KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN SEMEN BATURAJA DI WILAYAH KOTAMADYA BANDARLAMPUNG

Jhoni Hermawan Putra

ABSTRAK

KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN SEMEN BATURAJA
DI WILAYAH KOTAMADYA BANDARLAMPUNG

Oleh
JHONI HERMAWAN PUTRA

PT Semen Baturaja (Persero) merupakan suatu perusahaan yang kegiatan
usahanya bergerak dalam bidang perdagangan umum dan produksi. Dalam
memasarkan produksinya PT Semen Baturaja (Persero) selalu memperhatikan
kebijakan bauran pemasaran semen baturaja di wilayah Kotamadya Bandar
Lampung dengan baik sehingga keuntungan yang diperoleh maksimal, khususnya
pada perusahaan dan kepuasan pelanggan pada umumnya. Salah satu kunci
keberhasilan perusahaan tergantung dari variabel- variabel pemasaran, yaitu
kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan saluran distribusi, dan kebijakan
promosi.

Berdasarkan keadaan tersebut, maka permasalahan yang diajukan adalah ”apakah

kebijakan bauran pemasaran semen baturaja di wilayah Kotamadya Bandar
Lampung sudah dilaksanakan dengan baik”

Jhoni Hermawan Putra

Kebijakan bauran pemasaran semen baturaja di wilayah Kotamadya BandarLampung yang dilakukan untuk melakukan pemecahaan masalah dengan melihat
kebijakan bauran pemasaran semen baturaja terhadap Kebijakan Semen Baturaja
di Wilayah Kotamadya Bandar Lampung adalah dengan menggunakan bauran
pemasaran yaitu dengan melakukan penelitian lapangan yakni observasi langsung
di lapangan, wawancara dengan pihak yang berwenang dan dokumentasi data
yang diperlukan untuk kelengkapan laporan akhir.

Hasil penelitian lapangan serta pengevaluasian terhadap kebijakan bauran
pemasaran semen baturaja terhadap Kebijakan Semen Baturaja di Kotamadya
Bandar Lampung adalah dengan kebijakan harga yang masih di atas harga
penjualan semen pesaing dan kebijakan promosi yang belum dilakukan dengan
maksimal serta penjualaan yang baru mencapai 82,06%. Dengan demikian,
diharapkan PT Semen Baturaja (Persero).

Saran yang dapat disimpulkan perusahaaan adalah selalu memperhatikan

perkembangan harga yang dipasarkan, serta perlu media promosi yang lebih
banyak lagi agar konsumen dapat lebih mengenal produk tersebut.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Dalam era persaingan bebas ini, masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat
bersaing dan memiliki keunggulan dibandingkan perusahaan lain. Untuk
mencapai keunggulan tersebut diperlukan strategi yang tepat sehingga
pengambilan keputusan bisa dilakukan secara cepat dan tepat pula.

Menjaga keberlangsungan hidup perusahaan adalah bagian dari tugas pihak
manajemen

perusahaan.


keberlangsungannya

Dan

adalah

hal

dengan

terpenting

dalam

mempertahankan

rangka

menjaga


pelanggan,

bahkan

menambah jumlah pelanggan perusahaan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap
tingkat keuntungan (profitability), penguasaan pasar, posisi pasar serta
pertumbuhan dan stabilitas perusahaan

Berhasil tidaknya pelaksanaan kegiatan suatu organisasi atau perusahaan sangat
bergantung pada tingkat kemampuan pimpinan untuk mengarahkan dan
mengendalikan semua fungsi manajerial yang telah ditetapkan, dimana selalu
dihadapkan pada bagaimana mengambil keputusan yang tepat, dalam hal
mengambil keputusan, manajemen harus mampu mempertimbangkan situasi dan

1

kondisi yang dihadapi, apakah keputusan yang diambil dapat membantu dalam
pencapaian tujuan. Ukuran pencapaian tujuan tersebut selalu dinyatakan dalam
ukuran kuantitatif atau angka-angka, seperti berapa besar market share, berapa
tingkat keuntungan (profit) yang dihasilkan dari kebijakan-kebijakan yang telah

diambil. Untuk itu, pihak manajemen harus selalu melakukan pengendalian, yaitu
menilai, mengevaluasi usaha-usaha yang telah dilakukan agar sesuai dengan apa
yang direncanakan. Hasil Evaluasi akan digunakan sebagai landasan dalam
membuat penyesuaian yang diikuti dengan keputusan, kebijaksanaan dan strategi
baru.

Secara umum, manajemen selalu menawarkan dan menerima jika adanya
permintaan yang membutuhkan jasa perusahaan. Pihak manajemen menyadari
bahwa pelanggan merupakan solusi bagi keberlangsungan kegiatan perusahaan.
Hal ini sering dinyatakan dalam bentuk cara yang penuh warna yang
menggambarkan komitmen perusahaan untuk dapat menarik, mempertahankan
dan bahkan memasuki segmen pasar yang memberikan peluang baru.

