xxv untuk  mendapatkan  sejumlah  kombinasi  dari  produk  dan  pelayananya.
Dalam  konteks  pemasaran  jasa,  secara  sederhana  istilah  harga  dapat diartikan sebagai jumlah uang dan atau aspek lain yang mengandung utility
atau  kegunaan  tertentu  yang  diperlukan  untuk  mendapatkan  suatu  jasa Tjiptono  :  2007.  Sementara  itu  dilihat  dari  sudut  pandang  pemasaran,
harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Pengertian  ini  sejalan  dengan  konsep  pertukaran  dalam
pemasaran.  Dilihat  dari  sudut  pandang  konsumen  harga  seringkali digunakan  sebagai  indikator  nilai  bagaimana  harga  tersebut  dihubungkan
dengan  manfaat  yang  dirasakan  atas  suatu  barang  dan  jasa.  Seringkali dalam  penentuan  nilai  suatu  barang  atau  jasa  konsumen  membandingkan
kemampuan  barang  atau  jasa  dalam  memenuhi  kebutuhanya.  Berdasarkan pengertian  tersebut  dapat  ditarik kesimpulan  bahwa  harga  adalah  sejumlah
uang dan atau aspek lain yang digunakan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
E.  Peranan Harga
Harga  menurut  Henry  Simamora  :  2000  merupakan  bagian integral  dari  sebuah  produk,  sulit  membicarakan  suatu  produk  tanpa
memperhitungkan  harganya.  Harga  sangat  penting  karena  mempengaruhi permintaan pembelian dari konsumen. Harga mempunyai peran penting baik
secara makro maupun secara mikro Tjiptono : 2007 hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
xxvi 1.  Bagi perekonomian
Harga produk mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan laba. Harga  merupakan  regulator  dasar  dalam  sistem  perekonomian,  karena
harga  berpengaruh  terhadap  alokasi  faktor-faktor  produksi.  Sebagai alokator  sumber  daya,  harga  menetukan  apa  yang  akan  diproduksi
penawaran  dan  siapa  yang  akan  membeli  barang  dan  jasa  yang dihasilkan permintaan.
2.  Bagi konsumen Dalam  penjualan  ritel,  ada  segmen  pembeli  yang  sangat  sensitif
terhadap  faktor  harga  menjadikan  harga  sebagai  satu-satunya pertimbangan  membeli  produk  dan  ada  pula  yang  tidak,  dengan
mempertimbangkan  faktor  lain  seperti  citra  merek,  lokasi  toko,  layanan, nilai dan kualitas. Selain itu, persepsi konsumen terhadap kualitas produk
seringkali  dipengaruhi  harga.  Dalam  beberapa  kasus,  harga  yang  mahal dianggap mencerminkan kualitas tinggi, terutama dalam kategori specialty
product. 3.  Bagi perusahaan
Dibandingkan  dengan  bauran  pemasaran  lainnya  produk, distribusi  dan  promosi  harga  merupakan  satu-satunya  elemen  bauran
pemasaran  yang  mendatangkan  pendapatan.  Harga  mempengaruhi posisi bersaing dan pangsa pasar perusahaan. Singkat kata, perusahaan
mendapatkan uang melalui harga yang ditetapkan.
xxvii
F.  Tujuan Penetapan Harga
Seperti  kita  ketahui  harga  adalah  satu-satunya  elemen  marketing mix yang menghasilkan pendapatan semua elemen lainnya hanya mewakili
harga.  Oleh  kerena  itu  kita  harus  memilih  metode  penetapan  harga  yang sesuai  harga  kita  dapat  meningkatkan  labakeuntungan  bagi  perusahaan
kita. Penetapan  harga  princing  sangat  signifikan  dalam  pemberian
nilai  oleh  konsumen  dan  mempengaruhi  keputusan  konsumen  untuk membeli  Lupiyoadi  dan  Hamdani  :  2006.  Hal  ini  juga  ditegaskan  oleh
Tjiptono  :  2007  tingkat  harga  yang  ditetapkan  mempengaruhi  citra  produk jasa.  Selain  itu  harga  juga  mempengaruhi  biaya,  karena  kuantitas  yang
terjual  berpengaruh  pada  biaya  produksi.  Oleh  karena  itu  penetapan  harga mempengaruhi  pendapatan  total  dan  biaya  total,  maka  keputusan  dan
strategi  penetapan  harga  memegang  peranan  penting  dalam  setiap perusahaan.
