2.1 c Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian.

(1)

27 Format Silabus Pelatihan

Kelompok Materi:

MATERI POKOK

Materi Pelatihan : 2.1. c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran Alokasi Waktu : 2 JP (90 menit)

No Kompetensi Uraian Materi Kegiatan dan Teknik Penilaian c Mampu menyusun

rancangan pembelajaran sesuai sintak model pembelajaran yangsudah dipilih

• model-model pembelajaran: PBL Discovery Cooperatif Learning

• mengamati contoh model-model pembelajaran

• berdiskusi mengenai sintak model-model pembelajaran

• menyusun pembelajaran menggunakan salah satu model pembelajaran


(2)

28

Modul Pelatihan 2.1c

Konsep : Model-Model

Pembelajaran

Deskripsi :

Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Dalam mengolah pembelajaran agar runtut tidak meloncat-loncat, maka diperlukan model pembelajaran yang perlu diterapkan di kegiatan inti.

Model pembelajaran merupakan acuan sistematis yang digunakan dalam proses pembelajaran. Ciri-ciri model pembelajaran, yaitu fokus, memiliki sintak, sistem sosial, dan sistem pendukung. Model pembelajaran digunakan oleh guru agar pembelajaran

lebih eisien dan efektif. Guru dapat memilih

model model pembelajaran dari berbagai model yang ada. Model pembelajaran yang dipilih hendaknya membuat siswa aktif dan berpikir kritis. Contoh model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran tematik terpadu antara lain model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran berbasis penemuan, dan model pembelajaran berbasis masalah.

A. Model Pembelajaran Kooperatif, pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama

diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

1. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri:

• untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja sama

• kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah

• jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.

• penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

• Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalm tugas-tugas akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit.

• Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam latar belakang.

I.


(3)

29

• Pengembangan keterampilan sosial, yaitu untuk mengembangkan keterampilan social siswa diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam kelompok.

3. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Indikator Kegiatan Guru

1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai, menekankan pentingnya topik, dan memotivasi siswa belajar.

2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan 3 Mengorganisasikan siswa

ke dalam kelompok-kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara

membentuk kelompok dan membimbing setiap kelompok

agar melakukan transisi secara efektif dan eisien.

4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat

siswa mengerjakan tugas.

5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil kerja siswa tentang materi yang telah disiswai atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya

6 Memberikan penghargaan Guru mecari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok

Sumber: (Rusman: 2014:211)

Contoh: Kelas : I Tema : Diriku Subtema : Tubuhku

Sintaks Kegiatan Pembelajaran

Fase ke-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

• Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran

• Siswa menjawab pertanyaan guru tentang hal-hal yang terkait dengan pembelajaran, misalnya apa saja bagian-bagian tubuh?

• Siswa difasilitasi guru agar dapat memahami bahwa setiap bagian tubuh ada manfaatnya. Misalnya mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, tangan untuk memegang, kaki untuk berjalan.

Fase Ke-2 Menyajikan informasi

• Siswa membaca bahan bacaan yang disediakan oleh guru, misalnya teks bacaan berjudul Mengenal Anggota Tubuh


(4)

30

Fase ke-3

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

• Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 5 orang

• Semua siswa membaca teks berjudul Mengenal Anggota Tubuh

• Siswa dalam kelompok dibagi tugas untuk mengamati bagian-bagian tubuh, misalnya siswa A mengamati bagian-bagian kepala, siswa B mengamati bagian tubuh, dan seterusnya.

Fase ke-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar

• Siswa membuat tabel bagian-bagian tubuh dan kegunaannya berdasarkan gambar yang diamati

• Tabel dibuat secara berkelompok, setiap siswa berkontribusi sesuai dengan gambar yang diamatinya

• Siswa bertanya kepada guru apabila ada proses kerja yang

belum dipahami. Guru menjawab dan memberi bimbingan sesuai

kebutuhan

Fase ke-5 Evaluasi

• Guru memberikan umpan balik pada hasil kerja kelompok. Siswa

menjawab pertanyaan-pertanyaan guru ketika tabel yang dibuat oleh kelompok masih perlu diperbaiki.

• Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok yang lain menanggapi

Fase ke-6 Memberikan penghargaan

• Hasil kerja kelompok diberi skor oleh guru

• Kelompok mendapat predikat berdasarkan skor yang diperoleh

• Kelompok mendapatkan penghargaan dari guru

Contoh:

Kelas : 4

Tema : Indahnya Kebersamaan

Subtema : Keberagaman Budaya Bangsaku

Sintaks Kegiatan Pembelajaran

Fase ke-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

• Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran.

• Siswa menjawab pertanyaan guru tentang hal-hal yang terkait dengan pembelajaran, misalnya apakah siswa mengetahui nama suku bangsanya?

• Siswa difasilitasi guru agar dapat memahami bahwa Indonesia terdiri atas berbagai budaya dan pentingnya menghargai perbedaan tersebut. Misalnya dengan cara menunjukkan berbagai gambar suku bangsa, sehingga siswa dapat memahami betapa beragamnya budaya bangsa Indonesia.

Fase Ke-2 Menyajikan informasi

• Siswa membaca bahan bacaan yang disediakan oleh guru, misalnya teks bacaan berjudul Pawai Budaya.

• Siswa mengamati gambar yang terdapat pada teks bacaan tersebut yang menunjukkan tentang keragaman budaya.


(5)

31 Fase ke-3

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

• Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 5 orang.

• Semua siswa membaca teks berjudul Pawai Budaya.

• Siswa dalam kelompok dibagi tugas untuk mencermati paragraf, misalnya siswa A mencermati teks paragraph 1, siswa B mencermati paragraph 2, dan seterusnya.

Fase ke-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar

• Siswa membuat peta konsep berdasarkan teks yang dibacanya.

• Peta konsep dibuat secara berkelompok, setiap siswa berkontribusi sesuai dengan bahan yang dibacanya.

• Siswa bertanya kepada guru apabila ada proses kerja yang

belum dipahami. Guru menjawab dan memberi bimbingan sesuai

kebutuhan.

Fase ke-5 Evaluasi

• Guru memberikan umpan balik pada hasil kerja kelompok. Siswa

menjawab pertanyaan-pertanyaan guru ketika peta konsep yang dibuat oleh kelompok masih perlu diperbaiki.

• Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok yang lain menanggapi

Fase ke-6 Memberikan penghargaan

• Hasil kerja kelompok diberi skor oleh guru.

• Kelompok mendapat predikat berdasarkan skor yang diperoleh.

• Kelompok mendapatkan penghargaan dari guru.

B. Model Pembelajaran Berbasis Penemuan

(

Discovery Learning)

Model Discovery Learning mengacu kepada

teori belajar yang dideinisikan sebagai

proses pembelajaran yang diharapkan siswa mengorganisasi dan membangun konsep berdasar penemuannya sendiri.

Dalam menerapkan model

pembelajaran Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented (berpusat pada

guru) menjadi student oriented ( berpusat pada siswa).

1. Tujuan Pembelajaran berbasis Penemuan

• Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara

belajarnya.

• Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.

• Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.

• Model pembelajaran ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.

• Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.

• Model pembelajaran discovery learning ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.


(6)

32

• Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.

• Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena

mengarah pada kebenaran yang inal dan tertentu atau pasti.

• Siswa a kan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;

• Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru;

• Mendorong siswa berikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;

• Mendorong siswa berikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri;

• Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang;

• Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya;

• Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa;

• Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar;

• Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.

2. Sintaks Pembelajaran Berbasis Penemuan

Tahapan Kegiatan Kegiatan Pembelajaran

Fase ke-1

pemberian rangsangan (menyediakan fakta awal untuk diamati peserta didik)

Guru menyajikan beberapa contoh dan bukan contoh dari

suatu konsep sehingga peserta didik merasa tertarik untuk bertanya lebih jauh.

Fase ke-2

identiikasi masalah

(mengklasiikasikan fakta yang

diusulkan peserta didik)

Guru mendorong anak untuk menanyakan fakta tambahan

dan guru meresponnya dengan mengatakan “contoh” atau “bukan contoh” sehingga peserta didik memperoleh lebih banyak contoh dan bukan contoh

Fase ke-3

menghasilkan dugaan tentang maksud dari fakta yang diberikan

Guru mengajak peserta didik untuk merumuskan dugaan

mereka tentang konsep yang disiswai dari contoh-contohnya tersebut

Fase ke-4

Pengumpulan data

Guru membimbing peserta didik dalam mengumpulkan

informasi terhadap masalah yang disiswai melalui berbagai cara: membaca sumber, diskusi, dan sebagainya.

