Peta Pelaku Korupsi Pembahasan 1. Penelikungan terhadap KPK

Moh. Rosyid Pendidikan Antikorupsi dan Korupsi Di Dunia Pendidikan dan KUHAP dengan empat alasan 1 masa kerja DPR periode 2009- 2014 hanya sekitar 145 hari kerja lagi, di sisi lain jumlah pasal dan daftar isian masalah yang dibahas 1.169 hal, materi yang dibahas kompleks melibatkan banyak pemangku kepentingan dan berdampak luas pada struktur hukum dan HAM, 2 untuk kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum dan HAM, 3 partisipasi dan pelibatan masyarakat tak optimal dalam pembahasan, 4 beberapa UU yang di produk dengan buru-buru selalu meninggalkan masalah Suara Merdeka, 25 Februari 2014. Meskipun demikian, Ketua DPR Marzuki Ali menyatakan tetap meneruskan pembahasan revisi bersama pemerintah karena UU yang lama merupakan produk warisan kolonial Belanda selama 68 tahun yang tak mampu membuat sistem hukum Indonesia. Belanda sendiri sudah meninggalkan sistem hukum sejak dulu. Indonesia harus memiliki sistem hukum yang sesuai dengan kondisi bangsa dan Negara, sebagai penyempurnaan atas kelemahan yang ada dalam UU KUHP dan KUHAP yang berlaku saat ini. Keberatan yang diajukan KPK akan menjadi pertimbangan, sehingga pasal-pasal yang dinilai akan melemahkan lembaga antirasuah bisa diperbaiki bersama Suara Merdeka, 2422014. Menkumham Amir Syamsuddin di Jakarta pada Senin 2422014 menyatakan, pemerintah menjamin tak akan melemahkan KPK dalam pembahasan RUU KUHP. Revisi tetap dilanjutkan karena sudah menjadi bagian pembangunan hukum nasional ke depan. RUU KUHP dan KUHAP merupakan ketentuan hukum umum lex generalis sehingga tak menghilangkan kewenangan KPK untuk menyelidiki, menyidik, dan menuntut sebagaimana diatur dalam UU Nomor 30 Tahun 2002 dan UU Nomor 20 Tahun 2001 yang merupakan ketentuan hukum khusus lex specialis. RU KUHP memberi keleluasaan pada produk UU di luar KUHP mengatur hukum acaranya masing-masing. Dengan demikian, KPK dapat menyadap tanpa izin pengadilan, sesuai Pasal 39 1 UU Nomor 30 Tahun 2002 Kompas, 25 Februari 2014.

