Aliran Daya Motor Induksi

Gambar 2.14. Rangkaian Ekivalen Dilihat Dari Sisi Stator Motor Induksi Dimana: 2 X = 2 2 X a 2 R = 2 2 R a Dalam teori transformator-statika, analisis rangkaian ekivalen sering disederhanakan dengan mengabaikan seluruh cabang penalaran atau melakukan pendekatan dengan memindahkan langsung ke terminal primer. Pendekatan demikian tidak dibenarkan dalam motor induksi yang bekerja dalam keadaan normal, karena adanya celah udara yang menjadikan perlunya suatu arus peneralan yang sangat besar 30 sampai 40 dari arus beban penuh dan karena reaktansi bocor juga perlu lebih tinggi. Untuk itu dalam rangkaian ekivalen c R dapat dihilangkan diabaikan. Rangkaian ekivalen menjadi gambar berikut. 1 V 1 R 1 X m X 2 R 2 X 1 1 2 − s R 1 E 1 I I 2 I Gambar 2.15. Rangkaian Ekivalen Lain Dari Motor Induksi

2.6 Aliran Daya Motor Induksi

Pada motor induksi, tidak ada sumber listrik yang langsung terhubung ke rotor, sehingga daya yang melewati celah udara sama dengan daya yang diinputkan ke rotor. Daya total yang dimasukkan pada kumparan stator P in dirumuskan dengan θ cos 3 1 1 in I V P = Watt……………………….........................2.20 Dimana: V 1 I = tegangan sumber Volt 1 θ= perbedaan sudut phasa antara arus masukan dengan tegangan sumber. = arus masukanAmpere Daya listrik disuplai ke stator motor induksi diubah menjadi daya mekanik pada poros motor. Berbagai rugi-rugi yang timbul selama proses konversi energi listrik antara lain: 1. Rugi-rugi tetap fixed losses, terdiri dari:  Rugi-rugi inti stator P i P i C R E 2 1 . 3 = Watt ………… ………………………..2.21  Rugi-rugi gesek dan angin 2. Rugi-rugi variabel, terdiri dari:  Rugi-rugi tembaga stator P ts P ts = 3. I 1 2 . R 1  Rugi-rugi tembaga rotor P Watt……..……………….……..2.22 tr P tr = 3. I 2 2 . R 2 Daya pada celah udara P Watt…..…………………..……..2.23 cu P dapat dirumuskan dengan: cu = P in – P ts – P i Watt…………………………….2.24 Jika dilihat pada rangkaian rotor, satu-satunya elemen pada rangkaian ekivalen yang mengkonsumsi daya pada celah udara adalah resistor R 2 P s. Oleh karena itu daya pada celah udara dapat juga ditulis dengan: cu = 3. I 2 2 S R 2 . Watt ……….…………….……….2.25 Apabila rugi-rugi tembaga dan rugi-rugi inti dikurangi dengan daya input motor, maka akan diperoleh besarnya daya listrik yang diubah menjadi daya mekanik. Besarnya daya mekanik yang dibangkitkan motor adalah: P mek = P cu – P tr P Watt……...……..…………………2.26 mek = 3. I 2 2 S R 2 . - 3. I 2 2 . R P 2 mek = 3. I 2 2 . R 2 s s − 1 . P mek = P tr s s − 1 x Watt……………………....…2.27 Dari persamaan 2.20 dan 2.22 dapat dinyatakan hubungan rugi-rugi tembaga dengan daya pada celah udara: P tr = s. P cu Karena daya mekanik yang dibangkitkan pada motor merupakan selisih dari daya pada celah udara dikurangi dengan rugi-rugi tembaga rotor, maka daya mekanik dapat juga ditulis dengan: Watt………………………….…………2.28 P mek = P cu Daya output akan diperoleh apabila daya yang dikonversikan dalam bentuk daya mekanik dikurangi dengan rugi-rugi gesek dan angin, sehingga daya keluarannya: x 1 – s Watt………...…....……………2.29 P out = P mek – P ag – P b Secara umum, perbandingan komponen daya pada motor induksi dapat dijabarkan dalam bentuk slip yaitu: Watt……….....………………2.30 P cu : P tr : P mek Gambar 2.16 menunjukkan aliran daya pada motor induksi tiga phasa: = 1 : s : 1 – s. Energi listrik konversi Energi mekanik Gambar 2.16. Diagram Aliran Daya Motor Induksi

2.7 Torsi Motor Induksi Tiga Phasa

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Besarnya Tahanan terhadap Waktu Pengereman Dinamik pada Motor DC Penguatan Kompon Panjang Komulatif (Aplikasi pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Medan)

2 75 73

Analisa Pengaruh Besar Tahanan Rotor Terhadap Torsi Dan Efisiensi Motor Induksi 3 Fasa Rotor Belitan ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

7 99 85

Perbandingan Pengaruh Tahanan Rotor Tidak Seimbang Dan Satu Fasa Rotor Terbuka : Suatu Analisis Terhadap Efisiensi Motor Induksi Tiga Fasa

1 53 88

Analisa Pengaruh Tahanan Rotor Tidak Seimbang Terhadap Torsi Dan Putaran Motor Induksi Rotor Belitan (Aplikasi Pada Laboratorium konversi Fakultas Teknik USU)

0 24 117

Analisis Karakteristik Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator (Aplikasi pada P4TK M edan)

5 53 89

Pengaruh Pembebanan Tidak Seimbang Terhadap Rugi-Rugi Dan Efisiensi Generator Sinkron Tiga Fasa

10 49 129

Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan Open-Delta

3 26 106

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika 2009

3 7 74

BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum - Hubungan antara Besarnya Tahanan terhadap Waktu Pengereman Dinamik pada Motor DC Penguatan Kompon Panjang Komulatif (Aplikasi pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Medan)

0 0 27

TUGAS AKHIR - Hubungan antara Besarnya Tahanan terhadap Waktu Pengereman Dinamik pada Motor DC Penguatan Kompon Panjang Komulatif (Aplikasi pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Medan)

0 0 12