34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 KARAKTERISTIK FT-IR FOURIER TRANSFORM-INFRA RED EPOKSI, SERAT AMPAS TEBU TANPA PERLAKUAN ALKALI DAN
DENGAN PERLAKUAN ALKALI, DAN KOMPOSIT EPOKSI BERPENGISI SERAT AMPAS TEBU
4.1.1 Karakteristik FT-IR Epoksi
Karakteristik dari epoksi dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini.
Keterangan [21] :
Frekuensi Vibrasi cm
-1
Ikatan Yang Menyerap IR 3400-2500
Regang =C-H, O-H 2130-2100
Regang - ζ≡C
1840-1800 Regang C=O
Gambar 4.1 Karakteristik FT-IR Epoksi
Universitas Sumatera Utara
35 Dari Gambar 4.1 diatas dapat dilihat karakteristik FTIR dari resin epoksi.
CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
CH
2
CH OH
O CH
2
O
Gambar 4.2 Struktur Molekul Epoksi [22] Resin epoksi mengandung gugus epoksi atau oxirene dan senyawa amina
[14]. Gugus epoksi pada FT-IR ini di tunjukkan oleh bilangan gelombang 1882,52 cm
-1
yang menunjukkan gugus C=O. Senyawa amina pada karakteristik FT-IR ini ditunjukkan oleh bilangan gelombang 2067,69 cm
-1
yang menunjukkan adanya gugus -
ζ≡C yang merupakan amina tersier. Sedangkan bilangan 2976,09 cm
-1
menunjukkan gugus C-H dan gugus OH.
Universitas Sumatera Utara
36
4.1.2 Karakteristik FT-IR Serat Ampas Tebu Tanpa Perlakuan Alkali Dan Dengan Perlakuan Alkali
Karakteristik dari serat ampas tebu tanpa perlakuan alkali dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini.
Keterangan [18] :
Frekuensi Vibrasi cm
-1
Ikatan Yang Menyerap IR 3400-2500
Regang =C-H, O-H 2930-2850
Regang C-H 2260-2100
Regang C=C 1740-1720
Regang C=O 1680-1600
Regang C=C 1430
Tekuk C-O-H 1300-1000
Regang C-O 900-690
Tekuk C-H
Gambar 4.3 Karakteristik FT-IR Serat Ampas Tebu tanpa Perlakuan Alkali
Universitas Sumatera Utara
37 Dari Gambar 4.3 diatas dapat dilihat karakteristik FTIR dari serat ampas
tebu tanpa perlakuan alkali. Serat ampas terdiri dari selulosa 26-43, hemiselulosa 17-23, pentosan 20-33, dan lignin 13-22 [12]. Selulosa,
hemiselulosa, dan pentosan ditunjukkan oleh adanya gugus OH pada hasil karakteristik FTIR pada bilangan gelombang 3340,71 cm
-1
. Senyawa lignin pada hasil karakteristik diatas ditunjukkan oleh bilangan gelombang 3340,71 cm
-1
yang menunjukkan gugus OH, puncak 1728,22 cm
-1
yang menunjukkan gugus C=O, serta bilangan gelombang 1249,87 cm
-1
dan 1049,28 cm
-1
yang menunjukkan gugus C-O. Bilangan gelombang 2893.22 cm
-1
menunjukkan gugus CH, 2059.98 cm
-1
menunjukkan gugus C=C, bilangan gelombang 1627,92 cm
-1
menunjukkan gugus C=C, dan bilangan gelombang 902,69 cm
-1
menunjukkan tekuk CH. Karakteristik dari serat ampas tebu dengan perlakuan alkali dapat dilihat
pada Gambar 4.4 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
38
Keterangan [18] :
Frekuensi Vibrasi cm
-1
Ikatan Yang Menyerap IR 3400-2500
Regang =C-H, O-H 2930-2850
Regang C-H 2400-2100
Regang C=C 1740-1720
Regang C=O 1680-1600
Regang C=C 1430
Tekuk C-O-H 1300-1000
Regang C-O 900-690
Tekuk C-H
Gambar 4.4 Karakteristik FT-IR Serat Ampas Tebu dengan Perlakuan Alkali Dari Gambar 4.4 diatas dapat dilihat karakteristik FTIR serat ampas tebu
dengan perlakuan alkali. Selulosa, hemiselulosa, dan pentosan ditunjukkan oleh adanya gugus OH pada hasil karakteristik FTIR pada bilangan gelombang
3332,99 cm
-1
. Senyawa lignin pada hasil karakteristik diatas ditunjukkan oleh bilangan gelombang 3332,99 cm
-1
yang menunjukkan gugus OH, bilangan gelombang 1249,87 cm
-1
dan 1041,56 cm
-1
yang menunjukkan gugus C-O. Bilangan gelombang 2916,37 cm
-1
menunjukkan gugus CH, 2345,44 cm
-1
Universitas Sumatera Utara
39 menunjukkan gugus C=C, bilangan gelombang 1604,77 cm
-1
menunjukkan gugus C=C, dan bilangan gelombang 894,97 cm
-1
menunjukkan tekuk CH. Perbandingan karakteristik serat ampas tebu tanpa perlakuan alkali dan
dengan perlakuan alkali dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut
4500 4000
3500 3000
2500 2000
1500 1000
500 25
50 75
100
Panjang Gelombang cm
-1
T ra
n smi
ta si
Serat Ampas Tebu Dengan Perlakuan Alkali Serat Ampas Tebu Tanpa Perlakuan Alkali
Keterangan [18] :
Frekuensi Vibrasi cm
-1
Ikatan Yang Menyerap IR 3400-2500
Regang =C-H, O-H 2930-2850
Regang C-H 2400-2100
Regang C=C 1740-1720
Regang C=O 1680-1600
Regang C=C 1430
Tekuk C-O-H 1300-1000
Regang C-O 900-690
Tekuk C-H
Gambar 4.5 Perbandingan Karakteristik FT-IR Serat Ampas Tebu tanpa Perlakuan alkali dan dengan perlakuan alkali
Dari Gambar 4.5 dapat dilihat pengaruh perlakuan alkali terhadap karakteristik FTIR dari serat ampas tebu. Puncak 3340 cm
-1
yang menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
40 gugus OH berkurang menjadi 3329,99
cm-1
. Puncak 1728,22 cm
-1
yang menunjukkan gugus C=O berkurang menjadi 1604 cm
-1
yang menunjukkan gugus C=C. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh perlakuan alkali terhadap
berkurangnya kandungan alami serat seperti hemiselulosa dan lignin Tujuan dari proses alkalisasi adalah mengurangi komponen penyusun serat yang kurang
efektif dalam menentukan kekuatan antarmuka yaitu hemiselulosa, lignin atau pektin. Dengan berkurangnya hemiselulosa, lignin atau pektin, wetability serat
oleh matriks akan semakin baik, sehingga kekuatan antarmukapun akan meningkat. Selain itu, pengurangan hemiselulosa, lignin atau pektin, akan
meningkatkan kekasaran permukaan yang menghasilkan mechanical interlocking yang lebih baik [15].
4.1.3 Karakteristik FT-IR Epoksi Berpengisi Ampas Tebu