Perilaku Monyet Ekor Panjang Pengertian Grooming
11
primate: soliter, hidup berpasangan dan berkelompok. Sistem sosial berkelompok juga dapat dibagi menjadi empat
kelompok, dibedakan dalam jumlah jantan dan persebaran betina:
Gambar 2. Bagan group living species Sumber: UAB Sistem sosial berkelompok dibedakan dalam jumlah
jantan dan persebaran betina. Jumlah jantan dibagi menjadi dua yaitu kelompok pejantan tunggal dan banyak kelompok
jantan. Persebaran betina dibagi menjadi dua yaitu female resident groups dan female transfer groups. Female resident
groups maksudnya adalah kelompok betina yang lahir dan besar pada kelompok tersebut. Female transfer groups
maksudnya adalah kelompok betina yang pindah dari suatu kelompok karena suatu hal.
Untuk mengetahui bagaimana kehadiran jantan yang memberikan efek terhadap kebiasaan betina dan bagaimana
tingkat variasinya diantara perbedaan organisasi sosial,
12
beberapa peneliti mengukur tingkat timbal balik grooming diantara para betina dan berikut adalah hasilnya:
1 Tingginya tingkat grooming reciprocation diantara
spesies betina asal → ikatan lebih kuat pada spesies tersebut pada grup asal.
2 Timbal balik grooming berkurang dengan
berkurangnya sex ratio diantara spesies asal →
pejantan memainkan
peran dimana
betina berkompetisi mendapatkannya.
3 Terdapat grooming reciprocation lebih pada single
male daripada multi male groups → kompetisi
diantara betina lebih kuat pada multi male groups. Marina, 2015: 1
b. Faktor intra kelompok
Terdapat dua model utama yang menjelaskan fitur esensial daripada grooming networks diantara monyet
betina: 1
Model Seyfarth
13
Gambar 3. Model Seyfarth Sumber: UAB Keterangan: HR: High Ranking; MR: Middle
Ranking; LR: Low ranking; :
kompetisi dalam melakukan grooming;
: Grooming Betina menerima manfaat dari interaksi
disebabkan pembersihan ektoparasit dan juga adanya akibat support in an aggresive coalition. Secara tidak
langsung high ranking animals lebih atraktif daripada low ranking females dan juga mereka dapat memberi
coalitionary support yang lebih baik, itulah sebabnya betina berkompetisi. Adanya kompetisi menyebabkan
betina hanya akan grooming pada ranking females yang dekat. Model tersebut memprediksi bahwa
grooming ditujukan directed up pada hirarki, tetapi karena adanya kompetisi menyebabkan betina
menghabiskan waktu groomingnya pada individu yang rankingnya berdekatan.
14
2 Model Henzi dan Barret
Gambar 4. Model Henzi dan Barret Sumber: Marina, 2015
Keterangan: AR: Adjacently Ranking females; HR: High Ranking females; MR:
Middle Ranking females; LR: Low ranking females;
: kompetisi dalam melakukan grooming;
: Grooming
Low ranking females memberikan grooming pada high ranking females untuk mendapatkan
manfaat terkait rankingnya pada kelompoknya seperti toleransi atau coalitionary support interchange
traders Marina, 2015: 1. Grooming pada monyet ekor panjang dapat berfungsi sebagai mata
uang, berupa timbal balik langsung maupun tidak langsung. Timbal balik tidak langsung seperti menaikan ranking pada hirarki. Bentuk timbal
balik secara langsung, seperti berkurangnya sifat agresif, berbagi sumber daya, atau mendapatkan pendamping ketika konflik terjadi. Ikatan sosial
antara grooming individual juga salah satu bentuk timbal balik secara langsung Ventura, et al., 2006: 1138.
