PERAN GMNI DALAM MELAKUKAN PENDIDIKAN POLITIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN POLITIK MAHASISWA.

(1)

PERAN GMNI DALAM MELAKUKAN PENDIDIKAN

POLITIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

PEMAHAMAN POLITIK MAHASISWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : Inti Ladi Simbolon

NIM. 3123111033

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Inti Ladi Simbolon. NIM. 3123111033. “Peran GMNI Dalam Melakukan Pendidikan Politik Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Politik

Mahasiswa”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran sebuah organisasi kemahasiswaan dalam memberikan pendidikan politik sebagai upaya meningkatkan pemahaman politik mahasiswa. Dalam hal ini yang diteliti adalah organisasi kemahasiswaan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI UNIMED).

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota tetap organisasi yang berjumlah 132 orang dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 orang dengan mengambil 25 % dari jumlah populasi dengan menggunakan teknik sampel acak. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi dan penyebaran angket.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa GMNI sebagai organisasi kemahasiswaan berperan (66,15%) dalam melakukan pendidikan politik guna meningkatkan pemahaman politik mahasiswa, hal ini ditandai dari mahasiswa yang tergabung dalam organisasi GMNI sudah lebih memahami makna politik yang sebenarnya karena mahasiswa selalu mendapat pendidikan politik, hal ini berdasarkan indikator pemahaman mahasiswa akan makna atau konsep politik serta keaktifan mengikuti perkembangsan isu politik (72,70%), proses pendidikan politik yang diterima oleh mahasiswa (51,51%), serta proses pendidikan politik yang diterima oleh mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan (74,23%). Dalam organisasi GMNI, mahasiswa dapat berlatih untuk berpolitik dan berperan secara langsung. Mahasiswa bisa mengetahui kejadian-kejadian politik di lingkungannya masing-masing, tahu bagaimana cara berkomunikasi dan berargumen dengan baik dan benar di depan umum, tahu bagaimana cara menyampaikan pendapat, gagasan muapun aspirasi. Selain itu juga, pendidikan politik di organisasi kemahasiswaan GMNI ditandai melaui proses pendidikan informal yang berkaitan dengan tema kepemimpinan dan kebangsaan.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan rahmat-Nya yang telah dianugerahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peran GMNI Dalam Melakukan Pendidikan Politik Sebagai Upaya Meningkatkan

Pemahaman Politik Mahasiswa”.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, dari awal hingga akhir penulis banyak menemukan hambatan. Namun karena dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. Halking, M.si yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis dan semua pihak yang telah memberikan masukan dalam pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini, atas masukan yang diberikan penulis mengucapkan terima kasih. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan


(6)

iii

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA,SH, M,.Hum selaku ketua jurusan PPKn

4. Bapak Arief Wahyudi,SH selaku sekretaris jurusan PPKn

5. Ibu Dra. Rosnah Siregar, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingannya

6. Bapak Prayetno, S.IP. M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingannya

7. Bapak Budi Ali Mukmin, S.IP. M.A selaku dosen penguji yang telah memberikan arahan dan bimbingan

8. Rio Pasaribu selaku Ketua organisasi GMNI komisariat UNIMED, beserta pengurus harian lainnya serta teman-teman yang tergabung dalam organisasi GMNI yang membantu selama proses penelitian. 9. Bapak/Ibu Dosen PPKn Universitas Negeri Medan, yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama duduk di bangku kuliah

10.Para staf dan Pegawai PPKn dan Fakultas Ilmu Sosial yang telah membantu dalam urusan administrasi selama perkuliahan

11.Terkhusus dan teristimewa kepada Ayahanda M. Simbolon yang Tuhan telah panggil ke sisiNya tepat saat penulis sedang menyiapkan diri untuk sidang dan Ibunda H. Siboro yang telah mendidik, membesarkan dan memberikan dukungan moril maupun materil serta


(7)

iv

doa-doanya dan buat segala cintanya dan kesabarannya yang tidak pernah berksudahan.

12.Pendukung terbaik Kakak tersayang yang penuh kesabaran menemani dan menyiapkan segala keperluan selama perkuliahan Kak Wastina Simbolon, juga Abang yang selalu mendukung Bg Donal Simbolon, dan tersayang adik-adik terhebat Dedi Simbolon juga Robothon Simbolon. Kalian adalah motivator dan juga sumber kekuatan untuk tetap semangat dalam menjalani semua ini.