Fase ke-5

Pembuktian

(menganalisis fakta dengan mencari polanya)

Guru menata contoh-contohnya saja, dan mengajak

peserta didik untuk menemukan kesamaan dari contoh contoh tersebut

Fase ke-6

memfasilitasi peserta didik untuk berbagi hasil penalaran (dugaannya)

Guru mengajak kelompok-kelompok untuk berbagi

dugaannya dan mendiskusikan sehingga diperoleh dugaan bersama

Fase ke-7

Tahap 6 Mendorong peserta didik untuk menyimpulkan

Guru memberikan penegasan tentang maksud dari


(7)

33 Fase ke-8

Membantu peserta didik lebih mantap memahami konsepnya

Guru memberikan latihan-latihan untuk memantapkan

pemahaman peserta didik

Contoh:

• Kelas : I

• Tema/Subtema/Pembelajaran : Diriku/Aku Istimewa/1

Fase ke-1

• Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang

• Siswa diminta untuk mengamati gambar yang terdapat pada buku teks yang menggambarkan perbedaan diantara Udin dan teman-temanya atau dapat juga dengan mengamati teman sekelasnya

• Siswa diminta untuk menyebutkan contoh perbedaan yang tampak,

misalnya perbedaan dalam hal isik (kurus/gemuk), sifat (riang), dan

budayanya (bahasa, seni, pakaian adat, dll)

Fase ke-2

• Guru meminta siswa untuk menyebutkan perbedaan lainnya, misalnya

agama, suku, dll

Fase ke-3

• Siswa membuat dugaan jawaban atas pertanyaannya tersebut sehingga siswa mendapat pemahaman tentang konsep perbedaan

Fase ke-4

• Siswa dengan dibimbing guru, mencari informasi dari berbagai sumber

untuk menyakinkan dugaannya. Guru dapat memancing siswa dengan

pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya dapat mengantarkan siswa untuk meyakinkan jawabannya.

• Siswa mencatat informasi yang diperolehnya

Fase ke-5

• Siswa dapat mengolah informasi yang diperolehnya sehingga siswa paham akan persamaan dan perbedaan pada setiap orang, walau mereka berbeda tetapi mereka berteman karena setiap orang istimewa. Setiap orang memiliki perbedaan, tetapi perbedaan itu adalah rahmat Tuhan yang harus disyukuri

Fase ke-6

• Siswa mendiskusikan hasil temuannya dalam kelompok dengan kelompok lain.


(8)

34

Fase ke-7

• Guru memberikan penegasan tentang maksud dari konsep perbedaan Fase ke-8

• Pada akhir proses pembelajaran, siswa dan guru memberikan contoh-contoh lainnya tentang perbedaan untuk memantapkan konsep mengenai perbedaan yang diperolehnya. Perbedaan yang ada akan saling menguatkan dan melengkapi sehingga pertemanan dapat terjalin dengan erat

Contoh:

• Kelas : IV

• Tema/Subtema/Pembelajaran : Indahnya Kebersamaan/Keberagaman Budaya Bangsaku/1

(Target yang akan ditemukan adalah proses terjadinya bunyi)

Fase ke-1

• Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang.

• Siswa secara berkelompok mengamati berbagai alat musik tradisiona yang dibawa oleh guru.

• Siswa mencoba memainkan alat musik tradisional tersebut di depan kelas.

• Siswa menjelaskan cara memainkan alat musik tradisional tersebut (dipukul, dipetik, digoyangkan, ditiup, digesek, dan lain-lain).

Fase ke-2

• Siswa mengamati gambar dan membaca teks tentang berbagai alat musik tradisional.

• Setelah membaca teks, siswa mengisi tabel yang terdapat dalam buku siswa, seperti di bawah ini:

No Nama Alat Musik Cara Memainkan

1 Anglung Digoyangkan/ digerakkan

2 Saluang Ditiup

3 Talempong Dipukul

• Siswa melakukan eksplorasi menggunakan benda-benda yang terdapat di sekitar kelas.

