Simbol Semiotik Charles Sanders Peirce dalam Karya Sastra

yang dilakukan adalah memahami data secara menyeluruh melalui pembacaan teks roman sehingga diperoleh makna konteks yang ada dalam roman La Vie est Brève et le Désire sans Fin. Selanjutnya dilanjutkan dengan memaknai unsur- unsur intrinsik roman yang berupa alur, penokohan, latar, dan tema. Kemudian dilanjutkan dengan memaknai tanda-tanda yang ada dalam roman dengan teori semiotik Peirce mengenai hubungan antara tanda dan latarnya, hubungan antara tanda dan acuannya, dan hubungan antara tanda dan interpretan.

3. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis konten yang bersifat analisis deskriptif kualitatif. Teknik ini digunakan karena data dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan memerlukan penjelasan secara deskriptif. Data-data yang diperoleh diklasifikasikan dan dideskripsikan sesuai tujuan penelitian. Informasi tentang struktur cerita dideskripsikan menurut teori analisis struktural, sedangkan pemaknaan cerita dilakukan menurut teori analisis semiotik dengan memperhatikan tiga dimensi tanda yang berupa representamen, objek, dan interpretan.

4. Validitas dan Reliabilitas

Validitas dan reliabilitas diperlukan untuk menjaga kesahihan dan keabsahan hasil penelitian ini. Untuk menguji validitas hasil penelitian ini digunakan teknik pengukuran tingkat kesensitifan terhadap makna-makna simbolik yang relevan dengan konteks tertentu yang disebut validitas semantik Zuchdi, 1993: 75. Uji validitas ini dilakukan dengan pembacaan dengan teliti sehingga diperoleh interpretasi yang tepat. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas intra-rater yaitu peneliti membaca dan menelaah sumber data dalam roman La Vie est Brève et le Désir sans Fin secara berulang-ulang dalam waktu yang berbeda sehingga diperoleh data yang reliabel. Selain itu, untuk menghindari subjektivitas dalam hasil penelitian ini, penulis juga melakukan diskusi dan konsultasi dengan ahli atau expert-judgment. Dalam hal ini penulis melakukan diskusi dan konsultasi dengan dosen pembimbing yaitu ibu Dian Swandajani, S.S., M. Hum. 31

BAB IV ANALISIS STRUKTURAL-SEMIOTIK

ROMAN LA VIE EST BRÈVE ET LE DÉSIR SANS FIN KARYA PATRICK LAPEYRE

A. Analisis Unsur Intrinsik 1. Alur

Sebelum menentukan alur cerita pada roman, perlu dilakukan penyusunan sekuen atau satuan cerita terlebih dahulu. Setelah itu, dari sekuen tersebut dipilih peristiwa-peristiwa yang memiliki hubungan satu sama lain yang terikat atau yang disebut fungsi utama FU untuk memperoleh suatu kerangka cerita. Roman La Vie est Brève et le Désir sans Fin karya Patrick Lapeyre ini diklasifikasikan menjadi 61 sekuen terlampir dan 41 fungsi utama. Adapun fungsi utama dalam roman ini adalah sebagai berikut. 1 Kekagetan Blériot di hari kenaikan Yesus Kristus mendapat telepon dari Nora yang mengabarkan rencana kedatangannya ke Paris serta ajakannya bertemu setelah dua tahun tanpa kabar. 2 Kebahagiaan Blériot membayangkan akan bertemu kembali dengan Nora yang bercampur kecemasan akan kembali tersakiti olehnya. 3 Kesedihan Murphy, kekasih Nora, setelah mengetahui Nora telah pergi dari apartemennya tanpa pamit pada bulan Mei di hari yang sama ketika Blériot mendapat telepon dari Nora. 4 Usaha Murphy mencari tahu keberadaan Nora yang mempertemukannya dengan seorang teman Nora bernama Vicky Laumett yang menceritakan semua tentang Nora.