Presentasi GM KITSBS (R.Bambang Anggono)
Palembang 27 – 28 Februari 2017
Efektif dan Efisien dalam
Eksekusi Program untuk
Menekan BPP dan
Meningkatkan
Revenue
RAPAT KERJA
PEMBANGKITAN
SUMATERA BAGIAN
SELATAN
TAHUN “EXCELLENT
EXECUTION”
(2)
www.pln.co.id |
Climber
s
Quitters
Comforts become the
primary goal. For
campers, anything that
doesn’t challenge them
beyond their present
potential is acceptable.
Climbers accept
responsibility for their
actions and seldom place
blame on others. They
may camp for a while,
but only to gather
strength for the next
challenge. Climbers
accept challenges readily
– they welcome
adversity and continually
strive for
self-improvement.
They get upset if things
aren’t going according to
plan, yet are quick to
blame others for their
own lack of progress.
Camper
s
(3)
www.pln.co.id |
Analisis Isu Strategis
Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul
dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
Motto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Pedoman Peilaku
Saling Percaya (Mutual Trust)
Integritas (Integrity)
Peduli (Care)
(4)
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI
Produsen Listrik Terpercaya Kini dan Mendatang
Focus Result (KPI)
Pro
ce
ss
At the end,
only the results
matters
(5)
TITLE
Suara Stakeholder dalam Forum Bisnis PLN 2017
►
Rini Soemarno
►Ignasius Jonan
►
Hasan Bisri
►Sofyan Basir
(6)
TITLE
Menteri BUMN
1. Segenap manajemen PLN
berkomitmen
untuk mencapai
rasio
elektrifikasi
sebesar 98% pada tahun 2019
.
2. Untuk mendukung pencapaian program 35 GW agar
merencanakan
kebutuhan SDM
dengan baik termasuk dengan
memberdayakan
warga lokal
.
3. Perlu ditingkatkan terkait
pengelolaan aset-aset PLN
dalam hal
kebersihan
,
penghijauan
,
penyediaan batubara
dan pengelolaannya
.
4. Agar
seluruh insan PLN
saling mendukung termasuk dengan
SP PLN
sehingga dapat
memberikan sumbangan
terbaik bagi bangsa
Indonesia.
(7)
TITLE
Menteri ESDM
1. Electricity Coverage
agar mencapai
100%
di tahun 2019
.
2. Tarif listrik
harus dapat
dijangkau
melalui upaya
perencanaan yang
efisien
, dan mengusahaan
energi primer
yang
murah
serta
ketepatan
penempatan lokasi pembangkit
dengan memperhitungkan aspek
supply chain
energi primer
.
3. Terkait dengan
penggunaan energi baru terbarukan (EBT)
agar
diupayakan tidak meningkatkan BPP.
4. Terkait PPA dengan IPP agar diterapkan
denda
yang tinggi apabila IPP
tidak menunjukkan
performance
sesuai dengan yang diperjanjikan
atau sesuai dengan standar internasional untuk memacu kinerja IPP.
(8)
TITLE
Komisaris Utama PT PLN (Persero)
1. PLN sebagai perusahan persero diharapkan dapat
mencetak laba
dengan
melakukan
efisiensi
dan
efektifitas
khususnya didalam hal
penurunan
BPP
dan
peningkatan pendapatan
.
2. Manajemen PLN diharapkan mempunyai strategi dan perencanaan yang
matang terkait kepastian
penyediaan energi primer
untuk menjawab
tantangan kedepan.
3. Manajemen PLN agar memperhatikan
kinerja pembangkit
khususnya
heat rate
, kinerja susut jaringan karena terkait langsung dengan subsidi
yang diberikan oleh pemerintah.
(9)
TITLE
Direktur Utama PT PLN (Persero)
1. Berbuatlah semaksimal mungkin
untuk
kebaikan
bagi perusahaan, negara, dan masyarakat
,
didalam menghadapi tantangan perusahaan kedepan yang dituangkan didalam
aksi nyata dan
terencana
dengan baik
untuk perbaikan.
2. Agar
bekerja dengan
disiplin
,
dedikasi tinggi
,
serta
melakukan
evaluasi
dan
monitoring
efektifitas
pelaksanaan
dari upaya-upaya untuk sinkronisasi dan kehandalan infrastruktur
ketenagalistrikan yang dibangun serta pengoperasian aset yang
efisien
dan upaya
peningkatan penjualan
untuk menyerap pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tersebut.
3. Agar melakukan
evaluasi
dan
monitoring
yang sistematis
maupun
sistem
reward
&
punishment
yang terukur dan jelas didalam pelaksanaan tindakan nyata untuk peningkatan
efektifitasnya.
4. Tarif listrik PLN tidak terendah dibandingkan dengan negara lain
, sehingga suatu keniscayaan
untuk dapat melakukan
efisiensi atas biaya-biaya yang
controllable
(
biaya pemeliharaan,
NPHR, SFC dan biaya operasional lainnya
).
5. Agar mengupayakan peningkatan prosentase produksi tenaga listrik melalui
perbaikan EAF
dan EFOR
pembangkit.
(10)
TITLE
Direktur Utama PT PLN (Persero)
6. Tidak ada toleransi
bagi karyawan yang ikut
bermain/menggerogoti perusahaan
, diharapkan
agar mengecek atau mengevaluasi kembali ketidakefisienan yang ada.
7. Unit-unit dan Anak Perusahaan
diminta:
a) Meningkatkan
pertumbuhan penjualan
tenaga listrik
b) Meningkatkan kehandalan
pembangkit (EAF, CF, SFC dan NPHR)
, transmisi, gardu induk,
distribusi (menurunkan susut jaringan)
c) Pengendalian
terhadap
pencapaian
target-target fisik
maupun
finansial
secara konsisten
disertai mitigasi terhadap kendala dan resiko
d) Efisiensi
pada
pembelanjaan anggaran
yang memenuhi azas GCG
e) Menghindari praktek inefisiensi
didalam pengelolaan sumber daya
serta bertindak cepat
dan tegas terhadap setiap kebocoran dan penyelewengan
8. Agar seluruh
unit wajib
menerapkan SMK3
secara
konsisten
dan
berkelanjutan
, apabila ada
kecelakaan
kerja
yang
mengakibatkan
pekerja
meninggal
maka
harus
dipertanggungjawabkan d
i depan Direksi
.
(11)
TITLE
Wakil Menteri ESDM
1. Kompetensi inti PLN harus diperkuat
, sehingga
PLN menjadi
champion
di bidang pembangkit
, transmisi dan distribusi.
2. PLN harus
meningkatkan rasio elektrifikasi
dengan melistriki desa-desa.
3. PLN harus
meningkatkan kompetensi
di bidang kalkulasi biaya
energi
primer
sebagai porsi terbesar dalam biaya pokok produksi.
