuk obat-obatan tertentu), tumor otak, masalah kardiovaskular tertentu, gangguan keseimbangan elektrolit,


(2)

2

infeksi (ensefalitis, meningitis), dan infeksi parasit terutama cacing pita (Hantoro, 2013). Selain itu ada juga faktor tambahan yang cukup berarti yaitu faktor genetik (Porter and Meldrum, 2002).

Terapi epilepsi meliputi terapi non-farmakologi dan farmakologi. Terapi non-farmakologi pada pasien epilepsi meliputi diet katogenik, pembedahan dan stimulasi nervus vagus (Vagal Nerve Stimulator, VNS). Sedangkan untuk terapi farmakologi pada pasien epilepsi tergantung dari jenis epilepsi, kondisi pasien, serta pertimbangan efek samping dari obat antiepilepsi yang digunakan (Gidal and Garnett, 2005). Pemilihan obat antiepilepsi dipengaruhi oleh berbagai hal di luar diagnosis dan jenis seizure seperti umur, kehamilan, laktasi, depresi, retardasi mental, ketaatan minum obat, dan harga obat. Terapi epilepsi berupa penggunaan obat dalam jangka waktu yang lama, bertahun-tahun, bahkan seumur hidup, berbeda dengan terapi terhadap gejala dan penyakit lainnya sehingga perlu perhatian khusus dalam penggunaannya (Hantoro, 2013).

Selama pertengahan abad ke 20, obat utama untuk epilepsi adalah fenobarbital (1912) dan fenitoin (1938). Kemudian sejak tahun 1960 ditemukan berbagai macam obat antiepilepsi baru. Penemuan tersebut didasarkan atas pengetahuan yang maju tentang aktivitas elektrokimia di otak, terutama neurotransmiter pemicu (excitatory) dan penghambat (inhibitory) (Hantoro, 2013). Tahun 1990, kurang lebih 16 obat antiepilepsi beredar, diantaranya yaitu barbiturat, hidantoin, oksazoildinedion, suksinimid, asetilurea, karbamazepin, asam valproat, benzodiazepin serta ada juga senyawa baru seperti vigabatrin, okskarbazepin, lamotrigin, gabapentin, dan felbamat (Porter and Meldrum, 2002).

Di Indonesia telah beredar berbagai jenis obat antiepilepsi baik sebagai

first line drug maupun second line drug, baik yang generik maupun paten, baik harga murah hingga mahal (Hantoro, 2013). Asam valproat merupakan obat antiepilepsi pilihan pertama karena efek samping dan efek yang merugikan kognitif paling rendah, efek sedatif relatif kecil, serta memiliki indeks terapi yang luas (Neal, 2005). Obat ini disintesis untuk petama kali pada tahun 1882. Asam valproat dapat digunakan untuk generalized seizure, (termasuk mioklonus dan lena, sebagai drug of choice), partial seizure, sindrom Lennox-Gastaut, sindrom


(3)

3

epilepsi pada anak dan kejang demam. Di Indonesia asam valproat mulai dikenal dan digunakan di klinik pada tahun 2000 (Hantoro, 2013). Asam valproat tersedia dalam multi dosis, memiliki indeks terapi yang luas yang bisa digunakan baik monoterapi atau sebagai terapi tambahan bagi partial seizure (Gidal and Garnett, 2005).

Dari hasil penelitian Hu et al menyatakan bahwa asam valproat baik sebagai antiepilepsi yang bersifat first line drug dibandingkan dengan obat antiepilepsi golongan baru seperti topiramat. Meskipun topiramat memiliki efektivitas yang lebih baik dari asam valproat namun obat antiepilepsi ini memiliki indeks terapi yang luas sehingga cukup aman dalam penggunaan jangka panjang (Hu et al., 2012). Selain itu, dari penelitian Glauser et al menyatakan bahwa asam valproat juga efektif sebagai obat antiepilepsi pengobatan pada anak dengan epilepsi tipe absen. Namun asam valproat ini bisa menyebabkan gangguan atensi yang lebih bermakna di bandingkan dengan obat etosuksimid dan lamotrigin (Glauser et al., 2010).

