Memperoleh Penghargaan Penyuluh Pertanian Teladan dari pemerintah

67 gelar yang telah diperolehnya atau kesarjanaan diluar bidangselain butir kegiatan pendidikan sebagai unsur utama. Bukti fisik : Foto copy ijazah yang disahkan oleh : 1 DekanKetua Sekolah TinggiDirektur Program Pasca Sarjana, apabila lulusan perguruan tinggi negeri; 2 Koordinator Perguruan Tinggi Swasta, apabila lulusan perguruan tinggi swasta; 3 Tim penilai Ijazah Luar Negeri pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional untuk lulusan perguruan tinggi luar negeri. Pemberian angka kredit : Angka kredit maksimal yang dapat diberikan untuk setiap gelar yang diperolehnya, adalah sebagai berikut: 1 Doktor, yaitu 15; 2 Pasca Sarjana, yaitu 10; 3 SarjanaDiploma IV, yaitu 5; 4 Sarjana MudaDiploma III, yaitu 3.

6. Memperoleh Penghargaan Penyuluh Pertanian Teladan dari pemerintah

atas prestasi kerjanya sesuai pasal 35 bab 10 Permenpan nomor PER02MENPAN22008 Penyuluh Pertanian Teladan adalah tanda kehormatan yang diberikan kepada penyuluh pertanian oleh pemerintah dan pemerintah daerah atas prestasi kerja di bidang penyuluhan pertanian yang diperoleh melalui proses seleksi penilaian sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 55PermentanKP.12072007 tentang Pedoman Penilaian Penyuluh Pertanian Berprestasi dari setiap tingkatan pemerintahan yang diselenggarakan oleh kelembagaan penyuluhan pertanian pemerintah. Tolok ukur : a Diberikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah; b Dalam bidang penyuluhan pertanian. Bukti fisik : a Foto copy surat keputusan sebagai Penyuluh Pertanian Teladan; dan b Foto copy piagam penghargaansertifikat yang dilegalisir oleh pimpinan unit kerja. Pemberian angka kredit : Angka kredit maksimal yang dapat diberikan untuk setiap kali memperoleh penghargaan atau tanda jasa sesuai dengan tingkat pemberian penghargaan sebagai berikut: a Tingkat Nasional, yaitu 50 persen dari angka kredit untuk kenaikan jabatanpangkat setingkat lebih tinggi dengan rincian 80 persen untuk unsur utama dan 20 persen untuk unsur penunjang; b Tingkat Provinsi, yaitu 37,5 persen dari angka kredit untuk kenaikan 68 jabatanpangkat setingkat lebih tinggi dengan rincian 80 persen untuk unsur utama dan 20 persen untuk unsur penunjang; c Tingkat KabupatenKotamadya, yaitu 25 persen dari angka kredit untuk kenaikan jabatanpangkat setingkat lebih tinggi dengan rincian 80 persen untuk unsur utama dan 20 persen untuk unsur penunjang. 69 BAB III PENGUSULAN, PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT A. PENGUSULAN ANGKA KREDIT 1. Pejabat Pengusul Pejabat yang berwenang mengajukan usul Penetapan Angka Kredit adalah : a. Pimpinan unit kerja eselon II pada Departemen Pertanian yang membidangi penyuluhan pertanian untuk angka kredit Penyuluh Pertanian Madya dan Penyuluh Pertanian Utama di Departemen Pertanian, dan Penyuluh Pertanian Madya golongan ruang IVb akan naik pangkat ke golongan ruang IVc sampai dengan Penyuluh Pertanian Utama yang bekerja di Provinsi dan KabupatenKota. b. Pejabat eselon III yang membidangi Kepegawaian pada unit kerja penyuluhan pertanian di Departemen Pertanian untuk angka kredit Penyuluh Pertanian Pelaksana Pemula sampai dengan Penyuluh Pertanian Penyelia, dan Penyuluh Pertanian Pertama sampai dengan Penyuluh Pertanian Muda yang bekerja di Departemen Pertanian. c. Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian pada Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan atau unit kerja yang membidangi penyuluhan pertanian untuk angka kredit Penyuluh Pertanian Pelaksana Pemula sampai dengan Penyuluh Pertanian Penyelia, dan Penyuluh Pertanian Pertama sampai dengan Penyuluh Pertanian Madya golongan ruang IVa akan naik pangkat ke golongan ruang IVb yang bekerja di Provinsi. d. Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian pada Badan Pelaksana Penyuluhan atau unit kerja yang membidangi penyuluhan pertanian untuk angka kredit Penyuluh Pertanian Pelaksana Pemula sampai dengan Penyuluh Pertanian Penyelia, dan Penyuluh Pertanian Pertama sampai Penyuluh Pertanian Madya golongan ruang IVa akan naik pangkat ke golongan ruang IVb yang bekerja di KabupatenKota.

2. Persyaratan