13.Terkhusus kepada sahabat terbaik selama menduduki bangku perkuliahan yang disebut dengan Kepompong Ifni Sri Uliana Tarigan, Gembira Rumabutar, Ririn Meldianan Tindaon, dan Rista Lusiani Tarigan.

14.Seluruh teman-teman di Kelas Reguler B 2012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Kiranya Tuhanlah yang melimpahkan berkat dan anugerahNya kepada kita semua. Amin.

Medan, Juni 2016 Penulis

Inti Ladi Simbolon NIM. 3123111033


(8)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teori ... 7

1. GMNI sebagai Organisasi Kemahasiswan ... 14

2. Pendidikan Politik dalam Organisasi Kemahasiswaan ... 17

3. Pemahaman Politik ... 20

B. Kerangka Berpikir ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel ... 23

1. Populasi Penelitian ... 23

2. Sampel Penelitian ... 23

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 23

1. Variabel Penelitian ... 23

2. Defenisi Operasional... 23


(9)

vi

E. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Hasil Penelitian ... 28

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Simpulan ... 64

B. Saran ... 65


(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Variabel Penelitian ... 24

Tabel 2 Pemahaman akan Makna atau Konsep Politik ... 29

Tabel 3 Pentingnya Pemahaman Politik bagi Mahasiswa... 30

Tabel 4 Keaktifan dalam Mengikuti Isue Perkembangan Politik ... 31

Tabel 5 Media yang Digunakan dalam Mengikuti Perkembangan Isue Politik ... 32

Tabel 6 Pandangan Mahasiswa dengan Adanya Pendidikan Politik ... 33

Tabel 7 Yang Berhak Mendapat Pendidikan Politik ... 34

Tabel 8 Agen yang dapat Memberikan Pendidikan Politik ... 35

Tabel 9 Intensitas Mendapat Pendidikan Politik dari Partai Politik ... 36

Tabel 10 Intensitas Mendapat Pendidikan Politik dari Organisasi Kemahasiswaan ... 37

Tabel 11 Intensitas Mendapat Pendidikan Politik dari Orang Tua ... 38

Tabel 12 GMNI dalam Melakukan Pendidikan Politik... 39

Tabel 13 Upaya GMNI dalam Melakukan Pendidikan Politik ... 40

Tabel 14 Ke-efektifan Pendidikan Politik Melalui Seminar ... 41

Tabel 15 Ke-efektifan Pendidikan Politik Melalui Pengkaderan ... 42

Tabel 16 Ke-efektifan Pendidikan Politik Melalui Gambaran Tokoh Nasional ... 43

Tabel 17 Pengaruh Visi dan Misi GMNI dalam Proses Pendidikan Politik ... 44

Tabel 18 Kesesuaian Kegiatan yang dilakukan GMNI dengan Kebutuhan Mahasiswa ... 45

Tabel 19 Keteraturan GMNI dalam Melakukan Pendidikan Politik ... 46

Tabel 20 Organisasi Kemahasiswaan GMNI sebagai Agent of Change ... 47

Tabel 21 Kemampuan GMNI dalam Meningkatkan Pemahaman Politik ... 48

Tabel 22 Tabulasi Data Tabel Pemahaman Mahasiswa akan Makna atau Konsep Politik serta Keaktifan Mengikuti Perkembangan Isu Politik ... 49

Tabel 23 Tabulasi Data Tabel Proses Pendidikan Politik yang Diterima oleh Mahasiswa ... 50

Tabel 24 Tabulasi Data Tabel Proses Pendidikan Politik yang Diterima oleh Mahasiswa dalam Organisasi Kemahasiswaan ... 51


(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket 2. Dokumentasi 3. Nota Tugas

4. Surat Ijin Penerbitan Penelitian Dari Jurusan

5. Surat Keterangan Ijin Mengadakan Penelitian dari Fakultas 6. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian dari Organisasi GMNI 7. Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan Ppkn

8. Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED 9. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

10.Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian 11.Pernyataan Keaslian Tulisan


(12)

1

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa merupakan sebuah status yang disandang seseorang ketika ia menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan tinggi. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat sebagai mahasiswa secara administrasi sebuah perguruan tinggi yang tentunya mengikuti kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini menjadi mutlak apabila kita berbicara dalam konteks pendidikan formal. Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No. 30 Tahun 1990 adalah “peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu”.