Prevalensi epilepsi yang tinggi, banyak faktor yang menyebabkan epilepsi, tidak semua obat antiepilepsi efektif untuk epilepsi, dan juga jarang dilakukan

Therapeutics Drug Monitoring (TDM), maka perlu dilakukan pengamatan pola penggunaan asam valproat meliputi kesesuaian pemilihan obat, dosis, aturan pakai, cara penggunaan dan interaksi obat pada pasien epilepsi di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah pola penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pola penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sehingga dapat memberikan


(4)

4

masukan bagi semua pihak yang memerlukan informasi tentang penggunaan asam valproat.

1.3.2 Tujuan Khusus

(1) Mengetahui profil penggunaan asam valproat secara umum meliputi dosis, aturan pakai dan cara penggunaan yang disesuaikan dengan pedoman terapi yang berlaku di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

(2) Mengkaji terapi asam valproat terkait data laboratorium dan data klinik.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang dapat memberikan gambaran tentang pola penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi sehingga mampu memberikan informasi pada Instalasi Farmasi dalam hal pengadaan obat di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

1.4.2 Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang farmasi klinik, terutama dalam hal pelayanan penggunaan asam valproat di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.


(5)

SKRIPSI

NOORBANI

STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT

PADA PASIEN EPILEPSI

(Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD

Dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(6)

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT

PADA PASIEN EPILEPSI

(Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD

Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2014

Oleh : NOORBANI 201010410311042


(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirrohim

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh

Puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam karena berkat rahmat dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang).

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peran pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan hidayahnya kepada umatnya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom, selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Budi Rahaju, MPH, selaku direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

4. Staf pegawai RMK RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang banyak membantu dalam proses pengambilan data skripsi.

5. Ibu Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang. Serta sebagai Dosen Penguji II yang telah memberikan banyak saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt., selaku Dosen Pembimbing I, dan Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp. FRS., selaku Dosen Pembimbing


(8)

II yang disela kesibukan beliau masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi pengarahan serta dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi ini.

7. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS., selaku Dosen Penguji I yang telah banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

8. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si, M.P., selaku Dosen Wali yang sudah banyak memberikan arahan selama perkuliahan ini.

9. Untuk semua Dosen Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.

10.Staf Tata Usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak membantu dalam hal administrasi.

11.Orang tua tercinta, Ayahanda Suddin dan Ibunda Salbiah, yang tiada henti memberikan motivasi dalam segala hal, serta selalu sabar dalam mendoakan kesuksesan dan keberhasilan putri keduanya. Terima kasih banyak atas didikan dan kerja keras ayah dan ibu dalam membahagiakan putrinya untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

12.Untuk kakak tercinta Mariani yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam segala hal. Serta doa yang tiada putus dipanjatkan demi kesuksesan adiknya.

13.Dwi Cahyo Wibowo, Amd., yang selalu mendukung setiap kegiatan. Terima kasih atas nasihat dan dukungannya, serta semangat yang bikin kuat buat ngerjain skripsi hingga larut malam.

14.Sahabat seperjuangan kuliah (Siti Zukhrah, Wiwin Yulianti Ningsih, Alvina Prastika, Aulia Mulida Putri, Rian Saputro, serta keluarga besar Farmasi kelas A 2010) terima kasih atas keceriaan, kebersamaan, dukungan, bantuan, motivasi, serta semangat yang diberikan hingga skripsi ini selesai dikerjakan.

15.Teman seperjuangan sidang (Ona, Indri, dan Randy), terima kasih buat semangat dan setiap dukungan yang sudah dilalui bersama.


(9)

16.Teman-teman Farmasi 2010, terima kasih atas kebersamaanya selama empat tahun ini, kalian selalu memberikan warna baru dalam kehidupan. 17.Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf

dan mengucapkan terima kasih banyak. Semua keberhasilan ini tidak luput dari bantuan dan doa kalian semua.

Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amin.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, 30 Juni 2014 Penyusun


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

LEMBAR PENGESAHAN………... ii

LEMBAR PENGUJIAN……… iii

KATA PENGANTAR………... iv

RINGKASAN……… vii

ABSTRAK………. ix

ABSTRACT………... x

DAFTAR ISI………. . xi

DAFTAR TABEL………. . xiv

DAFTAR GAMBAR………. xv

DAFTAR LAMPIRAN………. . xvi

DAFTAR SINGKATAN………... xvii

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

1.1 Latar Belakang Masalah………... 1

1.2 Rumusan Masalah……… 3

1.3 Tujuan Penelitian………. 3

1.3.1 Tujuan Umum………. 3

1.3.2 Tujuan Khusus……… 4

1.4 Manfaat Penelitian………... 4

1.4.1 Manfaat Bagi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang………. 4

1.4.2 Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan………. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………... 5

2.1 Tinjauan Tentang Sistem Saraf Pusat……….. 5


(11)

2.1.2 Mikroanatomi Otak………. 7

2.1.3 Sistem Neurotransmiter Pada Sistem Saraf Pusat………... 7

2.2 Tinjauan Tentang Epilepsi………...… 10

2.2.1 Definisi Epilepsi………..… 10

2.2.2 Epidemiologi Epilepsi………. 11

2.2.3 Klasifikasi Epilepsi……….… 11

2.2.4 Etiologi Epilepsi……….. 14

2.2.5 Patofisiologi Epilepsi……….. 14

2.3 Pemeriksaan Penderita Epilepsi………... 16

2.4 Prinsip Umum Terapi Pada Pasien Epilepsi………. 17

2.5 Terapi Pada Pasien Epilepsi………. 18

2.5.1 Terapi Non-Farmakologi………. 18

2.5.1.1 Pembedahan………... 18

2.5.1.2 Diet……….……… 18

2.5.1.3 Stimulasi Nervus Vagus..…..………. 19

2.5.2 Terapi Farmakologi………. 19

2.5.2.1 Fenitoin…….………. 20

2.5.2.2 Fenobarbital..……..………... 21

2.5.2.3 Primidon………….………... 21

2.5.2.4 Karbamazepin….…..………. 21

2.5.2.5 Etosuksimid..………….………... 22

2.5.2.6 Asam Valproat………... 22

2.5.2.6.1 Struktur Kimia Asam Valproat….……… 22

2.5.2.6.2 Mekanisme Kerja Asam Valproat……….. 23

2.5.2.6.3 Penggunaan Klinis Asam Valproat………... 24


(12)

2.5.2.6.5 Kadar Terapeutik dan Dosis Asam Valproat….………... 25

2.5.2.6.6 Interaksi Obat Asam Valproat….………. 26

2.5.2.6.7 Toksisitas Asam Valproat….……… 26

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL………..……….. 29

3.1 Kerangka Konseptual Studi Penggunaan Obat Pada Pasien Epilepsi………….. 29

3.2 Kerangka Operasional Studi Penggunaan Obat Pada Pasien Epilepsi…………. 30

BAB IV METODE PENELITIAN……… 31

4.1 Rancangan Penelitian………... 31

4.2 Sampel Penelitian………. 31

4.3 Instrumen Penelitian……… 31

4.4 Tempat dan Waktu Penelitian……….. 32

4.5 Definisi Operasional Penelitian………... 32

4.6 Metode Pengumpulan Data……….. 33

4.7 Pengolahan dan Analisis Data………. 34

BAB V HASIL PENELITIAN…..……… 35

5.1 Data Demografi Pasien Epilepsi…….………. 36

5.1.1 Jenis Kelamin Pasien Epilepsi……… 36

5.1.2 Usia Pasien Epilepsi……… 36

5.1.3 Status Pasien Epilepsi………. 36

5.2 Keluhan Utama Pasien Epilepsi……….. 37

5.3 Faktor Resiko Pasien Epilepsi………. 37

5.4 Diagnosa Penyerta Pasien Epilepsi……….. 38

5.5 Distribusi dan Pola Terapi Pasien Epilepsi……….. 39

5.6 Terapi Asam Valproat Pasien Epilepsi………….………... 40

5.7 Dosis, Rute, dan Frekuensi Penggunaan Asam Valproat pada Pasien Epilepsi.. 47


(13)