4. Membangun kompetensi
lewat pengalaman, belajar dan memerlukan
waktu.
(12)
Menatap Kedepan :
Tingkatkan Produktifitas dan
Efisiensi untuk Mencapai Target
Kinerja Tahun 2017
Oleh: Direktur Perencanaan PLN
Surabaya, 16 Februari 2017
(13)
www.pln.co.id |
13
Tantangan Strategis PLN
Regulasi &
Stakeholde
r
Manageme
nt
Pengamana
n Pasokan
Energi
Primer
Efisiensi
Operasi
Kesiapan
SDM &
Organisasi
Kemampuan
Keuangan
Pengemban
gan
Kapasitas
PEMBANGUNAN & OPERASI
“KEBERLANGSUNGAN
SEKTOR
KETENAGALISTRIKAN YANG
EFISIEN SEBAGAI STIMULUS
PERTUMBUHAN EKONOMI”
1
2
3
4
5
(14)
www.pln.co.id |
14
14
Profil Pembangkitan dan Produksi Tahun 2016
Produc-tion;
185.13;
74.47%
IPP;
63.48;
25.53%
Produksi Energi (TWh)
(IPP)
(PLN )
•
Perseroan
menguasai
dan
mengoperasikan
pembangkit
tenaga
listrik sebesar 53.541 MW (82,9%)
sementara IPP menguasai
11.064 MW
(17,1%)
; akan tetapi produksi tenaga
listrik yang dihasilkan oleh pembangkit
milik PLN hanya mencapai 185,1 TWh
(74,5%)
dengan
target
CF
62%,
sedangkan produksi IPP sebesar
63,5
TWh (25,5%)
dengan target
CF 80%
.
•
Segenap elemen Perseroan diminta
untuk
mengupayakan
peningkatan
prosentase
produksi
tenaga
listrik
melalui perbaikan EAF dan penurunan
EFOR pembangkit.
Oil; 10,530 Coal; 24,752 Gas;
12,003 Geo-thermal; 1,413
Hydro; 4,768
Others; 75
Kapasitas Pembangkit (MW)
BBM; 382
Batubara; 7,156
Gas; 1,401 Panas Bumi; 862
Air; 1,200
Lainnya; 63
(15)
www.pln.co.id |
15
Efektifitas Biaya Pemeliharaan
2013
2014
2015
2016
23.7
21.7
26.2
32.7
Rasio Biaya Pemeliharaan Fungsi Distribusi (Rp/kWh)
•
Biaya pemeliharaan pembangkit PLTU mengalami kenaikan rata-rata sebesar
46,3% per tahun, namun tidak diiringi dengan perbaikan kinerja aset baik EAF
maupun CF.
•
Biaya pemeliharaan fungsi distribusi mengalami kenaikan rata-rata sebesar 18%
per tahun, tidak sebanding dengan pertumbuhan penjualan yang rata-rata hanya
mencapai 5,5% per tahun.
•
Setiap elemen organisasi Perseroan diminta untuk melakukan evaluasi terhadap
efektifitas dan profitabilitas dari penggunaan anggaran pemeliharaan aset.
2013 2014 2015 2016
0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000
40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
1,986 3,984 4,576 7,608
68%
65%
70%
68%
88%
75%
82%
81%
Komparasi Biaya Pemeliharaan PLTU Terhadap CF & EAF
Biaya HAR (Rp miliar)
CF
EAF
(16)
www.pln.co.id |
16
Instruksi Direksi
16
1. Seluruh elemen Perseroan diminta untuk fokus mencapai target minimum RKAP
2017 dengan pencapaian laba sebesar Rp15,6 triliun.
2. Potensi laba ini akan meningkat lebih besar dari Rp20,0 triliun apabila Perseroan
dapat meningkatkan penjualan dan menurunkan BPP sehingga malampui target
APBN 2017.
Unit Kerja dan Direksi Anak Perusahaan diminta untuk:
3. Meningkatkan pertumbuhan penjualan tenaga listrik minimum sama dengan
target tahun 2017;
4. Meningkatkan kehandalan pembangkit (EAF, CF, SFC dan NPHR), transmisi, gardu
induk dan distribusi (menurunkan susut jaringan);
5. Melakukan pengendalian terhadap pencapaian target-target fisik maupun finansial
secara konsisten dengan disertai mitigasi menyeluruh terhadap kendala dan risiko
6. Efisiensi pada pembelanjaan anggaran yang memenuhi asas GCG
7. Menghindari praktek inefisiensi dalam pengelolaan sumber daya serta bertindak
cepat dan tegas terhadap setiap kebocoran dan penyelewengan
(17)
www.pln.co.id |
17
Potensi Efisiensi untuk Menurunkan BPP
17
17
•
Peningkatan produktifitas dan efisiensi operasional memiliki potensi
menurunkan biaya usaha bernilai puluhan triliun Rupiah.
•
Setiap elemen organisasi Perseroan diminta untuk berperan aktif mendorong
terjadinya produktifitas dan efisiensi operasi.
Susut jaringan
5
Capacity Factor PLTU
2
Umur stok BBM
6
Umur stok batubara
7
SFC BBM *
3
COD proyek
9
Efisiensi belanja
1
Umur stok material
8
Keterangan
Potensi Efisiensi
Rp2,5 triliun
Rp2,6 triliun
Rp131,2 miliar
Rp40,5 miliar
Rp86,8 miliar
Rp60,4 miliar
Rp1,8 triliun
Rp3,5 triliun
OFI
1,0%
1%
0,02
1 hari
1 hari
1 hari
30 hari
1%
SFC batubara
4
0,010
Rp714,8 miliar
RKAP 2017
9,16
62,7
0,293
14,0
24,0
90,0
2.604
352,4
0,532
Real. 2016
9,52
55,2
0,286
87,4
24,5
98,6
3.714
267,3
0,539
Satuan
%
%
l/kWh
hari
hari
hari
MW
Rp. Tn
kg/kWh
(18)
www.pln.co.id |
Realisasi
Kinerja
2015
Skor 92.65
Indikator yg tdk
tercapai :
1. EFOR
2. ITO non
bahan bakar
3. % Investasi
(19)
www.pln.co.id |
S
02
Realisasi
Kinerja
2016
Skor 93.83
Indikator yg tdk
tercapai :
1. EFOR
2. OWM
3. Implementasi
K2
(20)
www.pln.co.id |03
Realisasi 2016
vs
Realisasi 2015
Indikator 2016 yang
lebih baik :
1. SOF
2. NPHR
3. HCR
4. OCR
5. ITO Material
6. % Program
Investasi
7. Proper
(21)
www.pln.co.id |03
KPI 2017
Tahun ini EFOR dan
EAF adalah
Operasional
(bukan Niaga), dan
pencapaian
investasi adalah
dalam Milyar
(22)
www.pln.co.id |03
Perkiraan
Skor KPI
2017
Asumsi :
1. EFOR, EAF
berdasarkan
history (best
effort)
2. NPHR (=
realisasi 2016)
3. Prod Pegawai
(sesuai RKAP)
4. Indikator lainnya
dianggap tercapai
semua
EFOR dapat nilai 0
karena target
Operasional dan
target terlalu kecil.