Mahasiswa sering diidentikkan dengan “agent of change”. Kata-kata perubahan selalu menempel dengan erat sekali sebagai identitas para mahasiswa yang juga dikenal sebagai kaum intelektualitas muda. Dari mahasiswalah ditumpukan besarnya harapan, harapan untuk perubahan dan pembaharuan dalam berbagai bidang kehidupan. Tugasnyalah melaksanakan dan merealisasikan perubahan positif, sehingga kemajuan di dalam sebuah negeri bisa tercapai dengan membanggakan.

Setiap negara harus berjuang habis-habisan agar tidak tertinggal di belakang, alias menjadi pecundang. Agar tidak tergilas roda zaman, setiap negara harus mengantisipasi segala tantangan. Kata kunci keberhasilan dan kesuksesan menjawab tantangan zaman tak lepas dari peran generasi muda (Leo, 2012: 182).


(13)

2

karena kultur modernisasi dan globalisasi yang cenderung mengikis idealisme dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Tidak hanya pada tingkat nasional bahkan di tingkat paling rendah pun kesadaran mahasiswa mulai dipertanyakan. Mahasiswa sekarang cenderung apatis terhadap isu-isu yang terjadi di tengah masyarakat.

Mahasiswa sebagai pembaharu sangat perlu memiliki kesadaran politik dan kepedulian terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat di sekitarnya. Karena harus diakui bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara tidak akan pernah lepas dari politik.

Keterlibatan mahasiswa dalam melakukan perubahan bukanlah merupakan gerakan yang diperankan secara individu, melainkan peran mahasiswa hadir secara berkelompok atau kolektif. Perjuangan mahasiswa juga tidaklah lepas dari peran dan fungsi organisasi mahasiswa. Lembaga kemahasiswaan atau organisasi kemahasiswaan adalah wadah pelaksanaan kegiatan mahasiswa di kampus. Secara singkat dapat dikatakan bahwa organisasi kemahasiswaan hadir di tengah mahasiswa sebagai wadah untuk pengembangan diri termasuk dalam hal politik. Berbicara tentang organisasi kemahasiswaan, ada sebuah organisasi yang telah lama menjadi bagian dari perubahan bangsa Indonesia yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Organisasi mahasiswa ini telah dikenal secara luas, hal ini karena sentralnya peranan organisasi mahasiswa tersebut dalam sejarah gerakan mahasiswa Indonesia dan juga telah menghasilkan banyak pemimpin bangsa Indonesia yang berkecimpung ke berbagai sendi kehidupan diantaranya menjadi tokoh nasional.


(14)

3

GMNI adalah organisasi gerakan, yang dilakukan oleh sekelompok manusia dengan status mahasiswa, oleh karena itu GMNI disebut juga sebagai student movement. Gerakan yang dimaksud adalah suatu upaya atau tindakan yang dilakukan secara terencana dengan tujuan melakukan pembenahan/pembaharuan yang meliputi semua aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, budaya dan lain sebagainya.

GMNI tidak hanya ada pada tingkat nasional namun juga ada pada tingkat yang lebih kecil seperti dalam tingkat Universitas. Untuk tingkat Universitas sering disebut dengan komisariat. GMNI sebagai organisasi ekstra kampus sungguh banyak berperan dalam melakukan perubahan pemikiran bagi mahasiswa yang bergabung di dalamnya. Demikian juga pada mahasiswa di Universitas Negeri Medan. GMNI Unimed hadir sebagai organisasi yang menyatakan bahwa perubahan akan bangsa bukan hanya tugas mereka yang berkecimpung dalam dunia politik.

Dalam ranah ini mahasiswa dengan segala jurusan harus pro-aktif terhadap isu kekinian, bahkan isu politik sekalipun. Pola pikir yang selalu tertanam bahwa urusan politik hanya untuk mahasiswa politik harus dibuang. Urusan politik dan isu–isu politik bukanlah hanya porsi untuk mahasiswa disiplin ilmu politik, dan menganggap bahwa diluar disiplin ilmu politik contoh bidang eksakta tidak perlu mengetahui secara detail isu–isu politik. Hal inilah yang menyebabkan krisis kepercayaan mahasiswa semakin kuat karena sikap kritis pun tidak dimiliki oleh semua mahasiswa.


