LAYANAN Pemeliharaan koleksi bahan pustaka buku di upt perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang Arum Fajar Pribadi

xliv 3. Koleksi Rujukan Koleksi Rujukan tersimpan secara terbuka seperti koleksi lainnya yang terletak di lantai IV. Koleksi ini juga tidak dipinjamkan, tetapi hanya dibaca di tempat atau difotokopi. Koleksi ini meliputi: kamus, ensiklopedi, atlas, direktori, perundang- undangan, terbitan pemerintah dan buku lain yang sejenis yang hanya diperlukan sebagai bahan pustaka rujukan. 4. Koleksi Karya Ilmiah Koleksi Karya Ilmiah KI merupakan koleksi terbuka yang berisi tentang karya ilmiah dosen, baik berupa artikel, hasil penelitian serta hasil penulisan tugas akhir tesis dan desertasi. Koleksi ini terletak di lantai III dan hanya bisa dibaca di tempat.

H. LAYANAN

Jenis layanan yang diberikan kepada pengguna di UPT Perpustakaan adalah : 1. Layanan Sirkulasi, adalah layanan yang diberikan kepada pengunjung untuk dapat meminjam koleksi perpustakaan. 2. Layanan Referensi adalah layanan yang diberikan kepada pengunjung perpustakaan yang memerlukan bantuan penelusuran informasi dalam berbagai subjek dari berbagai sumber ataupun memberikan bahan rujukan pada koleksi lain sesuai dengan bidanginformasi yang dibutuhkan. 3. Layanan Penelusuran Informasi secara elektronik Online Public Access catalogueOPAC, yaitu layanan mandiri kepada pengguna perpustakaan berupa penyediaan komputer penelusuran katalog koleksi perpustakaan. Setiap lantai disediakan komputer OPAC unetuk menelusuri koleksi perpustakaan. xlv 4. Layanan Koleksi Khusus adalah layanan yang diberikan kepada pengunjung untuk membaca di tempat atau memfotokopi sebagian koleksi Referensi, Karya Iimiah, Tandon dan Serial. 5. Layanan Sampoerna Corner adalah layanan yang disediakan perpustakaan atas kerjasama dengan PT HM Sampoerna Tbk, berupa penyediaan ruang baca ber AC ditambah komputer untuk mengakses internet. 6. Layanan Fotokopi adalah penyediaan layanan fotokopi yang terletak di lantai 1 gendung UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro. 7. Layanan Bimbingan Pengguna Perpustakan adalah layanan yang diberikan pada pengunjung dengan memberikan petunjuk dan memandu pengunjung perpustakaan dalam menggunakan koleksi-koleksi alat bantu perpustakaan. 8. Layanan Penyebaran Informasi adalah layanan yang memberikan informasi kepustakaan yang baru terbit dan terseleksi kepada perorangansekelompok orang atau lembaga dalam bentuk : a Penerbitan dan penyebaran Buletin Informasi Khusus BIK, yang merupakan terbitan UPT Perpustakaan yang berisi daftar isi majalahjurnal koleksi Perpustakaan yang dikemas dalam bentuk buletin dalam bidang tertentu. b Penerbitan dan Penyebaran Bibliografi dan Indeks, adalah penerbitan dan penyebaran karya ilmiah dosen serta koleksi UPT Perpustakaan dalam bidang- bidang tertentu yang berbentuk kumpulan bibliografi. c Berita Pengolahan Buku adalah penerbitan dan penyebaran berita tambahan koleksi UPT Perpustakaan. xlvi d Warta Perpustakaan Universitas Diponegoro, adalah penerbitan dan penyebaran WARTA PERPUSTAKAAN, berbentuk majalah sebagai wadah kreatifitas para pustakawan serta forum tanya jawab tentang dunia perpustakaan. e Berita buku baru display, yaitu pemberian informasi adanya buku-buku baru yang dapat dilihat dan dibaca pada almari display yang diganti secara periodik. xlvii BAB IV PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka Buku Faktor yang menyebabkan kerusakan pada koleksi bahan pustaka di UPT Perpustakaan Universitas Dipnegoro Semarang, meliputi: 1. Faktor Fisika a. Debu Debu yang mengotori ruangan maupun koleksi bahan pustaka di Perpustakaan Diponegoro Semarang masuk melalui jendela serta pintu utama ruangan perpustakaan. Koleksi bahan pustaka yang terkena debu ini menjadi kotor, serta dapat menyebabkan adanya jamur apabila keadaan ruangan lembab. b. Suhu dan Kelembaban Temperatur yang ideal bagi bahan pustaka adalah 20 -24 C dan kelembabannya 45-60 RH. Namun Perpustakaan Universitas Diponegoro ini tidak menggunakan AC maka pihak perustakaan kesulitan untuk mencapai temperatur yang ditetapkan. Apabila kelembaban tidak setabil maka, akan mengakibatkan timbulnya jamur. xlviii c. Cahaya Cahaya yang dimaksud di sini yaitu cahaya yang berasal dari sinar lampu, karena tata letak ruang perpustakaan ini terhindar dari sinar matahari secara langsung. Radiasi dari cahaya sinar lampu tersebut dapat mengakibatkan kertas berubah warna menjadi kecoklatan dan kering serta kadar kekuatan serat pada kertas menurun sehingga mudah sobek dan berlubang. 2. Faktor Biologi a. Serangga Macam serangga yang menyebabkan kerusakan pada koleksi bahan pustaka buku, antara lain: 1 Rayap Pada musim penghujan dan keadaan yang lembab ini sering rayap muncul selain menyerang bahan pustaka buku, juga rayap ini menyerang rak-rak penyimpanan koleksi bahan pustaka yang terbuat dari kayu. 2 Kutu Buku book worm Petugas perpustakaan pernah menemukan beberapa buah buku yang yang tersimpan dalam waktu yang lama, yang di antara kertas buku-buku tersebut sudah berlubang-lubang. Maka petugas menyimpulkan bahwa, buku tersebut diserang oleh serangga jenis kutu buku book work. b. Bercak Noda Merah Kecoklatan foxing xlix Buku-buku yang terkena foxinginfeksi terutama pada halaman pelindung bagian depan buku atau belakang serta bagian pinggir pada buku, kertas yang terserang akan menimbulkan bercak noda berwarna merah kecoklatan yang sulit dihilangkan. 3. Faktor Yang Diakibatkan Oleh Manusia Manusia dapat bertindak sebagai penyayang buku, tetapi dapat pula bertindak sebagai perusak buku yang hebat. Kerusakan-kerusakan yang terjadi karena ulah manusia di antaranya, yaitu: pengguna atau pengunjung perpustakaan yang sengaja merobek dan mengambil bagian- bagian tertentu dari sebuah buku misal: tulisan, gambar, tabel, dan sebagainya. Kadang-kadang juga pengunjung perpustakaan juga sengaja atau tidak sengaja membuat lipatan pada halaman buku sebagai tanda batas baca atau melipat buku ke belakang yang mengakibatkan perekat pada punggung buku untuk memperkokoh jilitan ini dapat terlepas dari jilidan sehingga lembaran-lembaran kertas akan terpisah dari jilidannya. Kecerobohan lainya yaitu dengan meninggalkan bekas noda makanan yang menyebabkan buku menjadi kotor, serta kecerobohan yang di sebabkan oleh staf perpustakaan yang meletakkan atau menempatkan buku terlau rapat dan padat sehingga mengakibatkan kerusakan pada fisik buku. l B. Upaya Penanggulangan Kerusakan dan Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka Buku 1. Upaya Penanggulangan Kerusakan Koleksi Bahan Pustaka Buku Faktor-faktor penyebab rusaknya koleksi bahan pustaka ini perlu ditanggulangi dengan adanya tindakan prenventif yang dilakukan oleh UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang, antara lain : a. Faktor Fisika 1 Debu Untuk menghindari kerusakan pada bahan pustaka yang disebabkan oleh debu misalnya jamur, cara yang dilakukan oleh pihak perpustakaan adalah dengan cara menjaga dan membersihkan ruangan perpustakaan setiap hari yang dilakukan oleh tenaga cleaning service. 