Skor Maks
88.05
(23)
FOKUS AMAN & RAMAH LINGKUNGAN FTP-1
ROLL OUT LK3 PERCONTOHAN
PLTU INDRAMAYU & PLTU LONTAR
(24)
www.pln.co.id |
HARAPAN KITA SEMUA
Penurunan BPP
Peningkatan Kehandalan
(25)
www.pln.co.id |
PESAN MANAGEMENT KITSBS
1. Fokus pada pencapaian KPI : EFOR, EAF, NPHR , K3 BPP,
harus tercapai. Pergunakan 2016 sebagai lesson learned
berharga. Operational Excellence modal utama.
2. Lakukan “ Eksekusi “ Sebaik mungkin, Istikomah,
3. Pelihara, Sebarkan dan Pertahankan Keunggulan, bandingkan
dengan yang terbaik – hanya yang terbaik!
4. Kembangkan Kompetensi & Talented People.
5. Perhatikan GCG, Kepatuhan & Pengawasan :
pengadaan & konstruksi. Temuan Auditor (SPI, BPK) menjadi
konsideran utama.
6. Buat LANGKAH KONGKRET untuk mencapai KPI 2017.
7. Kerja Keras, Cerdas, Tuntas dan Iklash
Stop camping and start
climbing
(26)
(27)
Kegiatan Harian GM UNIT
No
Jam
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum
’
at
1.
07.30-08.30
Rutin Adm
Rutin Adm
Rutin Adm
Rutin Adm
Senam
2.
08.30-09.30
Morning
Meeting &
Rutin
Morning
Meeting & Rutin
Meeting &
Morning
Rutin
Morning
Meeting &
Rutin
Walk Around &
Rutin
3.
09.30-11.00
Problem
Solving &
Evaluasi
Weekly
Program
Mng Meeting
Coaching MB
Weekly
Meeting
Walk Around
4.
11.00-12.00
Coaching MB
Koord.
eksternal
Rutin
5.
12.00-13.00
ISOMA
ISOMA
ISOMA
ISOMA
ISOMA
6.
13.00-15.00
Rutin Adm
Mng Meeting
Coaching
MB
Koord.
eksternal
Media PST Club
7.
15.00-16.00
Rencana
Mingguan
Mng Meeting
Rutin Adm
Rutin Adm
Week end
planning
8.
16.00-17.00
Walk Around
Walk Around
: Mandatory Time
:1/2 Mandatory Time
: Free Time
KANTOR INDUK JANGAN BANYAK MENGGANGU
MANAGER UNIT
BILA MENGUNDANG RAPAT OPTIMALKANN VICON
KANTOR INDUK JANGAN BANYAK MENGGANGU
MANAGER UNIT
(28)
www.pln.co.id |
1. Keandalan
peralatan
pembangkit
rendah ( instalasi
pembangkit
substandard).
2. Peralatan K3 (Fire
Prevention &
Protection) tidak
memenuhi
standard.
3. Pengelolaan
Lingkungan
4. House Keeping &
Landscaping
1.
Penyehatan
Pembangkit dan
Fire Prevention &
Protection
1.A. Identifikasi Perbaikan Design &
Kualitas Peralatan
:
•
Early Plant Management (EPM)
•
Assessment Pembangkit
3.
House Keeping &
Lanscaping
2. Penyiapan Proper Biru
•
Th 2017 ( Proper Biru 1 Unit dari 6)
•
Th 2018 ( Proper Biru 2 Unit dari 6)
•
Th 2019 ( Proper Biru 4 Unit dari 6)
•
Th 2020 ( Proper Biru 6 Unit dari 6)
3. Standarisasi House Keeping &
Landscaping
•
Implementasi Standard Interior &
•
Ekterior Pembangkit
ISU UNIT UBJOM FTP
FOKUS GOAL
UNIT UBJOM FTP
1.B. Eksekuasi Rekomendasi
Assessment & EPM
•
Memperluas lingkup FYI ditambah
Major Overvaul
•
Planned Outage / Maintenance
Outage Tambahan utk eksekusi
•
Koordinasi Eksekusi dgn PLN
UIP/Wilayah/Sektor
FOKUS STRATEGI
2.
Pemenuhan
Ketentuan K3 &
(29)
www.pln.co.id |
1.
Pencapaian KPI
Operasi
Melebihi Target
dan Menaikkan
CF &
Menurunkan
BPP
1. EFOR karena FO
(PO Extension
mundur).
2. Frekuensi Start
Failure Unit Peaker
tinggi.
3. CF Rendah dan
Operasi GT O/C
(NPHR 3.100 –
3.200 kcal/kwh),
karena
ketidaksiapan Unit
C/C (NPHR 1.900 –
2.200 kcal/kwh).
4. Gap Kompetensi
Operator & Teknisi
5. Usia Pembangkit
Tua & Gresik
U1234 & M.Karang
45 berpotensi tidak
didispatch setelah
tahun 2019.
1.A. Perbaikan Kinerja EFOR
:
•
Perbaikan Prosedur & Standard QA-QC
Overhaul & Start Up
•
Implemetasi Start Up Failure Defense
Task
2.
Sustainability
Unit
Pembangkit
dan O&M
Exellence
2.B. Sustainability :
•
Remaining Life Assessment dan
Life Cycle Cost Management.
