tumbuhan, bunga, biji-bijian, batu, alat rumah tangga, bumbu dapur dan sebagainya.
5 Jenis puzzle potongan gambar benda yaitu kegiatan menyusun
kembali potongan-potongan gambar bertujuan untuk merangsang dan mengembangkan kemampuan visual-spasial, logika matematika,
intra personal, interpersonal, linguistik, dengan bentuk dua dimensi seperti: puzzle binatang, puzzle buah, puzzle geometri, puzzle
transportasi, dll. Puzzle tiga dimensi bentuk potongannya sesuai dengan bentuk aslinya.
6 Jenis ronce yaitu kegiatan memasukkan benang kedalam lubang pola
gambar benda yang sudah disediakan, bertujuan untuk memperkuat koordinasi mata-tangan dan mengembangkan visual-spasial, logika
matematika, kinestetika, dengan bentuk kartu jahit, kalung, gelang, tirai jendela, penyekat.
2.4. PKBM
2.4.1 Pengertian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM yang merupakan tindaklanjut dari gagasan Community Learning Center telah dikenal di
Indonesiasejak tahun enam puluhan. Menurut Sudjana 2003:2 mengemukakan bahwa, “secara kelembagaan, perintisannya di Indonesiadengan nama PKBM
baru dimulai pada tahun 1998 sejalan dengan upayauntuk memperluas kesempatan masyarakat memperoleh layanan pendidikan”. Manfaat
kehadirannya telah banyak dirasakan oleh masyarakat. Dengan motto PKBM yaitu dari, oleh, dan untuk masyarakat maka masyarakat tidak lagi hanya
mengikuti program-program pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah melainkan juga mereka dapat merencanakan, membiayai,
melaksanakan, dan menilai hasil, dan dampak program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan potensi-potensi yang terdapat di lingkungannya,
sehingga masyarakatpun bertanggung jawab terhadap kegiatan PKBM tersebut. Sepadan dengan pendapat Sihombing 2000:157 sebagai berikut:
“Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM merupakan tempat belajar yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam rangka
usaha meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, hobi, dan bakat warga masyarakat yang bertitik tolak dari kebermaknaan dan
kebermanfaatan program bagi warga belajar dengan menggali dan memanfaatkan potensi sumberdaya manusia dan sumberdaya alam
yang ada di lingkungannya. Keanekaragaman program sesuai teknologi yang diperlukan menjadi ciri khas yang ada di
PKBM.Keterlibatan
warga masyarakat
dalam pengadaan,
perencanaan, p emanfaatan dan pengelolaan sangat menentukan”.
Suryono dan Sumarno 2012: 43, “kelahiran PKBM dilatarbelakangi
oleh niat untuk menjembatani warga belajar yang biasanya memiliki kemampuan untuk menghasilkan tetapi tidak selalu memiliki kemampuan untuk
menjangkau pasar, dengan pasar atau pengguna potensial produk yang dihasilkan oleh warga belajar”.
2.4.2 Fungsi PKBM