(15)

4

upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman politik mahasiswa yaitu pendidikan politik. Disinilah akan dilihat bagaimana peran organisasi kemahasiswaan terkhusus GMNI Unimed melakukan pendidikan politik untuk meningkatkan pemahaman politik dikalangan mahasiswa.

Dalam Halking (2012: 1) Pemahaman masyarakat tentang politik sering merujuk ke hal yang negatif dimana masyarakat tidak lagi percaya dengan politik melihat kenyataan perpolitikan Indonesia saat ini yang carut marut dan dinilai tidak menunujukkan hal yang positif. Hal ini menjadi pokok bahasan penting karena pemahaman dan kesadaran politik sangat diperlukan untuk saat ini, dimana untuk membangun suatu bangsa yang lebih baik tidak akan pernah terlepas dari yang namanya politik.

Pemahaman tentang konsep politik sangat diperlukan untuk mendorong adanya keseimbangan antara pemahaman tentang politik dengan kesadaran politik yang diwujudkan dengan sikap dan perilaku positif terhadap kesadaran akan hak dan kewajiaban sebagai warga negara. Karena kurangnya pemahaman tentang politik menunjukkan ketidaktahuan mengenai apa yang akan dilakukan dan akan berpengaruh terhadap hal yang akan dilakukan selanjutnya, karena memahami berarti mengetahui dan memiliki kesadaran.

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, maka penulis terdorong untuk mencoba meneliti “Peran GMNI Dalam Melakukan Pendidikan Politik Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Politik Mahasiswa”.

B. Identifikasi Masalah


(16)

5

yang akan diteliti, sehingga tujuan dari penelitian dapat lebih terarah dan teratur. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Rendahnya kesadaran akan politik berkaitan dengan tinggi rendahnya pemahaman politik.

2. Proses pendidikan politik dilakukan sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman politik masyarakat.

3. Peran Organisasi Kemahasiswaan GMNI dalam melakukan pendidikan politik sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman politik mahasiswa.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah sangat perlu dilakukan, hal ini bertujuan agar peneliti terarah dan juga tidak telalu melebar. Untuk itu adapun pembatasan masalah yang dilakukan dalam penelitian ini ialah peran organisasi kemahasiswaan (GMNI) dalam melakukan pendidikan politik sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman politik mahasiswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran GMNI dalam melakukan pendidikan politik sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman politik mahasiswa.


(17)

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah serta pembatasan masalah yang dikemukakan di atas maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peran GMNI dalam melakukan pendidikan politik sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman politik mahasiswa.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

 Secara teoritis dapat memberikan gambaran tentang bagaimana peran organisasi GMNI dalam melakukan pendidikan politik bagi mahasiswa.

 Hasil penelitian ini nantinya diharapkan mampu mengembangkan wacana psikologi politik di Indonesia, dimana penelitian ini akan memberikan sumbangan pengetahuan mengenai dinamika kesadaran politik di kalangan mahasiswa terutama mereka yang aktif di dalam sebuah organisasi.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu dimanfaatkan oleh semua pihak untuk lebih memahami apa yang menjadi peran dari sebuah organisasi mahasiswa dalam melakukan pendidikan politik dan bagi mahasiswa sendiri akan menjadi informasi yang berguna sebagai tambahan pengetahuan tentang pendidikan politik.


(18)

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa GMNI dinilai cukup berperan (66,15%) dalam melakukan pendidikan politik sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman politik mahasiswa. Peran GMNI dalam memahamkan mahasiswa terhadap politik dapat dijelaskan seperti berikut:

GMNI sebagai organisasi kemahasiswaan melalui kegiatan yang dilakukan cukup berperan dalam proses pendidikan politik guna meningkatkan pemahaman politik bagi mahasiswa yaitu sebesar 72,70%. Dengan bergabung dalam organsisasi GMNI mahasiswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti perkembangan isu-isu politik sehingga membuat mahasiswa lebih memahami politik.

Kegiatan yang dilakukan dalam organisasi GMNI yang mengajarkan tentang politik seperti melalui seminar, pengkaderan, demonstrasi dan lainnya berlangsung dengan teratur dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa (51,51%). Selain itu dalam organisasi GMNI juga memberikan informasi-informasi yang dapat merangsang wawasan sosial, sehingga dapat membuka pola berfikir setiap mahasiswa.

