Menurut Soejono Soekanto mengenai definisi penelitian hukum adalah sebagai berikut:
Penelitian hukum adalah sebagai kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan
untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisa untuk kemudian mengadakan sesuatu
pemecahan atas permasalahan yang timbul pada gejala yang bersangkutan. Soejono Soekanto, 1981:41
Peranan metodologi dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, menurut Soejono Soekanto, 1986: 7, sebagai berikut.
1. Menambah kemampuan para ilmuan untuk mengadakan atau melaksanakan penelitian secara lebih baik atau lebih lengkap.
2. Memberikan kemungkinan yang lebih besar, untuk meneliti hal-hal yang belum diketahui.
3. Memberikan kemungkinan 4. lebih besar untuk melakukan penelitian interdisipliner.
5. Memberikan pedoman
untuk mengorganisasikan
serta mengintegrasikan pengetahuan mengenai masyarakat Soejono
Soekanto 1986:7. Kegiatan penelitian perlu didukung oleh metode yang baik dan benar, agar
diperoleh hasil tepat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode merupakan unsur mutlak yang harus
dipenuhi dalam pelaksanaan kegiatan penelitian. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode berupa cara pikir dan berbuat
untuk persiapan penelitian, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang mempelajari satu atau lebih gejala hukum tertentu, dengan cara menganalisanya.
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis, yang pada dasarnya berkaitan dengan
perundang-undangan yang berkaitan dengan Partisipasi Masyarkat dalam
Pengelolaan Sampah di Kelurahan Jomblang Kota Semarang Analisis Sosio Yuridis terhadap Pasal 28 Undang-undang No. 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah Umumnya penelitian deskriptif ini tujuan utamanya adalah
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat, dan memberikan data yang seteliti
mungkin tentang manusia, keadaan, atau gejala-gejala lain. Maksud utamanya adalah untuk mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat
membantu didalam memperkuat teori-teori lama, atau didalam kerangka menyusun teori-teori baru. Soejono Soekanto 2007:10
Menurut Burhan Ashshofa S.H dalam bukunya “Metode Penelitian Hukum” menjelaskan sebagai berikut.
Pendekatan kualitatif
diartikan sebagai
pendekatan yang
memusatkan perhatiannya pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam
kehidupan manusia, atau pola-pola yang dianalisis gejala-gejala sosial budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat
yang bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai pola-pola yang berlaku, seperti melalui pedoman wawancara, dokumentasi,
dan studi pustaka. Ashshofa, 1996:20-21.
3.2 Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis, metode deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau
peristiwa yang terjadi dalam memaparkan objek penelitian berdasarkan kenyataan yang ada secara kronologis dan sistematis
untuk kemudian dikaitkan dengan kaidah-kaidah hukum tertentu dalam memecahkan permasalahan. Soejono Soekanto 1981:32.
Selain melaksanakan pemaparan dan penggambaran objek, data-data yang diperoleh akan diinventarisasikan kemudian disusun secara sistematis, dianalisis,
berdasarkan norma-norma hukum yang berlaku, kemudian memberi makna terhadap aspek-aspek permasalahan mengenai Partisipasi Masyarkat dalam
Pengelolaan Sampah di Kelurahan Jomblang Kota Semarang Analisi Sosio
Yuridis terhadap Pasal 28 Undang-undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
Maka dalam penulisan hukum ini penulis menggunakan metode purposive sampling sampel bertujuan yang dilakukan dengan cara mengambil subjek yang
didasarkan pada tujuan tertentu untuk menjaring informasi dari berbagai macam sumber sebanyak mungkin dan menggali informasi yang menjadi dasar dari
penelitian.
3.3 Lokasi Penelitian