Hakikat PreventifPencegahan Bencana Alam

28 dapat dilakukan dengan melalui berbagai media dan cara. Salah satunya dapat disosialisasikan melalui integrasi ke dalam kurikulum sekolah dan pembelajaran di kelas.

7. Hakikat PreventifPencegahan Bencana Alam

Upaya preventif biasanya dilakukan kepada pihak yang belum atau rentan terhadap suatu masalah. Preventif secara estimologi berasal dari bahasa latin pravenire yang artinya datang sebelumantisipasimencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang luas preventif diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang. Salah satu upaya meminimalisir bencana alam yang sering melanda adalah dengan menerapkan pendidikan kebencanaan. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana UU No 24 Tahun 2007. Menurut Nugarhajati 2012: 5 pencegahan bencana dapat dilakukan dengan memerhatikan tanda-tandanya. Pendidikan pencegahan yaitu upaya preventif agar kerusakan dan korban dapat dikurangi jika terjadi bencana Suharwoto, dkk. 2015: 40. Pencegahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 UU No 24 Tahun 2007 meliputi: a. Identifikasi dan pengenalan secara pasti terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana. 29 b. Kontrol terhadap penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam yang secara tiba-tiba danatau berangsur berpotensi menjadi sumber bahaya bencana. c. Pemantauan penggunaan teknologi yang secara tiba-tiba danatau berangsur berpotensi menjadi sumber ancaman atau bahaya bencana. d. Penataan ruang dan pengelolaan lingkungan hidup e. Penguatan ketahanan sosial masyarakat. Berdasarkan ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa upaya preventif bencana alam adalah sebuah tindakan yang diambil untuk mengurangi kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan di masa depan. Hal tersebut harus dilakukan oleh guru dengan cara mengintegrasikan pendidikan kebencanaan ke dalam kurikulum pendidikan yang disesuaikan kondisi di tempat tersebut.

8. Bencana Alam Gunung Meletus a. Definisi Bencana Alam

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENINGKATKAN JENJANG PENDIDIKAN FORMAL DI KABUPATEN TABANAN

0 17 7

PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN PADA SAAT BENCANA ALAM (Studi kasus pada Daerah Bencana Alam Meletusnya Gunung Merapi di Kabupaten Sleman)

0 3 113

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUPLEMEN PEMBELAJARANSUB-SUB MATERI TIPE-TIPE GUNUNG BERAPI UNTUK SISWA KELAS Pengembangan Bahan Ajar Suplemen Pembelajaran Sub-sub Materi Tipe-Tipe Gunung Berapi Untuk Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama.

0 5 16

PENDAHULUAN Pengembangan Bahan Ajar Suplemen Pembelajaran Sub-sub Materi Tipe-Tipe Gunung Berapi Untuk Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama.

0 2 6

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MAJELIS Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Pembinaan Karakter Siswa Sekolah Menengah Pertama Majelis Tafsir Al-Quran (Smp Mta) Gemolong Islamic Boarding Scho

0 2 18

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MAJELIS Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Pembinaan Karakter Siswa Sekolah Menengah Pertama Majelis Tafsir Al-Quran (Smp Mta) Gemolong Islamic Boarding Scho

0 2 18

KEJUJURAN AKADEMIK PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Kejujuran Akademik Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama.

0 2 17

BENCANA GUNUNG BERAPI Diajukan untuk mem

0 1 16

SISTEM MONITORING GAS BERACUN PADA AREA BENCANA ALAM AKIBAT AKTIFITAS VULKANIK GUNUNG BERAPI

0 0 116

SISTEM MONITORING GAS BERACUN PADA AREA BENCANA ALAM AKIBAT AKTIFITAS VULKANIK GUNUNG BERAPI SISTEM MONITORING GAS BERACUN PADA AREA BENCANA ALAM AKIBAT AKTIFITAS VULKANIK GUNUNG BERAPI Vina Ulfa Royanti

0 0 5