Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Definisi Keadaan darurat Berdasarkan Prosedur Penanggulangan Kecelakaan Industri dan Pengendalian Dampak Lingkungan Serta Pemulihannya, PT. Pupuk Kalimantan Timur mendefinisikan keadaan darurat sebagai suatu keadaan yang lain dari keadaan biasanya, yang mempunyai kecendrungan potensi ketingkat yang membahayakan baik bagi keselamatan manusia, kerusakan harta benda maupun kerusakan lingkungan PT. Pupuk Kalimantan Timur, 2009. Kecelakaan Industri adalah suatu peristiwa yang membahayakan keselamatan manusia dan lingkungan sekitarnya dikarenakan terjadi salah satu atau bersamaan kejadian seperti kebakaran atau ledakan, paparan gas ammonia yang berasal dari tangki penyimpanan ammonia pabrik atau pemuatan dan pembongkaran ammonia, maupun pemaparan zat beracun yang tersimpan di tempat penyimpanan, yang dapat terjadi sewaktu-waktu sehingga diperlukan tindakan penanggulangan yang terpadu Tanggap Darurat TD. 18 commit to user 19 PT. Pupuk Kalimantan Timur memiliki 2 kategori kecelakaan industri yaitu : a. Kecelakaan Industri tingkat I Kecelakaan industri tingkat I adalah kecelakaan industri yang derajat risikonya sudah membahayakan karyawan yang berada di kawasan industri yang mengarah kepada masyarakat sekitar. b. Kecelakaan Industri tingkat II Kecelakaan industri tingkat II adalah kecelakaan industri yang derajat risikonya hanya membahayakan karyawan yang ada di area atau lokasi pabrik. 2. Sumber Bahaya Prosedur penanggulangan kecelakaan industri dan pengendalian dampak lingkungan serta pemulihannya di PT. Pupuk Kalimantan Timur ini telah mencakup keseluruhan dari sumber bahaya yang mungkin terjadi, adapun sumber bahaya tersebut adalah : a. Kebakaran b. Paparan Gas Ammonia 3. Batas Paparan Ammonia a. 0,5 – 1 ppm : Bau mulai tercium. b. 2,0 ppm : Batas maksimal paparan kebauan di area pemukiman secara terus menerus 24 jam. c. 35 ppm : Batas maksimal paparan diarea kerja 8 jam. commit to user 20 d. 40 ppm : Beberapa orang mungkin akan menderita iritasi ringan. e. 100 ppm : Iritasi padac mata dan rongga hidung setelah beberapa menit terpapar. f. 400 ppm : Iritasi berat pada tenggorokan, rongga hidung dan saluran pernafasan atas. Kategori area paparan ammonia untuk Keadaan Darurat I yaitu : a. Area Pabrik Kaltim 1, 2, 3, 4 dan Urea 3000 dan Plant Site Shipping, Jasa Pelayanan Pabrik JPP, Kantor Pusat paparan ammonia ≥ 40 ppm. b. Area Falcon dan Kantor Pusat ≥ 30 ppm. Kategori area paparan ammonia untuk Keadaan Darurat II yaitu : a. Area Pabrik Kaltim 1, 2, 3, 4 dan Urea 3000 dan Plant Site Shipping, Jasa Pelayanan Pabrik JPP, Kantor Pusat paparan ammonia = 35 ppm. b. Area Falcon dan Kantor Pusat = 2,5 ppm. 4. Struktur Organisasi Tim Penanggulangan Kecelakaan Industri di PT. Pupuk Kalimantan Timur a. Komandan Penanggulangan Kecelakaan Industri : Kepala Kompartemen Operasi. b. Wakil Komandan Penanggulangan Kecelakaan Industri : Kepala Kompartemen Pemeliharaan dan Kepala Kompartemen Pengendalian Pengawasan Pabrik Dalwaspab. commit to user 21 c. Ketua Tim Perbaikan dan Pemeliharaan : Deputy Kepala Kompartemen Pemeliharaan Har. d. Ketua Tim Penanggulangan Kejadian : Wakil Kepala Departemen-1- Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan Hidup Wakadep-1- K3LH Fire Safety. e. Kepala Unit Kerja Tempat Kecelakaan : Kepala Departemen Operasi Kaltim-1,2,3,4,5, PKPL. f. Ketua Tim Evakuasi : Kepala Bagian Tekmaker. g. Ketua Tim Pengamanan : Kepala Departemen Keamanan dan Ketertiban Kamtib. h. Ketua Tim Transport Akomodasi : Kepala Departemen Umum. i. Ketua Tim Medis : Direktur Utama Rumah Sakit PKT. j. Ketua Tim Humas : Kepala Departemen Humas. k. Koordinasi Hubungan External : Deputy-2 Kepala Kompartemen Operasi. l. Koordinasi Hubungan Join Venture JVC : Deputy-1 Kepala Kompartemen Operasi. m. Ketua Tim Lingkungan Hidup : Wakil Kepala Departemen-2-Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan Hidup Wakadep-2-K3LH Lingkungan Hidup Hyperkes. commit