28
1. Surat permohonan tertulis dengan dilampiri proposal yang memuat antara
lain gambaran umum usaha, rencana atau prospek usaha, rincian dan rencana penggunaan dana, jumlah kebutuhan dana, dan jangka waktu
penggunaan dana. 2.
Legalitas usaha, seperti identitas diri, akta pendirian, surat izin umum perusahaan, dan tanda daftar perusahaan.
3. Laporan keuangan, seperti neraca dan laporan rugi laba, data persediaan
terakhir, data penjualan dan fotokopi rekening bank.
2.4 Penelitian Terdahulu
Rizki Tri Anugrah Bhakti1, Mochammad Bakri2, Siti Hamidah, 2013 dalam penelitian yang berjudul “Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah UMKM melalui Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil oleh Lembaga Keuangan Syariah”. Dari hasil penelitian, didapat bahwa kecilnya porsi
pembiayaan oleh lembaga keuangan syariah dengan prinsip bagi hasil karena dihadapkan pada beberapa faktor. faktor-faktor penghambat tersebut tersebut
antara lain: Pertama, hukum atau peraturan itu sendiri substansi hukum, antara lain pelaksanaan prinsip kehati-hatian prudential principle yang diberlakukan
perbankan. Kedua, mentalitas petugas yang menegakkan struktur hukum yaitu membuka peluang untuk bank membuat suatu self regulatory banking, yang
berisi tentang ketentuan intern bank dalam menjalankan usahanya, walaupun tetap tidak diperbolehkan menyalahi ketentuan yang telah ditetapkan Bank
Indonesia. Ketiga, fasilitas yang diharapkan untuk mendukung pelaksanaan hukum, yaitu Sumber daya insani SDI juga menjadi permasalahan tersendiri
Universitas Sumatera Utara
29
bagi pihak bank. Keempat, kesadaran hukum dan budaya masyarakat budaya hukum, yaitu bahwa usaha mikro, kecil dan menengah UMKM kurang
menyadari pentingnya menjadi unit usaha yang bankable. Faktor-faktor penghambat diatas sebenarnya dapat diatasi dengan mengupayakan beberapa hal,
antara lain: pertama, perbaikan peraturan perbankan yaitu perlu disesuaikan agar bank dapat tetap dalam kondisi kesehatan yang baik dengan menerapkan prinsip
kehati-hatian, namun tetap memperhatikan kondisi nasabah yang tidak selalu sama. Kedua, bagi usaha mikro, kecil dan menengah UMKM yang terkendala
dengan jaminan, maka dapat menjadi anggota pada suatu koperasi primer. Ketiga, peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Insani perbankan syariah.
Keempat, meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai budaya kejujuran dan produk pembiayaan bank syariah.
Amir Mu’alli, 2004 dalam penelitian yang berjudul “Praktek Pembiayaan Bank Syariah dan Problematikanya”. Dari hasil penelitian, didapat
bahwa alasan seseorang memilih bank syariah adalah alasan emosional dan ideologis. Bukan alasan yang memberi solusi pada nasabah, yang membantu
nasabah dalam menyelesaikan problem-problemnya secara lebih baik, memberi perbaikan pada kondisi ekonomi masyarakat lemah dan pada tujuannya.
Keberadaan Bank syariah khususnya di Indonesia baru di pendang sebagai penyelamatan diri secara emosional dan ideologis, bukan solusi dari problem
ekonomi, bahkan secara makro penyelamatan eksistensial yang menyelamatkan kemanusian dari kekuatan kapital yang merongrong eksistensi kemanusian yang
berujung pada problem kemanusian.
Universitas Sumatera Utara
30
2.5 Kerangka konseptual