Deskripsi Monyet Ekor Panjang
4
berbentuk jambul pada kepalanya. Individu yang tergolong anak juvenil mempunyai ukuran tubuh lebih kecil daripada individu
pradewasa, sudah lepas dari induknya bergerak secara independent, dan biasanya mempunyai perilaku bermain yang lebih menonjol dari
individu kelompok umur lainnya. Individu yang masih bayi berwarna oranye terlihat jelas berada di dalam gendongan betina
dewasa ataupun menggelantung pada perut Napier dan Napier, 1985: 98.
Salah satu ciri khas monyet ini adalah bantalan keras dari kulit tebal pada pantat yang disesuaikan terhadap lamanya waktu tidur di
dahan pohon. Bantalan yang disebut kapal pantat ini melekat langsung pada bagian bawah pinggul, maka tidak ada urat syaraf
atau pembuluh darah yang terhimpit, sehingga tungkai monyet ini tidak akan “kesemutan” bila berat badannya menekan bantalan tadi.
Eimerl dan DeVore, 1978: 115. Cara bergerak Monyet Ekor Panjang pada umumnya adalah
quadropedal bergerak dengan menggunakan keempat anggota badan. Pergerakan juga dilakukan dengan cara melompat,
memanjat, bipedalisme gerakan dengan menggunakan dua kaki, dan brakiasi gerakan dengan dua tangan untuk menggantung.
Bipedalisme biasa terjadi saat tangan memegang makanan, oleh karena itu monyet ekor panjang dapat bergerak bebas di permukaan
tanah maupun di pepohonan. Proporsi waktu yang digunakan untuk
5
aktifitas di permukaan tanah dan pepohonan bervariasi.dalam dan antar kelompok Napier dan Napier, 1985: 120.
c. Habitat dan kebiasaan makan monyet ekor panjang
Monyet ini hidup pada hutan primer dan sekunder mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi sekitar 1000 meter diatas
permukaan laut. Pada dataran tinggi, jenis monyet ini biasanya dijumpai di daerah pertumbuhan sekunder atau pada daerah-daerah
perkebunan penduduk, seringkali juga ditemukan di hutan bakau sampai ke hutan dekat perkampungan Suprijatna, 2000: 73.
Monyet ini bersifat diurnal yang artinya mulai beraktifitas ketika matahari terbit hingga matahari tenggelam, seringkali pada siang
hari, monyet ini istirahat dan bermain bagi anak-anaknya. Monyet ekor panjang dalam memilih pohon tidur, monyet ekor panjang lebih
menyukai pohon yang tumbuh di sekitar tepian sungai dengan tidur berkelompok pada satu pohon atau pohon lain yang berdekatan
Suprijatna, 2000: 74. Ketika mendapat ancaman dari luar, biasanya monyet ini
mengeluarkan suara yang keras dan melengking onomatopoeic. Untuk mendeteksi keberadaan kelompok biasanya dikeluarkan suara
“krra” dan ketika melalukan perjalanan, kelompok ini lebih berisik dibandingkan lutung dengan daun-daun dan ranting yang diinjak
Suprijatna, 2000: 74.
6
d. Makanan monyet ekor panjang
Monyet ekor panjang memakan segala jenis makanan omnivora, namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan 60, selebihnya berupa bunga, daun muda, biji, umbi. Monyet yang hidup di rawa-rawa kadang-kadang turun ke tanah
pada air surut dan berjalan menelusuri sungai guna mencari serangga. Monyet yang hidup di daerah bakau atau pesisir, sering
dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya sehingga sering disebut “Monyet Pemakan Kepiting” Suprijatna, 2000: 73.
e. Kelompok sosial monyet ekor panjang
Monyet ekor panjang hidup dalam kelompok, terdiri dari banyak jantan dan betina dewasa. Jumlah individu setiap kelompok
berbeda. Jumlah monyet ekor panjang di hutan bakau umumnya berjumlah antara 10-20 ekor, sedangkan pada hutan primer bisa
mencapai 20-30 ekor. Namun, hutan sekunder yang pernah diteliti, jumlah anggota kelompok mencapai 30-50 ekor. Besar kecilnya
kelompok ditentukan oleh ada tidaknya pemangsa atau kelimpahan sumber pakan di alam. Jantan muda kadang-kadang hidup soliter
atau membentuk kelompok kecil dengan jantan muda lain. Didalam kelompok, komposisi jantan dan betina berimbang dan hanya pada
saat habitatnya terganggu jumlah jantan dalam kelompok berkurang. Kompetisi antar jantan sering terlihat di dalam kelompok, sedangkan
bentuk kerja sama dengan saling mencari kutu juga dilakukan pada
7
siang hari. Perkelahian antar kelompok sering terjadi. Namun, bila jumlah pakan yang tersedia banyak, terjadi pula penggabungan
kelompok. Masa hamil primata ini antara 160-170 hari, jarak kelahiran sekitar 13 bulan dan monyet ini dapat bertahan hidup
hingga 37 tahun Suprijatna, 2000: 73. f.
Daerah jelajah monyet ekor panjang Genus Macaca umumnya dapat memanjat dan loncat sejauh 5
meter. Jenis monyet ekor panjang juga dapat berenang dengan baik. Jelajah hariannya dapat mencapai lebih dari 1500 meter dan daerah
jelajahnya bervariasi mulai dari 10-80 hektar di daerah hutan primer, dan 125 hektar pada hutan bakau.
g. Status konservasi monyet ekor panjang
Menurut IUCN International Union for Conservation of Nature and Natural Resources, monyet ekor panjang masuk dalam
kategori Least Concern sedangkan menurut CITES Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and
Flora satwa ini masuk dalam kategori Appendix II dimana artinya spesies ini dapat dimanfaatkan dan diperdagangkan sejauh
merupakan hasil penangkaran Soehartono dan Mardiastuti, 2002: 38.