Gambar 2.21. Motor seri DC yang dikombinasikan pada motor starter
a. Motor Starter Konvensional
Bentuk konstruksi dan bagian-bagian motor starter konvensional dapat dijelaskan pada gambar berikut ini:
Gambar 2.22. Konstruksi motor stater konvensional Motor Starter tipe konvensional terdiri dari sebuah magnetic
switch , motor elektrik, drive lever, pinion gear, starter clutch dan lain-
lain seperti terlihat pada gambar di atas.
b. Komponen Motor Starter Konvensional
1 Magnetic switch
Magnetic switch bekerja sebagai saklar utama untuk mengatur
arus masuk ke kumparan medan Field Coil dan mengontrol gigi pinion dengan mendorong dan menariknya.
Magnetic switch terdiri dari: solenoid, plunger, return spring,
contact plate dan terminal. solenoid terdiri dari 2 coil yaitu pull in coil
penarik dan hold in coil penahan, yang berfungsi untuk menggerakkan pinion sehingga bertaut dengan fly wheel dengan cara
menarik dan menahan plunger.
Gambar 2.23. Magnetic Switch 2
Starter clutch Starter clutch
berfungsi meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly wheel melalui pinion gear,
memungkinkan pinion gear berputar lebih cepat dari armature setelah mesin distart, mencegah kerusakan armature akibat putaran tinggi.
Gambar 2.24. Starter Clutch
Ada 5 atau lebih roller antara driven dan driving member, roller
ini terletak pada lubang atau celah. Permukaan luar dari celah ini sedikit miring dan tirus tapered. Setiap roller didorong ke arah
bagian tirus dari celahnya oleh sebuah coil spring kecil.
Bila outer barrel berputar ke arah jarum jam maka roller akan menekan dan menyatukan antara outer barrel dan inner barrel
sehingga outer barrel dan inner barrel berputar dalam arah yang sama. Keadaan demikian disebabkan karena roller ditekan oleh spring
dan putaran outer barrel. 3
Yoke Assy
Gambar 2.27. Konstruksi Yoke Assy Yoke assy
terdiri dari: Yoke core, pole core, field coil dan brush
+. Field coil dipasang pada setiap kutub pole dengan Gambar 2.25. Overruning
cluth saat memutarkan fly
wheel Inner barrel
Pinion Outer
barrel
Gambar 2.26. Overruning cluth
saat mesin sudah hidup Outer
Inner
menggunakan lempeng kabel tembaga dan diisolasi satu dengan yang lainnya serta terhadap core dan dihubungkan secara seri dengan
gulungan armature melalui brush. Pole core berfungsi untuk menopang field coil dan berfungsi untuk memperkuat medan magnet
yang dihasilkan oleh field coil. Pada umumnya setiap motor starter memiliki 4 buah pole core yang diikat pada yoke core body starter
dengan skrup. 4
Armature
Gambar 2.28. Armature Secara
umum armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik gerak putar. Armature core merupakan
sebatang besi yang berbentuk silinder bercelah yang berfungsi sebagai inti besi dari coil armature. Armature shaft bertumpu pada 2 atau 3
bearing bush . Helical splines dibuat pada poros untuk memungkinkan
starter clutch bergeser secara halus saat bertaut dengan ring gear.
5 Drive Lever
Gambar 2.29. Drive lever Drive lever
tempat dipasangnya drive spring dihubungkan dengan sambungan penggeser Shift Linkage untuk menghasilkan
pertautan pinion dengan fly wheel yang halus dan efisien.
c. Cara Kerja Motor Starter Konvensional