commit to user 10 9
Pendapatan Asli Daerah
Belanja Pembangunan
Pendapatan Asli Daerah
Pearson Correlation
1 .886
Sig. 2-tailed .045
N 5
5 Belanja
Pembangunan Pearson
Correlation .886
1 Sig. 2-tailed
.045 N
5 5
Sumber: Data diola h
Data di atas menunjukkan bahwa nilai r yang diperoleh sebesar 0,886 atau nilai r semakin mendekati angka 1. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat kuat antara variabel pendapatan asli daerah dengan belanja pembangunan.
C. PembahasanInterpretasi Ekonomi
Penelitian ini meliputi desentralisasi fiskal yang terdiri dari variabel dana perimbangan, lain-lain penerimaan yang sah, dan pendapatan asli daerah,
serta belanja pembangunan. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka unsur-unsur yang dianalisis sebagai berikut :
1. Hubungan Dana Perimbangan dengan Belanja Pembangunan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai r yang diperoleh sebesar 0,968 atau nilai r semakin mendekati angka 1. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat kuat antara dana perimbangan dengan belanja pembangunan.
commit to user 11 0
Belanja pembangunan daerah tidak dapat dipisahkan dengan sarana dan prasarana atau pembangunan fisik dan non fisik. Selanjutnya apabila
belanja pembangunan telah dilimpahkan dan pembiayaan juga telah dilimpahkan DAUDAK maka sarana dan prasarana fisik maupun non
fisik sangat diperlukan agar mampu memberikan dampak yang berarti bagi masyarakat daerah.
Penataan dan pemantapan
perimbangan keuangan
antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah di Kabupaten Klaten adalah
adanya desentralisasi dan Otonomi Daerah. Dengan diberlakukannya desentralisasi dan otonomi daerah sebagaimana di atur dalam Undang-
Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, maka daerah diberikan kewenangan dalam menggali sendiri sumber-sumber keuangannya agar lebih mandiri. Dengan
pola pembagian keuangan antara Pusat dan Daerah, dimana perolehan PAD dan pajak-pajak lainnya masuk ke Pusat sebesar 10 persen dan
kembali ke daerah sebesar 90 persen. Pemerintah pusat mengharapkan dengan adanya desentralisasi
fiskal pemerintah daerah lebih mengoptimalkan kemampuannya dalam mengelola sumber daya yang dimiliki sehingga tidak hanya mengandalkan
dana bagi hasil, Dana Alokasi Umum DAU, dan Dana Alokasi Khusus DAK. Dengan adanya transfer dana dari Pemerintah Pusat maka daerah
commit to user 11 1
bisa lebih fokus untuk menggunakan PAD yang dimilikinya untuk membiayai belanja pembangunan yang menunjang tujuan pemerintah yaitu
meningkatkan pelayanan publik. Desentralisasi dan otonomi daerah diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pelayanan publik sehingga kapasitas masyarakat akan meningkat, dengan demikian diharapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat serta memiliki kontribusi dalam meningkatkan kemandirian daerah. Diyakini konsep Otonomi Daerah akan mampu mendorong
tumbuhnya perkonomian dengan mengolah sumberdaya daerah untuk menjadi kekuatan ekonomi baru melalui kemampuan daerah itu sendiri
dalam mengolah sumberdaya yang ada, sehingga diharapkan memiliki
multipla yer effect positive
dalam membentuk kemandirian daerah dan sosial ekonomi masyarakat.
Peningkatan pendapatan masyarakat akan mendorong pula peningkatan kesempatan masyarakat yang selanjutnya akan pula
memberikan peluang yang besar terhadap peningkatan kualitas fisik dan non fisik penduduk. Perkembangan kesempatan masyarakat akan
menyokong terciptanya kemajuan sektor andalan yang selanjutnya mendorong terjadinya peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD yang
merupakan potensi penyelenggaraan Otonomi Daerah.
2. Hubungan Lain-lain Penerimaan yang Sah dengan Belanja