2 Suhu kelembaban Karena UPT perpustakaan Universitas Diponegoro tidak menggunakan AC maka, jalan satu-satunya untuk memperoleh temperatur dan kelembaban yang seimbang, yaitu dengan memasang ventilasijendela yang cukup sehingga sirkulasi udara dapat keluar masuk dengan sempurna. Selain itu penyusunan antara buku yang ada dalam rak diberi jarak agar tidak terlalu rapat guna menghindari kelembaban. li 3 Cahaya Untuk menghindari radiasi dari cahaya lampu yang tajam maka pihak pepustakaan mengupayakan dengan jalan memberi jarak yang cukup antara rak penyimpanan dengan lampu di atasnya. Upaya lain yaitu dengan mematikan lampu penerangan pada ruang perpustakaan di waktu malam. b. Faktor Bilologi 1 Serangga a Rayap Tindakan yang dilakukan untuk mencegah adanya serangan rayap pada bahan pustaka maupun rak-rak penyimpanan yaitu dengan pengadaan rak-rak penyimpanan yang terbuat dari kayu jati dan alumunium atau besi yang bahan tersebut ini tahan akan karat awet dan kokoh dalam menjaga buku. Usaha lain yaitu memberikan jarak yang cukup antara antai bawah dengan rak-rak buku. b Kutu buku Untuk mengantisipasi adanya kutu buku, maka tindakan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan yaitu dengan meletakkan bahan-bahan berbau, seperti: kanfer atau kapur barus pada, rak serta sela-sea buku. 2 Bercak Noda Merah Kecoklatan foxing lii Untuk menghindari adanya bercak-bercak noda merah kecoklatan atau biasa yang disebut dengan foxing pada bahan pustaka, tindakan preventif yang di lakukan oleh staf Perpustakaan Universitas Diponegoro antara lain dengan: a Menghindari debu yang masuk atau yang menempel pada bahan koleksi, dengan cara membersihkan ruang tempat penyimpanan koleksi bahan pustaka setiap hari oleh petugas cleaning service. b Memeriksa koleksi bahan pustaka secara berkala oleh staff perpustakaan. Agar catatan yang ada dengan jumlah koleksi yang disajikan ini sama, mengetahui jumlah buku yang hilang atau rusak. c Memberikan jarak yang cukup pada penyusunan buku pada rak-rak penyimpanan. c. Faktor Yang Diakibatkan Oleh Manusia Untuk mencegah kerusakan bahan pustaka yang diakibatkan oleh faktor manusia ini, maka upaya yang ditujukan kepada pengguna atau pengunjung perpustakaan, antara lain: 1 Mengingatkan kesadaran pengguna perpustakaan untuk selalu menjaga dan merawat bahan pustaka yang digunakan atau selama peminjaman, dengan cara staff perpustakaan menegur setiap pengunjung yang ketahuan melakukan perusakan terhadap koleksi liii bahan pustaka buku, agar kandungan informasi yang ada di dalamnya dapat dipertahankan. 2 Adanya kesadaran untuk tidak makan, minum atau merokok di tempat-tempat di mana bahan pustaka disimpan atau di lngkungan perpustakaan. Dengan cara menempelkan larangan contohnya dilarang merokok. 