PT. Semen Baturaja (Persero) sebagai salah satu perusahaan BUMN yang
bergerak di Industri semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan telah melakukan
berbagai usaha manajemen untuk meningkatkan kualitas dan kinerjanya dalam hal
pemasaran dan penjualan produknya yaitu semen. Untuk mencapai hal tersebut,
PT. Semen Baturaja selalu berupaya untuk menentukan strategi yang tepat dalam
rangka mengadaptasi permintaan dan kebutuhan pasar. Optimalisasi ketiga pabrik
PT. Semen Baturaja (Persero) di Palembang, Baturaja dan Lampung adalah hal


2

yang mutlak harus dilakukan untuk bisa bersaing dan menjaga pangsa pasar yang
kini sudah dimiliki oleh PT. Semen Baturaja (Persero).
Penentuan strategi yang tepat dan cepat harus dilandasi oleh ketersedian data yang
lengkap tentang pasar dan pesaing. Untuk itu perlu adanya sumber data yang valid
untuk menunjang, membantu dan memudahkan pihak manajemen dalam
pengambilan keputusan. Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk
memetakan segmen pasar di wilayah pemasaran Pabrik Panjang PT. Semen
Baturaja (Persero), khususnya Kotamadya Bandar Lampung.

1. Kebijakan Produk

Produk bukan hanya berupa sesuatu yang berwujud saja, akan tetapi sesuatu yang
tidak berwujud merupakan produk, seperti pelayanan jasa. Secara luas produk
didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Menurut Kottler (2005 : 47), produk adalah
suatu produk yang ditawarkan kepasar untuk dapat memuaskan kebutuhan atau
keinginan pemakainya.


Salah satu kebijakan produk yang dilakukan PT. Semen Baturaja (Persero) adalah
dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas yang akan sangat berpengaruh
dalam pemasaran semen itu sendiri. Sehingga ada perbedaan antara pembelian
secara party besar atau secara satuan yang dijual di toko- toko. Selain itu terdapat
perbedaan harga untuk semen yang di gunakan untuk proyek dibanding semen
yang ada di toko- toko pengecer.

3

Table 1. Perkembangan Target dan Realisasi Penjualan PT. Semen Baturaja
(Persero) tahun 2009- 2010.

Tahun

2009

2010

Semester


Penjualan

I

133.356,03

II

184.807,66

I

100.513,80

II

181.436,56

Realisasi


Target

Penjualan

Penjualan

(Ton)

(Ton)

318.163,69

326.117,78

97,6

281.950,36

343.568,62


82,06

Pencapaian
Target (%)

Sumber : PT . Semen Baturaja (Persero) Bandar Lampung 2011

Tabel 1. Target penjualan PT. Semen Baturaja (Persero) pada tahun 2009 sebesar
326.117,78 ton dengan realisasi penjualan sebesar 318.163,69 ton dengan
pencapaian target 97%.

Pada tahun 2010 terjadi perubahan target penjualan sebesar 343.568,62 ton
dengan realisasi penjualan 281.950,36 ton dengan pencapaian target 82,06%.

2. Kebijakan Harga
Harga merupakan unsur terpenting dari bauran pemasaran yang dapat
mempengaruhi permintaan dan penawaran produksi oleh pembeli. Harga produksi
yang baik mampu menghasilkan keuntungan secara langsung pada perusahaan,
oleh karena itu putusan- putusan tentang harga harus diambil secara sunguhsungguh.

4

Table 2. Harga Jual Semen berbagai Merek di Kota Madya Bandar Lampung.
Harga Jual

Harga

Distributor (Rp)

Eceran (Rp)

Semen Baturaja

60.000

65.000

Semen Tiga Roda

57.000

60.000

Semen Holcim

56.000

59.000

Semen Padang

55.000

57.000

Lokasi

Kota Madya
Bandar Lampung

Merek Semen

Sumber : Departemen Perdagangan Propinsi Lampung 2012

3. Kebijakan Promosi

Promosi merupakan suatu kegiatan yang cukup penting dalam mendukung bauran
pemasaran. Promosi yang tepat dapat meningkatkan, mengenalkan dan
menginformasikan produksian yang dihasilkan perusahaan, serta menaikan
volume penjualan. Untuk itu dalam mengantisipasi pemasaran moderen dewasa
ini harus tetap berupaya secara terus- menerus untuk terus menjaga produk yang
dihasilkan tidak tersisi dari segmen pasar.

Promosi yang dilakukan PT. Semen Baturaja (Persero) tidak banyak mengalami
kesulitan, karena sejauh ini perusahaan banyak memberikan potongan harga
khusus (diskon) kepada pelanggan baru. Selain itu adanya distributor sangat
membantu promosi itu sendiri. Biaya promosi yang dikeluarkan PT. Semen
Baturaja (Persero) dapat dilihat pada Table 3 berikut ini.

5

Tabel 3 : Biaya Promosi pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tahun 2011- 2012
Tahun

Triwulan

Biaya Promosi (Rp)

2011

I

4.000.000

II

5.200.000

III

6.500.000

IV

3.500.000

I

3.000.000

II

4.000.000

III

7.200.000

IV

5.800.000

2012

Sumber: PT. Semen Baturaja (Persero) Bandar Lampung 2012

4. Kebijakan Saluran Distribusi

Perusahaan perlu merencanakan dan melaksanakan saluran distribusi yang tepat,
agar dapat menaikan keuntungan dalam jangka panjang. Pada akhirnya,
produksian yang dihasilkan perusahaan sampai kepada pembeli dengan lancar.
Menurut Philip kottler (2000 : 96) menyatakan bahwa “saluran distribusi terdiri
dari seprangkat lembaga yang melakukansegala kegiatan (fungsi) yang digunakan
untuk menyalurkan produk dan setatus pemiliknya dari produsen ke konsumen”.
Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah
keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak
pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri.

