kemampuan awal, langkah selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran siklus I.
Dalam penelitian ini penggunaan multimedia berbasis Corel Video Studio X2
dalam proses belajar mengajar kompetensi Sistem Starter dilaksanakan dalam 2 siklus, karena siklus penelitian sudah berhenti dalam siklus kedua, dimana
kualitas belajar yang diharapkan sudah tercapai. Berikut ini disajikan data hasil penelitian masing-masing siklus.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 April dan 5 Mei 2011. Langkah pertama peneliti menyiapkan instrumen penelitian dan
menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari lembar pengamatan siswa, rencana pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran,
lembar kerja siswa, dan menyusun tes formatif. Untuk RPP dapat dilihat pada lampiran
b. Pelaksanaan Tindakan
Langkah selanjutnya yaitu melaksanakan pembelajaran mengenai materi sistem starter konvensional dengan menggunakan multimedia
berbasis Corel Video Studio X2. Setelah itu diadakan diskusi mengenai materi yang telah disampaikan sebelumnya. Pada akhir pembelajaran,
siswa diajak untuk menarik kesimpulan dari materi yang telah disajikan. Dan pada pertemuan berikutnya diadakan tes formatif siklus I untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
c. Pengamatan observasi
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, diadakan pengamatan observasi terhadap siswa untuk mengetahui seberapa besar
kemajuan yang dicapai siswa selama pembelajaran dengan multimedia berbasis Corel Video Studio X2. Observasi juga dilakukan untuk
mengetahui apakah siswa tersebut aktif atau tidak pada saat pembelajaran. Dalam pengamatan keaktifan siswa, observer
menggunakan lembar observasi siklus I untuk mencatat hasil pengamatannya. Ada 5 aspek yang diobservasi pada penilaian keaktifan
ini, diantaranya adalah: 1
Kehadiran di kelas 2
Perhatian dalam mengikuti pelajaran 3
Keaktifan dalam bertanya 4
Keaktifan dalam menjawab pertanyaan 5
Menghargai pendapat orang lain. Untuk kriteria penilaian setiap aspek dapat dilihat pada lampiran.
d. Refleksi
Tiap aspek dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui aspek mana yang sudah dimiliki siswa dan aspek mana yang
masih perlu dibina dan dikembangkan lagi. Nilai rata-rata keaktifan tiap aspek dapat diperoleh dari jumlah skor pada tiap aspek dibagi dengan
jumlah skor maksimal tiap aspek. Pada siklus I diperoleh data yang disajikan dalam tabel 4.2. sebagai berikut:
Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Keaktifan Siswa Selama Siklus I No
Aspek yang diamati Nilai rata-rata
1 Kehadiran di kelas
5
2 Perhatian dalam mengikuti pelajaran
2,77
3 Keaktifan dalam bertanya
2,15
4 Keaktifan dalam menjawab pertanyaan
1,51
5 Menghargai pendapat orang lain
4,03
Sedangkan rata-rata prosentase skor dapat diperoleh dari jumlah skor seluruh aspek dibagi dengan jumlah skor maksimal seluruh aspek
dan kemudian dikalikan seratus. Pada siklus I, rata-rata nilai keaktifan siswa mencapai 61,85. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran. Berdasarkan analisis hasil tes formatif pada siklus I diperoleh data
sesuai tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Tes Formatif Siklus I
Dari data hasil penelitian siklus I, diperoleh rata-rata kelas 67,821 dengan prosentase ketuntasan belajar 56,41, Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran. Prosentase ketuntasan klasikal pada siklus I diperoleh data sesuai
tabel 4.4 dan gambar 4.1 berikut ini: No.
Hasil Tes Awal Nilai
1 Nilai siswa terendah
50
2 Nilai siswa tertinggi
95
3 Rata-rata kelas
67,821
4 Prosentase ketuntasan
56,41
Tabel 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I No.
Skor Jumlah siswa
Pencapaian Keterangan
1
≥ 70 22
56,41 Tuntas
2 70
17 43,59
Tidak tuntas
Tuntas 56,41
Tidak Tuntas
43,59 Ketuntasan
Belajar Siswa
Gambar 4.1. Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Dari data hasil penelitian siklus I, diperoleh rata-rata kelas 67,821
dengan prosentase ketuntasan belajar 56,41. Jika dibandingkan dengan nilai pada tes kemampuan awal, telah mengalami peningkatan yang
cukup signifikan. Namun jika dihubungkan dengan kriteria ketuntasan klasikal masih dikategorikan belum sesuai dengan indikator keberhasilan,
karena hasil yang dicapai yaitu rata-rata kelas sebesar 67,821 dan ketuntasan klasikal sebesar 56,41, masih belum mencapai indikator
keberhasilan yaitu rata-rata kelas ≥75 dan ketuntasan klasikal ≥70.
Keaktifan siswa selama proses pembelajaran di siklus I juga masih kurang bila dibandingkan dengan tingkat keaktifan siswa yang
diharapkan. Prosentase keaktifan siswa pada siklus I adalah sebesar 61,85. Sedangkan prosentase keaktifan siswa yang diharapkan adalah
≥70. Secara keseluruhan hasil penelitian siklus I dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Penelitian Siklus I No
. Hasil Penelitian
Hasil
Indikator
Keberhasilan Keterangan
1 Rata-rata kelas
67,821 ≥ 75
Belum tercapai
2 Ketuntasan belajar
56,41 ≥ 70
Belum tercapai
3 Keaktifan siswa
61,85 ≥ 70
Belum tercapai
Karena indikator keberhasilan belum terpenuhi pada siklus I, maka perlu upaya perbaikan pada siklus II.
2. Siklus II