Usaha atau upaya yang dilakukan oleh organisasi GMNI cukup membantu dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa dilihat dari persentase responden yang menyatakan bahwa setelah bergabung dengan GMNI pemahamannya akan politik semakin menigkat yaitu sebesar 74,23%.


(19)

65

B. Saran

1.

GMNI sebagai organisasi kemahasiswaan diharapkan agar lebih meningkatkan perannya dalam melakukan pendidikan politik. Maka dari itu dibutuhkan sejumlah parisipasi politik yang berada di kampus sebagai ajang pembelajaran dan pendidikan politik bagi mahasiswa. Selain lewat mata kuliah pendidikan politik yang didapat di dalam kelas ialah adanya kegiatan mahasiswa dalam ormawa dan setiap mahasiswa dianjurkan mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Karena hal ini menunjukkan bahwa kegiatan mahasiswa dalam ormawa juga merupakan bentuk partisipasi politik mahasiswa.

2.

Upaya yang dilakukan oleh GMNI dapat ditiru dan diterapkan oleh organisasi-organisasi lainnya. Dalam hal ini dibutuhkan pendidikan politik yang mampu menempa mahasiswa dalam berkarya. Dimana dengan berorganisasi mahasiswa mendapat pengetahuan dan menambah wawasannya mengenai masalah-masalah politik.

3.

Kepada Mahasiswa agar sebaiknya tidak takut untuk bergabung dalam organisasi kemahasiswaan, karena masuk dalam ormawa membawa banyak manfaat yaitu mendapatkan pembelajaran yang tidak didapatkan dari bangku perkuliahan.


(20)

66

DAFTAR PUSTAKA

Anas Yusuf. (2009). Managemen Pembelajaran Dan Instruksi Pendidikan. Yogyakarta: IRCIsod.

Halking, Budi. (2012). Ilmu Politik. Medan: Unimed.

Haris. (2006). Politik Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hikam Muhammad AS. (1999). Politik Kewarganegaraan Landasan Redemokratisasi Di Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Kartono Kartini. (2008). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Manan Munafrizal. (2005). Gerakan Rakyat Melawan Elit. Yogyakarta: Resist

Book.

Mansur Hasan. (2013). Pengalaman Berorganisasi: Dosen IAIN Sumatera Utara. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Nababan Leo. (2012). Mahasiswa Pejuang, Pejuang Mahasiswa. Jakarta: Lunar

Indigo.

Partanto Pius. (2001). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arloka

Poerwadarminta. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purwanto Ngalim. (2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sanit Arbi. (1999). Pergolakan Melawan Kekuasaan: Gerakan Mahasiswa Antara Aksi Moral dan Politik. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Sudjana Nana. (2008). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Tahir Arifin. (2014). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Deepublish. Wahib Abdul. (2007). Gerakan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zubir Zaiyardam. (2002). Radikalisme Kaum Pinggiran: Studi Tentang Issue, Strategi Dan Dampak Gerakan. Padang: Universitas Andalas.


(21)

67

Alinda Desi. (2013). Peranan HMI terhadap Pendidikan Politik Mahasiswa FISIP USU. Jurnal Dinamika Politik. No. 1 Vol. 2 Februari 2013.

Bangun Setyawan Nugroho. (2014). Pola Pendidikan Informal dalam Organisasi Mahasiswa Ekstra Universiter. Jurnal Pendidikan Humaniora. No. 1 Vol. 2 Maret 2014

Claudia Prisilia. (2012). Perilaku Politik Aktivis Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi.

Darmayadi Andrias. (2013). Pergerakan Mahasiswa Dalam Perspektif Partisipasi Politik : Partisipasi Otonom Atau Mobilisasi. Majalah Ilmiah UNIKOM. No. 1 Vol. 9 Maret 2013.

Estu Miyarso. (2009). Artikel Penelitian FIP. Pendidikan Politik Mahasiswa: Studi Kasus Netralitas Ormawa UNY Dalam Pemilu 2009. Muhammad Farid. (2014). Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Dinamika Kesadaran Politik Aktivis Mahasiswa Di Yogyakarta.

Skripsi Aryono. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang. (2009). Jalan Mendaki Menuju Reformasi: Gerakan Mahasiswa Di Semarang Tahun 1990-1998.