3 Mengingatakan kesadaran pengguna untuk tidak melakukan tindakan vandalisme perusakan pada bahan pustaka dengan cara menempelkan semacam tata tertipperaturtan serta pemberian sangsi bagi yang terbukti bersalah. Selain faktor-faktor tersebut di atas yang dapat menyebabkan kerusakan koleksi bahan pustaka, faktor bencana misalnya kebakaran juga berbaya bagi koleksi bahan pustaka. Guna mengantisipasi adanya kebakaran, maka tindakan preventif yang diakukan oleh pihak perpustakaan untuk mencegah adanya bahaya kebakaran adalah: a. Memeriksa jaringan kabel listrik di gedung perpustakaan secara berkala. b. Meletakan alat pemedam api gas karbondioksida di tempat yang mudah di jangkau. c. Meletakkan bahan-bahan kimia yang mudah terbakar di luar bangunan utama. d. Memasang semacam poster larangan merokok di ruang perpustakaan atau membuang puntung rokok sembarangan. liv 2. Upaya Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka Buku Untuk mengatasi bahan pustaka buku yang mengalami kerusakan, baik fisik maupun isinya, maka UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang mengadakan kegiatan perbaikan bahan pustaka dengan berbekal pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh staf perpustakaan. a. Mengganti sampul pada buku Penggantian sampul pada buku ini dilakukan oleh petugas apabila sampul tersebut sudah kelihatan kusam dan sobek. Sampul yang biasa digunakan yaitu sampul yang terbuat dari kertas karton yang agak tebal sehingga kover tidak cepat mengalami kerusakan. b. Mengganti jilidan pada buku Kegiatan penjilitan kembali ini dilakukan untuk mengatasi jilidan yang sudah rusak maupun kendur yang disebabkan karena mutu bahan atau mutu jilidan yang tidakkurang baik. Kerusakan juga bisa disebabkan karena buku tersebut sering jatuh, dipinjam pengguna atau sering difotokopi. c. Menambal Kegiatan menambal ini dilakukan untuk menutup bagiankertas pada bahan pustaka yang berlubang contohya: lubang bekas kena sudutan api rokok. Cara mengatasinya yaitu dengan mencari kertaswarna kertas yang sama atau hampir sama. lv d. Menyambung Kegiatan menyambung biasanya dilakukan untuk mengatasi bagian bahan pustaka yang sobek atau mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga informasi yang ada didalamnya hilang. Untuk mengatasi hal ini maka petugas terlebih dahulu mencari buku yang sama kemudian mengkopi pada halaman yang sama dengan halaman yang hilang dengan menggunakan kertas yang sejenis yang kemudian disambung pada bagian yang hilang dengan menggunakan perekat khusus. Dengan cara pemeliharaan di atas, maka koleksi akan bisa dipakai kembali tanpa mengurangi informasi di dalamnya. Maka agar koleksi bahan pustaka buku tidak mudah rusak maka perlu didukung dengan penyiumpanan yang baik. Sedangkan teknik penyimpanan koleksi- koleksi bahan pustaka tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Koleksi buku Untuk penyimpanan koleksi yang berupa buku, diletakan pada rak-rak buku yang sudah disesuaikan dengan ukuran panjang maupun lebar sebuah buku, serta terbuat dari kayu jati yang tahan dari serangan rayap atau hewan pengerat lainnya. 2. Koleksi bahan berkala Untuk koleksi bahan berkala ini yang berupa majalah diletakkan pada rak khusus majalah yang dibagi sesuai dengan nama-nama majalah. Untuk lvi menghindari dari menumpuknya jumlah majalah maka setiap sebulan majalah di bendel menurut judulnya. Penempatan surat kabar yaitu pada rak atau wadah khusus yang terbuat dari kayu. Setiap bulan koran tersebut dikliping menurt jenisnya untuk menghindari penumpukan. 3. Koleksi bahan non buku Koleksi bahan nin buku ini disimpan pada almari khusus yang terbuat dari kayu. Untuk setiap disket yang ada di dalamnya diberi wadah atau tempat disket tersendiri.

C. Kendala-kendala Yang Dihadapi Dalam Pemeliharaan Bahan Pustaka