Tujuan penetapan harga tersebut antara lain Lupiyoadi : 2001 : 1.  Survival untuk bertahan hidup
Survival  merupakan  usaha  untuk  tidak  melaksanakan tindakan-tindakan  untuk  meningkatkan  profit  ketika  perusahaan
sedang dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan.
2.
Profit Maximization  memaksimalkan keuntungan
Penentuan  harga  yang  bertujuan  untuk  memaksimalkan keuntungan, dapat dicapai jika pasar tidak peka terhadap harga.
xxviii
3.
Sale    market  share  Maximization  memaksimalkan  penjualanmarket share
Penetapan harga yang bertujuan untuk membangun pangsa pasar  dengan  melakukan  penjualan  pada  harga  awal  yang
merugikan.
4.
Pengembalian investasi
Tujuan  penetapan  harga  yang  didasarkan  atas  pencapaian pengembalian investasi yang diinginkan.
G.
Penyesuaian Terhadap Harga
1.  Diskon Potongan harga
Diskon  merupakan  potongan  harga  yang  diberikan  oleh penjual  kepada  pembeli  sebagai  penghargaan  atas  aktivitas
tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Dalam strategi pemasaran dikenal empat bentuk diskon Tjiptono
: 2002, yaitu : a.
Diskon Kuantitas
Diskon kuantitas merupakan potongan harga yang diberikan guna  mendorong  konsumen  agar  membeli  dalam  jumlah  yang
lebih  banyak,  sehingga  meningkatkan  volume  penjualan  secara keseluruhan.  Dalam  praktik,  diskon  kuantitas  sering  berbentuk
potongan tunai.
b.
Diskon Musiman
xxix
Diskon  musiman  adalah  potongan  harga  yang  diberikan hanya  pada  masa-masa  tertentu  saja.  Diskon  musiman
digunakan  untuk mendorong  agar  membeli  barang-barang  yang sebenarnya baru akan dibutuhkan beberapa waktu mendatang.
c.
Diskon langsung
Menawarkan  diskon  langsung,  yang  merupakan  potongan yang  diberikan  kepada  konsumen  karena  sebab  tertentu  yang
diangap perlu oleh perusahaan. Contoh perusahaan memberikan diskon kepada pelanggan karena adanya gangguan produk atau
jasa yang dibeli oleh pelanggan.
d.
Diskon penjual
Diskon  penjualan  diberikan  oleh  produsen  kepada  para penyalur
wholsaler dan
retailer yang
terlibat dalam
pendistribusian barang.
2.
Kupon
Sertifikat  yang  memberikan  hak  kepada  konsumen  untuk mendapatkan  potongan  harga  secara  langsung  saat  meraka
membeli  produk.  Kupon  khususnya  merupakan  jalan  terbaik  untuk mendorong  konsumen  mencoba  dan  membeli  kembali  suatu
xxx
produk.  Kupon  kemungkinan  juga  dapat  meningkatkan  jumlah produk yang dibeli Lamb, Hair, dan McDaniel : 2001.
3.
Premi
Barang  ekstra  ditawarkan  kepada  konsumen,  biasanya menukarkan  beberapa  bukti  bahwa  produk  telah  dibeli.  Premi
memperkuat keputusan
membeli konsumen,
meningkatkan konsumsi,  dan  membujuk  yang  bukan  pengguna  untuk  berpindah
merek.
4.
Promosi di tempat pembelian
Meliputi  segala  pajangan  promosi  yang  disusun  pada  lokasi pengecer untuk membangun lalu lintas, mengiklankan produk, atau
membujuk pembelian impulsif.
H.
Strategi Penetapan Harga
Menurut  Tjiptono  :  2002  secara  garis  besar  strategi penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi 8 kelompok, yaitu :
1.
Strategi penetapan harga produk  baru.
