Pembongkaran Motor Starter Konvensional Pemeriksaaan dan Pengetesan Motor Starter.

Gambar 2.34. Saat kunci kontak pada posisi “ON”. Gambar 2.35. Aliran arus saat kunci kontak pada posisi “ON” Karena arus kumparan penarik dan kumparan penahan berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling meniadakan, hal ini mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mengembalikan plat kontak ke posisi semula. Dengan demikian lengan penggerak menarik kopling jalan bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitan dengan fly wheel.

d. Pembongkaran Motor Starter Konvensional

Langkah pembongkaran motor starter konvensional harus dilakukan dengan prosedur dan urutan yang benar agar dapat dihindari kerusakan pada komponen-komponen motor starter konvensional. Langkah pembongkaran motor starter konvensional adalah sebagai berikut : 1 Sebelum dilakukan pembongkaran, terlebih dahulu lepas kabel penghubung antara terminal C dan field coil kemudian semua baut pengikat yang ada. 2 Lepas end cover dari armature housing dan brush holder dari commutator. 3 Lepas armature housing dan armature dari gear housing. Baterai Contact plate Massa Terminal 30 Pull in coil Terminal C Hold in coil Baterai Contact plate Massa Terminal 30 Field coil Terminal C Armatur 4 Lepas gear hosing cover dan lepas clutch dan gigi konvensional overrunning clutchassembly. 5 Lepas starter selenoid magnetic switch dari dudukannya bersama dengan selenoid lever.

e. Pemeriksaaan dan Pengetesan Motor Starter.

Pemeriksaan dan pengetesan motor starter yang harus dilakukan sebelum perakitan motor starter, Pemeriksaan dan pengetesan juga harus dilakukan dengan alat ukur maupun alat test yang sesuai dengan benda kerjanya untuk menghindari kesalahan penafsiran dan pengukuran, Pemeriksaan dan pengetesan pada motor starter konvensional adalah sebagai berikut : 1 Commutator Gambar 2.36. Pemeriksaan diameter commutator dan runout commutator Pemeriksaan diameter dan commutator runout, sesuaikan dengan standar dan batas limit dari komutator. Tabel 2.1. Diameter Commutator Jenis Mesin Diameter Standar Diameter Minimum Toyota 28 mm 1,10 in 27 mm 1,06 in Tabel 2.2.Commutator Runout Jenis Mesin Runout Standar Runout Minimum Toyota 0,4 mm 0,016 in 0,4 mm 0,016 in Pemeriksaan komutator secara visual, dengan melihat bagaimana kondisi permukaan dari segmen-segmen komutator. Jika kondisi permukaan kotor atau terbakar maka kotoran harus dibersihkan, dapat dilakukan dengan menggunakan amplas atau dengan menggunakan kertas mica. Gambar 2.37. Pemeriksaan segmen Tabel 2.3. Pemeriksaan segmen Jenis Mesin Kedalaman Standar Kedalaman Minimum Toyota 0,6 mm 0,024 in 0,2 mm 0,008 in 2 Armature coil Untuk memastikan bagaimana kondisi armature coil maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap armature coil, yaitu : a Pemeriksaan secara visual terhadap permukaan armature apakah terdapat karat karena gesekan dengan field coil. Gambar 2.38. Pemeriksaan permukaan coil core armature b Ground test Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan ohmmetermultimeter. Tempelkan terminal + ohmmeter pada commutator dan hubungkan terminal - ohmmeter dengan inti armature coil. Jika terdapat hubungan maka armature harus diganti. Gambar 2.39. Ground test pada armature coil c Pengetesan hubungan singkat Letakan armature diatas alat pengetes armature tester lalu tempelkan mata gergaji pada inti armature, sementara armature diputar sampai selesai. Jika mata gergaji tertarik atau bergetar berarti terjadi hubungan singkat pada armature, dan harus diganti. Gambar 2.40. Pengetesan hubungan singkat armature coil d Pengetesan sirkuit terbuka Periksa hubungan antar segmen-segmen, pengetesan ini dilakukan dengan ohm meter, jika terdapat hubungan pada setiap titik pengetesan, berarti terjadi sirkuit terbuka. Dan armature harus diganti. Gambar 2.41.Pengetesan sirkuit terbuka armature coil. 3 Field Coil a Pengetesan kebocoran Periksa field coil terhadap hubungan antar ujung-ujung kawat field coil. Jika tidak ada hubungan berarti ada kawat yang terputus pada field coil dan harus diganti. b Ground test No Continuity Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara ujung field coil dan framemedan. Jika ada hubungan ganti field coil. Gambar 2.42. Bagian brush Pengetesan kebocoran dan Ground test 4 Kopling starter dan roda pinion gear Yang harus dilakukan pada pemeriksaan kopling starter dan roda gigi pinion, adalah sebagai berikut : a Pemeriksaan ulir gigi kemungkinan aus atau cacat b Periksa pinion apakah bergerak dengan lembut c Periksa gigi dan alur dari roda gigi kemungkinan aus atau cacat d Putar pinion, apabila pinion berputar dengan bebas pada arah jarum jam tetapi terkunci pada arah berlawanan dengan jarum jam berarti kopling masih baik e Periksa gigi pinion dan gigi fly wheel terhadap kemungkinan aus atau cacat Pinion Gambar 2.43.Pemeriksaan starter clutch 5 Brush a Periksa keadaan panjang dari brush apakah sesuai dengan standar dan batas limit yang telah ditentukan. Gambar 2.44. Pemeriksaan panjang brush Tabel 2.4. Panjang brush Jenis Mesin Panjang Standar Panjang Minimum Toyota 16 mm 0,63 in 10 mm 0,39 in b Pengukuran ketegangan brush spring Masukan brush ke dalam brush holder, kemudian pasangkan alat pengukur ketegangan spring spring scale pada spring. Ukur ketegangan spring saat spring berexpansi. Brush Spring Spring Scale Gambar 2.45. Pengukuran ketegangan brush spring Tabel 2.5. Spring tension Jenis Mesin Standar Beban Terpasang Minimum Beban Terpasang Toyota 1,4 - 1,6 kg 14 -16 N 1,0 kg 10 N c Pemeriksaan brush holder Periksa hubungan antara terminal + dan termminal - pada brush holder, jika terjadai hubungan maka pada brush holder terjadi kebocoran. Gambar 2.46. Pemeriksaan brush holder 6 Tes sirkuit terbuka pull in coil dan hold in coil a Tes sirkuit terbuka pull in coil Tes dilakukan dengan menghubungkan terminal 50 dan terminal C, jika tidak terjadi hubungan maka kumparan pull in coil rusak. Gambar 2.47. Tes sirkuit terbuka pull in coil b Tes sirkuit terbuka hold in coil Tes dilakukan dengan menghubungkan terminal 50 dan massa , jika tidak terjadi hubungan maka kumparan hold in coil rusak. Gambar 2.48.Tes sirkuit terbuka hold in coil 7 Pemeriksaan plunger Periksa daya balik plunger setelah ditekan, dan pastikan kembali dengan lembut. Massa Gambar 2.49.Pemeriksaan Plunger