2. Peta Pelaku Korupsi

Presiden SBY dalam pidatonya sebagai inspektur upacara pada Hari Bhayangkara ke-66 pada 1 Juli 2012 di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok mengingatkan, Polri dituntut lebih peka dan responsif dalam menghadapi dinamika yang berkembang di ELEMENTARY Vol. 2 | No. 2 | Juli-Desember 2014 masyarakat. Polri juga dituntut lebih tegas dalam menegakkan hukum dan menindak kelompok anarkis yang memaksakan kehendaknya dengan jalan kekerasan Kompas, 2 Juli 2012, hlm.1. Polri juga dituntut mencegah dan memberantas semua bentuk KKN Suara Merdeka, 2 Juli 2012, hlm.2. Meskipun demikian, pemberantasan korupsi sebagai amanah reformasi tidak menunjukkan hasil yang memuaskan karena korupsi hampir merata di semua lembaga negara. Mengapa ini terjadi? Menurut Piliang gerakan pemberantasan korupsi bertujuan memutus relasi sosial korupsi dan jejaring korupsi serta menghapus mental korupsi pada setiap komponen bangsa di setiap lembaga. Realitanya aparat sebagai subyek yang bersih, jujur, terpercaya, dan amanah justru menjadi reproduksi relasi korupsi Piliang, 2012:6. Korupsi dianggap sebagai penyakit sosial yang harus dilawan secara bersama-sama. Kejelekan korupsi disimbolkan oleh publik dengan sosok tikus, yang menggerogoti modal pembangunan dan membahayakan bangsa. Negara kita telah membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi KPK sebagai wujud pelaksanaan amanat UU Nomor 31 Tahun 1999. Pembentukan KPK sejak 29 Desember 2003 dijadikan ’algojo’ untuk menerkam koruptor kelas kakap. KPK sepanjang tahun 2013 berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp 1,19 triliun, Rp 1,17 triliun berasal dari pengembalian kerugian keuangan negara dalam perkara korupsi antara lain berupa uang pengganti dan rampasan. Sisanya dari pendapatan gratiikasi yang ditetapkan KPK menjadi milik Negara. Pada 2013, KPK menangani 70 perkara tindak pidana korupsi, 10 kali operasi tangkap tangan OTT, meski tahun 2008 ada 4 OTT, 2009 ada 2 OTT, 2010 hanya 1 OTT. KPK juga tidak lagi mengembangkan pengusutan kasus perkara impor kereta rel listrik dari Jepang dan suap pencairan dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah di Kemenakertrans Kompas, 31122013, hlm.4. Data Indonesia Corruption Watch ICW tentang tren pemberantasan korupsi selama 2010-2013 menunjukkan peningkatan dalam hal jumlah kasus yang ditangani dan aktor yang dijadikan tersangka. Data ICW bersumber dari pemberitaan media massa, situs aparat penegak hukum, permintaan informasi ke aparat penegak hukum, dan laporan masyarakat. Pada semester I 2010 jumlah Moh. Rosyid Pendidikan Antikorupsi dan Korupsi Di Dunia Pendidikan kasus 176, kerugian Negara Rp 2,1 triliun, jumlah tersangka 441 orang. Semester II 2010 jumlah kasus 272, kerugian Negara Rp 1,2 triliun, jumlah tersangka 726 orang. Pada 2011 jumlah kasus 436, kerugian Negara Rp 2,1 triliun, jumlah tersangka 1053 orang. Pada 2012 jumlah kasus 401, kerugian Negara Rp 10,4 triliun, jumlah tersangka 877 orang. Pada 2013 semester I jumlah kasus 293, kerugian Negara Rp 5,7 triliun, jumlah tersangka 677 orang. Semester II jumlah kasus 267, kerugian Negara Rp 1,6 triliun, jumlah tersangka 599 orang. Dalam 3 tahun terakhir berdasarkan riset ICW, pemberantasan korupsi masih belum bergeser dari sektor infrastruktur, keuangan daerah, dan pendidikan dengan sidang pengadaan jasa dan barang Kompas, 3 Februari 2014, hlm.3. KPK pun telah menggandeng Kemendikbud dengan membentuk modul pendidikan antikorupsi dari SD hingga PT sebagai wujud pemberantasan terhadap korupsi yang direncanakan realisasinya pada tahun ajaran 20132014 dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini PAUD hingga Perguruan Tinggi PT. Begitu pula pencegahan terhadap calon koruptor dengan dicanangkannya laporan harta kekayaan pejabat serta wajib melaporkan bagi PNS dan semua pengiriman uang berapa pun dari dan ke luar negeri pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK mulai Januari 2014. Hal ini tertuang dalam UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, terutama Pasal 23 ayat 1 huruf C. PPATK selama Januari 2003-November 2013 menyerahkan 3.224 laporan, 2.415 hasil analisis kepada penyidik Polri, Kejaksaan Agung, KPK, BNN, dan Dirjen Pajak yang berisi petunjuk adanya transaksi keuangan mencurigakan yang berindikasi tindak pidana pencucian uang TPPU dan 809 disimpan dalam database PPATK karena analisis yang tidak atau belum adanya indikasi mencurigakan atau tindak pidana tertentu dan untuk analisis berikutnya terhadap keterkaitan dengan data yang akan atau sedang dianalisis. Tidak ditemukannya indikasi mencurigakan karena underlying transaction atau tujuan dilakukannya transaksi sudah jelas, transaksi tidak signiikan, dan kasus sudah inkrah berkekuatan hukum tetap Suara Merdeka, 4 Januari 2014, hlm.2. Kemendikbud pun meresponsnya dengan model pengenalan tindak korupsi dalam ELEMENTARY Vol. 2 | No. 2 | Juli-Desember 2014 bentuk ’kantin kejujuran’ di beberapa sekolah agar anak didik tidak menjadi koruptor.

3. Peran Pendidikan dalam Penanggulangan Korupsi Dini