Tujuan Masalah ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS X PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KECAMATAN BANDAR TAHUN AJARAN 2011/ 2012.

1.6 Manfaat Masalah

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Memberikan informasi mengenai miskonsepsi siswa pada pokok bahasan Ikatan Kimia. b. Pedoman bagi guru untuk memperbaiki dan meningkatkan pengajaran kimia khususnya pokok Ikatan Kimia c. Bagi penulis melalui penelitian ini diharapkan mampu menjadi pengalaman tersendiri untuk mengetahui miskonsepsi siswa.

1.7 Definisi Operasional

Konsep – konsep yang digunakan dalam operasional penelitian ini antara lain adalah konsep, konsepsi, miskonsepsi, analisis miskonsepsi, dan ikatan kimia. Definisi operasional dari konsep – konsep di atas dapat diuraikan sebagai berikut : a. Konsep adalah abstraksi yang mewakili objek, kejadian, kegiatan atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama. b. Miskonsepsi adalah pertentangan atau ketidakcocokan konsep yang dipahami siswa dengan konsep pada buku refrensi mengenai materi Ikatan Kimia c. Materi Ikatan kimia yang akan diuji berdasarkan indikator yang terdapat pada silabus Sehingga penelitian ini diarahkan pada upaya menemukan adanya miskonsepsi pada siswa SMA kelas X pada pokok bahasan Ikatan Kimia BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Terdapat miskonsepsi yang terjadi pada siswa di Kecamatan Bandar. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan secara deskriptif, siswa yang mengalami miskonsepsi dalam kestabilan unsur sebanyak 36. 85 , ikatan ion sebanyak 45.85 , ikatan kovalen sebanyak 44.32 , ikatan kovalen koordinasi sebanyak 31.91 , ikatan kovalen polar dan nonpolar sebanyak 45.85, ikatan logam sebayak 45.87

2. Persentasi miskonsepsi siswa pada mata pelajaran ikatan kimia dari SMA NEGERI 1

BANDAR sebanyak 7,72 , SMA NEGERI 2 BANDAR sebanyak 7.64 , SMA ABDI SEJATI PERDAGANGAN sebanyak 8.7 , SMA METHODIST PERDAGANGANsebanyak 6.96 , DAN SMA YAPIM BANDAR sebanyak 7.72

5.2. Saran

Mengingat tingkat miskonsepsi yang diperoleh pada siswa SMA di lapangan, disarankan agar guru kimia di Sekolah Menengah Atas untuk memberi perhatian lebih terhadap masalah miskonsepsi yang dialami siswa dalam pelajaran ikatan kimia Khususnya dalam pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen suatu senyawa, dan terhadap mata pelajaran lainnya.guru kimia diharapkan lebih banyak member contoh soal terhadap materi yang akan diajarkan dan konsep – konsep yang sebenarnya sehingga siswa tidak memperoleh konsep yang menyimpang atau dengan kata lain siswa mengalami miskonsepsi.