5.9 Lama Masuk RS (MRS) Pasien Epilepsi………. 50

5.10 Kondisi Keluar RS (KRS) Pasien Epilepsi……… 50

BAB VI PEMBAHASAN………...……….. 51

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.……… 62

7.1 Kesimpulan……….. 62

7.2 Saran……… 62

DAFTAR PUSTAKA……… 63


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup……….. 67

2 Surat Pernyataan….………. 68

3 Surat Izin Penelitian……….. 69


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Anna, L.K., 2012. Mengapa Anak Lebih Rentan Epilepsi. KOMPAS.com Health. Rabu, 19 September 2012. http://health.kompas.com/ read/2012/09/19/14592613/Mengapa.Anak.Lebih.Rentan.Epilepsi.

Diakses tanggal 21 Mei 2014

Behrman., Kliegman., Arvin., 2000. Nelson : Ilmu Kesehatan Anak. Vol. 1., 15th ed., Jakarta : EGC, Hal 371, 2065-2085

Davies, T., and Craig, T.K.J., 2009. ABC Kesehatan Mental. Jakarta : EGC., Hal.158

Djojodibroto, D., 2009. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta : EGC., Hal 140-141

Fuadi., Bahtera, T., Wijayahadi, N., 2010. Faktor Risiko Bangkitan Kejang Demam pada Anak. Sari Pediatri., Vol. 12 No. 3, Hal 144-146

Gamayani, U., 2002. Epilepsi pada Anak dengan Cerebral Palsy. Bandung : Laporan Penelitian Divisi Neuropediatri, Bag. I. P. Saraf, RS. Hasan Sadikin/ FK. UNPAD.

Ganong, W.F., and McPhee, S.J., 2006. Pathophysiology of Disease An Introduction to Clinical Medicine, 4th ed., Chapter 7, New York : McGrawHill Companies, Inc.

Gidal, B.E., and Garnett, W.R., 2005. Epilepsy. In : Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M., Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, 6th ed., New York : McGrawHill Companies, Inc., pp 1025-1045

Ginsberg, L., 2005. Lecture Notes : Neurology. 8th ed., Blackwell Publishing, Ltd., pp 84

Glauser, T.A., Cnaan, A., Shinnar, S., Hirtz, D.G., Dlugos, D., Masur, D., Clark, P.O., Capparelli, E.V., Adamson, P.C., 2010. Ethosuximide, Valproic Acid, and Lamotrigine in Childhood Absence Epilepsy. NEJM.

Hantoro, R., 2013. Buku Pintar Keperawatan Epilepsi : Mengenal dan Penanganannya, Yogyakarta : Cakrawala Ilmu.

Hawari, I,. 2010. EPILEPSI DI INDONESIA. http://www.ina-epsy.org/2010/08/epilepsi-di-indonesia.html#more. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2013


(16)

Holmes, D.S., 1991. Abnormal Psychology. New York : Harper Collins Publishers., pp 26

Hu, Y., Huang, X., Shen, D., Ding, M., Sun, H., Peng, B., Hu, X., Li, H., Zeng, K., Xi, Z., Zhang, Y., Cao, Q., Liu, J., Zhou, Y., Wu, M., Lu, Y., Chen, G., Wang, X., 2012. Outcomes of Sustained-Release Formulation of Valproate and Topiramate Monotherapy in Patients with Epilepsy: A Multi-Centre, Cohort Study. NCBI.

