PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SISTEM REGULASI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 MEDAN T.P. 2015/2016.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI

PADA MATERI SISTEM REGULASI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 MEDAN T.P. 2015/2016

Oleh:

Ricky Marojahan Manullang NIM. 4123141081

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2016


(2)

(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Ricky Marojahan Manullang lahir di Medan pada tanggal 11 Juli 1994. Ayahanda bernama Drs. Jongga Manullang, M.Pd., dan Ibunda bernama Rominta Simarmata dan merupakan anak pertama dari enam bersaudara. Pada tahun 2000, saya masuk SD Budi Murni 7 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, saya melanjutkan sekolah ke SMP Budi Murni 4 Medan dan lulus pada tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009, saya melanjutkan sekolah ke SMA Budi Murni 3 Medan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 saya diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED melalui jalur SNMPTN dan lulus pada tahun 2016. Pada masa pendidikan di jurusan Biologi saya pernah menjadi asisten praktikum Taksonomi Hewan Tingkat Tinggi dan Biologi Umum II. Saya aktif mengikuti seminar pendidikan nasional dan seminar kewirausahaan. Saya pernah mendapat Beasiswa PPA pada tahun 2014 dan 2015 serta mendapat pendanaan PMW pada tahun 2013. Selain itu juga saya menjadi anggota Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi FMIPA UNIMED dan pernah menjadi Badan Pengurus Harian Masa Bakti 2014/2015 serta saya menjadi ketua tim PPLT UNIMED di SMA Negeri 1 Balige pada tahun 2015.


(4)

iii

ABSTRAK

Ricky Marojahan Manullang, NIM 4123141081, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Regulasi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, (2) Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori, dan (3) Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah lima kelas (200 orang). Teknik pengambilan sampel digunakan dengan Cluster

Random Sampling, sehingga sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas

masing-masing kelas terdiri dari 40 orang. Kelas ekperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan kelas kontrol denganpenerapan model pembelajaran ekspositori

Temuan penelitian menunjukkan: (1) Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki nilai rata-rata sebesar 81,03 dengan tingkat kecenderungan hasil belajar 80% pada kategori tinggi, (2) Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori memiliki nilai rata-rata sebesar 71,40 dengan tingkat kecenderungan hasil belajar 72,50% pada kategori cukup, dan (3) Adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016. Hasil ini berdasarkan perhitungan uji perbedaan nilai rata-rata postes kelas ekperimen dan kelas kontrol yang diperoleh bahwa thitung > ttabel yaitu thitung = 9,22 > ttabel =1,667.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), dan Hasil Belajar.


(5)

iv

ABSTRACT

Ricky Marojahan Manullang, NIM 4123141081, Effect of Cooperative Learning Model Numbered Heads Together (NHT) Toward Learning Outcomes Regulatory Systems Biology to Content Student Class XI IPA at SMAN 11 Medan T.P. 2015/2016

This study aims to determine: (1) The results of studying biology at the material regulatory system students taught by cooperative learning model NHT, (2) Results of studying biology at the material regulatory system students who are taught by the model of expository, and (3) Effect models NHT cooperative learning for learning outcomes on material regulatory systems biology class XI IPA at SMAN 11 Medan TP 2015/2016.

Research was conducted on students of class XI IPA at SMAN 11 Medan T.P. 2015/2016. The study population was all students of class XI of five classes (200 people). The sampling technique used by cluster random sampling, so this study sample consisted of two classes each class consists of 40 people. Class experiment with applying cooperative learning model Numbered Heads Together (NHT) and grade control with the application of expository

The findings show: (1) The results of studying biology at the material regulatory system students taught by cooperative learning model NHT has an average value of 81.03 by the tendency of learning outcomes 80% in the high category, (2) Results of studying biology at material regulatory system that taught students with expository teaching model has an average value of 71.40 by the tendency of learning outcomes 72.50% in enough categories, and (3) the influence of cooperative learning model NHT to the learning outcomes on the material systems biology regulation of class XI IPA at SMAN 11 Medan TP 2015/2016. This result is based on the calculation of the difference test average value posttest experimental class and control class obtained that thitung> ttable ie t = 9.22> t table = 1.667.