to user 22 5. Sarana atau Fasilitas Tanggap Darurat a. Tempat Keadaan Darurat 1 Pos Komando Posko Pos komando adalah suatu tempat atau pos, dimana Komandan penanggulangan kecelakaan industri melakukan pemantauan, koordinasi, komando atau perintah penanggulangan dengan memakai sarana komunikasi yang tersedia dan perlengkapan perlindungan diri yang memadai. Posko ini, selain dibuat bebas dari udara luar juga telah diperlengkapi dengan sarana komunikasi radio Handy Talky HT, telephone hot line dan peta jalur evakuasi serta perlengkapan lain yang diperlukan, dimana posko tersebut terletak di Fire Ground. 2 Pos-pos Lapangan Pos-pos lapangan adalah pos-pos dimana tiap-tiap Ketua Tim Penanggulangan Kecelakaan Industri beserta anak buahnya melakukan koordinasi di areanya masing-masing. 3 Assembly Area Assembly Area adalah lokasi tempat berkumpul sementara bagi orang-orang untuk evakuasi lebih lanjut. commit to user 23 Gambar 2. Assembly Area 4 Gedung Aman Sementara GAS Gedung aman sementara adalah ruangan yang dirancang sedemikian rupa, sehingga tidak memungkinkan adanya pertukaran udara dari ruang tersebut dengan udara luar. Lokasi GAS adalah lokasi gedung-gedung aman yang dipilih yang didalamnya dilengkapi pelayanan medis. Untuk kejadian tanggap darurat I : Gedung Kantor Pusat dan GOR Gedung Olahraga atau tergantung situasi. Untuk kejadian tanggap darurat II : Gedung Kantor Hijau, Gedung Kantor Pelabuhan Distribusi dan Gedung Jasa Pelayanan Pabrik JPP. commit to user 24 Gambar 3. Gedung Aman Sementara di Gedung Jasa Pelayanan Pabrik 5 Green Field Green Field adalah tempat-tempat sementara dimana dipasang bendera hijau berfungsi untuk menenpatkan korban sebelum di tolong petugas Pertolongan Pertama pada Kecelakaan P3K yang selanjutnya dengan ambulance dibawa ke GAS atau Rumah Sakit. 6 Tempat Pelayanan Medis Tempat pelayanan medis adalah tempat pelayanan keselamatan lebih lanjut terhadap korban yang lokasinya untuk Tanggap Darurat I di Poliklinik PC VI serta bantuan lokasi Rumah Sakit luar PKT dan untuk Tanggap Darurat II di Rumah Sakit PKT. Gambar 4. Tempat Pelayanan Medis di Rumah Sakit PKT commit to user 25 Gambar 5. Tempat Pelayanan Medis di Poliklinik PC VI b. Peta Evakuasi Peta evakuasi di PT. Pupuk Kalimantan Timur berfungsi untuk mengetahui daerah-daerah yang berbahaya dan untuk menunjukkan arah yang harus dilalui apabila terjadi keadaan darurat. Peta ini dibuat oleh bagian Pemadam Kebakaran PMK dan Pembinaan Perijinan K3 Binaper yang kemudian ditempatkan diseluruh unit kerja serta disosialisasikan kepada seluruh tenaga kerja. Jalur Evakuasi : 1 Evakuasi dari sumber kecelakaan ke tempat aman dilakukan dengan petunjuk petugas tim pemandu arah dan bila petugas tidak ada maka seluruh karyawan segera bergerak ke arah yang aman dengan memperhatikan arah angin yang dapat dilihat dari kantong angin wind direction yang terpasang di beberapa tempat di dalam dan disekitar pabrik. commit to user 26 2 Alternatif jalur evakuasi melalui darat ke tempat aman sementara adalah : a Melalui pintu B1 dan B2 menuju ke tempat aman sementara di area Klinik Pabrik, selanjutnya menuju ke GOR PC VI. b Melalui pintu A ke tempat aman sementara di Kantor JPP, selanjutnya menuju ke GOR PC VI. c Melalui pintu C ke tempat aman sementara di Kantor Komersil, selanjutnya menuju ke GOR PC VI. 3 Jalur evakuasi melalui laut dengan menggunakan speed boat dan jika memungkinkan menggunakan kapal-kapal yang sedang bersandar menuju ke Tanjung Limau atau ke tempat lain yang aman. Gambar 6. Jalur Evakuasi di PT. Pupuk Kalimantan Timur commit to user 27 c. Sarana Pemadam Kebakaran 1 Fire Detector Fire detector terdiri dari smoke detector dan heat detector. Prinsip kerjanya adalah apabila timbul asap smoke detector atau panas heat detector maka lempengan atau batangan akan pecah, selanjutnya panas akan menuju ke panel dan membunyikan alarm. Fire detector terletak di seluruh ruangan di PT. Pupuk Kalimantan Timur untuk mendeteksi