f. Tes Kemampuan Motor Starter Konvensional

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK NU HASYIM ASY’ARI TARUB TEGAL PADA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR SIMBOL DAN RANGKAIAN KELISTRIKAN OTOMOTIF MENGGUNAKAN AUTOCAD

1 14 136

PENERAPAN MULTIMEDIA BERBASIS ULEAD VIDEO STUDIO DALAM PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

0 16 76

(ABSTRAK) PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS COREL VIDEO STUDIO X2 PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI SISTEM STARTER KONVENSIONAL DI SMK NU HASYIM ASY’ARI TARUB TEGAL.

0 0 1

(ABSTRAK) PENERAPAN MACROMEDIA FLASH PROFFESIONAL 8 SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI SISTEM REM PADA SISWA KELAS XII TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NU HASYIM ASYARI TARUB TEGAL.

0 0 2

(ABSTRAK) PENERAPAN MULTIMEDIA BERBASIS ULEAD VIDEO STUDIO DALAM PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL.

0 0 2

Keefektifan Penggunaan Modul Interaktif terhadap Hasil belajar kompetensi Sistem Bahan Bakar Motor Bensin siswa kelas XI Mekanik Otomotif SMK NU Hasyim Asy’ari tarub kab. Tegal tahun Ajaran 2009/2010.

0 0 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK APLIKASI KOREKSI LEMBAR JAWAB BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DI SMK NU HASYIM ASY’ARI TARUB DAN SMKN 1 ADIWERNA.

4 7 254

meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran tik melalui pembelajaran corel video studio 12 pada kelas xii

0 0 1

Explain (POE) di MTs NU Hasyim Asy’ari 01 Kudus

0 0 27

PERANAN HASYIM ASY’ARI DALAM ORGANISASI NU TAHUN 1926 – 1947

0 0 138