Skripsi Sanusi Aris. (2012). Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter Sebagai Sarana Pendidikan Politik Mahasiswa Dalam Menumbuhkan Dan Meningkatkan Partisipasi Politik Warga Negara Indonesia. Bandung: Universitas pendidikan

Indonesia.

Skripsi Supriyatna. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. (2007). Peranan Soe Hok Gie Dalam Gerakan Mahasiswa Indonesia Tahun 1960-1968.

Usman, Sunyoto. (1999). “Arah Gerakan Mahasiswa: Gerakan politik ataukah

Gerakan Moral ?”. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. No. 2

Vol. 3 November 1999

Yasinta Karina Caesari, Anita Listiara, Jati Ariati. (2013). Kuliah Versus


(22)

68

Mahasiswa Yang Aktif Dalam Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi Undip. No. 2 Vol 12 Oktober 2013.

Salinan Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155 /U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan Di Perguruan Tinggi Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan.

Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 1982 Tanggal 11 Agustus 1982 Tentang Pendidikan Politik Bagi Generasi Muda

Wawancara dilakukan pada tanggal 11 April 2016 pada pukul 14.00 Wib di lingkungan Universitas Negeri Medan dengan narasumber:

1. Rio Pasaribu 2. Samuel Hutagaol 3. Amri Pandiangan 4. Pelito Effendi


(1)

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah serta pembatasan masalah yang dikemukakan di atas maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peran GMNI dalam melakukan pendidikan politik sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman politik mahasiswa.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

 Secara teoritis dapat memberikan gambaran tentang bagaimana peran organisasi GMNI dalam melakukan pendidikan politik bagi mahasiswa.

 Hasil penelitian ini nantinya diharapkan mampu mengembangkan wacana psikologi politik di Indonesia, dimana penelitian ini akan memberikan sumbangan pengetahuan mengenai dinamika kesadaran politik di kalangan mahasiswa terutama mereka yang aktif di dalam sebuah organisasi.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu dimanfaatkan oleh semua pihak untuk lebih memahami apa yang menjadi peran dari sebuah organisasi mahasiswa dalam melakukan pendidikan politik dan bagi mahasiswa sendiri akan menjadi informasi yang berguna sebagai tambahan pengetahuan tentang pendidikan politik.


(2)

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa GMNI dinilai cukup berperan (66,15%) dalam melakukan pendidikan politik sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman politik mahasiswa. Peran GMNI dalam memahamkan mahasiswa terhadap politik dapat dijelaskan seperti berikut:

GMNI sebagai organisasi kemahasiswaan melalui kegiatan yang dilakukan cukup berperan dalam proses pendidikan politik guna meningkatkan pemahaman politik bagi mahasiswa yaitu sebesar 72,70%. Dengan bergabung dalam organsisasi GMNI mahasiswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti perkembangan isu-isu politik sehingga membuat mahasiswa lebih memahami politik.

Kegiatan yang dilakukan dalam organisasi GMNI yang mengajarkan tentang politik seperti melalui seminar, pengkaderan, demonstrasi dan lainnya berlangsung dengan teratur dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa (51,51%). Selain itu dalam organisasi GMNI juga memberikan informasi-informasi yang dapat merangsang wawasan sosial, sehingga dapat membuka pola berfikir setiap mahasiswa.

Usaha atau upaya yang dilakukan oleh organisasi GMNI cukup membantu dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa dilihat dari persentase responden yang menyatakan bahwa setelah bergabung dengan GMNI pemahamannya akan politik semakin menigkat yaitu sebesar 74,23%.


(3)

65

B. Saran

1.

GMNI sebagai organisasi kemahasiswaan diharapkan agar lebih meningkatkan perannya dalam melakukan pendidikan politik. Maka dari itu dibutuhkan sejumlah parisipasi politik yang berada di kampus sebagai ajang pembelajaran dan pendidikan politik bagi mahasiswa. Selain lewat mata kuliah pendidikan politik yang didapat di dalam kelas ialah adanya kegiatan mahasiswa dalam ormawa dan setiap mahasiswa dianjurkan mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Karena hal ini menunjukkan bahwa kegiatan mahasiswa dalam ormawa juga merupakan bentuk partisipasi politik mahasiswa.

2.

Upaya yang dilakukan oleh GMNI dapat ditiru dan diterapkan oleh organisasi-organisasi lainnya. Dalam hal ini dibutuhkan pendidikan politik yang mampu menempa mahasiswa dalam berkarya. Dimana dengan berorganisasi mahasiswa mendapat pengetahuan dan menambah wawasannya mengenai masalah-masalah politik.