6

Gambar 1. Saluran Distribusi PT. Semen Baturaja (Persero)
PT. Semen Baturaja (Persero)

Distributor

Pengecer

Konsumen

Sumber: PT. Semen Baturaja, 2012

1.2

Perumusan Masalah

Selain disebabkan oleh Berkurangnya pelanggan, faktor lain yang menyebabkan
berkurangnya pelanggan menggunakan semen Baturaja, yaitu pasar sasaran yang
menjadi target sangat luas. Keterlambatan dan ketidaksinambungan pasokan di
salah satu wilayah menimbulkan celah kesempatan untuk pesaing memasuki
wilayah tersebut atau bahkan memperkuat posisi nya di pasar. Disamping itu juga
faktor eksternal yaitu ekonomi, sosial dan politik turut juga mempengaruhi
permintaan dari masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan pangsa pasar inilah, diperlukan
suatu sumber data yang lengkap dan selalu tervalidasi untuk memudahkan pihak

7

manajemen untuk melihat kondisi pasar, sehingga pengambilan keputusan yang
cepat dan tepat bisa didapatkan.
Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas, masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut : Kebijakan Bauran Pemasaran Semen Baturaja di wilayah Kotamadya
Bandar Lampung.
1.3

Tujuan dan Manfaat Penulisan
 Bagi Perusahaan :
1. Perusahaan dapat melihat kondisi dan komposisi pasar.
2. Perusahaan dapat mengambil keputusan mengenai strategi yang tepat
untuk bersaing.
3. Perusahaan dapat melihat strategi yang digunakan pesaing.
4. Dapat menghemat waktu dalam melakukan evaluasi kondisi pasar dan
pesaing.

 Bagi Penulis
1.

Untuk mengetahui kebijakan bauran pemasaran yang dilakukan
oleh.perusahaan PT Semen Baturaja (Persero) di Bandar Lampung.

2.

Memberikan

sumbangan

pemikiran

kepada

perusahaan

PT Semen Baturaja (Persero) dalam merumuskan dan melaksanakan
kebijakan bauran pemasaran yang perlu dilakukan dimasa kini dan
dimasa yang akan datang.

8

BABII
LANDASAN TEORI

2.1. Arti Pentingnya Pemasaran

Karena pemasaran merupakan aspek yang penting dalam pencapai tujuan
perusahaaan yakini memperoleh laba yang berkelanjutan maka diperlukan adanya
serangkai upaya dan keterampilan dalam mengatur proses pencapaian tersebut
melalui metode pengelolahan yang kita sebut dengan manejemen pemasaran.
Untuk menunjang hal tersebut diperlukan suatu kegiatan yang dapat mengenalkan
menginformasikan dan menyampaikan produksi dengan harga yang sesuai kepada
pihak pembeli, sehingga menghasilkan tingkat keuntunggan yang tinggi di setiap
periode usahanya.
Menurut Kottler dan Amstrong (2008 : 5)
“ Pemasaran adalah sebuah proses perusahaan menciptakan nilai untuk
konsumennya dan membangun hubungan kuat dengan konsumen dengan tujuan
untuk menciptakn nilai keuntungan dari konsumen.”

Menurut Basu Swastha (2000 : 7)
“ Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dan kegiatan usaha yang ditunjukan
untuk merancangkan, menetapkan harga, mempromosikan dan menyalurkan
kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”

9

Berdasarkan definisi diatas tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan
memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok
dengan pelanggan. Idealnya pemasaran hendaknya menghasilkan seorang
pelanggan yang siap untuk membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah
menyediakan produk atau jasa.

2.2. Bauran pemasaran

Bauran pemasaran yang bagus akan sangat membantu perusahaan mencapai
tingkat keuntungan yang telah ditargetkan. Selain itu juga memikirkan kebutuhan
pembeli. Dalam hal ini, perusahaan harus peka terhadap kemampuan pembeli
serta keadaan pasar pada umumnya, sehingga keberadaan perusahaan dapat
dirasakan manfaatnya oleh pembeli.

Bauran pemasaran terdiri dari : produksi, harga, distribusi dan promos. Variabelvariabel ini saling memiliki ketergantungan satu sama lain pada umumnya, jika
salah satu variabel tidak tepat, maka akan mempengaruhi perubahan strategi
pemasaran.

Definisi bauran pemasaran menurut Swastha dan Irawan (2002 : 92)
“Bauran pemasaran adalah serangkaian kombinasi dari empat variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran yakini: produk, struktur
harga, system distribusi, dan kegiatan distribusi, dan kegiatan promosi.”

10

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa, bauran pemasaran merupakan alat
untuk mencapai sasaran yang dituju demi memenuhi kebutuhan pembeli. Bauran
pemasaran juga sangat di pengaruhi bagi perusahaan dalam menjalankan
aktifitasnya. Elmen- elmen tersebut saling mempengaruhi satu sama yang lain
sehingga bila salah satu tidak tepat perorganisasiannya akan mempengaruhi
pemasaran secara keseluruhan.

