Latar Belakang HAPPY PRIMARIASARI R1111016

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap tahun Kejadian Pneumonia membunuh sekitar 1,8 juta anak di bawah lima tahun balita, atau sekitar dua puluh persen dari seluruh kematian anak balita di seluruh dunia. Angka ini lebih tinggi dari kematian akibat Acquired Immunodeficiency Syndrome AIDS, malaria dan campak. Terdapat sekitar 155 juta Kejadian Pneumonia di seluruh dunia setiap tahunnya metro tv news . November 2010. Sehingga, Kejadian Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia, tidak hanya di negara berkembang, tetapi juga di negara maju. Angka Kejadian Pneumonia di negara berkembang setiap tahun adalah sepuluh sampai dua puluh kejadian perseratus anak balita, sedangkan dilaporkan di negara maju seperti Amerika Serikat terdapat dua juta sampai tiga juta Kejadian Pneumonia pertahun dengan jumlah kematian rata-rata sebanyak 45 ribu orang Misnadiarly, 2008: 11. Setiap menit terdapat satu anak balita yang meninggal akibat Kejadian Pneumonia di Asia Tenggara metro tv news . November 2010. Kejadian Pneumonia dari tahun ke tahun selalu menduduki peringkat atas penyebab kematian anak balita di Indonesia. Menurut Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2007 Kejadian Pneumonia merupakan penyebab kematian anak balita utama sejumlah 15,5 persen dari seluruh anak balita dan setiap tahun commit to user 2 selalu ada pada daftar sepuluh penyakit terbesar di fasilitas kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2010: Volume 3. Gangguan yang mungkin terjadi apabila anak balita mengalami Kejadian Pneumonia bakteri berulang adalah kecacatan berupa kelainan produksi antibodi , kristik fibrosis , palatoskisis , bronkiektasi kongenital , diskinesia siliare , fistula trakeoesofagus , kelainan leukosit polimorfonuklear , neutropenia, bertambahnya aliran darah pulmonal, atau reflek mutah kurang Behrman, 2000: 885. Kejadian Pneumonia pada anak balita memiliki hubungan erat dengan Lingkungan Rumah, hal tersebut dikarenakan perumahan berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana sesuai standar rumah sehat Mukono, 2000: 155. Salah satu fungsi pokok pembangunan rumah adalah perlindungan terhadap penularan penyakit Machfoedz, 2004: 79. Keadaan rumah yang tidak sehat menyebabkan Pneumonia dan penyakit saluran pernafasan lainnya Chandra, 2006: 165. Upaya pemerintah dalam menekan angka kematian akibat Kejadian Pneumonia antara lain melalui penemuan Kejadian Pneumonia anak balita sedini mungkin, penatalaksanaan kasus dan rujukan. Hal ini terwujud dengan adanya keterpaduan lintas program Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat UKBM yang didelegasikan di pelayanan kesehatan dasar melalui pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS, penyediaan peralatan dan obat- obatan di Pusat Kesahatan Masyarakat Puskesmas {Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Kabupaten Pati, November 2009}. commit to user 3 Fungsi bidan dalam mendukung upaya pemerintah yaitu dengan melakukan penilaian dan klasifikasi awal anak balita sakit melalui cara penilaian tanda bahaya umum sehingga dapat diklasifikasikan Pneumonia atau Bukan Pneumonia Kementerian Kesehatan RI, 2008: 1. Dr. Darmawan B.S.,Sp.AK, Ketua Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI mengemukakan bahwa salah satu srategi kunci dalam mengendalikan Kejadian Pneumonia adalah menciptakan lingkungan perumahan yang sehat IDAI. November 2010. Kejadian Pneumonia pada anak balita kini menjadi masalah yang serius di dunia. Diperkirakan di seluruh dunia setiap tahun terjadi lebih dari dua juta kematian anak balita akibat Kejadian Pneumonia Misnadiarly, 2008: 27. China dan India merupakan negara terbanyak yang terdapat Kejadian Pneumonia pada anak balita. Tahun 2009, terdapat Kejadian Pneumonia sebanyak 44 juta di India dan delapan belas juta di China. Dilaporkankan juga sekitar 433 juta anak-anak di Asia Tenggara, Asia Timur, negara-negara Pasifik, dan Afrika terpapar penyakit ini setiap tahun Kementerian Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY, Maret 2009. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, di Indonesia angka kesakitan karena Kejadian Pneumonia pada bayi dan anak balita adalah 5,2 persen, sedangkan angka kematian pada bayi dan anak balita akibat Kejadian Pneumonia tersebut sejumlah 49,3 persen RSUD Kabupaten Pati, November 2009, maka setiap tahun ada lima perseribu Kejadian Pneumonia pada anak balita. Artinya, Kejadian Pneumonia menyebabkan kematian lebih dari seratus commit to user 4 ribu anak balita setiap tahun, atau hampir tiga ratus anak balita setiap hari, atau satu anak balita setiap lima menit Misnadiarly, 2008: 27. Cakupan penemuan Kejadian Pneumonia pada anak balita di Provinsi Jawa Tengah tahun 2005 sejumlah 21,61 persen. Angka tersebut masih sangat rendah apabila dibandingkan dengan target yang diinginkan yaitu sejumlah 86 persen Kementerian Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Januari 2006. Jumlah Kejadian Pneumonia pada anak balita di Kota Surakarta pada tahun 2010 sebanyak 131 kejadian dan tujuh puluh persen berasal dari Puskesmas Penumping. Tahun 2011 Puskesmas Penumping masih menjadi urutan pertama Kejadian Pneumonia yaitu sejumlah 86 persen dari 56 Kejadian Pneumonia pada anak balita yang terjadi di Kota Surakarta Kementerian Kesehatan Kota Surakarta, Maret 2012. Puskesmas Penumping memiliki empat wilayah kerja yaitu Kelurahan Bumi, Panularan, Penumping, dan Sri Wedari. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 15 Mei 2012 dengan cara melihat dokumen status medis, didapatkan Kejadian Pneumonia pada anak balita pada Bulan Januari 2011 sampai April 2012 sebanyak 57 Kajadian Pneumonia anak balita. Diketahui sejumlah 57 persen Kejadian Pneumonia pada anak balita berasal dari Kelurahan Panularan. Berlandaskan data di atas, maka Penulis melakukan penelitian tentang hubungan Lingkungan Rumah dengan Kejadian Pneumonia pada anak balita di Kelurahan Panularan Laweyan Surakarta yang merupakan wilayah kerja Puskesemas Penumping Surakarta. commit to user 5

B. Rumusan Masalah