Keywords: Cooperative Learning Model Numbered Heads Together (NHT), and Learning Outcomes.


(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan kasih karuniaNya yang senantiasa memberikan kesehatan, pengetahuan dan hikmat kepada saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Regulasi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016’’

Skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Skripsi saya, Ibu Dr. Ely Djulia, M.Pd.

Pada kesempatan ini juga saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Penguji Skripsi saya, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., Bapak Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si., dan Bapak Drs. Tonggo Sinaga, MS.

Terima kasih saya ucapkan kepada yang saya hormati:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS., M.Sc. selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan sekaligus Pembimbing Akademik saya selama perkuliahan. 4. Bapak Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si. selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Endang S. Gultom, S.Si, M.Si. Apt., selaku Sekretaris Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


(7)

vi

7. Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

9. Bapak Jamaret Hasugian selaku Tata Usaha Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

10.Bapak Drs. K. Lumban Toruan, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 11 Medan. 11.Ibu Wakil Kepala Sekolah Akademik SMA Negeri 11 Medan.

12.Ibu Daryanti, S.Pd., M.Si., selaku Guru Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 11 Medan.

13.Bapak dan Ibu Staf Tata Usaha SMA Negeri 11 Medan.

14.Seluruh Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan Angkatan 2012.

15.Sahabat PPLT SMA Negeri 1 Balige 2015 terkhusus buat Juliana Purba, Rowinda Marbun, Juli Briana Lumban Gaol, Sahman Sihaloho, Maria Lorenza Sibarani, Romaito Silalahi, dan Jumedi Lumbantoruan.

16.Fitriyanti Simarmata, S.Kep., NS.

17.Teristimewa kepada kedua Orang Tua saya Ayahanda Drs. Jongga Manullang, M.Pd., dan Ibunda Rominta Br Simarmata dan Adik-adik saya Rika Sofyana Manullang, Josua Pantri Natal Manullang, Junita Cantika Manullang, Berliana Lestari Manullang serta Ester Chelsea Olivia Manullang.

Dengan segala kerendahan hati saya mengakui bahwa skripsi ini masih perlu perbaikan dalam rangka penyempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan bimbingan yang sifatnya membangun. Saya berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi saya dan bagi para pembaca.

Medan, 19 Juni 2016 Hormat saya

Ricky Marojahan Manullang NIM. 4123141081


(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Persetujuan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 3

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

BAB II Kajian Pustaka 5

2.1. Kerangka Teoritis 5

2.1.1. Pengertian Belajar 5

2.1.2. Hakikat Hasil Belajar Sistem Regulasi 6

2.2. Model Pembelajaran 6

2.2.1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 10

2.2.2. Model Pembelajaran Ekspositori 11

2.3. Penelitian Relevan Terkait Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 12

2.4. Materi Pelajaran 13

2.5. Kerangka Berpikir 24

2.6. Hipotesis Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.2.1. Populasi Penelitian 27

3.2.2. Sampel Penelitian 27

3.3. Variabel Penelitian 28

3.3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel 28

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 29

3.4.1. Jenis Penelitian 29

3.4.2. Desain Penelitian 29

3.5. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan 30

3.5.1. Prosedur Pelaksanaan 30


(9)