• Setiap siswa diminta mengambil 5 benda yang ada di sekitar kelas, yang menghasilkan bunyi yang berbeda.


(9)

35

Guru dapat menyiapkan beragam benda yang menghasilkan bunyi dengan cara berbeda,

seperti peluit (ditiup) , dua tutup panci (dipukul), sendok dan botol kaca (dipukul), kantong plastik (diremas), botol plastik diisi benda-benda kecil (digoyangkan), dsb.

Jika jumlah benda terbatas, setiap siswa dapat mengambil dua benda, yang kemudian akan digunakan secara bergantian.

• Siswa diminta membunyikan benda-benda tersebut.

• Siswa diminta menuliskan hasil temuan mereka pada tabel.

No Benda Cara membunyikan

1 2 3 4 5

• Siswa dibimbing guru untuk menemukan permasalahan.

• Permasalahan dirumuskan dalam pertanyaan, misalnya (1) mengapa alat musik tradisiona berbunyi ketika dimainkan, (2) mengapa peralatan seperti panci, piring, peluit, dan sendok dapat dibunyikan dengan perlakuan tertentu?

Fase ke-3

• Siswa membuat dugaan jawaban atas pertanyaannya tersebut berdasarkan percobaannya.

Fase ke-4

• Siswa dengan dibimbing guru, mencari informasi untuk menyakinkan

dugaannya. Guru dapat memancing siswa dengan

pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya dapat mengantarkan siswa untuk meyakinkan jawabannya.

• Siswa dapat juga mencari informasi dengan cara membaca berbagai buku sumber.

• Siswa mencatat informasi yang diperolehnya.

Fase ke-5

• Siswa mencocokkan informasi yang diperoleh dengan percobaan yang dilakukannya. Misalnya, bunyi terjadi karena ada sesuatu yang digetarkan pada benda tersebut.

Fase ke-6

• Siswa mendiskusikan hasil temuannya dalam kelompok dengan kelompok lain.

• Siswa menyimpulkan dugaannya berdasarkan percobaan yang dilakukan.


(10)

36

Fase ke-7

• Guru menegaskan hasil temuan siswa mengenai proses terjadinya

bunyi, misalnya dengan cara membuat kesimpulan bersama yang dituliskan di papan tulis.

Fase ke-8

• Siswa mengerjakan soal latihan dari guru untuk memantapkan pemahaman hasil temuannya.

C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

(

problem-based learning

/PBL)

Konsep pembelajaran PBL yang membantu guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata) Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat kepada peserta didik, yang mengembangkan kemampuan

pemecahan masalah dan kemampuan belajar mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan karier, dalam lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini. Pembelajaran Berbasis Masalah dapat pula dimulai dengan melakukan kerja kelompok antar peserta didik. peserta didik menyelidiki sendiri, menemukan permasalahan, kemudian menyelesaikan masalahnya di bawah petunjuk fasilitator (guru).

1. Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah

• Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan peserta didik hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis masalah peserta didik aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.

• Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran.

• Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah

dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.


(11)

37 2. Sintak Model pembelajaran berdasarkan masalah

Fase Indikator Aktivitas / Kegiatan Guru

1 Orientasi siswa kepada masalah

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran,

mendeskripsikan hal-hal yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, serta memotivasi siswa agar terlibat dalam pemecahan masalah yang sudah dipilih.

2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Guru membantu siswa dalam mengatur tugas-tugas yang

berhubungan dengan masalah yang akan dipecahkan.

3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi

yang sesuai, melaksanakan eksperimen, mencari penjelasan dan solusi.

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan

menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, model, dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan kelompoknya.

5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa melakukan releksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dalam proses-proses yang mereka gunakan.

Keterangan: diadaptasi dari Mohamad Nur (2006: 62)

Contoh :

• Kelas : I

• Tema/Subtema/Pembelajaran : Diriku/Aku Merawat Tubuhku/1

Fase ke-1

• Salah satu siswa memimpin doa pembukaan,

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan bahasa anak,

misalnya hari ini kita akan belajar mengenai merawat tubuh.

• Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa, yaitu

memecahkan masalah dengan cara berdiskusi

Fase ke-2:

Guru mengajukan pertanyaan pembuka:

• Siapa di antara kalian yang mengetahui bagaimana cara merawat tubuh? Apa kegunaaan merawat tubuh? Siswa secara berkelompok diminta untuk berdiskusi cara merawat tubuh yang baik.

• Hasil diskusi siswa tersebut disimpulkan secara klasikal.

Fase ke- 3:

• Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka akan mendapatkan

informasi tentang cara merawat tubuh antara lain dengan mencuci tangan yang benar dari gambar dan membaca langkah-langkahnya dengan seksama. Mereka juga diminta untuk mempraktikkannya secara langsung.


(12)

38

Fase ke-4:

• Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang cara membuat

laporan mengenai membersihkan tangan yang benar yang diambil dari gambar tentang cara memcuci tangan yang benar yang telah diamati, dibaca, dan dipraktikkannya.

• Siswa membuat laporan diskusi yang dibuat bersama pasangan diskusinya. Kesimpulan yang dibuat sebaiknya mencakup alasan pentingnya mencuci tangan yang benar.

• Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Fase ke-5:

• Setelah semua kelompok selesai mengomunikasikan hasil diskusi, guru memberikan penguatan tentang langkah-langkah yang benar dalam mencuci tangan agar terhindar dari kuman yang dapat menyebabkan penyakit.

Contoh

• Kelas : IV

• Tema/Subtema/Pembelajaran : Indahnya Kebersamaan/Keberagaman Budaya Bangsaku/1

Fase ke-1

• Salah satu siswa memimpin doa pembukaan,

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan bahasa anak,

misalnya hari ini kita akan belajar berbagai budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.

• Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa, yaitu

memecahkan masalah dengan cara berdiskusi

Fase ke-2:

• Guru mengajukan pertanyaan pembuka:

• Siapa di antara kalian yang berasal dari suku Sunda? Suku Jawa? Suku Minang?

• Siswa secara berpasangan diminta untuk saling menginformasikan tentang asal suku mereka kepada teman di sebelahnya.

• Hasil diskusi siswa tersebut disimpulkan secara klasikal.

Fase ke- 3:

• Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka akan mendapatkan

beragam informasi tentang keragaman budaya Indonesia dari teks bacaan yang akan disiswai. Siswa kemudian diajak untuk mengamati gambar keragaman budaya yang ada di buku dan membaca teksnya dalam hati.

Fase ke-4:

• Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang cara membuat

laporan mengenai ragam budaya yang diambil dari bacaan tentang keragaman budaya yang telah dibacanya.


(13)

39

• Siswa membuat laporan diskusi yang dibuat bersama pasangan diskusinya. Kesimpulan yang dibuat sebaiknya mencakup alasan pentingnya memahami keragaman budaya di Indonesia.

• Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Fase ke-5:

• Setelah semua kelompok selesai mengomunikasikan hasil diskusi, guru memberikan penguatan tentang strategi dalam menemukan isi cerita yang biasa dinamakan gagasan pokok/gagasan utama/ide utama/ide pokok/ pokok pikiran, dari suatu paragraf.

Kegiatan

Pembelajaran

• Peserta pelatihan dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 3 – 4 orang.

• Setiap kelompok menyiapkan bahan dari BG dan BS sesuai pembagian

tugas (1 kelompok mendapat satu subtema).

• Setiap kelompok dibagi menurut model pembelajaran yang akan disusun.

Contoh:

1. Kelompok I mengerjakan model pembelajaran kooperatif 2. Kelompok II mengerjakan model pembelajaran berbasis

penemuan

3. Kelompok III mengerjakan model pembelajaran berbasis masalah

• Setiap kelompok mengamati contoh-contoh model pembelajaran yang terdapat pada modul atau sumber lain yang relevan.

• Peserta pelatihan secara berkelompok menyusun model pembelajaran

berdasarkan materi yang terdapat dalam Buku Siswa dan Buku Guru.

Tugas-Tugas

beserta lembar kerja

Tugas:

Menyusun kegiatan pembelajaran berdasarkan sintak model pembelajaran yang dipilih

Lembar Kerja

LK 2.1.c

Kelas : ….

Tema/Subtema/Pembelajaran : ….

III.


(14)

40

Model Pembelajaran : …. Media Pembelajaran : ...