2.3 Kebijakan Produk

Kebijaksanaan produk merupakan pedoman untuk menentukan golongan barang
yang dibuat atau diproduksi dan menentukan sifat- sifat barang. Berikut
merupakan penggolongan sifatnya menurut Philip Kottler (2007; 52) yaitu:
1. Penggolongan sifat barang yang sesuai dengan tingkat pemakaian.
a. Barang tahan lama (Durable Goods) yaitu barang yang secara normal
dapat dipakai berkali- kali. Barang tersebut dapat dipakai dalam waktu
yang cukup lama, contohnya: motor, sepeda, furniture.
b. Barang tidak tahan lama (Non Durable Goods) yaitu barang yang secara
normal hanya dapat dipakai sekali saja, karena dalam masa pertama
pemakaian barang sudah rusak, habis dan tidak dapat dipergunakan
kembali, contohnya : deterjen, sabun, minuman dan makanan.
c. Jasa (Service) yaitu kegiatan- kegiatan, manfaat, kepuasan yang
ditawarkan dan di jual, contohnya: jasa tukang kebun, jasa tukang pijit,
jasa reparasi.

11

2. Penggolongan produk berdasarkan kebiasaan pemakaian dalam membeli
a.

Barang kebutuhan sehari- hari (Convivience Goods) yaitu barang yang
biasanya dibeli pengosumsi berulang kali dengan usaha yang minimal
dalam membeli dan membandingkannya dengan barang lain yang serupa.
Contohnya: pasta gigi, sabun, rokok.

b.

Barang- barang khusus (Shoping Goods) yaitu barang yang memiliki ciri
khas, identitas atau merek yang disukai pembeli, sehingga pembeli mau
memberikan pengorbanan untuk memperoleh barang tersebut.
Contohnya: barang ukiran, lukisan, barang antik.

3. Penggolongan menurut karakteristiknya
a. Kode Merah (Reds goods) yaitu merupakan barang yang dibeli dengan
kode warna merah, yaitu barang yang memiliki tingkat pergantian yang
tinggi, marjin penyesuaian dan waktu pengosumsian serta waktu
mendapatkannya rendah.
Contohnya: makanan dan minuman.
b. Kode Kuning (Yellow goods) yaitu barang- barang yang dibeli dengan
kode warna kuning, yaitu barang- barang dengan tingkatan pergantian
yang rendah, sedang marjin penyesuaiaan dan pengosumsian serta waktu
mendapatkanya tinggi.
Contoh: televisi.
c. Kode dengan warna jeruk (Orange godds) yaitu barang- barang yang
dibeli dengan kode warna jeruk, yaitu barang- barang dengan tingkat

12

pergantian, penyesuaian, waktu pengosumsian serta waktu untuk
mendapatkannya sedang.
Contohnya: pakaian

4. Penggolonganya menurut pengaruh psikolog, terdiri dari:
a. Barang Fungsional, yaitu barang yang tidak mempunyai arti kulturan atau
sosial.
Contohnya : buah- buahan segar.
b. Barang Prestise, yaitu barang yang dapat memberikan bukti kedudukan
atau sebagai lambang kemewahan.
Contohnya: rumah dan mobil mewah.
c. Barang Status, yaitu barang yang menciptakan status tertentu pada
pemiliknya.
Contohnya : jaket almamater dan pakaian dinas
d. Barang untuk orang dewasa, yaitu barang yang menunjukan bahwa
pakaian yang sudah dewasa.
Contohnya : rokok dan kosmetik
e. Barang Hendonis yaitu barang yang dibeli karena dapat langsung
mempengaruhi seseorang.
f. Barang Exienty yaitu barang yang dapat mengurangi atau menghilangkan
kegelisahan seseorang karena orang lain kurang menyukainya.
Contohnya: permen atau minyak wangi.

13

2.3.1 Komponen Produk

Produksi mempunyai peran utama bagi perusahaaan karena produksi yang
dihasilkan oleh perusahaan merupakan bagian terdekat dengan pembelian, untuk
itu perlu diperhatikan berbagai macam komponen yang terdapat dalam produksi
menurut Philip Kottler yaitu:
1. Merek dan Cap : yaitu suatu tanda, nama simbol yang memberikan identitas
suatu barang atau jasa tertentu yang berupa kata- kata, gambar atau kombinasi
keduanya. Maksud dari pemberian merk tersebuat agar produk yang
dipasarkan dikenal pembeli dan dapat memberikan reaksi positif positif serta
tepat untuk kegiatan promosi.
2. Pengawasan : bermanfaat untuk melancarkan yang dipasarkan. Perusahaan
perlu memperhatikan pembungkus yang berfungsi sebagai keindahaan, bagi
kualitas yang baik serta ditunjang dengan pembungkusan yang menarik akan
dapat memperlancar penjualan barang. Syarat- syarat pembungkusan yang
baik adalah: tempat yang menarik, dapat melindungi, praktis, dapat
menimbulkan harga diri, ketepatan pengukuran dan pengangkutan.
3. Pelayanan khusus, karena semakin tajamnya dunia usaha, menuntut prusahaan
untuk memberikan jasa terbaik bagi pengonsumsi berupa playanan khusus
sehingga hubungan baik dengan pengosumsi tetap terjaga dengan baik.

14

2.4 Kebijakan Harga

Haraga merupakan salah satu unsur terpenting dari bauran pemasaran, sebelum
dipasarkan detiap produk atau jasa terlebih dulu sudah ditemukan harganya. Harga
mempunyai pengaruh besar terhadap penjualan dan laba perusahaan, oleh karena
itu putusan- putusan tentang harga harus diambil secara sungguh- sungguh.

Definisi harga menurut Nitisemito, Alex (1993 : 55) harga adalah:
“Nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana
berdasarkan nilai tersebut seseorang bersedia melepaskan barang atau jasa yang
dimiliki kepada pihak lain.”

