Peran Pendidikan dalam Penanggulangan Korupsi Dini

ELEMENTARY Vol. 2 | No. 2 | Juli-Desember 2014 bentuk ’kantin kejujuran’ di beberapa sekolah agar anak didik tidak menjadi koruptor.

3. Peran Pendidikan dalam Penanggulangan Korupsi Dini

Ruh pendidikan yang dapat dijadikan penangkal korupsi di antaranya adalah pendidikan karakter. Terdapat tiga fungsi pendidikan karakternilai 1 seleksi terhadap nilai yang terdapat dalam ilsafat dengan menempatkan ahli pendidikan karakter untuk menata kerangka berpikir ilosois untuk mengartikulasikan nilai unggul, 2 seleksi terhadap nilai dalam ilmu pengetahuan dengan menempatkan ahli pendidikan nilai untuk selalu cermat dalam menelaah perkembangan ilmu pengetahuan dan implikasinya terhadap ilmu pengetahuan, dan 3 seleksi terhadap nilai dalam teori pendidikan dengan menempatkan ahli dan praktisi pendidikan nilai untuk cermat dan memilih teori pendidikan yang sesuai kebutuhan penyadaran nilai dan pribadi yang berjati diri. Esensi pendidikan karakter adalah mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan nasional tersebut secara luas, sedangkan secara sempit di antaranya adalah membentuk individu menjadi baik dan cerdas good and smart. Baik dari aspek perilaku, sedangkan cerdas dari aspek kemampuan berpikir. Dengan demikian, pendidikan karakter merupakan bentuk individu yang baik dari aspek perilaku, didukung kualitas aspek berpikir. Pendidikan karakter pada dasarnya mengimplementasikan 18 nilai yang mengacu pada religiusitas, kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta Tanah Air, menghargai prestasi, bersahabat komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Berbekal pendidikan karakter itulah, Moh. Rosyid Pendidikan Antikorupsi dan Korupsi Di Dunia Pendidikan harapan mewujudkan nasionalisme akan terwujud dengan baik. Munculnya pendidikan karakter karena pendidikan masih terfokus pada kecerdasan akademik, diukur dengan nilai dan kelulusan yang bersifat numerik. Meskipun tingginya nilaiangka hasil tesujian bukan jaminan peserta didik piawai menjadi ilmuwan sejati yakni memegang etika dan menjadi ilmuwan, bahkan terpenuhinya lahan pekerjaan karena kualitas diri.

4. Dukungan Penindakan Korupsi