Sikap Spiritual Sikap Sosial

Kegiatan Pembelajaran 2 52

2. Analisis Hasil Pembelajaran dalam Penilaian

Penilaian dalam pendidikan jasmani di SMP tentu terkait juga dengan upaya guru untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memperoleh manfaat positif dari pembelajaran PJOK yang diikutinya, terhadap perubahan holistik mereka. Oleh karena itu, penilaian dalam PJOK pun perlu dilakukan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap keberhasilan program sebagai umpan balik bagi guru, sekaligus mengetahui perkembangan yang terjadi pada peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, serta untuk membuat keputusan tentang tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Adapun aspek-aspek yang selengkapnya harus dinilai oleh guru adalah sebagai berikut:

a. Penilaian Kesehatan Peserta Didik

Pada awal tahun ajaran sebaiknya sekolah melakukan penilaian kesehatan terhadap seluruh peserta didik. Penilaian kesehatan ini dilakukan oleh tim dokter. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi derajat kesehatan dan penyakit-penyakit yang didertia oleh peserta didik, misalnya penyakit asma, jantung atau penyakit kronis lainnya.

b. Aspek Anthropometrik

Idealnya guru juga melakukan pengukuran terhadap aspek-aspek antropometrik anak, seperti tinggi berdiri, tinggi duduk, lebar bahu, lebar dada, lebar panggul, panjang tungkai, serta bentuk telapak kaki. Mengukur indeks massa tubuh IMB atau body mass indeks juga termasuk yang harus dilakukan. Pengukuran BMI IMT dihitung dari massa badan M dan kuadrat tinggi atau height H, atau IMT= MHxH, di mana M adalah massa tubuh dalam kg, dan H adalah tinggi badan dalam meter. BMI sebagai alat bantu untuk menyatakan seseorang terlalu kurus, ideal, di atas ideal, gemuk, dan obesitas.

c. Mengukur derajat kebugaran jasmani secara umum

Jenis instrumen untuk mengukur kebugaran jasmani sangat beragam sesuai dengan komponen dan cara pengukurannya. Salah satu contoh instrumen