Definisi harga menurut menurut, Tjiptono (2002: 203) kebijakan harga adalah :

“Suatu keputusan- keputusan mengenai harga yang akan diikuti untuk satu jangka
tertentu”.

Dalam menetapkan harga biasanya berdasarkan kombinasi secara fisik ditambah
beberapa jenis jasa lain serta keuntungan yang memuaskan penjualan total
perusahaan akan berada pada tingkatan yang memuaskan. Namun tentu saja
pengosumsi juga mempunyai pertimbangan dalam membeli suatu barang selain
harga, misalnya : kualitas, kepercayaan dan terhadap merek dan sebagainya.

15

Tujuaan penetapan harga menurut, Marvius. P Angipora (2002 : 271) adalah:
1. Mendapatkan laba maksimum
Penjualan mempunyai harapan untuk mendapatkan laba yang maksimum dari
daya beli yang dilakukan pembeli.
2. Mendapatkan pengambilan investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada
penjualan bersih. Mendapatkan dana yang dipakai dalam investasi dana
perusahaan.;
3. Mencegah atau mengurangi pesaing. Pengurangan pesaing dapat dicegah
dengan kebijaksanaan haraga diman penjualan menawarkan barang yang
sama.
4. Mempertahankan dan memperbaiki volume penjualan. Volume penjuaalan
hanya mungkin dilaksanakan bila mana kemampuan dan kapasitas produksi
perusahaan masih cukup banyak dan memiliki kemampuan dibidang lainya,
seperti pemasaran dan lain- lain.
Ada beberapa macam dasar penetapan harga:
1. Penetapan dengan biaya tambah (Cost Plus Pricing), menetapkan harga satu
unit produksian senilai dengan biaya total unit ditambah laba yang diinginkan
dari unit.
2. Analisa Peluang pokok (Break- Even Point)
Analisa peluang pokok merupakan suatu rancangan penetapan harga
mendayagunakan permintaan pasar sebagai dasar untuk menentukan harga dan
mempertimbangkan biaya.

16

Titik impas adalah terjadi dimana total seimbang dengan pendapatan
penjual.kualitas penjualan dibawah titik impas berarti kerugian perusahaan.
3. Analisis Marginal
Analisis untuk mennetukan harga dasar atas keseimbangan antara permintaan
dan penawaran. Untuk mendapatkan laba maksimum penjualan dapat
menentukan hara per unit seimbang dengan biaya per unitnya.
4. Penetapan harga dasar kekuatan pasar penjual dapat menentukan harga sama
dengan tingkat harga jual pasang, atau dasarnya dan jika perlu dibawahnya.

2.5 Kebijakan Saluran Distribusi

Suatu produk dapat mencapai para pelangganya melalui satu saluran distribusi.
Saluran distribusi merupakn lembaga- lembaga yang memuaskan produk, yang
berupa barang atau jasa dari produsen kepada konsumen, lokasi berhubungan
dengan dimana perusahaan harus berkemas dan melakukan operasi.

1. Konsumsi mendatangi pemberi jasa : apabila keadaanya seperti ini maka
lokasi akan menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memiliki tempat
dekat dengan konsumsi sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus
strategis.
2. Pemberi jasa mendatangi konsumsi : dalam hal ini lokasi tidak perlu penting
tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaiian jasa harus berkualitas.

17

3. Pemberi jasa dan konsumsi tidak bertemu secara langsung: berarti service
provider dan konsumsi berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telvon atau
surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi
antara kedua pihak dapat terlaksana.

Perusahaan dalam kegiatanya menyatukan barang- barang dari produksi
kepembeli dapat menentukan saluran distribusinya berdasrkan jumlah tingkat
saluran dan jumlah perantara.

Menurut Kottler (2000 : 143)
1. Saluran distribusi berdasarkan jumlah dan tingkat saluran
a. Nol Tingkat Saluran (Zero- Level Channel)
Saluran distribusi langsung, yaitu penyalur yang terdiriatas seseorang
pemroduksian yang menjual langsung kepada pembeli.
b. Satu Tingkat Saluran (One- Level Channel)
Saluran distribusi yang mempunyai satu perantara penjualan dalam pasar
barang. Pembeli perantara ini adalah pengecer sedang didalam pasar
industry perantara ini adalah sales, agen atau makelar.
c. Dua Tingkat Saluran (Tow- Level Channel)
Saluran distribusi yang mempunyai satu perantara penjualan. Dalam pasar
barang- barang kosumsi kedua perantara ini adalah pedagang besar dan

18

pengecer, sedangkan pada pasar industri perantara ini adalah penyalur
barang industri.
d. Tiga Tingkat Saluran (Three- Level Channel)
Saluran distribusi yang mempunyai tiga perantara penjualan. Dalam pasar
barang kosumsi perantara ini adalah pedagang besar, pemborong dan
pengecer.
Gambar 2 : Bentuk- Bentuk saluran distribusi
1. Zero- Level Channel
Produksi

Pembeli

2. One-Lavel Channel
Produksi

Pembeli

Pengeceran

3. Two-Level Channel
Produksi

Grosir

Pengecer

Pembeli

4. Three-Level Channel
Pemroduksian

Grosir

Pemborong

Pengecer

Pembeli

Sumber : Kottler (2000 : 44)

19

2. Saluran Distribusi Berdasarkan Jumlah Perantara
a. Distribusi Intensif
Perusahaan menggunakan penyalur (terutama pengecer) sebanyak
mungkin untuk mendekati dan mencapai pembeli, semua ini dimaksutkan
untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan pembeli. Barang- barang yang
disalurkan dengan penyaluran ini adalah barang- barang kebutuhan seharihari.
b. Distribusi Efektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi ini berusaha untuk memilih
sejumlah pedagang besar atau pengecer yang terbatas dalam daerah
geografis tertentu. Barang- barang yang disalurkan dengan distribusi
efektif ini digunakan untuk memasarkan barang- barang belanjaan.
c. Distribusi Eklusif
Distribusi eklusif adalah distribusi yang dilakukan oleh pemroduksi
dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer di daerah
pasar tertentu karena digunakan untuk menjual barang- barang khusus.