•
Feasibility Study (LCCM) & Usulan
ke RUPTL Upgrade/Repowering
PLTU Gresik & Muara Karang
2.A. Peningkatan Kompetensi
Operator & Teknisi:
•
Perbaikan implementasi program
Self Learning Operator & Teknisi
ISU UNIT EXISTING
FOKUS GOAL
UNIT EXISTING
FOKUS STRATEGI
1.C. PROPER EMAS ( 1 Unit ):
•
Perbaikan Implementasi CSR
•
Inovasi Lingkungan
1.B. Perbaikan NPHR :
•
Kesiapan & Keandalan Unit PLTGU
C/C
•
Optimalisasi pembebanan &
Mengatur ulang jadwal OH tahun
2017
•
Perbaikan Heat Rate setiap Entitas
(Fuel/Coal Mix, Combustion
Tunning, )
FOKUS STRATEGI PENGELOLAAN UNIT NON FTP1
(EXISTING & JOM PLTGU) DITOPS-1 TH 2017
(30)
www.pln.co.id |
(31)
Edaran Direksi PLN No.0003.E/DIR/2016, Lampiran V
Standarisasi
•
tidak menerapkan
Standard K2 dalam
O&M instalasi
ketenagalistrikan
Keselamatan Kerja
•
tidak menunjuk / tidak
melakukan tugas
Pengawas
•
tidak ada / tidak
sempurna / tidak
menerapkan
SOP
•
tidak menyediakan /
tidak menggunakan
APD layak
•
tidak menyediakan /
tidak menggunakan
Peralatan Kerja
sesuai
•
tidak melakukan / tidak
mewajibkan
Sertifikasi
Kompetensi
•
tidak membuat
IBPPR,
JSA, Working Permit
•
tidak melakukan
inspeksi APD dan
Peralatan Kerja
•
tidak melakukan
Pemeriksaan
Kesehatan
•
tidak memasang
LOTO
•
Tidak menyelesaikan
Masalah Hukum /
Lainnya
yang timbul
dari Kecelakaan Kerja
Keselamatan
Instalasi
•
tidak ada / tidak
sempurna / tidak
menerapkan
SOP
•
tidak
inspeksi
instalasi
ketenagalistrikan
•
tidak memasang
rambu / kunci
instalasi
ketenagalistrikan
•
tidak
sosialisasi
Bahaya Listrik
•
Proteksi Kebakaran
tidak tersedia / tidak
berfungsi
•
tidak ada / tidak
menerapkan
SOP
Penanggulangan
Kebakaran
•
Struktur Tanggap
Darurat
tidak
dibentuk / tidak
pelatihan tanggap
darurat
•
tidak
inspeksi
Proteksi Kebakaran
•
tidak
simulasi
Proteksi Kebakaran
Keselamatan
Umum
•
tidak
inspeksi
instalasi
ketenagalistrikan
•
tidak memasang
rambu / kunci
instalasi
ketenagalistrikan
•
tidak
sosialisasi
Bahaya Listrik
•
tidak melengkapi
SLO
instalasi
ketenagalistrikan
•
Tidak menyelesaikan
Masalah Hukum /
Lainnya
yang timbul
dari Kecelakaan Kerja
Rekomendasi
•
Tidak / menindaklanjuti
Rekomendasi
hasil
investigasi
Integritas
Pelaporan
•
Terlambat / tidak
melaporkan
Kecelakaan Kerja
setelah kejadian
kecelakaan
Klausul Safety
•
tidak mencantumkan
Klausul K3 pada
Kontrak Pengadaan
barang dan jasa
sehingga
mengakibatkan ;
•
Korban
Luka Ringan
•
Korban
Luka Berat
•
Korban
Meninggal
•
Gangguan /
Kerusakan Instalasi
Ketenagalistrikan
-1 -1 -3 -3 -10 -10 -3 -3 -3 -3 -3 -3 -2 -2 -2 -2 -2 -2 mengakibatkan ;•Korban Luka Ringan
•Korban Luka Berat •Korban Meninggal
-1 -1 -3 -3 -5 -5 -3 -3 -3 -3 -2 -2 -2 -2 -7 -7 -3 -3 -3 -3 -3 -3 -2 -2
mengakibatkan ;
•
Korban
Luka Ringan
•
Korban
Luka Berat
•
Korban
Meninggal
-1 -1 -3 -3 -5 -5 -2 -2 -3 -3 -2 -2 -2 -2 -3 -3 -3 -3 -2 -2 -10 -10 -3 -3
Nilai Pengurang : adalah penjumlahan dari pengurang kepatuhan pada seluruh elemen, dengan nilai maksimum adalah -10
Luka Ringan : adalah luka yang mengakibatkan perawatan medis sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan tidak lebih dari 1x24 jam
Luka Berat : adalah luka yang mengakibatkan cacat
tetap yaitu kehilangan atau tidak berfungsinya salah satu atau beberapa organ tubuh atau gangguan jiwa dan juga yang memerlukan perawatan medis 2x24 jam atau lebih dan tidak dapat melakukan pekerjaannya meskipun tidak terjadi cacat tetap
Nilai Pengurang : adalah penjumlahan dari pengurang
kepatuhan pada seluruh elemen, dengan nilai maksimum adalah -10
Luka Ringan : adalah luka yang mengakibatkan perawatan medis sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan tidak lebih dari 1x24 jam
Luka Berat : adalah luka yang mengakibatkan cacat
tetap yaitu kehilangan atau tidak berfungsinya salah satu atau beberapa organ tubuh atau gangguan jiwa dan juga yang memerlukan perawatan medis 2x24 jam atau lebih dan tidak dapat melakukan pekerjaannya meskipun tidak terjadi cacat tetap
+ (1/4 x Total Nilai) + (1/4 x Total
(32)
STRATEGY IMPROVEMENT PLTU FTP-1
5. Tim Task Force, Meningkatkan Komtensi , SBS Menjadi
tempat sharing knowlege “sukses story” seluruh PLN
Group
(33)
FOKUS KEANDALAN & PERBAIKAN EFISIENSI FTP-1
STRATEGIK PROGRAM UNGGULAN PENINGKATAN EFISIENSI
Optimasi Implementasi REMDC ( Monitoring, Evaluasi & Feedback )
CFD Modelling & Combustion Tuning
Zero Water Leakage
Optimasi Coal Blending (Mixing)
STRATEGIK PROGRAM UNGGULAN PENINGKATAN KEANDALAN
Improve / Upgrade peralatan Sub Standard ke Standard
Penyesuaian Pola Overhaul untuk Eksekusi Program Upgrade (OH ++)
Pemenuhan Strategic Spare & Joint Inventory antar AP
Strategic Partnership
Capital Budget Approach
UPAYA MENGATASI GANGGUAN DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KRISIS
EAF > 85%
10% NERC
NPHR < 2650
Kcal/Kwh
BPP Komp-C
Rp 360/kWH
(34)
Penurun
an BPP
PLTU
Biaya Penyediaan BB
•
Coal Blending
•
LRC - MRC
•
Optimasi Mode
Transportasi
•
Pengendalian Kualitas
& Kuantitas BB
Effisiensi Pembangkit
•
Optimasi Pembakaran
•
Mengurangi Koboran
Air Uap Boiler
•
Mempertahankan
cleanness Turbine
Condenser
Optimalisasi Pola
Pembebanan
•
Penjadwalan
Pemeliharaan
•
Koordinasi Kit &
Dispacher
OPTIMASI PENGELOLAAN BATUBARA
Program Coal
Blending
Harga, HHV,
Sulphur
Kapasitas Tongkang
Waktu Bongkar
Mechanical
Sampler
Lab Batubara
Stock pile, FIFO
