TITLE Direktur Utama PT PLN Persero
6. Tidak ada toleransi bagi karyawan yang ikut
bermainmenggerogoti perusahaan , diharapkan
agar mengecek atau mengevaluasi kembali ketidakefisienan yang ada. 7. Unit-unit dan Anak Perusahaan
diminta:
a Meningkatkan pertumbuhan penjualan tenaga listrik b Meningkatkan kehandalan pembangkit EAF, CF, SFC dan NPHR
, transmisi, gardu induk, distribusi menurunkan susut jaringan
c Pengendalian terhadap pencapaian
target-target fisik maupun
finansial secara konsisten
disertai mitigasi terhadap kendala dan resiko
d Efisiensi pada pembelanjaan anggaran yang memenuhi azas GCG e Menghindari praktek inefisiensi didalam pengelolaan sumber daya
serta bertindak cepat dan tegas terhadap setiap kebocoran dan penyelewengan
8. Agar seluruh unit wajib menerapkan SMK3
secara konsisten dan berkelanjutan
, apabila ada kecelakaan
kerja yang
mengakibatkan pekerja
meninggal maka
harus
dipertanggungjawabkan di depan Direksi .
►
Sofyan Basir
TITLE Wakil Menteri ESDM
1. Kompetensi inti PLN harus diperkuat , sehingga
PLN menjadi champion di bidang pembangkit
, transmisi dan distribusi. 2. PLN harus
meningkatkan rasio elektrifikasi dengan melistriki desa-desa.
3. PLN harus meningkatkan kompetensi
di bidang kalkulasi biaya energi primer sebagai porsi terbesar dalam biaya pokok produksi.
4. Membangun kompetensi lewat pengalaman, belajar dan memerlukan
waktu.
►
Arcandra Tahar
Menatap Kedepan : Tingkatkan Produktifitas dan
Efisiensi untuk Mencapai Target Kinerja Tahun 2017
Oleh: Direktur Perencanaan PLN
Surabaya, 16 Februari 2017
Ver 1.7
www.pln.co.id |
13
Tantangan Strategis PLN
Regulasi Stakeholde
r Manageme
nt
Pengamana n Pasokan
Energi Primer
Efisiensi Operasi
Kesiapan SDM
Organisasi Kemampuan
Keuangan Pengemban
gan Kapasitas
“KEBERLANGSUNGAN PEMBANGUNAN OPERASI
SEKTOR KETENAGALISTRIKAN YANG
EFISIEN SEBAGAI STIMULUS PERTUMBUHAN EKONOMI”
1
2
3
4 5
6
www.pln.co.id |
14
14
Produc- tion;
185.13; 74.47
IPP; 63.48;
25.53
Produksi Energi TWh
IPP
PLN
• Perseroan menguasai
dan mengoperasikan
pembangkit tenaga
listrik sebesar 53.541 MW 82,9 sementara IPP menguasai 11.064 MW
17,1; akan tetapi produksi tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit
milik PLN hanya mencapai 185,1 TWh 74,5
dengan target
CF 62,
sedangkan produksi IPP sebesar 63,5 TWh 25,5 dengan target CF 80.
• Segenap elemen Perseroan diminta untuk
mengupayakan peningkatan
prosentase produksi
tenaga listrik
melalui perbaikan EAF dan penurunan EFOR pembangkit.
Oil; 10,530
Coal; 24,752
Gas; 12,003
Geo- thermal;
1,413 Hydro;
4,768 Others;
75
Kapasitas Pembangkit MW
BBM; 382
Batubara; 7,156
Gas; 1,401
Panas Bumi;
862 Air;
1,200 Lainnya;
63
Kapasitas Terpasang IPP MW
www.pln.co.id |
15
Efektifitas Biaya Pemeliharaan
2013 2014
2015 2016
23.7
21.7 26.2
32.7
Rasio Biaya Pemeliharaan Fungsi Distribusi RpkWh
• Biaya pemeliharaan pembangkit PLTU mengalami kenaikan rata-rata sebesar 46,3 per tahun, namun tidak diiringi dengan perbaikan kinerja aset baik EAF
maupun CF.
• Biaya pemeliharaan fungsi distribusi mengalami kenaikan rata-rata sebesar 18 per tahun, tidak sebanding dengan pertumbuhan penjualan yang rata-rata hanya
mencapai 5,5 per tahun.
• Setiap elemen organisasi Perseroan diminta untuk melakukan evaluasi terhadap efektifitas dan profitabilitas dari penggunaan anggaran pemeliharaan aset.
2013 2014
2015 2016
1,000 2,000
3,000 4,000
5,000 6,000
7,000 8,000
40 50
60 70
80 90
100
1,986 3,984
4,576 7,608
68 65
70 68
88 75
82 81
Komparasi Biaya Pemeliharaan PLTU Terhadap CF EAF
Biaya HAR Rp miliar CF
EAF
15
www.pln.co.id |
16
Instruksi Direksi
16
1. Seluruh elemen Perseroan diminta untuk fokus mencapai target minimum RKAP 2017 dengan pencapaian laba sebesar Rp15,6 triliun.
2. Potensi laba ini akan meningkat lebih besar dari Rp20,0 triliun apabila Perseroan dapat meningkatkan penjualan dan menurunkan BPP sehingga malampui target
APBN 2017.
Unit Kerja dan Direksi Anak Perusahaan diminta untuk: 3. Meningkatkan pertumbuhan penjualan tenaga listrik minimum sama dengan
target tahun 2017; 4. Meningkatkan kehandalan pembangkit EAF, CF, SFC dan NPHR, transmisi, gardu
induk dan distribusi menurunkan susut jaringan; 5. Melakukan pengendalian terhadap pencapaian target-target fisik maupun finansial
secara konsisten dengan disertai mitigasi menyeluruh terhadap kendala dan risiko 6. Efisiensi pada pembelanjaan anggaran yang memenuhi asas GCG
7. Menghindari praktek inefisiensi dalam pengelolaan sumber daya serta bertindak
cepat dan tegas terhadap setiap kebocoran dan penyelewengan
www.pln.co.id |
17
Potensi Efisiensi untuk Menurunkan BPP
17
17
• Peningkatan produktifitas dan efisiensi operasional memiliki potensi menurunkan biaya usaha bernilai puluhan triliun Rupiah.
• Setiap elemen organisasi Perseroan diminta untuk berperan aktif mendorong terjadinya produktifitas dan efisiensi operasi.
Susut jaringan 5
Capacity Factor PLTU 2
Umur stok BBM 6
Umur stok batubara 7
SFC BBM 3
COD proyek 9
Efisiensi belanja 1
Umur stok material 8
Keterangan Potensi Efisiensi
Rp2,5 triliun Rp2,6 triliun
Rp131,2 miliar
Rp40,5 miliar Rp86,8 miliar
Rp60,4 miliar Rp1,8 triliun
Rp3,5 triliun
OFI
1,0 1
0,02
1 hari 1 hari
1 hari
30 hari 1
SFC batubara 4
Rp714,8 miliar
0,010 RKAP 2017
9,16 62,7
0,293
14,0 24,0
90,0
2.604 352,4
0,532
Real. 2016
9,52 55,2
0,286
87,4 24,5
98,6
3.714 267,3
0,539
Satuan
lkWh
hari hari
hari
MW Rp. Tn
kgkWh
Target SFC BBM Tahun 2017 menurun akibat tambahan PLTMG berbahan bakar BBM
www.pln.co.id |
Realisasi Kinerja
2015 Skor 92.65
Indikator yg tdk tercapai :
1. EFOR 2. ITO non