bahaya kebakaran dan dilakukan perawatan secara rutin oleh petugas dari PMK, Pemeliharaan listrik dan Unit kerja yang ditempati. Gambar 7. Smoke Detector 2 Alat Pemadam Api Ringan APAR APAR yang digunakan di PT. Pupuk Kalimantan Timur adalah jenis Dry chemical DC untuk jenis padat, CO 2 untuk jenis gas, dan FM-200 untuk jenis gas. APAR ini disediakan di setiap ruangan, diletakkan di tempat-tempat yang memiliki potensi bahaya kebakaran yang besar dan dilihat dari klasifikasi kebakaran untuk kelas A, B, C commit to user 28 atau D. Pemasangan APAR di PT. Pupuk Kalimantan Timur yaitu tinggi APAR dari lantai kurang lebih 125 cm dan jarak pemasangan antara APAR yang satu dengan yang lain tidak kurang dari 15 meter. Pemeriksaan APAR dilakukan setiap tiga bulan sekali oleh Bagian Maintenance PMK, pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan catridge, tabung, tekanan dan powder. Pada setiap jenis APAR terdapat tulisan jenis APAR dan juga tanggal pemeriksaan atau pengecekan yang terlampir dalam bentuk tag. 3 Pompa Pemadam Pompa pemadam yang terpasang tetap di PT. Pupuk Kalimantan Timur yaitu : Tabel 1. Pompa Tetap Fire Hydrant No Pompa Tetap Fire Hydrant Kapasitas Lokasi 1. P.2204 JJA Electric Jocky Pump 60 m 3 jam dl T.2204 F 2. P.2204 JB Pompa Jocky 80 m 3 jam dl T.2204 F 3. P.8403 P.8404 Diesel 570 m 3 jam dl T.2204 F 4. P.4080 Electric Utility Kaltim 1 500 m 3 jam Pompa laut K1 5. P.4080 Diesel Utility Kaltim 1 500 m 3 jam Pompa laut K1 Sumber : PT. Pupuk Kalimantan Timur, 2012 commit to user 29 Sedangkan untuk pompa portable, yaitu : Tabel 2. Pompa Portable No. Pompa Portable Kapasitas 1. Darlay Pompa Apung 530 Ltr Mnt 2. Darlay Pompa Apung 530 Ltr Mnt 3. Hale Pompa Apung 530 Ltr Mnt Sumber : PT. Pupuk Kalimantan Timur, 2012 4 Kendaraan Emergency Bagian PMK memiliki Kendaraan Emergency, yaitu : a. 7 Unit Mobil Pemadam Kebakaran Fire Truck Gambar 8. Mobil Pemadam Kebakaran PT. Pupuk Kalimantan Timur b. 2 Unit Ambulance Gambar 9. Ambulance PT. Pupuk Kalimantan Timur commit to user 30 c. 2 Unit Tangki dengan Kapasitas Air 2000 m 2 Gambar 10. Tangki Pemadam Kebakaran PT. Pupuk Kalimantan Timur d. 2 Unit Mobil Komando Gambar 11. Mobil Komando PT. Pupuk Kalimantan Timur Pemeriksaan terhadap kendaraan emergency ini dilakukan 3 kali dalam sehari, meliputi pemeriksaan kondisi mesin, pompa, level air dalam tangki, dan kondisi perlengkapan penanggulangan baju tahan panas, nozzle, genset, foam, kunci, kampak, dan gunting. 5 Pintu dan Tangga Darurat Pintu dan tangga darurat di PT. Pupuk Kalimantan Timur dirancang sedemikian rupa sehingga bebas dari segala rintangan dan commit to user 31 juga dipasang papan petunjuk yang jelas, seperti papan bertuliskan exit atau keluar. d. Regu Pemadam Kebakaran 1 Tim Pemadam Kebakaran Tim pemadam kebakaran di PT. Pupuk Kalimantan Timur terdiri dari : a 1 orang Kepala Regu, yang bertugas membawa dan menetukan letak cabang. b 2 orang Nozzle man, yang bertugas masing-masing membawa 1 rool selang satu setengah inchi dan 1 nozzle Nozzle man satu dan nozzle man dua. c 1 orang Operator, yang bertugas mengemudikan fire truck dan menempatkan fire truck yang dekat dengan sumber air serta mengoperasikan pompa ditentukan oleh Komando. d 1 orang Helper, yang bertugas membawa hose dua setengah inchi, menggelar dan menyambung ke cabang. 2 Tim Gugus Penanggulangan Kebakaran Gupenkar Tim Gupenkar dipimpin oleh Kepala Bagian Pemadam Kebakaran PMK. Kepala Bagian tersebut bertanggungjawab untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Tim Gupenkar dalam usaha pemadaman kebakaran. commit to user 32 Sedangkan tugas dan tanggungjawab dari Tim Gupenkar adalah sebagai berikut : a Melaksanakan piket jaga secara bergiliran dalam periode-periode tertentu untuk kesiap-siagaan menghadapi panggilan keadaan darurat. b Memberikan prioritas pertama untuk hadir pada setiap panggilan keadaan darurat maupun panggilan untuk latihan. c Melaksanakan pemadaman kebakaran yang terjadi dilingkungan Perusahaan PT. Pupuk Kalimantan Timur secara cepat dan tepat dibawah koordinasi Bagian Pemadam Kebakaran. d Bersikap dan bertindak disiplin sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam petugas petunjuk penanggulangan kebakaran. 