(35)
Penuru
nan BPP
PLTU
Biaya Penyediaan BB
•Coal Blending
• LRC - MRC
•Optimasi Mode Transportasi
•Pengendalian Kualitas & Kuantitas BB
Effisiensi Pembangkit
•Optimasi Pembakaran
•Mengurangi Koboran Air Uap Boiler
•Mempertahankan cleanness Turbine Condenser
Optimalisasi Pola Pembebanan
•Penjadwalan Pemeliharaan
•Koordinasi Kit & Dispacher
OPTIMASI COAL MIXING MRC - LRC
Berdasarkan optimasi coal mixing vs BPP :
1. Rasio coal mixing : LRC : MRC = 75:25
NPHR 2823 (BPP Rp. 354)
2. Rasio coal mixing : LRC : MRC = 50:50
NPHR 2711 (BPP Rp. 352)
3. Rasio coal mixing : LRC : MRC = 25:75
NPHR 2599 (BPP Rp. 348)
(36)
PENURUN
AN BPP
PLTU
Biaya Penyediaan BB
•Coal Blending
• LRC - MRC
•Optimasi Mode Transportasi
•Pengendalian Kualitas & Kuantitas BB
Effisiensi Pembangkit
•Optimasi Pembakaran
•Mengurangi Koboran Air Uap Boiler
•Mempertahankan cleanness Turbine Condenser
Optimalisasi Pola Pembebanan
•Penjadwalan Pemeliharaan
•Koordinasi Kit & Dispacher
PROGRAM PENURUNAN NPHR
1. Pengumpulan Data Efisiensi
•
Standarisasi titik Sampling & Instrument
•
Data Collecting (Data Commissioing,
Pengukuran)
•
Validasi Data
2. Pengolahan Data
Efisiensi
•
Efficiency Modelling Gate Cycle
•
Perhitungan Base Line
3. Audit Plant Walk Down
•
Validasi Losses
•
Validasi Baseline
•
Identifikasi potensi penghematan
3. Analisa, Identifikasi &
Rekomendasi
•
Heat Rate Gap Analysis
•
Variabilty Analysis
•
Auxiliary Power Gap Analysis
•
Root Cause Analysis
4. Penjaringan
Gagasan
•
CBA dan Prioritasi
•
Rekomendasi Program
5. Eksekusi
Gagasan
•
Pelaksanaan
•
RKAP Har
7. Pengendalian
Efisiensi
•
Pengukuran & Evaluasi
•
Visual Management
(37)
TANGGUNG JAWAB UNIT PEMBANGKIT UNTUK PENURUNAN NPHR
Source: Project team
O u tc o m e
▪
Detailed idea charter developed▪
Owners from SME team assigned▪
First discussion withstations
▪
Ideas prioritized by cost/impact on a numerical basis▪
Further refinementand syndication with stations
▪
For confirmed ideas – assign owners from the stations▪
Implementation of ideas▪
Long list of ideas, “constrained free”▪
First prioritization withexperts in idea
generation workshops
▪
Reprioritize / further refine ideas based on new inputs To o ls u s e dEnergy audit P&L analysis Prioritization Ideas charters Ideas monitoring EE Warroom toolkit
▪
Conducting technical and analyticalinvestigation on potential levers to improve heat rate
▪
Building holistic view on plant economics to run sensitivity analysis on improving heat rate and APC▪
Prioritizing ideas based on impact andfeasibility
▪
Collecting all relevant analysis for each idea and codifying findings▪
Regular updates of ideas status to plant management and HQ▪
Monitoring ideas implementation and effect. Addingcorrective actions, if required
Monitor and execute in war room 2
Generate and prioritize ideas1
Idea generation Refining(continuous) Validation Final Syndication (continuous) Implementation Monitoring
Idea generation
(38)
PENURUN
AN BPP
PLTU
Biaya Penyediaan BB
•Coal Blending
• LRC - MRC
•Optimasi Mode Transportasi
•Pengendalian Kualitas & Kuantitas BB
Effisiensi Pembangkit
•Optimasi Pembakaran
•Mengurangi Koboran Air Uap Boiler
•Mempertahankan cleanness Turbine Condenser
Optimalisasi Pola Pembebanan
•Penjadwalan Pemeliharaan
•Koordinasi Kit & Dispacher
JADWAL PROGRAM PENURUNAN NPHR
38
6
2016
J anuari 2017
Pebruari 2017
Tasks / Quarter
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
A. Proyeksi Pola Operasi & Estimasi Capacity Factor (CF) Unit
Pengumpulan data HPP dan estimasi CF Unit2 PJB
Analisa penentuan proyeksi CF dan pola operasi unit – unit PJB di system JAMALI
B. Penetapan Based Line Heat Rate Unit
Pengumpulan data dari unit
Pembuatan Profil Heat rate Unit untuk penentuan based line PBR (Commissioning, New & Clean, Best Achievable, Best Technology)
C. Analisa Gap Heat Rate Unit (membandingkan eksisting dengan based line)
Review dan penyempurnaan buku panduan Pareto Heat rate
Pembuatan Pareto Heat rate unit untuk setiap scenario based line
Standarisasi individual equipment performance test Pembuatan Heat Rate Correction Curve (range operation parameter)
D. Penyusunan Program & Biaya
Penajaman RCFA dengan Heat Loss Matrix Individual test & Identifikasi Heat Loss
Penyusunan program, biaya dan waktu pelaksanaan
E. Penetapan target NPHR unit untuk PBR (Best Scenario)
Longterm NPHR forecasting
Long term planning efficiency improvement program (5 tahun)
12/02/2017
(39)
Net plant heat rate (kCal/kWh)
1 Avg performance losses are calculated based on average heat rate in August (except for Unit 8, which uses September data) vs commissioning at the same load; Unit 1 and 4 were at load > 97.5%, Unit 5 > 97%, and Unit 8 74-77%
2 For unit 4 commissioning value was NA and hence design NPHR value was used
Template Monitoring NPHR Untuk Kantor Pusat
Unit 1 Unit 2
9/19/17
9/19/17
Average August performance1
Other factors 9/19/17 Auxiliary
Equipment 9/19/17 Steam Cycle 9/19/17 Boiler Efficiency 9/19/17 Primary energy 9/19/17 Plant
commissioning at similar load
9/19/17
Caution! NPHR cannot be rightly calculated due to lack of “unitization”
1.1% 0.5% 4.3% -0.3% -0.6% 1.0% 0.4% 2.5% 0.6% 6.1%
Source: Team analysis
-0.6% -1.4% 0.6% 0.3% 8.9% Unit 3
x % HR increase compared to plant comm. -x % HR decrease compared to plant comm.