viii

3.5.2.1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 30

3.5.2.2. Model Pembelajaran Ekspositori 31

3.6. Analisis Data Instrumen Penelitian 33

3.6.1. Validitas Tes 33

3.7. Teknik Analisa Data 34

3.7.1. Uji Normalitas 34

3.7.2. Uji Homogenitas 35

3.7.3. Uji Hipotesis 36

3.7.3.1. Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t Dua Pihak) 36

3.7.3.2. Uji Kesamaan Rata-rata Postes (Uji t Satu Pihak) 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39

4.1. Dekripsi Data Penelitian 39

4.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39

4.1.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41

4.1.3. Perbandingan Data Pretes dengan Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 44

4.2. Uji Persyaratan Analisis Data 45

4.2.1. Uji Normalitas 46

4.2.2. Uji Homogenitas 46

4.3. Pengujian Hipotesis 47

4.3.1. Uji Kemampuan Awal/Pretes Siswa (Uji t Dua Pihak) 47

4.3.2. Uji Kemampuan Akhir/Postes Siswa (Uji t Satu Pihak) 47

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 48

4.5. Keterbatasan Penelitian 51

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 52

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Implikasi 52

5.3. Saran 54

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 58


(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Ilustrasi Desain Penelitian 32

Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 41

Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 43

Gambar 4.3. Diagram Batang Perbandingan Data Pretes dengan Postes


(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah Kegiatan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 11 Tabel.2.2. Langkah Kegiatan Model Pembelajaran Ekspositori 12 Tabel 3.1. Desain Penelitian Two Group (Pretes dan Postes) 29 Tabel 3.2. Tahapan Pelaksanaan Perlakuan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT 31 Tabel 3.3. Tahapan Pelaksanaan Perlakuan Model Pembelajaran Ekspositori 31 Tabel 3.4. Kisi-Kisi Materi Sistem Regulasi 33 Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40 Tabel 4.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42 Tabel 4.3. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Biologi Materi Sistem

Regulasi Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT 43

Tabel 4.4. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Biologi Materi Sistem Regulasi Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran

Ekspositori 44

Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data Pretes dan Postes 46 Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes 46 Tabel 4.7. Uji Hipotesis Kemampuan Awal/Pretes Siswa 47 Tabel 4.8. Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa 47


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 58

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen 64

Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen 72

Lampiran 4. RPP Kelas Eksperimen 80

Lampiran 5. RPP Kelas Eksperimen 86

Lampiran 6. RPP Kelas Kontrol 91

Lampiran 7. RPP Kelas Kontrol 101

Lampiran 8. RPP Kelas Kontrol 109

Lampiran 9. RPP Kelas Kontrol 115

Lampiran 10. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 120

Lampiran 11. Tes Hasil Belajar 121

Lampiran 12. Rekapitulasi Data Pretes dan Data Postes 128 Lampiran 13. Data Pretes dan Data Postes Kelas Eksperimen 132 Lampiran 14. Data Pretes dan Data Postes Kelas Kontrol 133 Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kecenderungan 134

Lampiran 16. Uji Normalitas 136

Lampiran 17. Uji Homogenitas 139

Lampiran 18. Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 142

Lampiran 19. Uji Hipotesis 146

Lampiran 20. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z 151 Lampiran 21. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 152 Lampiran 22. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 153 Lampiran 23. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi T 155


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Suparno seperti dikutip oleh Sukardjo, M. (2009: 79) mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia sekarang ini dapat diibaratkan seperti mobil tua yang mesinnya rewel yang sedang berada di tengah arus lalu lintas di jalan bebas hambatan. Mengapa demikian? Pada satu sisi, betapa pendidikan di Indonesia saat ini dirundung masalah besar; sedangkan pada sisi lain, tantangan memasuki milenium ketiga tidaklah main-main. Sukardjo, M. mengutip Sudarminta, SJ. yang mengungkap masalah besar tersebut, yaitu: (1) mutu pendidikan kita yang masih rendah, (2) sistem pembelajaran di sekolah-sekolah yang belum memadai, dan (3) krisis moral yang melanda masyarakat kita.

Soedijarto seperti dikutip oleh Sukardjo, M. (2009: 80) Menteri Pertahanan RI di masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono mengatakan pendidikan lebih mementingkan kecerdasan intelektual, akal, dan penalaran, tanpa diimbangi dengan intensifnya pengembangan kecerdasan hati, perasaan, dan emosi. Akibatnya, apresiasi output pendidikan terhadap keunggulan nilai humanistik, keluhuran budi, dan hati nurani menjadi dangkal.