Sintak Kegiatan Pembelajaran

Penilaian dan

Rubrik

Penilaian: Unjuk Produk

Rubrik Penilaian Menyusun Kegiatan Pembelajaran

berdasarkan Sintak Model Pembelajaran

Kriteria

Skor

Sangat Baik Baik Cukup Perlu Bimbingan

Bahan Pendukung

Pembelajaran

• Buku Guru

• Buku Siswa

• Contoh-Contoh Model Pembelajaran

• Power PointLembar Kerja 2.1.c

V.


(15)

41

• Pilih salah satu pembelajaran di buku guru dan siswa ( kelas 1 atau 4) !

• Tentukan model pembelajarannya !

• Susun skenario pembelajaran berdasar langkah-langkah pembelajaran pada buku guru dan sesuaikan berdasarkan sintak model pembelajaran yang sudah ditentukan!

• Tulis media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran tersebut

Kelas: ….

Tema/Subtema/Pembelajaran: …. Model Pembelajaran : …. Media Pembelajaran :


(1)

36

Fase ke-7

• Guru menegaskan hasil temuan siswa mengenai proses terjadinya

bunyi, misalnya dengan cara membuat kesimpulan bersama yang dituliskan di papan tulis.

Fase ke-8

• Siswa mengerjakan soal latihan dari guru untuk memantapkan pemahaman hasil temuannya.

C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

(

problem-based learning

/PBL)

Konsep pembelajaran PBL yang membantu guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata) Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat kepada peserta didik, yang mengembangkan kemampuan

pemecahan masalah dan kemampuan belajar mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan karier, dalam lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini. Pembelajaran Berbasis Masalah dapat pula dimulai dengan melakukan kerja kelompok antar peserta didik. peserta didik menyelidiki sendiri, menemukan permasalahan, kemudian menyelesaikan masalahnya di bawah petunjuk fasilitator (guru).

1. Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah

• Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan peserta didik hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis masalah peserta didik aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.

• Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran.

• Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah

dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.


(2)

37

2. Sintak Model pembelajaran berdasarkan masalah

Fase Indikator Aktivitas / Kegiatan Guru

1 Orientasi siswa kepada masalah

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran,

mendeskripsikan hal-hal yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, serta memotivasi siswa agar terlibat dalam pemecahan masalah yang sudah dipilih.

2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Guru membantu siswa dalam mengatur tugas-tugas yang

berhubungan dengan masalah yang akan dipecahkan.

3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi

yang sesuai, melaksanakan eksperimen, mencari penjelasan dan solusi.

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan

menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, model, dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan kelompoknya.

5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa melakukan releksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dalam proses-proses yang mereka gunakan.

Keterangan: diadaptasi dari Mohamad Nur (2006: 62)

Contoh :

• Kelas : I

• Tema/Subtema/Pembelajaran : Diriku/Aku Merawat Tubuhku/1

Fase ke-1

• Salah satu siswa memimpin doa pembukaan,

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan bahasa anak,

misalnya hari ini kita akan belajar mengenai merawat tubuh. • Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa, yaitu

memecahkan masalah dengan cara berdiskusi Fase ke-2:

Guru mengajukan pertanyaan pembuka:

• Siapa di antara kalian yang mengetahui bagaimana cara merawat tubuh? Apa kegunaaan merawat tubuh? Siswa secara berkelompok diminta untuk berdiskusi cara merawat tubuh yang baik.

• Hasil diskusi siswa tersebut disimpulkan secara klasikal.

Fase ke- 3:

• Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka akan mendapatkan

informasi tentang cara merawat tubuh antara lain dengan mencuci tangan yang benar dari gambar dan membaca langkah-langkahnya dengan seksama. Mereka juga diminta untuk mempraktikkannya secara langsung.


(3)

38

Fase ke-4:

• Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang cara membuat

laporan mengenai membersihkan tangan yang benar yang diambil dari gambar tentang cara memcuci tangan yang benar yang telah diamati, dibaca, dan dipraktikkannya.

• Siswa membuat laporan diskusi yang dibuat bersama pasangan diskusinya. Kesimpulan yang dibuat sebaiknya mencakup alasan pentingnya mencuci tangan yang benar.

• Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Fase ke-5:

• Setelah semua kelompok selesai mengomunikasikan hasil diskusi, guru memberikan penguatan tentang langkah-langkah yang benar dalam mencuci tangan agar terhindar dari kuman yang dapat menyebabkan penyakit.

Contoh

• Kelas : IV

• Tema/Subtema/Pembelajaran : Indahnya Kebersamaan/Keberagaman Budaya Bangsaku/1

Fase ke-1

• Salah satu siswa memimpin doa pembukaan,

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan bahasa anak,

misalnya hari ini kita akan belajar berbagai budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.

• Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa, yaitu

memecahkan masalah dengan cara berdiskusi Fase ke-2:

• Guru mengajukan pertanyaan pembuka:

• Siapa di antara kalian yang berasal dari suku Sunda? Suku Jawa? Suku Minang?

• Siswa secara berpasangan diminta untuk saling menginformasikan tentang asal suku mereka kepada teman di sebelahnya.

• Hasil diskusi siswa tersebut disimpulkan secara klasikal.

Fase ke- 3:

• Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka akan mendapatkan

beragam informasi tentang keragaman budaya Indonesia dari teks bacaan yang akan disiswai. Siswa kemudian diajak untuk mengamati gambar keragaman budaya yang ada di buku dan membaca teksnya dalam hati.

Fase ke-4:

• Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang cara membuat

laporan mengenai ragam budaya yang diambil dari bacaan tentang keragaman budaya yang telah dibacanya.


(4)

39 • Siswa membuat laporan diskusi yang dibuat bersama pasangan

diskusinya. Kesimpulan yang dibuat sebaiknya mencakup alasan pentingnya memahami keragaman budaya di Indonesia.

• Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Fase ke-5:

• Setelah semua kelompok selesai mengomunikasikan hasil diskusi, guru memberikan penguatan tentang strategi dalam menemukan isi cerita yang biasa dinamakan gagasan pokok/gagasan utama/ide utama/ide pokok/ pokok pikiran, dari suatu paragraf.

Kegiatan

Pembelajaran

• Peserta pelatihan dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 3 – 4 orang.

• Setiap kelompok menyiapkan bahan dari BG dan BS sesuai pembagian

tugas (1 kelompok mendapat satu subtema).

• Setiap kelompok dibagi menurut model pembelajaran yang akan disusun.

Contoh:

1. Kelompok I mengerjakan model pembelajaran kooperatif 2. Kelompok II mengerjakan model pembelajaran berbasis

penemuan

3. Kelompok III mengerjakan model pembelajaran berbasis masalah • Setiap kelompok mengamati contoh-contoh model pembelajaran yang

terdapat pada modul atau sumber lain yang relevan.

• Peserta pelatihan secara berkelompok menyusun model pembelajaran

berdasarkan materi yang terdapat dalam Buku Siswa dan Buku Guru.

Tugas-Tugas

beserta lembar kerja

Tugas:

Menyusun kegiatan pembelajaran berdasarkan sintak model pembelajaran yang dipilih

Lembar Kerja

LK 2.1.c

Kelas : ….

Tema/Subtema/Pembelajaran : ….

III.


(5)

40

Model Pembelajaran : …. Media Pembelajaran : ...

Sintak Kegiatan Pembelajaran

Penilaian dan

Rubrik

Penilaian: Unjuk Produk

Rubrik Penilaian Menyusun Kegiatan Pembelajaran

berdasarkan Sintak Model Pembelajaran

Kriteria

Skor

Sangat Baik Baik Cukup Perlu Bimbingan

Bahan Pendukung

Pembelajaran

• Buku Guru

• Buku Siswa

• Contoh-Contoh Model Pembelajaran • Power PointLembar Kerja 2.1.c

V.


(6)

41 • Pilih salah satu pembelajaran di buku guru dan siswa ( kelas 1 atau 4) !

• Tentukan model pembelajarannya !

• Susun skenario pembelajaran berdasar langkah-langkah pembelajaran pada buku guru dan sesuaikan berdasarkan sintak model pembelajaran yang sudah ditentukan! • Tulis media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran tersebut

Kelas: ….

Tema/Subtema/Pembelajaran: …. Model Pembelajaran : …. Media Pembelajaran :