Unit 1 Unit 2 Unit 1 Unit 2
0.46 -0.07 1.75 0.96 0.68 -0.18 1.90 1.65 0.96 0.68 -0.08 -2.72 2.98 2.02 0.35 1.00 5.91 -0.26 -0.19 -1.88 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/172 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17
(40)
Net plant heat rate (kCal/kWh)
1 Avg performance losses are calculated based on average heat rate in August (except for Unit 8, which uses September data) vs commissioning at the same load; Unit 1 and 4 were at load > 97.5%, Unit 5 > 97%, and Unit 8 74-77%
2 For unit 4 commissioning value was NA and hence design NPHR value was used
Template Monitoring NPHR Untuk Kantor Pusat
Unit 1 Unit 2
9/19/17
9/19/17
Average August performance1
Other factors 9/19/17 Auxiliary
Equipment 9/19/17 Steam Cycle 9/19/17 Boiler Efficiency 9/19/17 Primary energy 9/19/17 Plant
commissioning at similar load
9/19/17
Caution! NPHR cannot be rightly calculated due to lack of “unitization”
1.1% 0.5% 4.3% -0.3% -0.6% 1.0% 0.4% 2.5% 0.6% 6.1%
Source: Team analysis
-0.6% -1.4% 0.6% 0.3% 8.9% Unit
x % HR increase compared to plant comm. -x % HR decrease compared to plant comm.
Unit 1 Unit 2 Unit 1 Unit 2
0.46 -0.07 1.75 0.96 0.68 -0.18 1.90 1.65 0.96 0.68 -0.08 -2.72 2.98 2.02 0.35 1.00 5.91 -0.26 -0.19 -1.88 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/172 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17 9/19/17
(41)
KOMPARASI PROSES BISNIS
PLN
SEKTOR
PLN
WILAYAH
PLN
PJB
(SUPPORTING) CS, SECURITY, CSRDIREKSI LAPANGAN, PERSETUJUAN BAPP EVALUASI USULAN RKAP
PLN
PJB
SELURUH LINGKUP
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
(TERMASUK CS.,
SECURITY, WTP),
MENGAJUKAN USULAN RKAP
PENGADAAN MATERIAL, EVALUASI USULAN RKAP, OPTIMALISASI COST,
RESIKO DAN
PERFORMANCE
KEBIJAKAN STRATEGIS PENGELOLAAN
PEMBANGKIT,
PENGADAAN ENERGI PRIMER
KEBIJAKAN STRATEGIS PENGELOLAAN
PEMBANGKIT, PENGADAAN ENERGI PRIMER
AMC (JOM JAWA)
NON AMC (JOM LUAR JAWA)
PENGADAAN MATERIAL, EVALUASI USULAN RKAP, OPTIMALISASI COST,
RESIKO DAN
PERFORMANCE
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN,
MENGAJUKAN USULAN RKAP
SHARE HOLDER
KORPORAT
PLN
KPI
KONTRAK
SLA
KONTRAK
SLA
ASSET
OWNER
ASSET
MANAGER
ASSET
OPERATOR
(42)
Usulan Perubahan PERSETUJUAN ANGGARAN
42
DIVOR
DIVMUM
DIVANG
DIVMUM
DIVOR
DIVPR
DIVMUM
DIVANG
DIVMUM
DIVPR
USULAN ABOP (AO/AI )
PEMBAHASAN USULAN AO/AI
KONSOLIDASI USULAN AO/AI
EVALUASI DAN VALIDASI AO/AI
PENETAPAN AO/AI
SURAT PENETAPAN AO /PENUGASAN AI
AO
AI
EKSEKUSI PROGRAM AO/AI
DIVTLK
DIVANG
RUPS
RKAP
ABOP - AMC
USULAN ABOP (AO/AI) UNTUK UNIT AMC SUDAH TERMASUK DIDALAM USULAN RKAP PJB
• PENETAPAN ABOP (AO DAN AI) UNTUK PERJANJIAN AMC DISAHKAN MELALUI RUPS RKAP PJB
• AI PERJANJIAN AMC DALAM RKAP PJB TIDAK DIPERLAKUKAN SEBAGAI AI PJB
Usulan ABOP - AMC
DIVOR
DIVANG
(43)
Usulan Perubahan PERSETUJUAN ANGGARAN
43
DIVOR
DIVMUM
DIVANG
DIVMUM
DIVOR
DIVPR
DIVMUM
DIVANG
DIVMUM
DIVPR
USULAN ABOP (AO/AI )
PEMBAHASAN USULAN AO/AI
KONSOLIDASI USULAN AO/AI
EVALUASI DAN VALIDASI AO/AI
PENETAPAN AO/AI
SURAT PENETAPAN AO /PENUGASAN AI
AO
AI
EKSEKUSI PROGRAM AO/AI
DIVTLK
DIVANG
RUPS
RKAP
ABOP - AMC
USULAN ABOP (AO/AI) UNTUK UNIT AMC SUDAH TERMASUK DIDALAM USULAN RKAP PJB
• PENETAPAN ABOP (AO DAN AI) UNTUK PERJANJIAN AMC DISAHKAN MELALUI RUPS RKAP PJB
• AI PERJANJIAN AMC DALAM RKAP PJB TIDAK DIPERLAKUKAN SEBAGAI AI PJB
Usulan ABOP - AMC
DIVOR
DIVPR
DIVANG
(44)
(45)
FOKUS AMAN & RAMAH LINGKUNGAN FTP-1
STRATEGIK PROGRAM UNGGULAN K2
Penerapan Safety Manajemen (SMK3) secara konsisten & Penerapan
Pengawas K3
Coal Handling Safety harus bersih, Handal & Penerapan Industrial Cleaning
(ISS)
Penerapan 5S di seluruh level bidang (Budaya Kerja) & Penataan
Lanscapping
Konsistensi Implementasi PTW bagi seluruh Pekerja (Karyawan, Mitra Kerja,
Vendor, dll.)
Disiplin dalam Patrol Check, Patrol P2K3, Budaya Safety Talk
Disiplin dalam penerapan SOP / IK dalam melaksanakan pekerjaan
Roll Out LK3 Percontohan di FTP-1 & Penerapan di seluruh JOM Jawa & Luar
Jawa
STRATEGIK PROGRAM UNGGULAN PROPER
Pemenuhan Ketentuan Perijinan Lingkungan PPLH (AMDAL, TPS LB3, LANDFILL, IPLC, dll.)