Husam., 2008. Perbedaan Usia dan Jenis Kelamin pada Jenid Epilepsidi RSUP Dr. Kariadi. http://eprints.undip.ac.id/24557/1/Husam.pdf. Diakses tanggal 20 Mei 2014.

Ikawati, Z., 2011. Farmakoterapi Penyakit Sistem Saraf Pusat. Yogyakarta : Bursa Ilmu Karangkajen., Hal. 85-102

IONI., 2000. Informularium Obat Nasional Indonesia 2000. Jakarta : Sagung Seto., Hal. 152-158

Kahle, W., Leonhardt, H., Werner, P., 2000. Atlas Berwarna dan Teks Anatomi : Sistem Saraf Pusat dan Alat-alat Sensoris. Jakarta : Hipokarates. Kee, J.L., and Hayes, E.R., 1996. Farmakologi : Pendekatan Proses

Keperawatan. Jakarta : EGC., Hal 233

Lowenstein, D.H., and Aminoff, M.J., 1996. Penyakit Neurologi. In : Skach, W., Daley, C.L., Formask, C.E., Penuntun Terapi Medis. Ed.XVIII. Jakarta : EGC., Hal 684-688

McNamara, J.O., 2003. Dasar Farmakologi Terapi. 10th ed Vol.I., Jakarta : EGC., Hal 504-530

Moore, K.L., Dalley, A.F., Agur, A.M.R., Moore, M.E., 2013. Anatomi Berorientasi Klinis, 5th ed., Jakarta : Penerbit Erlangga., pp 47

Mutschler, E., 1999. Dinamika Obat : Farmakologi dan Toksikologi, 5th ed., Bandung : Penerbit ITB., pp 115-118

Muzayyanah, N.L., Hapsara, S., Wibowo, T., 2013. Kejang Berulang dan Status Epileptikus pada Ensefalitis sebagai Faktor Risiko Epilepsi Pascaensefalitis. Sari Pediatri., Vol. 15 No. 3, Hal 150-153

Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe, P.C., 2001. Farmakologi : Ulasan Bergambar, Ed. 2., Jakarta : Widya Medika., Hal 144-150

Neal, M.J., 2005. Medical Pharmacology at a Glance, 5th ed., London : Blackwell Science.


(17)

Nurmalasari, S.A., Herini, E.,ES., Mulyani, N.S., 2013. Hubungan Antara Hepatotoksisitas dengan Usia, Status Gizi, dan Lama Pemberian Asam Valproat pada Anak Epilepsi. Sari Pediatri., Vol. 15, No. 3, Hal 188

Pearce, E.J., 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama., pp 286-291

Porter, R.J., Meldrum, B.S., 2002. Antiseizure Drug. In : Katzung, B.G., Basic and Clinical Pharmacology, 8th ed., New York : McGrawHill Companies, Inc., pp 83-125

Raharjo, T.B., 2007. Faktor-faktor Risiko Epilepsi pada Anak di Bawah Usia 6 Tahun. Semarang : Tesis Magister Ilmu Biomedik dan Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 Ilmu Penyakit Saraf.

Redjeki, S., 2014. Kejang Demam. Public Hospital Blambangan. Senin, 17 Februari 2014. http://rsudbwi.banyuwangikab.go.id/artikel/detail/1220/ kejangdemam.html. Diakses tanggal 22 Mei 2014

Sacher, R.A., and McPherson, R.A., 2002. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Ed. 11., Jakarta : EGC., Hal 569

Santosa, L.W., 2014. Terapi Obat Bisa Kendalikan Epilepsi. ANTARANEWS.com Rabu, 19 Maret 2014. http://www.antaranews.com/ berita/424907/terapi-obat-bisa-kendalikan-epilepsi. Diakses tanggal 13 Juni 2014

Schwartz, M.W., 1995. Clinical Handbook of Pediatrics. USA : 428 East Preston Street., pp 660