2.6 Kebijakan Promosi

Produk bermanfaat akan tetapi tidak dikenalkan kepada konsumen, maka produk
tersebut tidak dibeli oleh konsumen. Oleh karna itu perusahaan harus
berusahamempengaruhi para konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas
produk tersebut, kemungkinan akan dipelihara dan dikembangkan.

20

Promosi adalah merupakan salah satu bagian dalam bauran pemasaran yang
sangat perlu dijalankan oleh perusahaan dalam melaksanakan peroses pemasaran
barang atau jasa yang dihasilkan. Pemasaran merupakan sarana komunikasi
langsung

dengan

pembeli

yang

bersifat

mendorong,

membujuk

dan

memperbaharui.

Menurut Basu Swastha (2002 : 237)
“Promosi adalah arus informasi atau penyesuaian satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan atau organisasi kepada tindakan- tindakan yang menciptakan
pertukaran dan pemasaran.”

Menurut Philip Kottler umunya variabel- variabel yang ada dalam bauran promosi
terdiri atas empat variable, yaitu:
1. Periklanan, yaitu bentuk persentasi dan promosi non pribadi tentang ide
barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Periklanan mempunyai
fungsi untuk memberikan informasi, membujuk dan mempengaruhi,
menciptakan kesan, memusatkan keinginan, dan sebagai alat komunikasi.
2. Penjualan pribadi, yaitu bentuk persentasi lisan dalam suatu percakapaan
dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditunjukan untuk menciptakan
penjualan. Penjualan pribadi ini lebih feksibel disbanding dengan yang lain,
karena tenaga- tenaga penjual tersebut dapat secara langsung mengetahui
keinginan, motif, dan perilaku konsumen sehingga mereka langsung dapat
mengadakan penyesuaian seperlunya.

21

3. Publisitas, yaitu pendorong permintan secara pribadi untuk produk, jasa, atau
ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media masa dan sponsor
tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
Publisitas mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
a. Dapat menjangkau orang- orang yang tidak mau membaca iklan
b. Lebih dapat dipercaya
c. Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tampa
dipungut biaya.
4. Promosi penjualan, yaitu kegiatan pemasaran (selain periklanan, penjualan,
pribadi, dan publisitas) yang mendorong pembeli pengosumsi dan keefektifan
pengecer. Kegiatan- kegiatan teraebut antara lain: peragaan, pameran,
demonstrasi, dan sebagainya. Biasanya kegitan itu dilakukan bersama- sama
dilakukan dengan kegiatan promosi lain, dan biayanya relative lebih murah
dibanding periklanan dan penjualan pribadi. Ada beberapa metode promosi
penjualan, yaitu: pemberi contoh barang, kupon atau not, hadiah, dan kupon
berhadiah.

22

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini sumber data yang diperoleh dari sumber data sekunder. Data
sekunder yaitu berupa dokumentasi PT. Semen Baturaja (Persero) yang memuat
data yang diperlukan dalam penelitian.

3.2 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Laporan Akhir.
1. Jenis Data
Data Sekunder
Yaitu data yang sudah dikumpulkan oleh seseorang atau unit kerja lain
yang berguna untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan.
2. Metode Pengumpulan
a. Metode pengumpulan data primer
-

Wawancara (Interview)
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dapat
dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan mengajukan

23

pertanyaan pada pegawai atau mendatangi dan mewawancarai
langsung responden.
-

Pengamatan (Observasi)
Pengamatan adalah metode pengumpulan data dengan cara
pengamatan langsung ke objek penelitian, dengan mencatat dan
mengambil kesimpulan secara sistematis data yang dibutuhkan.
Yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung aktivitas
serta mencatat apa yang terjadi di pasar dalam kaitannya tentang
demand, harga, supply dan pesaing.

b. Metode Pengumpulan Data Sekunder
Adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari bukubuku,

literature, artikel,

makalah, dan

catatan- catatan

yang

berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

3.3

Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif
yaitu memaparkan secara deskriptif, dimana setiap data atau hasil survey yang
diperoleh selama pengumpulan data dianalisis dengan merangkum dan meringkas
sehingga menghasilkan temuan penelitian.
Data yang diperoleh adalah dalam bentuk kualitatif/ berdasarkan mutu dan
diklasifikasikan ke dalam bentuk kuantitatif/ berdasarkan jumalah dan banyaknya.

24

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN
Dari penerapan bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Semen Baturaja
(persero) diatas terlihat bahwa pelaksanaan bauran pemasarannya belum
dilaksanakan dengan maksimal terutama pada kebijaksanaan harga semen tersebut
dan kebijakan promosinya.