Disiplin dalam Pemantauan & Pengendalian Baku Mutu & Reporting secara periodik
Program penurunan Emisi Gas Buang (CO2 Reduction)
Program peningkatan Konservasi Energi
Menjalin Sinergi dengan Stakeholders guna menciptakan suasana yang kondusif
4 Unit
Proper Biru
No Accident
Komitmen menjalankan 23 Program K3 yang sudah
disepakati PLN Pusat
Barriers & Holes
PTW proses manuali, belum
terintegrasi dengan ERP JSA & Permit To
Work (PTW) terintegrasi dengan ERP (Maximo & Ellipse) dan Proses Bisnis Operasi & Pemeliharaan Pemeliharaan Preventive dan Pengujian Fungsi berkala peralatan Fire-Protection berdasarkan NFPA 25 Upgrade spesifikasi peralatan proteksi pembangkit & peralatan Tanggap Darurat agar sesuai NFPA
850, dengan Anggaran sebesar Rp 145
Milyar Penambahan Mobil Pemadam Kebakaran untuk 3 PLTU (Indramayu, Rembang dan Paiton), dengan Anggaran sebesar Rp 10
Milyar Instalasi FPS yang sub-standard Contigency-Plan yang belum memadai Review & Upgrade SOP berbasis 5W-1H dan Checklist (APD & Tools Kerja), dengan prioritas pekerjaan berisiko tinggi Penerapan Industrial House Keeping melalui kontrak Service Level Aggrement (SLA) yang tajam
SOP belum berbasis 5W-1H dan dilengkapi checklist Conventional Cleaning Service Emergency Response Plan yang terintegrasi Unit dengan Kantor Pusat, serta kerjasama Medical-Advisor Fasilitas Layanan Publik atas Tanggap Darurat yang tidak memadai
pada Unit di remote-location
Penunjukan Fungsi Pengawasan melalui pembagian kontribusi peran & tanggungjawab
Bidang terkait Perencanaan pelatihan Pengelolaan Low Range
Coal yang aman, berkoordinasi dengan Div
K3L PLN Pusat Peningkatan Kompetensi
melalui Sertifikasi dan Pelatihan terkait Safety
(HotWork, Bekerja di Ketinggian, Confined Space, Vicinity, LOTO,
dsb)
Peningkatan Kompetensi melalui Sertifikasi dan Pelatihan terkait Safety
(HotWork, Bekerja di Ketinggian, Confined Space, Vicinity, LOTO,
dsb)
Patrol Tim P2K3 setiap hari dan Inspeksi K3 oleh
Tim Manajemen setiap minggu Belum adanya penunjukkan Pengawas Belum adanya Sertifikasi Kompetensi Bekerja pada kondisi khusus Rapat P2K3 setiap bulan dan Pelaporan Rutin ke Disnaker dan Kantor Pusat Self-Asesment Maturity Pengelolaan LK3 tiap triwulan Risk-Asesment oleh konsultan independen tiap tahun Audit Internal SMK3 tiap tahun
Inherent-Risk yang tinggi dari Aset yang perlu
dikelola Belum seluruh Unit implementasi SMK3 PJB Fire Standard Guideline, sebagai pedoman dalam melakukan Gap Analysis Standarisasi Fire Protection System Sertifikasi peralatan pembangkit Belum adanya baseline dalam perencanaan program Standarisasi FPS Asesmen Coal Handling Facility oleh konsultan Perbaikan Coal-Handling Facility & Dust-Control (Dust Suppression dan Dust Collector) Dust-Control yang belum memadai pada Coal-Handling Facility Inherent-Risk yang tinggi dari
Low Range Coal
Penambahan klausul Proses Emergency terkait
peralatan K2 dan K3, pada SK
Pengadaan Barang & Jasa
Penguatan Organisasi dengan
pembentukan jabatan Spv Coal
& Ash Handling
Tidak adanya jaminan kecepatan eksekusi atas program emergency terkait K2 dan
K3
HA
ZA
RD
AC
CI
DE
NT
(46)
PELUANG & TANTANGAN UNIT FTP-1
Prakiraan Neraca Daya SJB Tahun 2017
Prakiraan Neraca Daya SJB Tahun 2018
Unit-Unit FTP-1 mempunyai peluang yang besar dalam memenuhi kebutuhan Sistem Jawa Bali, karena di Tahun 2017 dalam SJB hanya ada penambahan 1 Pembangkit (Lestari Banten Energy (LBE) : 400 MW), sehingga diharapkan Kontribusi Unit FTP-1 dapat maksimal melalui peningkatan
Keamanan,
Kehandalan
&
Efisiensi
Unit. Tahun 2017 sesuai dengan Prakiraan Neraca SJB, diharapkan Kondisi Normal selama 1 tahun sebesar 348 hari dengan kondisi Siaga : 17 hari.
Tahun 2018 dalam SJB Kontribusi Unit FTP-1 masih berpeluang maksimal dengan terus melakukan peningkatan
Keamanan,
Kehandalan
&
Efisiensi
Unit. Tahun 2018 sesuai dengan Prakiraan Neraca SJB, diharapkan Kondisi Normal selama 1 tahun sebesar 363 hari dengan kondisi Siaga : 2 hari.
Kontribusi Unit FTP-1 di SJB
Tantangan Unit FTP-1 :
1. Pertumbuhan energi SJB 5.7% 2. Tambahan KIT Baru 625 MW (PLTUIPP Banten)
3. Pengawasan ketat NPHR oleh Regulator Subsidi
KEBANGKITAN PLTU FTP-1
(1)
KOMPARASI PROSES BISNIS
PLN
SEKTOR
PLN
WILAYAH
PLN
PJB
(SUPPORTING) CS,
SECURITY, CSR
DIREKSI
LAPANGAN,
PERSETUJUAN BAPP
EVALUASI USULAN RKAP
PLN
PJB
SELURUH
LINGKUP
KEGIATAN OPERASI DAN
PEMELIHARAAN
(TERMASUK
CS.,
SECURITY,
WTP),
MENGAJUKAN
USULAN
RKAP
PENGADAAN MATERIAL,
EVALUASI USULAN RKAP,
OPTIMALISASI
COST,
RESIKO
DAN
PERFORMANCE
KEBIJAKAN
STRATEGIS
PENGELOLAAN
PEMBANGKIT,
PENGADAAN
ENERGI
PRIMER
KEBIJAKAN
STRATEGIS
PENGELOLAAN
PEMBANGKIT, PENGADAAN
ENERGI PRIMER
AMC (JOM JAWA)
NON AMC (JOM LUAR JAWA)
PENGADAAN
MATERIAL,
EVALUASI USULAN RKAP,
OPTIMALISASI
COST,
RESIKO
DAN
PERFORMANCE
KEGIATAN OPERASI DAN
PEMELIHARAAN,
MENGAJUKAN
USULAN
RKAP
SHARE HOLDER
KORPORAT
PLN
KPI
KONTRAK
SLA
KONTRAK
SLA
ASSET
OWNER
ASSET
MANAGER
ASSET
OPERATOR
(2)
Usulan Perubahan PERSETUJUAN ANGGARAN
42