Semiun, Y., 2006. Kesehatan Mental I. Yogyakarta : Kanisiun., Hal 205

Siniartha, I.G.L., 2008. Insidens Malnutrisi Rawat Inap pada Anak Balita di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Sari Pediatri., Vol. 9, No. 6, Hal 381-384

Sloane, E., 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC., Hal 155-172

Snell, R.S., 2006. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Ed. 5., Jakarta : EGC., hal 3-37, 415-416, 425-432

Tjandrajani, A., Dewanti, A., Burhany, A.A., 2012. Keluhan Utama pada Keterlambatan Perkembangan Umum di Klinik Khusus Tumbuh Kembang RSAB Harapan Kita. Sari Pediatri., Vol. 13 No. 6, Hal 374


(18)

Tjay, T.H., Rahardja, K., 2007. Obat-Obat Penting, 6th ed., Jakarta : Gramedia., Hal 415-426

Townsend, M.C., 2004. Buku Saku Pedoman Obat Dalam Keperawatan Psikiatri. 2nd ed., Jakarta : EGC, Hal 161

Utama, H., Ganiswarna, V.H.S., 2009. Farmakologi dan Terapi. Ed. 5., Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia., Hal 193

Vagnerova, K., Koerner, I.P., Hurn, P.D., 2008. Gender and the Injured Brain. NIH-PA. pp 8

WHO, 2006. Neurological disorder : public health challenges. World Health Organization. pp 59

WHO, 2012. Epilepsy. Ganeva : World Health Organization.

Wibowo, A.R., and Saputra, D.R., 2012. Prevalens dan Profil Klinis pada Anak Palsi Serebral Spastik dengan Epilepsi. Sari Pediatri., Vol. 14 No. 1, Hal 1

Wibowo, S., and Gofir, A., 2001. Farmakoterapi Dalam Neurologi, Jakaarta : Salemba Medika.


(1)

5.9 Lama Masuk RS (MRS) Pasien Epilepsi………. 50

5.10 Kondisi Keluar RS (KRS) Pasien Epilepsi……… 50

BAB VI PEMBAHASAN………...……….. 51

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.……… 62

7.1 Kesimpulan……….. 62

7.2 Saran……… 62

DAFTAR PUSTAKA……… 63


(2)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup……….. 67

2 Surat Pernyataan….………. 68

3 Surat Izin Penelitian……….. 69


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Anna, L.K., 2012. Mengapa Anak Lebih Rentan Epilepsi. KOMPAS.com Health. Rabu, 19 September 2012. http://health.kompas.com/ read/2012/09/19/14592613/Mengapa.Anak.Lebih.Rentan.Epilepsi.

Diakses tanggal 21 Mei 2014

Behrman., Kliegman., Arvin., 2000. Nelson : Ilmu Kesehatan Anak. Vol. 1., 15th ed., Jakarta : EGC, Hal 371, 2065-2085

Davies, T., and Craig, T.K.J., 2009. ABC Kesehatan Mental. Jakarta : EGC., Hal.158

Djojodibroto, D., 2009. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta : EGC., Hal 140-141

Fuadi., Bahtera, T., Wijayahadi, N., 2010. Faktor Risiko Bangkitan Kejang

Demam pada Anak. Sari Pediatri., Vol. 12 No. 3, Hal 144-146

Gamayani, U., 2002. Epilepsi pada Anak dengan Cerebral Palsy. Bandung : Laporan Penelitian Divisi Neuropediatri, Bag. I. P. Saraf, RS. Hasan

Sadikin/ FK. UNPAD.

Ganong, W.F., and McPhee, S.J., 2006. Pathophysiology of Disease An

Introduction to Clinical Medicine, 4th ed., Chapter 7, New York :

McGrawHill Companies, Inc.

