Keselamatan kerja Illuminasi Instalasi Listrik

36

3. Keselamatan kerja

Setiap orang tidak menginginkan terjadi kecelakaan. Begitu pula saat bekerja. Oleh karena itu dalam teknik kejuruan harus diiringi dengan pengetahuan tentang keselamatan kerja, cara bekerja yang benar dan bekerja yang aman atau selamat baik untuk dirinya maupun pekerja yang lain. Sebab-sebab kecelakaan Suatu kecelakaan sering terjadi lebih dari satu sebab, dan dapat dicegah dengan menghilangkan hal-hal yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Ada dua sebab terjadinya kecelakaan yaitu : 1. Tindakan yang tidak aman, seperti: a Memakai peralatan tanpa menerima trainingpelatihan yang tepat dalam penggunaannya. b Memakai alat atau peralatan dengan cara yang salah c Tanpa memakai perlengkapan alat perlindungan. d Bersenda gurau saat bekerja. e Tergesa-gesa. f Membuat gangguan atau mencegah orang lain dari pekerjaannya atau mengizinkan orang lain mengambil alih pekerjaan Anda yang belum tentu masalah pekerjaan tersebut. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memupuk tanggung jawab individu agar bekerja sesui dengan prosedur yang ada. Ikuti instruksi supervisor dengan memakai cara yang benar. 37 2. Kondisi tidak aman dari tempat kerja. a Tidak ada instruksi tentang metode yang aman. b Tidak ada atau kurangnya pelatihan. c Memakai pakaian yang tidak cocok untuk mengerjakan tugas. d Menderita cacat jasmani, penglihatan kaburkurang terang atau pendengaran kurang atau lemah. e Mempunyai rambut panjang sementara bekerja pada mesin yang berputar. Solusi yang dapat dilakukan untuk menghindari kondisi yang tidak aman adalah dengan kerjasama antar pekerja, menjadikan tempat kerja yang bersih, rapi dan teratur.

4. Illuminasi

Iluminasi E adalah cahaya yang jatuh pada sebuah permukaan. Hal ini diukur terhadap fluksi penerangan yang diterima pada luas satuan, misalnya lumen setiap m 2 . Satuannya adalah lux. Penerangan cahaya iluminasi mengikuti hukum kuadrat terbalik sehingga jika permukaan yang diterangi berpindah sejauh dua kali dari posisinya semula, maka iluminasi menjadi seperempat dari harga semula. Letak dan banyaknya lampu untuk suatu ruang harus ditentukan demeikian rupa sehingga ruang mendapat sinar terbagi rata. 38 Gambar 19. Sudut penyinaran Kuat penerangan pada A : 2 2 1 cos 1 h E h E A A   Kuat penerangan pada B :  cos 1 2 h E B  Keterangan : E = Kuat penerangan Lux I = Kuat cahaya dari lampu lumen h = Tinggi jarak dari bidang kerja meter α = sudut penyinaran α α h A B B lampu 39

5. Tata Letak Lampu