3 Tim P3K Tim P3K di PT. Pupuk Kalimantan Timur terdiri dari 1 orang Ketua Tim, 4 orang tim P3K dan 1 supir, yang bertugas menolong korban atas permintaan Ketua Tim untuk penanganan secara dini dan kemudian dibawa ke RS. 4 Tim Evakuasi Tim evakuasi yang bertugas memberikan petunjuk, mengarahkan semua karyawan, dan mengangkut ke tempat yang lebih aman. commit to user 33 e. Pelatihan 1 Pelatihan Fire Fighting Pelatihan Fire Fighting yang dilaksanakan di Fire Ground PT. Pupuk Kalimantan Timur merupakan pelatihan yang wajib diikuti oleh semua karyawan. Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah : a Untuk meningkatkan keterampilan dalam penggunaan peralatan emergency pemadam kebakaran. b Kesiapsiagaan untuk menghadapi keadaan darurat emergency kebakaran ataupun kebocoran gas beracun. 2 Pelatihan SCBA Self Contained Breathing Apparatus Pelatihan SCBA yang dilaksanakan di Fire Ground PT. Pupuk Kalimantan Timur setiap kegiatan penyegaran K3 ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam penggunaan Breathing Apparatus ketika menghadapi keadaan darurat yang berpotensi gas beracun. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh karyawan PT. Pupuk Kalimantan Timur khususnya untuk karyawan yang bertugas di daerah proses. 3 Pelatihan Rescue Pelatihan Rescue yang dilaksanakan di Fire Ground PT. Pupuk Kalimantan Timur ini diikuti oleh tim PMK dan tim Gupenkar. Pelatihan Rescue merupakan pelatihan yang bertujuan untuk penyelamatan korban maupun penyelamatan dokumen penting. commit to user 34 4 Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan P3K Pelatihan Rescue yang dilaksanakan di Fire Ground PT. Pupuk Kalimantan Timur ini diikuti oleh tim P3K, PMK dan tim Gupenkar. Tujuan diselenggarakannya program ini adalah untuk penanganan secara dini bagi korban kecelakaan. Pelatihan ini diselenggarakan di Fire Ground PT. Pupuk Kalimantan Timur. 5 Pelatihan Emergency Response Pelatihan Emergency Response yang dilaksanakan di Fire Ground PT. Pupuk Kalimantan Timur ini diikuti oleh tim PMK dan tim Gupenkar. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh karyawan apabila terjadi keadaan darurat emergency , dan mengetahui secara dini apa yang harus dilakukan. f. Sistem Komunikasi Keadaan Darurat 1 Telepon Emergency Untuk memperlancar hubungan komunikasi ketika terjadi keadaan darurat maka disetiap unit kerja di PT. Pupuk Kalimantan Timur telah di sediakan nomor telepon keadaan darurat. Adapun nomor tersebut antara lain : a Pemadam Kebakaran PMK : 3047 b Unit Gawat Darurat RS. PKT : 118 c Unit Keamanan : 7001 commit to user 35 2 Handy Talky HT Emergency Setiap tenaga kerja di PT. Pupuk Kalimantan Timur mempunyai Handy Talky, yang difungsikan selain untuk alat komunikasi dalam menangani pekerjaan lapangan, juga untuk alat komunikasi ketika terjadi suatu keadaan darurat. 3 Sirine Darurat Sirine darurat yang dibunyikan di PT. Pupuk Kalimantan Timur meliputi sirine tanda pemberitahuan awal adanya kecelakaan industri, sirine pemberitahuan evakuasi kecelakaan industri tingkat I, sirine pemberitahuan evakuasi kecelakaan industri tingkat II, dan sirine tanda keadaan aman. Adanya pemeriksaan sirine darurat di PT. Pupuk Kalimantan Timur yang dilakukan setiap 1 tahun sekali. Sedangkan untuk pengujian alat secara menyeluruh dilakukan setiap 6 bulan sekali. 4 Pagging System Pagging System di PT. Pupuk Kalimantan Timur selain berfungsi sebagai pengeras suara, juga untuk menginformasikan ketika terjadi keadaan darurat ke seluruh unit kerja. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah pemberitahuan status keadaan darurat, jalannya proses evakuasi, dan pemberitahuan status aman. commit to user 36 5 Poster dan Tanda Peringatan Poster dan tanda peringatan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dibuat oleh bagian Pembinaan Perijinan K3 Binaper telah dipasang di seluruh area PT. Pupuk Kalimantan Timur. Poster dan tanda peringatan ini dibuat sedemikian rupa agar menarik perhatian seluruh tenaga kerja dan sebagai sarana pemberitahuan, pengarahan serta larangan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Gambar 12. Poster Petunjuk Pemakaian Breathing Apparatus BA g. Alat Pelindung Diri APD Alat Pelindung Diri berfungsi untuk melindungi diri dari bahaya- bahaya kerja dan lingkungan kerja. Setiap tenaga kerja di PT Pupuk Kalimantan Timur diberikan Alat Pelindung Diri secara cuma-cuma dalam melaksanakan pekerjaannya, diantaranya seperti pakaian kerja, sepatu kerja, alat pelindung mata, alat pelindung muka, alat pelindung pernafasan, alat pelindung telinga, dan topi pelindung safety helmet. Untuk alat pelindung diri yang digunakan oleh PMK ketika melakukan commit to user 37 penanggulangan keadaan darurat, yaitu berupa chemical suit, breathing apparatus , masker catridge dan gas mask untuk debu, sepatu karet, helm, kaca mata, dan sarung tangan asbes, katun dan kulit. h. Kotak P3K Kotak obat P3K disediakan di setiap unit kerja di PT. Pupuk Kalimantan Timur. Penempatannya diletakkan di tempat yang strategis agar tenaga kerja yang membutuhkan sewaktu-waktu dapat langsung mengambil. Pemeriksaan kotak obat ini dilakukan secara berkala oleh Bagian Hyperkes. Obat-obatan dan peralatan yang tersedia di kotak obat P3K antara lain: obat tetes mata, obat sakit kepala, obat-obat ringan, alkohol, kapas, tensoplas, plester, kasa steril, betadine, salep luka bakar, perban gulung, form bukti pemakaian, dan form permintaan pengisian. Gambar 13. Kotak P3K di PT. Pupuk Kalimantan Timur i. Wind Direction Penunjuk Arah Angin Petunjuk arah angin di PT. Pupuk Kalimantan Timur digunakan untuk mengetahui arah angin ketika terjadi keadaan darurat, agar tenaga commit to user 38 kerja dapat menyelamatkan diri dengan berlari berlawanan arah angin. Petunjuk arah angin ini dipasang diatas bangunan yang menyerupai kantong dengan warna yang dibuat mencolok, yaitu warna orange. Gambar 14. Wind Direction di PT. Pupuk Kalimantan Timur j. Safety Shower dan Eye Wash Fountain Safety Shower dan Eye Wash Fountain di PT. Pupuk Kalimantan Timur digunakan sebagai sarana pertolongan pertama bagi tenaga kerja untuk mencuci dan membersihkan mata atau anggota badan lainnya ketika terkena cairan atau bahan kimia berbahaya. Untuk pemeriksaan safety shower dan eye wash fountain dilakukan setiap satu bulan sekali yang meliputi pemeriksaan : Nomor shower, Ball valve, Shower head, Handle valve, Nozzle eye wash , Mangkok eye wash, Valve eye wash, Handle valve eye wash, Chain pedal, Foot pedal, Kualitas air, dan Tekanan air. 6. Prosedur Kesiagaan Keadaan Darurat a. Tujuan Prosedur ini mengatur tata cara menanggulangi kecelakaan industri dan pengendalian dampak lingkungan sehingga dapat meminimalkan dampak commit to user 39 negatif yang diakibatkan apabila terjadi kecelakaan industri di PT. Pupuk Kalimantan Timur Bontang. b. Ruang Lingkup Prosedur ini meliputi perencanaan, penanggulangan, evakuasi dan tindakan medis, serta pengendalian dampak lingkungan di PT. Pupuk Kalimantan Timur Bontang. c. Ketentuan Umum 1 Pemberitahuan awal adanya kecelakaan industri ditandai dengan dibunyikannya sirine : Dibunyikan sirene bunyi panjang atau datar terus menerus selama 1 menit 60 detik. 2 Pemberitahuan Evakuasi Kecelakaan Industri Tingkat 2 dua Dibunyikan sirine dengan pola : Bunyi naik atau menguat hingga kondisi maksimum, kemudian turun atau melemah hingga batas minimum, lalu berhenti selama 12 detik, dan di ulang ulang selama 3 menit. 3 Pemberitahuan Evakuasi Kecelakaan Industri Tingkat 1 satu Dibunyikan sirine dengan pola : Bunyi naik atau menguat hingga kondisi maksimum kemudian turun atau melemah namun belum sampai batas minimum sudah naik atau menguat lagi demikian diulang ulang mengikuti pola diatas selama 3 menit 180 detik. commit to user 40 4 Sirine Keadaan Aman Dibunyikan sirene bunyi panjang atau datar terus menerus selama 2 menit 120 detik. 