DIVOR
DIVMUM
DIVANG
DIVMUM
DIVOR
DIVPR
DIVMUM
DIVANG
DIVMUM
DIVPR
USULAN ABOP
(AO/AI )
PEMBAHASAN
USULAN AO/AI
KONSOLIDASI
USULAN AO/AI
EVALUASI
DAN
VALIDASI AO/AI
PENETAPAN AO/AI
SURAT PENETAPAN AO
/PENUGASAN AI
AO
AI
EKSEKUSI PROGRAM
AO/AI
DIVTLK
DIVANG
RUPS
RKAP
ABOP - AMC
USULAN ABOP (AO/AI) UNTUK
UNIT AMC SUDAH TERMASUK
DIDALAM USULAN RKAP PJB
•
PENETAPAN ABOP (AO DAN AI) UNTUK PERJANJIAN
AMC DISAHKAN MELALUI RUPS RKAP PJB
•
AI PERJANJIAN AMC DALAM RKAP PJB TIDAK
DIPERLAKUKAN SEBAGAI AI PJB
Usulan ABOP - AMC
DIVOR
DIVANG
(3)
Usulan Perubahan PERSETUJUAN ANGGARAN
43
DIVOR
DIVMUM
DIVANG
DIVMUM
DIVOR
DIVPR
DIVMUM
DIVANG
DIVMUM
DIVPR
USULAN ABOP
(AO/AI )
PEMBAHASAN
USULAN AO/AI
KONSOLIDASI
USULAN AO/AI
EVALUASI
DAN
VALIDASI AO/AI
PENETAPAN AO/AI
SURAT PENETAPAN AO
/PENUGASAN AI
AO
AI
EKSEKUSI PROGRAM
AO/AI
DIVTLK
DIVANG
RUPS
RKAP
ABOP - AMC
USULAN ABOP (AO/AI) UNTUK
UNIT AMC SUDAH TERMASUK
DIDALAM USULAN RKAP PJB
•
PENETAPAN ABOP (AO DAN AI) UNTUK PERJANJIAN
AMC DISAHKAN MELALUI RUPS RKAP PJB
•
AI PERJANJIAN AMC DALAM RKAP PJB TIDAK
DIPERLAKUKAN SEBAGAI AI PJB
Usulan ABOP - AMC
DIVOR
DIVPR
DIVANG
(4)
(5)
FOKUS AMAN & RAMAH LINGKUNGAN FTP-1
STRATEGIK PROGRAM UNGGULAN K2
Penerapan Safety Manajemen (SMK3) secara konsisten & Penerapan
Pengawas K3
Coal Handling Safety harus bersih, Handal & Penerapan Industrial Cleaning
(ISS)
Penerapan 5S di seluruh level bidang (Budaya Kerja) & Penataan
Lanscapping
Konsistensi Implementasi PTW bagi seluruh Pekerja (Karyawan, Mitra Kerja,
Vendor, dll.)
Disiplin dalam Patrol Check, Patrol P2K3, Budaya Safety Talk
Disiplin dalam penerapan SOP / IK dalam melaksanakan pekerjaan
Roll Out LK3 Percontohan di FTP-1 & Penerapan di seluruh JOM Jawa & Luar
Jawa
STRATEGIK PROGRAM UNGGULAN PROPER
Pemenuhan Ketentuan Perijinan Lingkungan PPLH (AMDAL, TPS LB3, LANDFILL, IPLC, dll.)
Disiplin dalam Pemantauan & Pengendalian Baku Mutu & Reporting secara periodik
Program penurunan Emisi Gas Buang (CO2 Reduction)
Program peningkatan Konservasi Energi
Menjalin Sinergi dengan Stakeholders guna menciptakan suasana yang kondusif
4 Unit
Proper Biru
No Accident
Komitmen menjalankan 23 Program K3 yang sudah
disepakati PLN Pusat
Barriers & Holes
PTW proses manuali, belum
terintegrasi dengan ERP JSA & Permit To
Work (PTW) terintegrasi dengan ERP (Maximo & Ellipse) dan Proses Bisnis Operasi & Pemeliharaan Pemeliharaan Preventive dan Pengujian Fungsi berkala peralatan Fire-Protection berdasarkan NFPA 25 Upgrade spesifikasi peralatan proteksi pembangkit & peralatan Tanggap Darurat agar sesuai NFPA
850, dengan Anggaran sebesar Rp 145
Milyar Penambahan Mobil Pemadam Kebakaran untuk 3 PLTU (Indramayu, Rembang dan Paiton), dengan Anggaran sebesar Rp 10
Milyar Instalasi FPS yang sub-standard Contigency-Plan yang belum memadai Review & Upgrade SOP berbasis 5W-1H dan Checklist (APD & Tools Kerja), dengan prioritas pekerjaan berisiko tinggi Penerapan Industrial House Keeping melalui kontrak Service Level Aggrement (SLA) yang tajam
SOP belum berbasis 5W-1H dan dilengkapi checklist Conventional Cleaning Service Emergency Response Plan yang terintegrasi Unit dengan Kantor Pusat, serta kerjasama Medical-Advisor Fasilitas Layanan Publik atas Tanggap Darurat yang tidak memadai
pada Unit di remote-location
Penunjukan Fungsi Pengawasan melalui pembagian kontribusi peran & tanggungjawab
Bidang terkait Perencanaan pelatihan Pengelolaan Low Range
Coal yang aman, berkoordinasi dengan Div
K3L PLN Pusat Peningkatan Kompetensi
melalui Sertifikasi dan Pelatihan terkait Safety
(HotWork, Bekerja di Ketinggian, Confined Space, Vicinity, LOTO,
dsb)
Peningkatan Kompetensi melalui Sertifikasi dan Pelatihan terkait Safety
(HotWork, Bekerja di Ketinggian, Confined Space, Vicinity, LOTO,
dsb)
Patrol Tim P2K3 setiap hari dan Inspeksi K3 oleh
Tim Manajemen setiap minggu Belum adanya penunjukkan Pengawas Belum adanya Sertifikasi Kompetensi Bekerja pada kondisi khusus Rapat P2K3 setiap bulan dan Pelaporan Rutin ke Disnaker dan Kantor Pusat Self-Asesment Maturity Pengelolaan LK3 tiap triwulan Risk-Asesment oleh konsultan independen tiap tahun Audit Internal SMK3 tiap tahun
Inherent-Risk yang tinggi dari Aset yang perlu
dikelola Belum seluruh Unit implementasi SMK3 PJB Fire Standard Guideline, sebagai pedoman dalam melakukan Gap Analysis Standarisasi Fire Protection System Sertifikasi peralatan pembangkit Belum adanya baseline dalam perencanaan program Standarisasi FPS Asesmen Coal Handling Facility oleh konsultan Perbaikan Coal-Handling Facility & Dust-Control (Dust Suppression dan Dust Collector) Dust-Control yang belum memadai pada Coal-Handling Facility Inherent-Risk yang tinggi dari
Low Range Coal
Penambahan klausul Proses Emergency terkait
peralatan K2 dan K3, pada SK
Pengadaan Barang & Jasa
Penguatan Organisasi dengan
pembentukan jabatan Spv Coal
& Ash Handling
Tidak adanya jaminan kecepatan eksekusi atas program emergency terkait K2 dan
K3
HA
ZA
RD
AC
CI
DE
NT
(6)