Harga  yang  ditetapkan  atas  suatu produk baru  harus  dapat memberikan pengaruh yang baik bagi petumbuhan pasar. Selain itu
untuk  mencegah  timbulnya  persaingan  yang  sengit.  Ada  dua  hal yang  perlu  diperhatikan  dalam  penetapan  harga  produk  baru
Tjiptono: 2002
: a.  Skimming Pricing
xxxi Skiming pricing merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi
pada  suatu  produk  baru,  dengan  dilengkapi  aktifitas  promosi  yang gencar, tujuannya adalah :
1  Melayani  pelangggan  yang  tidak  terlalu  sensitive  terhadap  harga, selagi persaingannya belum ada.
2  Untuk menutupi biaya-biaya promosi dan riset melalui margin yang besar.
3  Untuk  berjaga-jaga terjadinya  kekeliruan  dalam penetapan  harga, karena akan lebih mudah menurunkan harga dari pada menaikan
harga awal.
b.  Penetration Pricing Penetration pricing merupakan strategi dengan menetapkan harga
rendah pada awal produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang  besar  dan  sekaligus  menghalangi  masuknya  para  pesaing.
Dengan  harga  rendah  perusahaan  dapat  pula  mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan menurunnya biaya per-unit. Strategi ini
mempunyai  perspektif  jangka  panjang,  dimana  laba  jangka  pendek dikorbankan
demi tercapainya
keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan.  Ada  empat  bentuk  harga  yang  menggunakan  strategi
”Penetration Pricing”, antara lain : 1  Harga  yang  dikendalikan  restrained  price,  yaitu  harga  yang
ditetapkan  dengan tujuan  mempertahankan  tingkat  harga tertentu selama periode inflasi.
xxxii 2  Elimination  price,  yaitu  merupakan  penetapan  harga  pada  tingkat
tertentu  yang  dapat  menyebabkan  pesaing  -  pesaing  tertentu terutama yang kecil keluar dari persaingan.
3  Promotion  price  adalah  harga  yang  ditetapkan  rendah  dengan kualitas  sama,  dengan  tujuan  untuk  mempromosikan  produk
tertentu. 4  Keep-out  price,  merupakan  penetapan  harga  tertentu  sehingga
dapat mencegah para pesaing memasuki pasar.
2.
Strategi penetapan harga produk  baru yang sudah mapan.
Menurut  Tjiptono  :  2002  ada  beberapa  faktor  yang menyebabkan  suatu  perusahaan  harus  selalu  meninjau  kembali
strategi  penetapan  harga  produk-produknya  yang  sudah  ada  di pasar, diantaranya adalah :
a.
Adanya  perubahan  dalam  lingkungan  pasar,  misalnya  pesaing  besar menurunkan harga.
b.  Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadinya perubahan selera konsumen.
Dalam  melakukan  peninjauan  kembali  penetapan  harga yang  telah  dilakukan,  perusahaan  mempunyai  tiga  alternatif
strategi, yaitu : a.
Mempertahankan  Harga,  strategi  ini  dilaksanakan  dengan  tujuan mempertahankan  posisi  dalam  pasar  dan  untuk  meningkatkan  citra
yang baik di masyarakat.
xxxiii b.  Menurunkan  Harga,  strategi  ini  sulit  untuk  dilaksanakan  karena
perusahaan  harus  memiliki  kemampuan  finansial  yang  besar, sementara  konsekuensi  yang  harus  ditanggung,  perusahaan
menerima margin laba dengan tingkat yang kecil. Ada tiga alasan atau penyebab  perusahaan  harus  menurunkan  harga  produk  yang  sudah
mapan, antara lain: 1  Strategi  Defensif,  dimana  perusahaan  memotong  harga  guna
menghadapi persaingan yang makin ketat. 2  Strategi  Ofensif,  di  mana  perusahaan  mempunyai  tujuan  untuk
memenangkan persaingan dengan produk kompetiter. 3  Respon  terhadap  kebutuhan  pelanggan  yang  disebabkan  oleh
perusahaan  lingkungan.  Misalnya  inflasi  yang  berkelanjutan  Dan adanya kenaikan harga yang makin melonjak yang menyebabkan
konsumen  makin  selektif  dalam  berbelanja  dan  dalam  penentuan harga.
c.  Menaikan  Harga,  suatu  perusahaan  melakukan  kebijakan  menaikan harga  dengan  tujuan  untuk  mempertahankan  profitabilitas  dalam
periode  inflasi  dan  untuk  melakukan  segmentasi  pasar  tertentu.  Agar strategi  ini  dapat  memberikan  hasil  yang  memuaskan,  ada  dua
persyaratan yang harus dilakukan oleh perusahaan, antara lain : 1  Elastisitas  harga  relatif  rendah,  namun  elastisitas  tetap  tinggi  bila
berkaitan dengan kualitas dan distribusi. 2  Dorongan  reinforcement  dari  unsur  bauran  pemasaran  lainnya
tetap menunjang.
xxxiv
3.