5 Setiap kejadian yang dapat menimbulkan cedera, korban, kerusakan alat, maupun pencemaran lingkungan maka harus dilakukan penanggulangan dan pengendalian terpadu. 6 Kejadian yang termasuk kriteria kecelakaan industri diputuskan oleh Kepala Kompartemen Operasi setelah mengadakan evaluasi dengan Kepala Departemen tempat kejadian, Kepala Departemen KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP dan Kepala Departemen Kamtib. 7 Setiap Ketua Tim kecelakaan industri Tim Perbaikan Pemeliharaan Tim Penanggulangan Kejadian, Tim Evakuasi, Tim Pengamanan, Tim Transport Akomodasi, Tim Medis, Tim Humas, Tim Lingkungan Hidup harus menyiapkan anggotanya setiap saat diperlukan. 8 Seluruh petugas yang terkait dengan penanggulangan dan pengendalian dampak lingkungan pada kecelakaan industri harus diberikan pelatihan sesuai dengan kompetensi. 9 Prosedur Penanggulangan Kecelakaan Industri dan Pengendalian Dampak Lingkungan harus diuji dan ditinjau ulang secara berkala oleh petugas yang berkompeten. commit to user 41 10 Peralatan yang digunakan termasuk alat pemantauan untuk penanggulangan dan pengendalian dampak lingkungan harus dipastikan layak operasi dan siap digunakan setiap saat. 11 Apabila dalam kondisi Kepala Kompartemen Operasi selaku Komandan Tanggap Darurat tidak berada di Bontang maka Komandan Tanggap Darurat dijabat oleh Wakil Komandan I atau Wakil Komandan II. 12 Apabila dalam kondisi Kepala Kompartemen Operasi tidak berada di Bontang maka Komandan Tanggap Darurat dijabat oleh Pelaksana Tugas Kepala Kompartemen Operasi. 13 Apabila dalam kondisi Kepala Kompartemen Pemeliharaan tidak ada di Bontang maka Wakil Komandan I Tanggap Darurat dijabat oleh Pelaksana Tugas Kepala Kompartemen Pemeliharaan. 14 Struktur Organisasi Tanggap Darurat dibentuk dengan SK Direksi terdiri dari : Komandan, Wakil Komandan, Staf, dan Tim terkait Tim perbaikan dan Pemeliharaan, Tim Penanggulangan Kejadian, Tim Evakuasi, Tim Pengamanan, Tim Transportasi dan Akomodasi, Tim Medis, Tim Humas, Tim Lingkungan Hidup, JVC dan Eksternal dan regu-regu di bawah tim. d. Tanggung Jawab dan Prosedur 1 Laporan Awal Terjadinya Kecelakaan Industri a Kepala Departemen Terkait dan atau Kepala Shift commit to user 42 1 Melaporkan kepada Kepala Kompartemen Operasi terjadinya potensi bahaya yang dapat mengarah ke kecelakaan industri. 2 Pelaporan atau informasi adanya kecelakaan industri seperti pada lampiran diagram pelaporan. 2 Penetapan Awal Kategori Kecelakaan Industri a Kepala Kompartemen Operasi Komandan Tanggap Darurat 1 Selaku komandan tanggap darurat menetapkan kategori jenis dan tingkat kecelakaan industri. 3 Instruksi Kepada Kedua Tim Tanggap Pihak Tanggap Darurat dan Pihak Terkait a Kepala Kompartemen Operasi Komandan Tanggap Darurat 1 Mengeluarkan Instruksi kepada para Ketua Tim Tanggap Darurat Tim Perbaikan dan Pemeliharaan, Tim Penanggulangan Kejadian, Tim Evakuasi, Tim Pengamanan, Tim Transportasi dan Akomodasi, Tim Medis, Tim Humas, Tim Lingkungan Hidup, JVC dan Eksternal sesuai dengan SK No. 19DIRVIII.96 untuk mengambil tindakan dalam menanggulangi dan mengendalikan kecelakaan industri sesuai dengan bidang masing-masing. 4 Penanggulangan Kecelakaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja a Ketua Tim Evakuasi dan Tim Medis commit to user 43 1 Melaksanakan tindakan penanggulangan kecelakaan, keselamatan dan kesehatan kerja bagi semua orang yang ada di area kecelakaan dan atau area pabrik. 5 Tindakan Tim Evakuasi dan Tim Medis a Ketua Tim Evakuasi dan Ketua Tim Medis 1 Melaksanakan tindakan penanggulangan evakuasi dan tindakan medis sesuai dengan prosedur yang berlaku. 6 Evakuasi korban cidera atau meninggal ke Green Field a Tim Ketua Evakuasi dan Ketua Tim Medis 1 Melaksanakan tim evakuasi korban cidera atau meninggal ke Green Field. 