Yuridis terhadap Pasal 28 Undang-undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
Maka dalam penulisan hukum ini penulis menggunakan metode purposive sampling sampel bertujuan yang dilakukan dengan cara mengambil subjek yang
didasarkan pada tujuan tertentu untuk menjaring informasi dari berbagai macam sumber sebanyak mungkin dan menggali informasi yang menjadi dasar dari
penelitian.
3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian adalah tempat dimana penelitian dilaksanakan atau tempat dimana seseorang melaksanakan penelitian. Tujuan ditetapkan lokasi
penelitian agar diketahui dengan jelas objek penelitian. Penentuan lokasi di Kota Semarang dilakukan dengan sengaja Purposive
karena Kota Semarang merupakan daerah yang sedang berkembang dengan pertumbuhan laju jumlah penduduk yang meningkat tiap tahunnya yang
menyebabkan kepadatan penduduk dan menyempitnya ruang terbuka untuk penghijauan. Hal ini dikarenakan kedudukan Kota Semarang sebagai ibukota
Propinsi Jawa Tengah yang mendorong wilayah Kota Semarang menjadi lebih berpotensi dalam pengembangan permukiman dan pertumbuhan perekonomian
atau keterkaitan pada pasar yang lebih luas. Ketertarikan peneliti mengambil lokasi penelitian di Kelurahan Jomblang Kota Semarang karena Kelurahan
Jomblang Kota Semarang merupakan salah satu Kelurahan yang aktif dalam mencanangkan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat terbukti dengan
adanya salah satu Kelompok Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang pengelolaan sampah yang bernama “Alam Pesona Lestari”. Organisasi ini
bekerjasama dengan LSM Bintari mengadakan soialisasipenyuluhan kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah, Kelompok Swadaya masyarakat ini
juga telah dikontrak oleh PT Marimas tanpa MOU Memorandum Of Understanding Sampah yang dihasilkan oleh PT. Marimas ini di serahkan ke
Kelompok Swadaya Masyarakat “Alam Pesona Lestari” dan kemudian diolah oleh KSM tersebut menjadi barang yang bernilaiberguna seperti seperti tas, dompet,
tempat tisu dan sebagainya sehingga ini menjadi alasan ketertarikan peneliti mengambil lokasi di Kelurahan Jomblang kota Semarang.
3.4 Fokus Penelitian
Di dalam penelitian kualitatif menghendaki ditetapkannya batas atas dasar masalah penelitian. “Masalah dalam penelitian kualitatif dinamakan fokus”
Moleong 2002: 62, pemikiran fokus meliputi perumusan latar belakang, studi dan permasalahan, ini berarti fokus adalah penentuan keluasan permasalahan dan
batas penelitian.
Penetapan fokus penelitian merupakan tahap yang sangat menentukan dalam penelitian kualitatif. Hal tersebut karena penelitian kualitatif tidak dimulai
dari yang kosong atau adanya masalah, baik masalah yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengamatan pengetahuannya yang di peroleh
melalui kepustakaan ilmiah. “Jadi fokus dalam penelitian kualitatif bersifat tentatif, artinya penyempurnaan rumusan fokus atau masalah itu masih tetap
dilakukan sewaktu peneliti sudah berada di latar penelitian” Moleong 2002: 63. Yang menjadi fokus penelitian ini adalah mengenai Apa saja bentuk-
bentuk regulasi terkait dengan Pengelolaan Sampah di kota Semarang, Bagaimanakah bentuk dan mekanisme partisipasi masyarakat dalam Pengelolaan
Sampah di Kota Semarang, faktor apa sajakah yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kota Semarang.
3.5 Sumber Data