Strategi Fleksibilitas Harga.
Strategi  fleksibilitas  harga  merupakan  penetapkan  harga yang  berbeda  untuk  pasar  yang  berlainan.  Keuntungan  dari
penerapan  satu  harga  ini  antara  lain:  pertumbuhan  pasar  yang stabil,  image  yang  baik,  margin  yang  konstan  dan biaya  penjualan
yang menurun. Penggunaan
harga fleksibel
mengandung beberapa
kelemahan: a.
Ada pelanggan yang tidak puas karena ada pelanggan lain menikmati harga yang lebih rendah.
b.  Bila konsumen
mengetahui maka
tawar menawar
dapat menguntungkan mereka.
c.  Sebagian wiraniaga menjadi terbiasa dengan penurunan harga.
4.
Strategi penetapan harga lini produk.
Product
Lining  adalah  strategi  pemasaran  untuk  menjual beberapa  jenis  produk.  Tidak  seperti  product  bundling,  product  lining
menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa produk dengan berbagai variasi ukuran, tipa warna,
kualitas  atau  harga.  Sedangkan
Price  Lining  merupakan  kegiatan dimana  anda  menggunakan  batasan  harga  untuk  seluruh  produk
dalam satu lini. Teknik  ini  biasa  digunakan  oleh  toko  yang  menggunakan
satu  harga  untuk  seluruh  produknya  semisal  toko  serba  lima  ribu dimana  seluruh  barang  yang  dijual  di  toko  tersebut  berada  dalam
xxxv
kisaran  harga  lima  ribu.  Penetapan  harga tersebut  berdasarkan hubungan  dan  dampak  suatu  produk  terhadap  lininya,  apakah
kompetitif atau komplemen.
5.
Strategi leasing  sewa guna usaha
Secara umum
leasing  atau  sewa  guna  usaha  artinya  equipment funding, yaitu pembiayaan peralatanbarang modal untuk digunakan pada
proses  produksi  suatu perusahaan
baik  secara  langsung  maupun  tidak langsung.
Pengertian
Leasing adalah
setiap kegiatan pembiayaan perusahaan  dalam  bentuk  penyediaan  barang-barang
modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu,  berdasarkan  pembayaran-pembayaran  secara  berkala
disertai  dengan  hak  pilih  bagi  perusahaan  tersebut  untuk  membeli barang-barang  modal  yang  bersangkutan  atau  memperpanjang
jangka  waktu  leasing  berdasarkan  nilai  sisa  uang  yang  telah disepakati bersama.
Dengan melakukan
leasing perusahaan
dapat memperoleh barang modal  dengan  jalan  sewa  beli  untuk  dapat
langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan  atau  enam  bulan  sekali  kepada  pihak  lessor
pihak  yang menyewakan  aktiva  atau  barang-barang  modal  antara  lain  perusahaan-
perusahaan yang mendapat izin dari Departemen Keuangan
.
6.
Strategi Bundling Pricing.
xxxvi Strategi
bundling pricing, yaitu perusahaan menjual dua atau lebih produk
dalam
satu paket, dimana harga paket lebih murah dari pada  harga  total  masing-masing  item  jika  dijual  terpisah.  Bundling
pricing  merupakan  strategi  memasukkan  margin  ekstra  pada harga untuk  menutup  bermacam  fungsi  dan  jasa  yang  dibutuhkan
untuk  menjual  dan  mempertahankan  produk  selama  masa manfaatnya.
7.
Strategi kepemimpinan harga.