Gidal, B.E., and Garnett, W.R., 2005. Epilepsy. In : Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M.,

Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, 6th ed., New York :

McGrawHill Companies, Inc., pp 1025-1045

Ginsberg, L., 2005. Lecture Notes : Neurology. 8th ed., Blackwell Publishing, Ltd., pp 84

Glauser, T.A., Cnaan, A., Shinnar, S., Hirtz, D.G., Dlugos, D., Masur, D., Clark, P.O., Capparelli, E.V., Adamson, P.C., 2010. Ethosuximide, Valproic Acid, and Lamotrigine in Childhood Absence Epilepsy. NEJM.

Hantoro, R., 2013. Buku Pintar Keperawatan Epilepsi : Mengenal dan

Penanganannya, Yogyakarta : Cakrawala Ilmu.

Hawari, I,. 2010. EPILEPSI DI INDONESIA. http://www.ina-epsy.org/2010/08/epilepsi-di-indonesia.html#more. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2013


(4)

Holmes, D.S., 1991. Abnormal Psychology. New York : Harper Collins Publishers., pp 26

Hu, Y., Huang, X., Shen, D., Ding, M., Sun, H., Peng, B., Hu, X., Li, H., Zeng, K., Xi, Z., Zhang, Y., Cao, Q., Liu, J., Zhou, Y., Wu, M., Lu, Y., Chen, G., Wang, X., 2012. Outcomes of Sustained-Release Formulation of Valproate and Topiramate Monotherapy in Patients with Epilepsy: A Multi-Centre, Cohort Study. NCBI.

Husam., 2008. Perbedaan Usia dan Jenis Kelamin pada Jenid Epilepsidi

RSUP Dr. Kariadi. http://eprints.undip.ac.id/24557/1/Husam.pdf.

Diakses tanggal 20 Mei 2014.

Ikawati, Z., 2011. Farmakoterapi Penyakit Sistem Saraf Pusat. Yogyakarta : Bursa Ilmu Karangkajen., Hal. 85-102

IONI., 2000. Informularium Obat Nasional Indonesia 2000. Jakarta : Sagung Seto., Hal. 152-158

Kahle, W., Leonhardt, H., Werner, P., 2000. Atlas Berwarna dan Teks Anatomi

: Sistem Saraf Pusat dan Alat-alat Sensoris. Jakarta : Hipokarates.

Kee, J.L., and Hayes, E.R., 1996. Farmakologi : Pendekatan Proses

Keperawatan. Jakarta : EGC., Hal 233

Lowenstein, D.H., and Aminoff, M.J., 1996. Penyakit Neurologi. In : Skach, W., Daley, C.L., Formask, C.E., Penuntun Terapi Medis. Ed.XVIII. Jakarta : EGC., Hal 684-688

McNamara, J.O., 2003. Dasar Farmakologi Terapi. 10th ed Vol.I., Jakarta : EGC., Hal 504-530

Moore, K.L., Dalley, A.F., Agur, A.M.R., Moore, M.E., 2013. Anatomi

Berorientasi Klinis, 5th ed., Jakarta : Penerbit Erlangga., pp 47

Mutschler, E., 1999. Dinamika Obat : Farmakologi dan Toksikologi, 5th ed., Bandung : Penerbit ITB., pp 115-118

Muzayyanah, N.L., Hapsara, S., Wibowo, T., 2013. Kejang Berulang dan Status Epileptikus pada Ensefalitis sebagai Faktor Risiko Epilepsi

Pascaensefalitis. Sari Pediatri., Vol. 15 No. 3, Hal 150-153

Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe, P.C., 2001. Farmakologi : Ulasan

Bergambar, Ed. 2., Jakarta : Widya Medika., Hal 144-150

Neal, M.J., 2005. Medical Pharmacology at a Glance, 5th ed., London : Blackwell Science.


