Dengan  penggunaan dan  y  yang  baru,  maka  diperoleh  harga
Harga  setiap  koefisien  penduga  yang  diperoleh  kemudian disubsitusikan  ke  persamaan  awal  sehingga  diperoleh  model  regresi  linier
berganda atas
.
2.5 Uji Keberartian Regresi
Sebelum  persamaan  regresi  yang  diperoleh  digunakan  untuk  membuat kesimpulan, terlebih dahulu diperiksa setidak-setidaknya mengenai kelinieran dan
keberartiannya.  Pemeriksaan  ini    ditempuh  melalui  pengujian  hipotesis.  Uji keberartian  dilakukan  untuk  meyakinkan  diri  apakah  regresi  yang  didapat
berdasarkan  penelitian  ada  artinya  bila  dipakai  untuk  membuat  kesimpulan mengenai    hubungan  sejumlah  peubah  yang  sedang  dipelajari.  Untuk  itu
diperlukan  dua  macam  jumlah  kuadrat  JK  yaitu  jumlah  kuadrat  untuk  regresi yang  ditulis
dan  jumlah  kuadrat  untuk  sisa  residu  yang  ditulis  dengan .  Jika
̅ ̅
̅ ̅
maka secara umum jimlah kuadrat-kuadrat tersebut dapat dihitung dengan rumus :
∑ ∑
∑
Dengan derajat kebebasan dk = k ∑
̂
Universitas Sumatera Utara
Dengan derajat kebebasan dk = n – k – 1 untuk sampel berukuran n.
Dengan demikian uji keberartian regresi berganda dapat dihitung dengan :
Dimana  statistik  F  yang  menyebar  mengikuti  distribusi  F  dengan  derajat kebebasan pembilang
2.6 Koefisien Determinasi
Koefisien  determinasi  yang  dinyatakan  dengan untuk  pengujian  regresi  linier
berganda  yang  mencakup  lebih  dari  dua  variabel  adalah  untuk  mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas
yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas
yang ada di dalam model persamaan regresi  linier  berganda  secara  bersama-sama.  Maka
akan  ditentukan  dengan rumus, yaitu :
∑
Keterangan : = Jumlah kuadrat regresi
Universitas Sumatera Utara
Harga yang  diperoleh  sesuai  dengan  variansi  yang  dijelaskan  masing-
masing  variabel  yang  tinggal  dalam  regresi  tersebut.  Hal  ini  mengakibatkan variansi  yang  dijelaskan  penduga  yang  disebabkan  oleh  variabel  yang
berpengaruh  saja  atau  pun  dengan  kata  lain  hanya    yang  bersifat  nyata.
2.7 Uji Koefisien Korelasi
Analisis  korelasi  dilakukan  untuk  mengetahui  hubungan  antara  dua  variabel bivariate correlation atau lebih dari 2 variabel multivariate correlation dalam
suatu  penelitian.  Untuk  menentukan  seberapa  besar  hubungan  antar  variabel tersebut  dapat  dihitung  dengan  menggunakan  rumus  koefisien  korelasi.  Rumus
untuk koefisien regresi adalah:
∑ ∑
∑ √{  ∑
∑ }{  ∑
∑ }
Adapun untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel terikat dan variabel
bebas yaitu :
1. Koefisien antara   dan
∑ ∑
∑ √{  ∑
∑ }{  ∑
∑ }
Universitas Sumatera Utara
2. Koefisien korelasi antara   dengan
∑ ∑
∑ √{  ∑
∑ }{  ∑
∑ }
3. Koefisien korelasi antara   dan
∑ ∑
∑ √{  ∑
∑ }{  ∑
∑ }
Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah + ataupun minus - yang menunjukan arah korelasi. Makna dari
sifat korelasi adalah : 1.
Tanda  positif  +  pada  koefisien  korelasi  menunjukan  hubungan  searah atau  koefisien  positif.  Artinya  jika  nilai  suatu  variabel  mengalami
kenaikan  mmaka  nilai  variabel  yang  lain  juga  mengalami  kenaikan  dan demikian juga sebaliknya.
2. Tanda  negatif  -  pada  koefisien  korelasi  menunjukan  hubungan  yang
berlawanan  arah  atau  korelasi  negatif.  Artinya  jika  nilai  suatu  variabel mengalami  kenaikan  maka  nilai  variabel  yang  lain  akan  mengalami
penurunan dan demikian juga sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Sifat  korelasi  akan  menentukan  arah  korelasi.  Keeratan  korelasi  dapat dikelompokan sebagai berikut.
1. 0,00-0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah.
2. 0,21-0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah.
3. 0,41-0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat.
4. 0,71-0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat.
5. 0,91-0,99 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali.
6. 1 berarti korelasi sempurna.
2.8 Kesalahan Standar Estimasi