Dari observasi yang saya lakukan di SMA Negeri 11 Medan pada hari Rabu, 24 Pebruari 2016 dengan mendengar pendapat guru bidang studi Ibu Daryanti, S.Pd., M.Si. bahwasanya hasil belajar siswa kelas XI IPA untuk materi sistem regulasi masih di bawah standar KKM 7,7 dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) pada Tahun Pembelajaran 2014/2015 sebesar 7,5. Guru menggunakan remedial bagi peserta didik yang tidak lulus ujian dan menghasilkan kelulusan 100% setelah remedial diberikan. Sistem regulasi membahas mengenai: (1) sistem saraf, (2) sistem indera, (3) sistem hormon, (4) mekanisme pengaturan homeostasis tubuh, dan (5) gangguan pada sistem koordinasi. (Silabus KTSP SMA, 2006: 4).

Suparno seperti dikutip oleh Atmadi dan Setyaningsih (2000: 186) mengemukakan bahwa guru dalam proses belajar mengajar, harus lebih


(14)

2

memperhatikan apa yang disukai siswa, apa yang tidak disukai siswa, yang membantu siswa belajar dan yang menghambat siswa belajar. Selain itu, model yang digunakan juga harus memaksimalkan potensi siswa dengan memperhatikan keunikan setiap siswa baik gaya belajarnya, kecerdasan dominannya, dan memperhitungkan faktor-faktor lain yang mampu menunjang proses belajar mengajar di kelas.

Sejalan dengan yang dikemukakan Wasliman seperti dikutip oleh Fajar (2004: 35) bahwa potensi setiap siswa sebenarnya berbeda. Untuk itu, perlu dikembangkan model pembelajaran yang mengakomodasikan perbedaan potensi dan sekaligus memberikan seluas-luasnya untuk secara aktif menumbuhkan kreatifitas siswa, agar kecerdasannya berkembang secara optimal dan proporsional.

Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam, salah satu di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Menurut Spencer Kagan seperti dikutip oleh Ibrahim (2000: 28)

Numbered Heads Together (NHT) merupakan suatu tipe model pembelajaran

kooperatif yang merupakan struktur sederhana dan terdiri atas empat tahap yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi para siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT juga dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan tingkatan usia anak didik.

Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah: (1) rasa harga diri menjadi lebih tinggi, (2) memperbaiki kehadiran, (3) penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar, (4) perilaku mengganggu menjadi lebih kecil, (5) konflik antara pribadi berkurang, (6) pemahaman lebih mendalam, (7) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi, dan (8) hasil belajar lebih tinggi.

Berdasarkan uraian di atas saya tertarik melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar biologi pada siswa dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap


(15)

3

Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Regulasi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasikan masalah berupa:

1. Kegiatan pembelajaran yang cenderung satu arah sehingga siswa kurang berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Kurangnya minat belajar siswa terhadap materi sistem regulasi. 3. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi sistem regulasi. 1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu adanya batasan masalah. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran ekspositori. 2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 11

Medan tahun pelajaran 2015/2016.

3. Materi yang disajikan dalam penelitian ini adalah sistem regulasi. 1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah, yaitu:

1. Bagaimana hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT?

2. Bagaimana hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016?


(16)

4

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu untuk mengetahui:

1. Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

2. Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori.

3. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun secara praktis yaitu:

1. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat memperkaya dan menambah ilmu pengetahuan serta bahan acuan untuk berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT serta pengaruhnya terhadap hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa.

2. Secara praktis bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi kepala sekolah untuk memperoleh hasil belajar yang lebih optimal.

3. Memberikan gambaran bagi guru tentang efektivitas dan efesiensi aplikasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang menyenangkan bagi siswa. 4. Menambah pengalaman, pengetahuan belajar, hasil belajar yang lebih

meningkat, serta menumbuhkembangkan minat belajar siswa.

5. Menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensi saya sebagai calon guru.


(17)

52 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajian yang dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain: 1. Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki nilai rata-rata sebesar 81,03 dengan tingkat kecenderungan hasil belajar 80% pada kategori tinggi. 2. Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan

model pembelajaran ekspositori memiliki nilai rata-rata sebesar 71,40 dengan tingkat kecenderungan hasil belajar 72,50% pada kategori cukup.

3. Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori yang berarti ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa Kkelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016”. Hasil ini berdasarkan perhitungan uji perbedaan nilai rata-rata postes kelas ekperimen dan kelas kontrol yang diperoleh bahwa thitung > ttabel yaitu thitung = 9,22 > ttabel =1,667.

5.2. Implikasi

1. Implikasi terhadap Perencanaan dan Pengembangan Model Pembelajaran.

Temuan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dari model pembelajaran ekspositori dalam meningkatkan hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa, ini memberikan petunjuk bahwa dalam pembelajaran biologi pada materi sistem regulasi, model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tepat untuk diterapkan dari pada model pembelajaran ekspositori. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran biologi pada materi


(18)

53

sistem regulasi berimplikasi terhadap perencanaan dan pengembangan model pembelajaran.

Desain materi dalam pembelajaran disusun dengan struktur yang dapat mendukung pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Basis pembelajaran bertumpu pada hasil belajar yang harus dicapai siswa.

Pembelajaran tidak dirasakan sebagai suatu proses pembebanan yang semata-mata berorientasi pada kemampuan siswa dalam merefleksikan apa yang dikerjakan atau informasi yang diberikan oleh guru. Penekanan pembelajaran terletak pada kemampuan siswa untuk mengemukakan argumentasi dan mengorganisasi pengalaman belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Materi pembelajaran harus dikembangkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sehingga tercapailah hasil belajar yang tinggi.

2. Implikasi terhadap Peran Guru

Pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif melalui kegiatan mental seseorang. Transformasi pengetahuan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah pergeseran sebagai penerima informasi pasif menjadi pengkonstruksi aktif dalam proses pembelajaran. Siswa dipandang sebagai subyek yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Implikasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran adalah kegiatan aktif siswa dalam usaha membangun sendiri pengetahuannya. Siswa diberikan kebebasan untuk mencari arti sendiri dari apa yang mereka pelajari. Ini merupakan proses menyesuaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada dalam pikiran mereka dan siswa bertanggung jawab atas hasil belajarnya. Mereka membawa pengertian yang lama dalam situasi belajar yang baru. Mereka sendiri yang membuat penalaran atas apa yang dipelajarinya dengan cara mencari makna, membandingkannya dengan apa yang telah ia ketahui dengan apa yang ia perlukan dalam pengalaman yang baru.


(19)

54

Dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan situasi yang kondusif dalam pembelajaran, guru hendaknya mengambil posisi sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran. Peran sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran akan memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengemukakan gagasan dan argumentasinya sehingga proses negosiasi makna dapat dilaksanakan. Melalui negosiasi makna, siswa akan terhindar dari cara belajar menghafal (root learning). Siswa akan merasa lebih mudah untuk mengubah konsepsinya menjadi konsep ilmiah.

3. Implikasi terhadap Guru Mata Pelajaran Biologi pada Materi Sistem Regulasi.

Supaya proses pembelajaran dapat membuahkan hasil belajar yang tinggi, para guru mata pelajaran biologi pada materi sistem regulasi lebih tepat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dari pada model pembelajaran ekspositori.

4. Implikasi terhadap Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT diupayakan diajarkan kepada mahasiswa yang akan menjadi calon pendidik di sekolah. Dengan demikian calon pendidik di bidang biologi akan lebih awal memahami model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi , pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tepat untuk diterapkan dari pada model pembelajaran ekspositori di sekolah.

2. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT disarankan melibatkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa seperti motivasi berprestasi, IQ, sikap belajar, minat belajar dan lain-lain, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap


(20)

55

biologi pada materi sistem regulasi. Di samping itu disarankan pula untuk memperbanyak jumlah populasi dan sampel penelitian, serta menambah waktu pelaksanaan penelitian.