2 Melaksanakan evakuasi korban ke Assembly Point. 7 Pendataan personil yang hadir di area kecelakaan a Ketua Tim Evakuasi dan Ketua Tim Medis 1 Melaksanaan pendataan seluruh personil atau orang yang ada di Green Field. 2 Melaksanakan pendataan seluruh personil atau orang yang ada di Assembly Point. 8 Evakuasi korban cidera atau meninggal dan korban selamat a Ketua Tim Evakuasi dan Ketua Tim Medis commit to user 44 1 Melaksanakan evakuasi korban cidera atau meninggal dari Green Field oleh Tim Medis ke Gedung Aman Sementara GAS. 2 Melaksanakan evakuasi korban selamat dari Assembly Point ke Kantor Pusat atau GOR. 9 Evakusi korban yang cidera ke Gedung Aman Sementara GAS a Ketua Tim Evakuasi dan Tim Medis 1 Melaksanakan evakuasi korban yang cidera atau meninggal dari Green Field ke Gedung Aman Sementara. 2 Melaksanakan tindakan pertolongan pertama kepada korban yang cidera. 10 Evakuasi korban sakit atau cidera a Ketua Tim Evakuasi dan Tim Medis 1 Melaksanakan evakuasi korban sakit atau cidera ke Rumah Sakit PT. Pupuk Kalimantan Timur. 2 Membuat laporan data korban selamat yang dievakuasi ke Rumah Sakit. 11 Penanggulangan Kecelakaan Industri a Wakil Kepala Departemen-I K3LH 1 Memimpin operasi penanggulangan awal kejadian. 2 Mengendalikan, memperbaiki dan menghentikan sumber kejadian. commit to user 45 3 Mengkoordinir Regu PMK dan Gupenkar. 12 Tindakan Tim Penanggulangan Menghilangkan Sumber Bahaya a Wakil Kepala Departemen-I K3LH 1 Memimpin tim melaksanakan tindakan penanggulangan menghilangkan sumber bahaya di lokasi kecelakaan industri. 13 Laporan kondisi terakhir di tempat kejadian kepada Komandan. a Wakil Kepala Departemen-I K3LH 1 Melaporkan hasil penanggulangan kejadian kepada Komandan Tanggap Darurat. 2 Meminta bantuan sumber daya yang diperlukan seperti armada, logistik, peralatan, Gugus Pengendali Kebakaran. 14 Memantau Hasil Penanggulangan Kejadian a Wakil Kepala Departemen-I K3LH 1 Memantau hasil penanggulangan awal kejadian kepada Komandan Tanggap Darurat. 15 Tindakan Penanggulangan lanjutan a Wakil Kepala Departemen-I K3LH 1 Menindaklanjuti penanggulangan sesuai dengan perkembangan kejadian. 16 Memantau hasil penanggulangan lanjutan kejadian a Wakil Kepala Departemen-I K3LH 1 Memantau hasil penanggulangan lanjutan kejadian. commit to user 46 17 Pelaporan Pasca Kejadian a Komandan Penanggulangan Kejadian 1 Memimpin rapat dan merangkum laporan dari masing-masing Ketua Tim Tanggap Darurat. 2 Menyusun usulan untuk dilakukan investigasi sesuai prosedur yang berlaku dan pemulihan recovery pasca kejadian. 3 Melaporkan hasil penanggulangan lanjutan kejadian kepada Direksi, Kepala Kompartemen Operasi. 18 Investigasi Kecelakaan Industri a Ketua Tim Investigasi 1 Melaksanakan investigasi sesuai dengan prosedur No. PK- KKK-04. 2 Menyusun laporan dan rekomendasi dari hasil investigasi pasca kejadian kecelakaan industri. 3 Melaporkan usulan untuk dilakukan investigasi sesuai prosedur yang berlaku dan pemulihan recovery pasca kejadian kepada Direksi dan Kepala Kompartemen Operasi dan Kepala Komparrtemen terkait. 19 Pemulihan dan Rehabilitasi a Kepala Kompartemen Operasi 1 Mengajukan permohonan kepada Direksi untuk dilakukan pemulihan dan rehabilitasi. commit to user 47 2 Apabila pemulihan atau recovery kategori small project maka dilaksanakan sesuai dengan prosedur modifikasi peralatan pabrik. 3 Apabila pemulihan atau recovery kategori large project maka dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan large project yang berlaku. b Kepala Kompartemen Pengendalian dan Pengawasan Pabrik 1 Melaksanakan rehabilitasi terhadap korban atau personel yang terkena dampak kecelakaan dengan merujuk kepada rumah sakit sesuai dengan prosedur yang berlaku. 2 Memantau proses rehabilitasi karyawan yang melaksanakan investigasi sesuai dengan prosedur No. PK-KKK-04, sampai dengan pulih kembali normal dan dapat melaksanakan pekerjaannya. 