15
Hubungan timbal balik dapat berfungsi berbeda pada allogrooming yang terjadi pada lower ranked dan higher ranked individu. Ini
menunjukan bahwa lower ranked individu lebih banyak memberikan grooming pada higher ranked individu daripada individu dengan rank
yang sama atau lebih rendah. Ketika lower ranked individu memberikan grooming pada higher ranked individu, umumnya akan mendapatkan
proteksi dan dapat diterima oleh kelompok sosialnya serta dipandang lebih. Dari beberapa respon bermanfaat tersebut bagaimanapun akan
meningkatkan kebugaran pemberi grooming Thierry, 1990: 11. Primata juga dapat membuat suara yang berbeda-beda untuk
mengindikasikan mereka ingin memberikan grooming atau menerima grooming, jadi individu dapat mengkomunikasikan keinginan dan niat
mereka. Sebuah studi pada betina monyet Jepang Macaca fuscata mengindikasikan bahwa groomig individu menggunakan postur
“memohon” untuk memberitahu penerima bahwa waktunya si pemberi mendapatkan grooming. Komunikasi tersebut efektif untuk kegiatan
tersebut Muroyama, 1991: 161. H
ipotesis lain yang menjelaskan tentang “truly altruistic” dimana tidak memberikan manfaat besar yang diharapkan daripada harga yang
dibayarkan pada pemberi grooming. Mengacu pada hipotesis ini, kebiasaan grooming dipilih berdasarkan kekerabatan. Ini berarti dimana
allogrooming mungkin tidak memberikan manfaat kebugaran pada individu, tetapi akan memberikan manfaat kebugaran pada keluarganya
16
Schino, 2007: 115. Dimana anggota keluarga hubungannya lebih erat, mereka membagi gen-gen lebih dengan lainnya dan karenannya
menambah kebugaran dengan lainnya. Kebugaran yang dimaksud yaitu dengan kebersihan badan dapat membuat individu menjadi lebih sehat.
Menurut Fabrizio 2011, 11 Pola pergerakan grooming dikendalikan oleh setidaknya dua mekanisme: di satu sisi dipengaruhi
oleh beberapa hormon, disisi lain dihasilkan oleh beberapa daerah tertentu dari otak
Hormon yang paling efektif yang menginduksi perilaku grooming adalah adrenokortikotropik hormon ACTH. Namun, perlu dicatat
bahwa peptida lainnya telah ditemukan pada perilaku grooming, seperti vasopressin, oksitosin, prolactin, substansi P, bombesin, somatostatin,
thyrotropin – releasing hormon, corticotrophin - releasing factor. ACTH
dimediasi oleh opioid endogen, dapat dicegah dengan antagonis nalaxone opioid, disamping itu, dopamin, asam gamma-aminobutyric GABA,
dan serotonin telah ditemukan untuk membantu ACTH, yang menunjukkan kompleksitas tinggi pada kontrol endokrin pada perilaku
grooming.
17
Gambar 5. Faktor-Faktor Penyebab Grooming. ACTH: hormon adrenokortikotropik.
TRH: thyrotropin-releasing
hormone. CRF: corticotrophin-releasing
factor. Sumber: Fabrizio, 2011
ACTH disekresi di hipofisis anterior dalam menanggapi hormon corticotropin-releasing dari hipotalamus. corticotropin-releasing hormone
disekresi dalam menanggapi berbagai jenis stres. Oksitosin adalah neuropeptide yang diproduksi di hipotalamus dan disekresikan oleh
kelenjar hipofisis. Oksitosin dilepaskan selama seks, melahirkan dan menyusui untuk membantu fungsi reproduksi. Neuropeptida ini
memberikan beberapa efek psikologis, mempengaruhi perilaku sosial dan emosi. Oksitosin memiliki anti-kecemasan anxiolytic efek dan dapat
meningkatkan keterikatan romantis dan empati. Prolaktin disekresikan oleh kelenjar hipofisis. Kadar prolaktin berbeda-beda sepanjang hari.
18
Kadar tertinggi terjadi pada saat tidur dan tak lama setelah bangun. Kadar prolaktin juga lebih tinggi selama masa stres fisik atau emosional. TRH
diproduksi di hipotalamus. TRH mengurangi kecemasan dan sebagai antidepressant.
Berbeda dengan refleks menggaruk dan autogrooming, yang membutuhkan rangkaian saraf di sumsum tulang belakang dan di batang
otak, allogrooming terkait erat dengan interaksi sosial, fungsi kompleks yang memerlukan integrasi kompleks di korteks serebral. Volume
neokorteks relatif dalam primata sebenarnya berkorelasi dengan beberapa indeks perilaku kompleksitas sosial. Pada gambar A rangkaian saraf di
sumsum tulang belakang menjamin integrasi sensorik-motorik sederhana pada refleks awal. Pada gambar B terpusat subkortikal yang
dihasilkan perilaku grooming ditujukan untuk perawatan tubuh sendiri. Pada gambar C Neokorteks, bersama-sama dengan beberapa hormon,
seperti oxytocin Oxy dan vasopressin Va, opioid endogen EO, dan gen Hoxb8, sangat penting untuk menghasilkan sosial grooming, dimana
perilaku grooming terhadap anggota lain dari kelompok sosial.
19
Gambar 6. Perbedaan antara Scratch reflex, Grooming, Social grooming. Sumber: Fabrizio, 2011