36 keyakinan beragamanya. Berkembangnya kesadaran atau
keyakinan beragama, seiring dengan mulainya remaja menanyakan atau mempermasalahkan sumber-sumber otoritas
dalam kehidupan.
Berdasarkan ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa sekolah menengah pertama memiliki usia yang merupakan masa peralihan dari
usia anak-anak ke usia yang remaja. Perilaku yang disebabkan oleh masa peralihan ini menimbulkan berbagai keadaan dimana siswa labil dalam
pengendalian emosi. Keingintahuan pada hal-hal baru yang belum pernah ditemui sebelumnya mengakibatkan muncul perilaku-perilaku yang mulai
memunculkan karakter diri.
B. Penelitian Yang Relevan
Untuk mengkaji penelitian ini, peneliti mencari tiga penelitian yang ada dan relevan dengan penelitian yang akan diteliti. Penelitian tersebut
adalah: 1. Penelitian yang relevan tersebut berjudul Kesiapsiagaan Komunitas
Sekolah Dalam Menghadapi Bencana di Kabupaten Magelang dilakukan oleh Cindrawaty Lesmana dan Nurul Purborini 2015.
Dalam penelitian tersebut sampel penelitian adalah 80 orang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan tenaga administratif sekolah SMK di
Kabupaten Magelang. Data dikumpulkan dengan metode kuantitatif melalui survei kuesioner. Setiap indikator diukur dari tanggapan dari
responden dalam
skala Likert
berderajat 4
1 =
belum diimplementasikan sama sekali, 2 = baru dalam pengembangan, 3 =
dalam pengembangan
sampai batasan
tertentu, dan
4 =
37 diimplementasikan secara lengkap. Penelitian ini menunjukkan bahwa
kesiapsiagaan sekolah masih sangatlah kurang dan perlu dikembangkan lebih lanjut.
2. Penelitian yang kedua berjudul Peran Guru Geografi Dalam Menanamkan Kesadaran Lingkungan Pada Siswa SMP Se-Kecamatan
Margasari Kabupaten Tegal oleh Riani Rohmawati 2010. Populasi guru dalam penelitian ini berjumlah 10 orang dengan menggunakan
teknik total sampling. Sedangkan populasi siswa adalah 1463 siswa dengan menggunakan teknik stratified random sampling berjumlah 152
siswa. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. Data yang berhasil dikumpulkan, dianalisis
menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan peran guru dalam kategori baik dengan persentase 65,34 . Peran guru
melalui sikap dalam kategori cukup dengan persentase 59,97 , dan peran guru melalui tindakan dalam kategori baik dengan persentase
68,89 . 3. Penelitian yang ketiga berjudul Pengembangan Model Sekolah Siaga
Bencana Melalui Integrasi Pengurangan Risiko Bencana Dalam Kurikulum oleh Akbar K. Setiawan 2010. Metode yang dipakai
adalah Research and Development RD dengan menggunakan four-D Models Define, Design, Develop, and Desemite. Hasil dari penelitian
adalah dari sisi kompetensi profesional para guru merasakan kurangnya pengetahuan tentang materi kebencanaan dan PRBnya. Dari sisi
38 kompetensi pedagogiknya guru masih belum menggunakan metode
belajar yang kooperatif. Dari sisi kompetensi sosial perlu ditingkatkan komunikasi yang lebih dekat dengan lingkungan sekolah. Dari sisi
kompetensi kepribadian perlu ditingkatkan kesadaran dan tanggung jawab akan kesiapsiagaan bencana.
C. Kerangka Berpikir