Discordance Discordance Toga Tanaman Obat Keluarga

Langkah 4: Hitung matriks concordance dan discordance a. Concordance Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks concordance adalah dengan menjumlahkan bobot-bobot yang termasuk dalam subset concordance, secara matematisnya adalah: …………… 2.8 Sehingga matriks concordance yang dihasilkan adalah:             − − = mn m m m n n c c c c c c c c c c C 3 2 1 2 23 21 1 13 12 Gambar 2.5 Matriks Concordance

b. Discordance

Untuk menentukan nilai elemen-elemen pada matriks discordance adalah dengan membagi maksimum selisih nilai kriteria yang termasuk dalam subset discordance dengan maksimum selisih nilai seluruh kriteria yang ada, secara matematisnya adalah: ……...……. 2.9 Sehingga diperoleh matriks discordance:             − − = mn m m m n n d d d d d d d d d d D 3 2 1 2 23 21 1 13 12 Gambar 2.6 Matriks Discordance ∑ ∈ = kl C j j kl w c { } { } j lj kj D j lj kj kl v v v v d kl ∀ ∈ − − = max max 1 1 1 − = ∑ ∑ = = m m c c m k m l kl Langkah 5: Menentukan matrik dominan concordance dan discordance a. Concordance Matriks dominan concordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold, yaitu dengan membandingkan setiap nilai elemen matriks concordance dengan nilai threshold . C kl ≥ c ………….. 2.10 dengan nilai threshold c , adalah ………….. 2.11 dan nilai setiap elemen untuk matriks F sebagai matriks dominan concordance ditentukan sebagai berikut: f kl = 1, jika c kl ≥ c dan f kl = 0, jika c kl c ………… 2.12

b. Discordance

Untuk membangun matriks dominan discordance juga menggunakan bantuan nilai threshold, yaitu: ………….. 2.13 dan nilai setiap elemen untuk matriks G sebagai matriks dominan discordance ditentukan sebagai berikut: g kl = 1, jika d kl ≥ d dan g kl = 0, jika d kl d ………….. 2.14 1 1 1 − = ∑∑ = = m m d d n k n l kl Langkah 6: Menentukan aggregate dominance matrix Menentukan aggregate dominance matrix sebagai matriks E, setiap elemennya merupakan perkalian antara elemen matriks F dengan elemen matriks G. e kl = f kl x g kl ………….. 2.15 Langkah 7: Eliminasi alternatif yang less favourable Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif, bila e kl = 1 maka alternatif A k merupakan pilihan yang lebih baik daripada A l . Sehingga baris dalam matriks E yang memiliki jumlah e kl = 1 paling sedikit dapat dieliminasi. Dengan demikian alternatif terbaik adalah yang paling mendominasi alternatif lainnya.

2.4 Toga Tanaman Obat Keluarga

Toga atau fitofarmaka clinical basedherbal medicine adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi syarat ilmiah, protokol uji yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, dan tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah. Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat. b. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman. c. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman. d. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah- buahan dan bumbu masak. e. Jenis tanaman yang hampir punah. f. Jenis tanaman yang masih liar. g. Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman. Fungsi toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi: a. Upaya preventif pencegahan. b. Upaya promotif meniungkatkan derajat kesehatan. c. Upaya kuratif penyembuhan penyakit. Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu: a. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain. b. Sarana untuk pelestarian alam. c. Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh- tumbuhan akan mengalami kepunahan. d. Sarana penyebaran gerakan penghijauan. e. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain. f. Sarana untuk pemertaan pendapatan. g. Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut. h. Sarana keindahan. Berbagai macam ramuan yang dapat digunakan untuk penyembuhan berbagai penyakit menurut Depkes 1992 adalah sebagai berikut:

a. Ramuan Demam Panas Biasa