Kepemimpan
harga  terjadi  jika  suatu  perusahaan  menjadi pemimpin  harga  pada  saat  pemimpin  harga  mengubah  harga,  dan
perusahaan lain akan mengikuti perubahan itu. Pemimpin harga biasanya adalah  perusahaan  yang  lebih  efisien  di  mana  struktur  biaya  imbuh  dan
biaya rata-ratanya lebih rendah daripada perusahaan yang kurang efisien. Biasanya
strategi  ini  dilaksanakan  oleh  industry “leader”  untuk
melakukan pengendalian  harga  yang  akan  diikuti  oleh  perusahaan lain.
8.
Strategi penetapan harga untuk membentuk pangsa pasar.
Strategi  dengan  menetapkan  harga  yang  rendah  untuk produk  baru  dengan  tujuan  untuk  meraih  pangsa  pasar  yang
besar sehingga  perusahaan  mendapatkan  keunggulan  biaya  dan pasarnya tidak dapat dikuasai oleh pesaing.
xxxvii
Dari  kedelapan  strategi  penetapan  harga  di  atas,  pada penelitian  ini  pembahasan  akan  lebih  berfokus  pada  strategi
bundling  pricing.  Pengertian  bundling  pricing  adalah  strategi penetapan harga dengan menawarkan dua atau lebih produk dalam
satu  paket  bundle,  dengan  harga  yang  murah    harga  spesial. Tjiptono : 2007.
Bundling  juga  diartikan  sebagai  perusahaan  yang  menjual dua atau lebih produk dalam satu paket, di mana harga paket lebih
murah  daripada  harga  total  masing-masing  item  jika  terjual terpisah. http;pemasaranjasa.blogspot.com.
Pengertian  yang  lain  bundling
merupakan
strategi  penjualan dua atau lebih produk yang berbeda dalam satu paket harga yang
di  diskon,  atau  suatu  penawaran  dari  beberapa  produk  yang  tidak terintegrasi  pada  tingkat  harga  yang  lebih  rendah  bila  ditawarkan
secara  terpisah,  tanpa  adanya  integrasi  apapun  dari  produk  tidak terintegrasi  artinya  bahwa  pelanggan  tetap  dapat  menggunakan
salah  satu  produk  tersebut  tanpa  mengurangi  fungsi  dari  produk tersebut.  http:octavina.blogspot.com201004product-bundling-
vs-price-bundling.html
xxxviii
I.
Kerangka Penelitian
Gambar. III.1 Kerangka Penelitian
PRODUK
HARGA
HARGA SEBELUM BUNDLING
HARGA SETELAH BUNDLING
PERBANDINGAN VOLUME
PENJUALAN VOLUME
PENJUALAN VOLUME
PENJUALAN
xxxix
Keterangan Gambar : Pada  umumnya  sebuah  perusahaan  yang  berada  dalam
pasar  yang  mempunyai  tingkat  persaingan  yang  sangat  tinggi, biasanya  dalam  menetapkan  harga  didasari  oleh  pertimbangan-
pertimbangan  tertentu.  Seperti  halnya  pada  perusahaan  yang bergerak di bidang usaha telekomunikasi tentu memiliki pertimbangan
juga  dalam  menetapkan  harga  tarif  produknya  kepada  konsumen. Pertimbangan  tersebut  meliputi  diantaranya  adalah  tujuan  dari
penetapan  harga  tarif  itu  sendiri,  strategi  penetapan  harga  tarif produk,  dan  faktor-faktor  lain  yang  menjadi  pertimbangan  dalam
penetapan  harga  tarif  produk.  Penetapan  hargatarif  mempunyai tujuan  untuk  mempengaruhi  perusahaan  dalam  menetapkan  harga
jual produknya terhadap konsumen. Dalam  kerangka  penelitian  di  atas,  penulis  bermaksud
menguraikan tentang strategi penetapan harga bundling pricing yang diterapkan  oleh  Flexi  dan  pengaruh  penerapan  strategi  tersebut
terhadap  volume  penjualan.  Untuk  dapat  mengetahui  perbandingan dari bundling pricing terhadap volume penjualan, penulis akan mencari
perbandingan  volume  penjualan  dalam  prosentase  yang  terjadi  dari sebelum  diterapkannya  bundling  dengan  setelah  menerapkan
bundling.
xl
BAB III PEMBAHASAN