(21)

56

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. http://muh.afifuddin.blogspot.co.id/2013/09/sistem-regulasi.html diakses pada tanggal 06 Pebruari 2016.

Arends, R.I. 1997. Clasroom Intruction and Management. New York: Mc. Graw-Hill Companies. Inc.

Arikunto, S. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Atmadi, A dan Y. Setyaningsih. 2000. Transformasi Pendidikan Memasuki

Millenium Ketiga. Yogyakarta: Kanisius.

Atmoko. 2013. Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Menggunakan Media Buklet Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP Negeri Gembong Kabupaten Pati. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Bigge, Morris L. 1982. Learning Theories For Teachers. New York: Harper & Row.

Dick, W & Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instrustional. New York: Longman.

Dimyati dan Mudjono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Driscoll, Marcy P. 1989. Psychology of Learning for Instruction. Florida State

University.

Fajar, A. 2004. Portofolio dalam Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Gerlach, V.S & Donald P. 1980. Teaching & Media, A Systematic Approach. New Jersey: Prentice Hall.

Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Universitas Negeri Surabaya.

Jarolimek, J & Foster. 1976. Teaching and Learning in the Elementary School. London: Macmillan.

Lie, A. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.


(22)

57

Nur, M. 2005. Pembelajaran Koopertif. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA.

Rahmawati. 2010. Penerapan Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Romizwoski, A.J. 1981. Instructional Design System, Decision Making in Course

Planning and Curriculum Design. London: Kogan.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research and Practice. (2 ed.). Boston: Allyn and Bacon Publicher.

Soedijarto. 2008. Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta: Kompas.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukardjo, M dan U. Komarudin. 2009. Landasan Pendidikan Konsep dan

Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.

Suparno, P. 2002. Reformasi Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.


(1)

52

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajian yang dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain: 1. Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki nilai rata-rata sebesar 81,03 dengan tingkat kecenderungan hasil belajar 80% pada kategori tinggi. 2. Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan

model pembelajaran ekspositori memiliki nilai rata-rata sebesar 71,40 dengan tingkat kecenderungan hasil belajar 72,50% pada kategori cukup.

3. Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori yang berarti ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa Kkelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016”. Hasil ini berdasarkan perhitungan uji perbedaan nilai rata-rata postes kelas ekperimen dan kelas kontrol yang diperoleh bahwa thitung > ttabel yaitu thitung = 9,22 > ttabel =1,667.

5.2. Implikasi

1. Implikasi terhadap Perencanaan dan Pengembangan Model Pembelajaran.

Temuan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dari model pembelajaran ekspositori dalam meningkatkan hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa, ini memberikan petunjuk bahwa dalam pembelajaran biologi pada materi sistem regulasi, model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tepat untuk diterapkan dari pada model pembelajaran ekspositori. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran biologi pada materi


(2)

53

sistem regulasi berimplikasi terhadap perencanaan dan pengembangan model pembelajaran.

Desain materi dalam pembelajaran disusun dengan struktur yang dapat mendukung pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Basis pembelajaran bertumpu pada hasil belajar yang harus dicapai siswa.

Pembelajaran tidak dirasakan sebagai suatu proses pembebanan yang semata-mata berorientasi pada kemampuan siswa dalam merefleksikan apa yang dikerjakan atau informasi yang diberikan oleh guru. Penekanan pembelajaran terletak pada kemampuan siswa untuk mengemukakan argumentasi dan mengorganisasi pengalaman belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Materi pembelajaran harus dikembangkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sehingga tercapailah hasil belajar yang tinggi.

