Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: Tujuan Pembelajaran Kooperatif Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif

28 Modul Pelatihan 2.1c Modul Pelatihan 2.1c Konsep : Model-Model Pembelajaran Deskripsi : Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Dalam mengolah pembelajaran agar runtut tidak meloncat-loncat, maka diperlukan model pembelajaran yang perlu diterapkan di kegiatan inti. Model pembelajaran merupakan acuan sistematis yang digunakan dalam proses pembelajaran. Ciri-ciri model pembelajaran, yaitu fokus, memiliki sintak, sistem sosial, dan sistem pendukung. Model pembelajaran digunakan oleh guru agar pembelajaran lebih eisien dan efektif. Guru dapat memilih model model pembelajaran dari berbagai model yang ada. Model pembelajaran yang dipilih hendaknya membuat siswa aktif dan berpikir kritis. Contoh model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran tematik terpadu antara lain model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran berbasis penemuan, dan model pembelajaran berbasis masalah. A. Model Pembelajaran Kooperatif, pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

1. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri:

• untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja sama • kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah • jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut. • penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

• Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalm tugas-tugas akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit. • Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman- temannya yang mempunyai berbagai macam latar belakang. I. II. 29 Modul Pelatihan 2.1c • Pengembangan keterampilan sosial, yaitu untuk mengembangkan keterampilan social siswa diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam kelompok.

3. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Indikator Kegiatan Guru 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, menekankan pentingnya topik, dan memotivasi siswa belajar. 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok- kelompok belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok dan membimbing setiap kelompok agar melakukan transisi secara efektif dan eisien. 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat siswa mengerjakan tugas. 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil kerja siswa tentang materi yang telah disiswai atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya 6 Memberikan penghargaan Guru mecari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok Sumber: Rusman: 2014:211 Contoh: Kelas : I Tema : Diriku Subtema : Tubuhku Sintaks Kegiatan Pembelajaran Fase ke-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa • Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran • Siswa menjawab pertanyaan guru tentang hal-hal yang terkait dengan pembelajaran, misalnya apa saja bagian-bagian tubuh? • Siswa difasilitasi guru agar dapat memahami bahwa setiap bagian tubuh ada manfaatnya. Misalnya mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, tangan untuk memegang, kaki untuk berjalan. Fase Ke-2 Menyajikan informasi • Siswa membaca bahan bacaan yang disediakan oleh guru, misalnya teks bacaan berjudul Mengenal Anggota Tubuh • Siswa mengamati gambar tentang Bagian-bagian Tubuh Kita 30 Modul Pelatihan 2.1c Fase ke-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok- kelompok belajar • Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 5 orang • Semua siswa membaca teks berjudul Mengenal Anggota Tubuh • Siswa dalam kelompok dibagi tugas untuk mengamati bagian- bagian tubuh, misalnya siswa A mengamati bagian kepala, siswa B mengamati bagian tubuh, dan seterusnya. Fase ke-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar • Siswa membuat tabel bagian-bagian tubuh dan kegunaannya berdasarkan gambar yang diamati • Tabel dibuat secara berkelompok, setiap siswa berkontribusi sesuai dengan gambar yang diamatinya • Siswa bertanya kepada guru apabila ada proses kerja yang belum dipahami. Guru menjawab dan memberi bimbingan sesuai kebutuhan Fase ke-5 Evaluasi • Guru memberikan umpan balik pada hasil kerja kelompok. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru ketika tabel yang dibuat oleh kelompok masih perlu diperbaiki. • Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok yang lain menanggapi Fase ke-6 Memberikan penghargaan • Hasil kerja kelompok diberi skor oleh guru • Kelompok mendapat predikat berdasarkan skor yang diperoleh • Kelompok mendapatkan penghargaan dari guru Contoh: Kelas : 4 Tema : Indahnya Kebersamaan Subtema : Keberagaman Budaya Bangsaku Sintaks Kegiatan Pembelajaran Fase ke-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa • Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran. • Siswa menjawab pertanyaan guru tentang hal-hal yang terkait dengan pembelajaran, misalnya apakah siswa mengetahui nama suku bangsanya? • Siswa difasilitasi guru agar dapat memahami bahwa Indonesia terdiri atas berbagai budaya dan pentingnya menghargai perbedaan tersebut. Misalnya dengan cara menunjukkan berbagai gambar suku bangsa, sehingga siswa dapat memahami betapa beragamnya budaya bangsa Indonesia. Fase Ke-2 Menyajikan informasi • Siswa membaca bahan bacaan yang disediakan oleh guru, misalnya teks bacaan berjudul Pawai Budaya. • Siswa mengamati gambar yang terdapat pada teks bacaan tersebut yang menunjukkan tentang keragaman budaya. 31 Modul Pelatihan 2.1c Fase ke-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok- kelompok belajar • Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 5 orang. • Semua siswa membaca teks berjudul Pawai Budaya. • Siswa dalam kelompok dibagi tugas untuk mencermati paragraf, misalnya siswa A mencermati teks paragraph 1, siswa B mencermati paragraph 2, dan seterusnya. Fase ke-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar • Siswa membuat peta konsep berdasarkan teks yang dibacanya. • Peta konsep dibuat secara berkelompok, setiap siswa berkontribusi sesuai dengan bahan yang dibacanya. • Siswa bertanya kepada guru apabila ada proses kerja yang belum dipahami. Guru menjawab dan memberi bimbingan sesuai kebutuhan. Fase ke-5 Evaluasi • Guru memberikan umpan balik pada hasil kerja kelompok. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru ketika peta konsep yang dibuat oleh kelompok masih perlu diperbaiki. • Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok yang lain menanggapi Fase ke-6 Memberikan penghargaan • Hasil kerja kelompok diberi skor oleh guru. • Kelompok mendapat predikat berdasarkan skor yang diperoleh. • Kelompok mendapatkan penghargaan dari guru. B. Model Pembelajaran Berbasis Penemuan Discovery Learning Model Discovery Learning mengacu kepada teori belajar yang dideinisikan sebagai proses pembelajaran yang diharapkan siswa mengorganisasi dan membangun konsep berdasar penemuannya sendiri. Dalam menerapkan model pembelajaran Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented berpusat pada guru menjadi student oriented berpusat pada siswa.

1. Tujuan Pembelajaran berbasis Penemuan