3.

Kepada Mahasiswa agar sebaiknya tidak takut untuk bergabung dalam organisasi kemahasiswaan, karena masuk dalam ormawa membawa banyak manfaat yaitu mendapatkan pembelajaran yang tidak didapatkan dari bangku perkuliahan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anas Yusuf. (2009). Managemen Pembelajaran Dan Instruksi Pendidikan. Yogyakarta: IRCIsod.

Halking, Budi. (2012). Ilmu Politik. Medan: Unimed.

Haris. (2006). Politik Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hikam Muhammad AS. (1999). Politik Kewarganegaraan Landasan Redemokratisasi Di Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Kartono Kartini. (2008). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Manan Munafrizal. (2005). Gerakan Rakyat Melawan Elit. Yogyakarta: Resist

Book.

Mansur Hasan. (2013). Pengalaman Berorganisasi: Dosen IAIN Sumatera Utara. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Nababan Leo. (2012). Mahasiswa Pejuang, Pejuang Mahasiswa. Jakarta: Lunar

Indigo.

Partanto Pius. (2001). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arloka

Poerwadarminta. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purwanto Ngalim. (2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sanit Arbi. (1999). Pergolakan Melawan Kekuasaan: Gerakan Mahasiswa Antara Aksi Moral dan Politik. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Sudjana Nana. (2008). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Tahir Arifin. (2014). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Deepublish. Wahib Abdul. (2007). Gerakan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zubir Zaiyardam. (2002). Radikalisme Kaum Pinggiran: Studi Tentang Issue, Strategi Dan Dampak Gerakan. Padang: Universitas Andalas.


(5)

67

Alinda Desi. (2013). Peranan HMI terhadap Pendidikan Politik Mahasiswa FISIP USU. Jurnal Dinamika Politik. No. 1 Vol. 2 Februari 2013.

Bangun Setyawan Nugroho. (2014). Pola Pendidikan Informal dalam Organisasi Mahasiswa Ekstra Universiter. Jurnal Pendidikan Humaniora. No. 1 Vol. 2 Maret 2014

Claudia Prisilia. (2012). Perilaku Politik Aktivis Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi.

Darmayadi Andrias. (2013). Pergerakan Mahasiswa Dalam Perspektif Partisipasi Politik : Partisipasi Otonom Atau Mobilisasi. Majalah Ilmiah UNIKOM. No. 1 Vol. 9 Maret 2013.

Estu Miyarso. (2009). Artikel Penelitian FIP. Pendidikan Politik Mahasiswa: Studi Kasus Netralitas Ormawa UNY Dalam Pemilu 2009. Muhammad Farid. (2014). Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Dinamika Kesadaran Politik Aktivis Mahasiswa Di Yogyakarta.

Skripsi Aryono. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang. (2009). Jalan Mendaki Menuju Reformasi: Gerakan Mahasiswa Di Semarang Tahun 1990-1998.

Skripsi Sanusi Aris. (2012). Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter Sebagai Sarana Pendidikan Politik Mahasiswa Dalam Menumbuhkan Dan Meningkatkan Partisipasi Politik Warga Negara Indonesia. Bandung: Universitas pendidikan

Indonesia.

Skripsi Supriyatna. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. (2007). Peranan Soe Hok Gie Dalam Gerakan Mahasiswa Indonesia Tahun 1960-1968.

Usman, Sunyoto. (1999). “Arah Gerakan Mahasiswa: Gerakan politik ataukah

Gerakan Moral ?”. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. No. 2

Vol. 3 November 1999

Yasinta Karina Caesari, Anita Listiara, Jati Ariati. (2013). Kuliah Versus


(6)

Mahasiswa Yang Aktif Dalam Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi Undip. No. 2

Vol 12 Oktober 2013.

Salinan Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155 /U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan Di Perguruan Tinggi Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan.

Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 1982 Tanggal 11 Agustus 1982 Tentang Pendidikan Politik Bagi Generasi Muda

Wawancara dilakukan pada tanggal 11 April 2016 pada pukul 14.00 Wib di lingkungan Universitas Negeri Medan dengan narasumber:

1. Rio Pasaribu 2. Samuel Hutagaol 3. Amri Pandiangan 4. Pelito Effendi