2. Implikasi terhadap Peran Guru

Pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif melalui kegiatan mental seseorang. Transformasi pengetahuan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah pergeseran sebagai penerima informasi pasif menjadi pengkonstruksi aktif dalam proses pembelajaran. Siswa dipandang sebagai subyek yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Implikasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran adalah kegiatan aktif siswa dalam usaha membangun sendiri pengetahuannya. Siswa diberikan kebebasan untuk mencari arti sendiri dari apa yang mereka pelajari. Ini merupakan proses menyesuaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada dalam pikiran mereka dan siswa bertanggung jawab atas hasil belajarnya. Mereka membawa pengertian yang lama dalam situasi belajar yang baru. Mereka sendiri yang membuat penalaran atas apa yang dipelajarinya dengan cara mencari makna, membandingkannya dengan apa yang telah ia ketahui dengan apa yang ia perlukan dalam pengalaman yang baru.


(3)

Dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan situasi yang kondusif dalam pembelajaran, guru hendaknya mengambil posisi sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran. Peran sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran akan memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengemukakan gagasan dan argumentasinya sehingga proses negosiasi makna dapat dilaksanakan. Melalui negosiasi makna, siswa akan terhindar dari cara belajar menghafal (root learning). Siswa akan merasa lebih mudah untuk mengubah konsepsinya menjadi konsep ilmiah.

3. Implikasi terhadap Guru Mata Pelajaran Biologi pada Materi Sistem Regulasi.

Supaya proses pembelajaran dapat membuahkan hasil belajar yang tinggi, para guru mata pelajaran biologi pada materi sistem regulasi lebih tepat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dari pada model pembelajaran ekspositori.

4. Implikasi terhadap Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT diupayakan diajarkan kepada mahasiswa yang akan menjadi calon pendidik di sekolah. Dengan demikian calon pendidik di bidang biologi akan lebih awal memahami model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi , pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tepat untuk diterapkan dari pada model pembelajaran ekspositori di sekolah.

2. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT disarankan melibatkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa seperti motivasi berprestasi, IQ, sikap belajar, minat belajar dan lain-lain, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap


(4)

55

biologi pada materi sistem regulasi. Di samping itu disarankan pula untuk memperbanyak jumlah populasi dan sampel penelitian, serta menambah waktu pelaksanaan penelitian.


(5)

56

Arends, R.I. 1997. Clasroom Intruction and Management. New York: Mc. Graw-Hill Companies. Inc.

Arikunto, S. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Atmadi, A dan Y. Setyaningsih. 2000. Transformasi Pendidikan Memasuki Millenium Ketiga. Yogyakarta: Kanisius.

Atmoko. 2013. Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Menggunakan Media Buklet Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP Negeri Gembong Kabupaten Pati. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Bigge, Morris L. 1982. Learning Theories For Teachers. New York: Harper & Row.

Dick, W & Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instrustional. New York: Longman.

Dimyati dan Mudjono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Driscoll, Marcy P. 1989. Psychology of Learning for Instruction. Florida State University.

Fajar, A. 2004. Portofolio dalam Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Gerlach, V.S & Donald P. 1980. Teaching & Media, A Systematic Approach. New Jersey: Prentice Hall.

Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Universitas Negeri Surabaya.

Jarolimek, J & Foster. 1976. Teaching and Learning in the Elementary School. London: Macmillan.

Lie, A. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.


(6)

57

Nur, M. 2005. Pembelajaran Koopertif. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA.

Rahmawati. 2010. Penerapan Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Romizwoski, A.J. 1981. Instructional Design System, Decision Making in Course Planning and Curriculum Design. London: Kogan.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research and Practice. (2 ed.). Boston: Allyn and Bacon Publicher.

Soedijarto. 2008. Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta: Kompas.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukardjo, M dan U. Komarudin. 2009. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.

Suparno, P. 2002. Reformasi Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.


Dokumen yang terkait

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 5 50

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

2 12 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV A SD NEGERI 6 METRO PUSAT

0 26 96

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERTAHANAN TUBUH OLEH SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Bandar Sri

1 4 128

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 7 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

1 17 95

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

0 13 47

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAMBAH SAMO

0 0 6

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

0 0 9

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD

0 2 10