(5)

Nurmalasari, S.A., Herini, E.,ES., Mulyani, N.S., 2013. Hubungan Antara Hepatotoksisitas dengan Usia, Status Gizi, dan Lama Pemberian

Asam Valproat pada Anak Epilepsi. Sari Pediatri., Vol. 15, No. 3, Hal

188

Pearce, E.J., 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama., pp 286-291

Porter, R.J., Meldrum, B.S., 2002. Antiseizure Drug. In : Katzung, B.G., Basic

and Clinical Pharmacology, 8th ed., New York : McGrawHill

Companies, Inc., pp 83-125

Raharjo, T.B., 2007. Faktor-faktor Risiko Epilepsi pada Anak di Bawah Usia 6 Tahun. Semarang : Tesis Magister Ilmu Biomedik dan Program

Pendidikan Dokter Spesialis 1 Ilmu Penyakit Saraf.

Redjeki, S., 2014. Kejang Demam. Public Hospital Blambangan. Senin, 17 Februari 2014. http://rsudbwi.banyuwangikab.go.id/artikel/detail/1220/ kejangdemam.html. Diakses tanggal 22 Mei 2014

Sacher, R.A., and McPherson, R.A., 2002. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan

Laboratorium. Ed. 11., Jakarta : EGC., Hal 569

Santosa, L.W., 2014. Terapi Obat Bisa Kendalikan Epilepsi. ANTARANEWS.com Rabu, 19 Maret 2014. http://www.antaranews.com/ berita/424907/terapi-obat-bisa-kendalikan-epilepsi. Diakses tanggal 13 Juni 2014

Schwartz, M.W., 1995. Clinical Handbook of Pediatrics. USA : 428 East Preston Street., pp 660

Semiun, Y., 2006. Kesehatan Mental I. Yogyakarta : Kanisiun., Hal 205

Siniartha, I.G.L., 2008. Insidens Malnutrisi Rawat Inap pada Anak Balita di

Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Sari Pediatri., Vol. 9,

No. 6, Hal 381-384

Sloane, E., 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC., Hal 155-172

Snell, R.S., 2006. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Ed. 5., Jakarta : EGC., hal 3-37, 415-416, 425-432

Tjandrajani, A., Dewanti, A., Burhany, A.A., 2012. Keluhan Utama pada Keterlambatan Perkembangan Umum di Klinik Khusus Tumbuh


(6)

Tjay, T.H., Rahardja, K., 2007. Obat-Obat Penting, 6th ed., Jakarta : Gramedia., Hal 415-426

Townsend, M.C., 2004. Buku Saku Pedoman Obat Dalam Keperawatan

Psikiatri. 2nd ed., Jakarta : EGC, Hal 161

Utama, H., Ganiswarna, V.H.S., 2009. Farmakologi dan Terapi. Ed. 5., Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia., Hal 193

Vagnerova, K., Koerner, I.P., Hurn, P.D., 2008. Gender and the Injured Brain.

NIH-PA. pp 8

WHO, 2006. Neurological disorder : public health challenges. World Health Organization. pp 59

WHO, 2012. Epilepsy. Ganeva : World Health Organization.

Wibowo, A.R., and Saputra, D.R., 2012. Prevalens dan Profil Klinis pada Anak

Palsi Serebral Spastik dengan Epilepsi. Sari Pediatri., Vol. 14 No. 1,

Hal 1

Wibowo, S., and Gofir, A., 2001. Farmakoterapi Dalam Neurologi, Jakaarta : Salemba Medika.


Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA AMPISILIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

1 53 30

STUDI PENGGUNAAN STATIN PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

4 37 32

STUDI PENGGUNAAN ASETOSAL SEBAGAI ANTIPLATELET PADA PASIEN ISCHEMIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT (CVA) DI INSTALASI RAWAT INAP (Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

3 8 23

STUDI PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN DIURETIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

2 20 26

STUDI PENGGUNAAN DIURETIK PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

4 21 24

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

0 7 26

STUDI PENGGUNAAN FENITOIN PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

1 20 19

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK KETOROLAC PADA PASIEN LUKA BAKAR (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

6 56 31

STUDI PENGGUNAAN OBAT TUKAK LAMBUNG H2-ANTAGONIS PADA PASIEN COMBUSTIO (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

2 35 28

STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN PADA PASIEN HEMORAGIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

6 16 21