Proses Pengambilan Keputusan Teknik Pengambilan Keputusan

Keputusan yang diambil biasanya dilakukan berdasarkan pertimbangan situasional, bahwa keputusan tersebut adalah keputusan terbaik. Keputusan merupakan sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih sementara yang lain dikesampingkan. Pertimbangan adalah menganalisis beberapa kemungkinan atau alternatif lalu memilih satu diantaranya Suryadi dan Ramdhani, 2002 .

2.5.1 Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Simon 1980, ada empat tahap yang harus dilalui dalam proses pengmbilan keputusan, yaitu Dhaihani, 2001 : 1 Tahap Penelusuran Intelligence Merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil 2 Tahap Perancangan Design Merupakan tahap analisa dalam kaitan mencari atau merumuskan alternatif- alternatif pemecahan masalah. Setelah permasalahan dirumuskan dengan baik, maka tahap berikutnya adalah merancang atau membangun model pemecahan masalahnya dan menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah 3 Tahap Pemilihan Choice Dengan mengacu pada rumusan tujuan serta hasil yang diharapkan, selanjutnya manajemen memilih alternatif solusi yang diperkirakan paling sesuai. 4 Implementasi Implementation Merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil

2.5.2 Teknik Pengambilan Keputusan

Ada tiga langkah yang perlu dilakukan dalam pengambilan keputusan yaitu Daihan, 2001: 1 Menelusuri Akar Permasalahan Salah satu langkah utama dalam memecahkan masalah adalah mendefinisikan persoalan yang sedang dihadapi. Dalam merumuskan variabel penyebab masalah seringkali diperlukan alat ukur kuantitatif. Metode pengukuran kuantitatif yang sering digunakan dalam hal ini diantaranya: a Skala Angka. Ada empat metode dasar pengukuran dalam skala angka yaitu: 1 Nominal, yaitu untuk menggambarkan berbagai kejadiansesuatu yang bersifat kebendaan seperti produk, pekerja, waktu, dan sebagainya. 2 Ordinal, yaitu untuk menerangkan sesuatu yang berjenjang misalnya dari hal yang paling sulit hingga yang paling mudah. 3 Perbandingan, yaitu untuk menggambarkan perbedaan secara kuantitatif antara satu hal dengan yang lain. 4 Interval, yaitu digunakan untuk mengukur persentase sesuatu hal, misalnya mengukur tingkat pendapatan, suku bunga, return on investment dan lain-lain. b Statistik Deskriptif. Untuk memberikan arti dari berbagai hasil pengukuran mengenai suatu kejadian, seringkali tidak mungkin dilaksanakan tanpa menggunakan teknik statistik. Misalnya dalam melakukan interpretasi hasil pengukuran kerja atau pengukuran dan pengendalian kualitas suatu produk dan sebagainya. c Teori Probabilitas. Berbagai ukuran aritmetik juga sering digunakan untuk menggambarkan karakteristik persoalan serta sampel data. Sala satu ukiuran yang sering digunakan untuk menggambarkan kecenderungan dari sekumpulan data dari observasi adalah nilai rata-rata, median dan mode. 2 Merumuskan Berbagai Skenario Pemecahan Masalah Langkah kedua ini juga termasuk didalamnya perumusan tujuan, perumusan hipotesa serta pengembangan model. Dalam proses pengambilan keputusan yang didasarkan atas prinsip-prinsip metode keilmuan, maka rumusan tujuan selayaknya dirumuskan secara kuantitatif. Hal ini untuk menghindari pengertian ganda dan ketidak jelasan dalam merumuskan kriteria pengambilan keputusan. 3 Memilih Alternatif Terbaik dan Menetapkan Hasilnya Langkah berikutnya adalah pemilihan solusi dari alternatif yang telah disusun. Pada langkah ini peran manusia sebagai user sangat penting karena walaupun ada beberapa metode yang telah dilengkapi dengan kemampuan memilih alternatif keputusan namun tetap saja alat-alat tersebut memiliki keterbatasan, diantaranya yaitu hungga saat ini belum ada sistem yang memiliki insting.

2.6 Sistem Pendukung Keputusan