5.2 Saran

PT Semen Baturaja (Persero) dalam memasarkan produknya hendaknya
memperhatikan dan menijau kembali penerapan bauran pemasarannya terutama
kebijaksanaan promosi. Saran yang dapat penulis lakukan adalah :

1. Harga jual PT Semen Baturaja (Persero) dan haraga jual produk sejenis
sangat mempegaruhi volume penjualan. Oleh karena itu perusahaan harus
selalu

memperhatikan

perkembangan

tingkat

harga

semen

PT Semen Baturaja (Persero) yang dipasarkan, agar harga produk dapat
disesuaikan dengan tingkat jual produk pesaing sejenis.

50

2. Kebijaksanaan promosi yang diterapkan perusahaan harus dimaksimalkan
serta perlu menggunakan media promosi yang lebih banyak lagi dan
tersebar informasinya mengenai perusahaan dan produknya dapat sampai
pada dengan maksimal.

51

KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN SEMEN BATURAJA
DI WILAYAH KOTAMADYA BANDAR LAMPUNG

(Laporan Akhir)

Oleh
Jhoni Hermawan Putra
0901071007

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI D3 PEMASARAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR RIWAYAT HIDUP
LEMBAR MOTTO
LEMBAR PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
DAFTAR GRAFIK .................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................ 7
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulis .................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Arti Pentingnya Pemasaran ................................................... 9
2.2 Bauran Pemasaran ............................................................... 10
2.3 Kebijakan Produk ................................................................ 11
2.3.1 Komponen Produk .................................................. 14
2.4 Kebijakan Harga ................................................................. 15
2.5 Kebijakan Saluran Distribusi .............................................. 17
2.6 Kebijakan Promosi .............................................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ................................................................ 23
3.2 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Laporan Akhir 23
3.3 Metode Analisis ................................................................... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................
4.2 Visi dan Misi PT Semen Baturaja (Persero) .......................
4.2.1 Visi Perusahaan ........................................................
4.2.2 Misi Perusahaan .......................................................
4.3 Bidang Usaha ......................................................................
4.4 Kegi atan Perusahaan ..........................................................
4.4.1 Produksi ...................................................................
4.4.2 Pemberi Jasa .............................................................
4.4.3 Perdagangan .............................................................
4.4.4 Profil Semen Baturaja (Persero) Pabrik Panjang .....
4.5 Analisa dan Pembahasan .....................................................
4.5.1 Kondisi Pemasaran Kota Madya Bandar Lampung .
4.5.2 Analisa dan Pembahasan Wilayah Pemasaran .........

25
32
32
32
33
34
34
36
36
36
37
37
39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .......................................................................... 50
5.2 Saran .................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Perkembangan Volume Penjualan PT Semen Baturaja (Persero)
tahun 2009 sampai tahun 2010 ............................................................. 4
Tabel 2 Harga Jual Semen Berbagai Merek di Daerah ............................ 5
Tabel 3 Biaya Promosi pada PT Semen Baturaja (Persero) tahun 2009
samapi tahun 2010 ............................................................................... 6
Tabel 4 Bahan Baku dan Bahan Penolong PT Semen Baturaja (Persero)
Pabrik Pajang ...................................................................................... 35
Tabel 4.1 Realisasi Penjualan Semen tahun 2008 s/d 2011
Pabrik Panjang ........................................................ 37
Tabel 4.2 Kecamatan Kotamadya Bandara Lampung.............. 49
Tabel 4.3 Demand Provinsi Lampung Perbulan (Dalam Ton) 40
Tabel 4.4 Perbandingan Jenis Kantong .................................... 44
Tabel 4.5 Pelaksanaan Bauran Pemasaran Produk Semen pada
PT Semen Baturaja (Persero) ................................. 49

DAFTAR GRAFIK

Halaman
Grafik 4 1 Market Share Produsen Semen Berdasarkan Supply di
Provinsi Lampung ............................................................... 41

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Saluran Distribusi ................................................................... 7
Gambar 2 Bentuk-bentuk Saluran Distribusi ......................................... 19

DAFTAR PUSTAKA

Kottler, Philip. 2000. Manajemen Milenium Edition Prentice Hall Internasional,
New Jersey.

Kottler Philip 1997. Manegemen Pemasaran : Analisis Perencanaan
Implementasi dan Kontrol, Jilid 1 Penerbit Prenhalindo, Jakrta.

Kottler, Philip. 2000. Marketing, Implementasi dan Kontrol Penerbit Prentice
Internasional, New Jersey.

Kottler dan Amstrong 2008. Managemen Pemasaran, New Jersey.

Kottler 20007. Manegemen Pemasaran, New Jersey.
Marvius. P Angipora 2002. Managemen Pemasaran Edisi Milenium, Jakarta.

Nitisemito, Alex. 1993 Marketing. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Swastha DH, Basu. 2002 Azas- Azas Marketing Edisi Ketiga. Penerbit Liberty,
Yogyakarta.

Swastha DH, Basu dan Irawan. 2000 Manegemen Pemasaran Moderen.Edisi
Milenium Penerbit Liberty, Jakarta.
Tjiptono 2002, Marketing, Jakarta.

www.google.com

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala
limpahaan Ramat-Nya dan Karunia-Nya, sehingga Penulisan dapat menyelsaikan
Laporan Akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya
Pemasaran pada Program Studi D3 Pemasaran Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Lampung dengan judul “KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN
SEMEN

BATURAJA

DI

WILAYAH

KOTAMADYA

BANDAR

LAMPUNG”.
Dalam penyusunan Laporan Akhir ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Bapak Driya Wiryawan, S.E., M.M selaku ketua Program D3 Pemasaran
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Bapak Prakarsa Panji Negara, S.E., M.M selaku sekertaris Program
Diploma D3 Pemasaran Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Lampung.