3 Untuk pelaksanaan penyusunan laporan dan rekomendasi dari hasil investigasi pasca kejadian kecelakaan industri, sesuai dengan prosedur SMT-KKK-23. 4 Melaksanakan rehabilitasi terhadap masyarakat atau pihak lain apabila kecelakaan industri berdampak diluar perusahaan, sesuai dengan prosedur yang berlaku. 20 Evaluasi Pemulihan dan Rehabilitasi a Kepala Kompartemen Operasi commit to user 48 1 Melaksanakan evaluasi kinerja operasi dari hasil pemulihan dan rehabilitasi terhadap korban atau personel yang terkena dampak kecelakaan dengan merujuk kepada rumah sakit sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan atau terhadap masyarakat atau pihak lain apabila kecelakaan industri berdampak diluar perusahaan, sesuai dengan prosedur yang berlaku. 2 Menetapkan tindak lanjut hasil evaluasi jika diperlukan termasuk tindakan pencegahan. b Kepala Kompartemen Pengendalian dan Pengawasan Pabrik 1 Melaksanakan evaluasi kinerja K3 LH dari hasil pemulihan dan rehabilitasi terhadap korban atau personel yang terkena dampak kecelakaan dengan merujuk kepada rumah sakit sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan atau terhadap masyarakat atau pihak lain apabila kecelakaan industri berdampak diluar perusahaan, sesuai dengan prosedur yang berlaku. 2 Menetapkan tindak lanjut hasil evaluasi jika diperlukan termasuk tindakan pencegahan. 21 Tinjauan efektivitas a Kepala Kompartemen Operasi 1 Meninjau efektivitas proses tindakan penanggulangan kecelakaan industri dan pengendalian dampak lingkungan. 22 Pengendalian Dampak Lingkungan commit to user 49 a Kepala Departemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup 1 Melaksanakan pengendalian terhadap potensi aspek lingkungan. 23 Pemantauan Tindakan Ketua Tim Tanggap Darurat Bidang Lingkungan Hidup a Kepala Kompartemen Operasi atau Komandan Tanggap Darurat 1 Memantau tindakan yang dilaksanakan Ketua Tim Tanggap Darurat terhadap kejadian kecelakaan. 24 Verifikasi Laporan Pemantauan a Kepala Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan Hidup 1 Melaksanakan verifikasi atas laporan dari tim lingkungan hidup. 2 Jika dalam hasil verifikasi hasil dampak lingkungan masih dalam Nilai Ambang Batas yang wajar, prosedur selesai. 3 Jika dalam hasil verifikasi hasil dampak lingkungan melebihi Nilai Ambang Batas yang wajar, pengendaliannya dilanjutkan dengan pendataan personil yang hadir di area kecelakaan. 25 Informasi kepada Kadep terkait Sumber Pencemar a Kepala Departemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup commit to user 50 1 Memberikan informasi atas hasil verifikasi dampak lingkungan yang masih melebihi nilai ambang batas yang wajar. 26 Tindakan Koreksi dan Pencegahan a Kepala Departemen Terkait sumber pencemar 1 Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan atas dampak lingkungan yang terjadi dari kecelakaan industri tersebut. 27 Pemantauan Lingkungan a Kepala Departemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup 1 Melaksanakan pemantauan lingkungan kembali. 28 Verifikasi Laporan Pemantauan a Kepala Departemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup 1 Melakukan verifikasi atas laporan pemantauan dampak lingkungan. 2 Jika hasil verifikasi masih tidak sesuai dengan toleransi nilai ambang batas maka akan diserahkan kembali kepada Kadep terkait sumber pencemar. 3 Jika hasil verifikasi sudah sesuai, akan dilanjutkan ke penanggulangan kecelakaan industri. commit to user 51 29 Tinjauan Efektifitas a Kepala Departemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup dan Tim Lingkungan Hidup 1 Melaksanakan rapat tinjauan efektifitas dari prosedur pengendalian dampak lingkungan atas terjadinya kecelakaan kerja tersebut. 2 Jika hasil tinjauan masih belum efektif maka akan diserahkan kembali kepada Kadep terkait sumber pencemar. 30 Perbaikan Berkelanjutan a Kepala Kompartemen Operasi 1 Meninjau efektifitas proses tindakan penenggulangan kecelakaan industri dan pengendalian dampak lingkungan. 31 Evaluasi Pelaksanaan Tindakan dan Tindakan Medis

B. Pembahasan