4. Bapak Mustafid, S.E., M.M., sebagai Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan sumbangan waktu, pikiran bimbingan dan pengarahan
dalam menyelsaikan Laporan ini.
5. Bapak, Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Lampung.
6. Bapak L.M. Prasetyo Budiono, selaku Kepala Biro Pabrik Panjang
PT. Semen Baturaja (Persero) Kota Bandar Lampung.
7. Ibu Anna, selaku personalia PT. Semen Baturaja (Persero) Kota Bandar
Lampung.
8. Pimpinan, pengurus, dan karyawan PT. Semen Baturaja (Persero) Kota
Bandar Lampung yang telah membantu dan memberikan pengarahan
selama penulis melakukan PKL.
9. Bapak Anton Febrianto, selaku kepala bagian Analisa Pasar Pabrik
Panjang sekaligus pembimbing lapangan.
10. Bapak Eddy Budiarto, Bapak Irsal, dan Bapak Fajar Nopriandy, selaku
staff Karyawan PT. Semen Baturaja (Persero) Bandarlampung.
11. Seluruh Staff Sekertariat D3 Pemasaran Universitas Lampung.
12. Teman- temanku Rian, Ramadhani, Tomy, Riri, Galih, Edriyan, Carles,
Novita, Rafika dan Teman- teman angkatan 2009 D3 Pemasaran
Universitas Lampung terimakasih atas ide dan bantuannya.
13. Seseorang yang selalu mendo’akan dan mendambakan keberhasilan ku.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang sesuai dengan yang
diberikan kepada Penulis. Penulis menyadari bahwa Laporan Akhir ini masih jauh
dari sempurna, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Semoga Laporan Akhir ini
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Bandar Lampung, April 2013

Jhoni Hermawan Putra.

MOTTO

Allah SWT Berfirman dalam sebuah Hadist Qudsi:

“Pada setiap fajar ada 2 malaikat yang berseru,...! Wahai anak Adam aku adalah
hati yang baru, Dan aku akan menyaksikan amalan kamu. Oleh sebab itu
manfaatkanlah aku sebaik- baiknya, karena aku tidak akan kembali lagi hingga
hari pengadilan”
(HR Turmudzi)”

“Sebuah sukses lahir bukan karena kebetulan atau keberuntungan semata, Sukses
terwujud karena di iktiarkan melalui target yang jelas, Perencanaan yang matang,
Keyakinan dan Keuletan, Kerja Keras, Semangat Tinggi, Serta Niat Baik dan
Tulus dalam Hati”

Kerjakan apa yang bisa di selsaikan hari ini..! dan jangan menunda hingga hari
berikutnya datang..! karena waktu tidak akan menunggu, dia tetap berjalan..!
Fighting”

“Jhoni Hermawan Putra”

MOTTO

Allah SWT Berfirman dalam sebuah Hadist Qudsi:

“Pada setiap fajar ada 2 malaikat yang berseru,...! Wahai anak Adam aku adalah
hati yang baru, Dan aku akan menyaksikan amalan kamu. Oleh sebab itu
manfaatkanlah aku sebaik- baiknya, karena aku tidak akan kembali lagi hingga
hari pengadilan”
(HR Turmudzi)”

“Sebuah sukses lahir bukan karena kebetulan atau keberuntungan semata, Sukses
terwujud karena di iktiarkan melalui target yang jelas, Perencanaan yang matang,
Keyakinan dan Keuletan, Kerja Keras, Semangat Tinggi, Serta Niat Baik dan
Tulus dalam Hati”

Kerjakan apa yang bisa di selsaikan hari ini..! dan jangan menunda hingga hari
berikutnya datang..! karena waktu tidak akan menunggu, dia tetap berjalan..!
Fighting”

“Jhoni Hermawan Putra”

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan untuk mereka yang kuhormati, kusayangi dan kucintai :

 Kedua orang tua ku Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan
kehidupan terindah kepada ku. I love u..
 Kakak- kakak ku yang selalu berdo’a untuk keberhasilan study ku,
terimakasih atas kasih sayang, dorongan serta nasehat- nasehat nya.
 Almamater tercinta Universitas Lampung.

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 08 Juni 1991 di Bandar Lampung sebagai anak ke
empat dari empat saudara, putra dari pasangan Bapak Drs. Wahirman, dan Ibu
Kasmaboty. Jenjang pendidikan di tempuh selama ini adalah Taman KanakKanak Darmawanita Korpri Bandar Lampung di selesaikan pada tahun 1997,
Sekolah Dasar Negeri 2 Wayhuwi Lampung Selatan di selesaikan pada tahun
2003, Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Bandar Lampung di selesaikan pada tahun
2006, Sekolah Menengah Atas Negeri 17 Bandar Lampung di selesaikan tahun
2009.

Tahun 2009, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program studi Diploma III Pemasaran melalui jalur mandiri.

Penulis telah melaksanakan Praktik Kerja lampangan (PKL) di PT Semen Batu
Raja (Persero) Pabrik Panjang Bandar Lampung, yang dilaksanakan dari tanggal
07 Februari 2012 sampai dengan 06 April 2012.